PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Cahaya memang menarik untuk dipelajari. Sejak berabad-abad yang lalu banyak ahli
yang tertarik untuk meneliti cahaya. Sebagai contoh adalah Newton dan Maxwell. Teori Newton
tentang cahaya terkenal dengan teori partikel cahaya sedangkan teori Maxwell terkenal dengan
gelombang elektromagnetik. Fisikawan lain yang juga tertarik akan cahaya adalah Huygens,
Thomas Young, dan Fresnell. Tokoh-tokoh fisika ini cukup banyak memberikan sumbangan
terhadap perkembangan teori tentang cahaya.
cahaya tergolong suatu gelombang namun cahaya tidak tergolong gelombang mekanik,
seperti halnya gelombang air atau gelombang tali. Melainkan gelombang elektromagnetik.
Gelombang jenis ini dapat merambat ke dalam ruang hampa. Contohnya cahaya matahari dapat
sampai ke bumi. Karena cahaya tergolong gelombang, maka cahaya juga memiliki difraksi,
interferensi cahaya, pemantulan, dispersi, dan pembiasan.
Cahaya juga merupakan gelombang transversal. Cahaya sangat dibutuhkan oleh manusia,
hewan, dan tumbuhan. Bulan bukanlah sumber cahaya, ia hanya memantulkan cahaya yang
diterimanya dari matahari. Jadi selain dipancarkan cahaya dapat dipantulkan. Cahaya merambat
lurus seperti yang dapat kita lihat pada cahaya yang keluar dari sebuah lampu teater di ruangan
yang gelap atau laser yang melintasi asap atau debu. Oleh karenanya cahaya yang merambat
digambarkan sebagai garis lurus berarah yang disebut sinar cahaya, sedangkan berkas cahaya
terdiri dari beberapa garis berarah.
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dari gelombang dan gelombang cahaya
2. Mengetahui sifat-sifat gelombang yang terdapat pada gelommbang cahaya .
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Gelombang
Gelombang merupakan suatu getaran yang merambat . Perambatan gelombang ada yang
memerlukan medium, seperti gelombang tali melalui tali dan ada pula yang tidak memerlukan medium
yang berarti bahwa gelombang tersebut dapat merambat melalui vakum ( hampa udara ) , seperti
gelombang listrik magnet dapat merambat dalam vakum. Perambatan gelombang dalam medium tidak
diikuti oleh perambatan media, tapi partikel-partikel mediumnya akan bergetar.
B. Macam-macam Gelombang
1. Gelombang transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah
rambatannya. Dengan kata lain suatu gelombang, dapat dikelompokkan menjadi gelombang transversal
jika partikel-partikel perantara atau mediumnya bergetar ke ats dan ke bawah membentuk arah tegak
lurus terhadap gelombang . Contoh : gelombang pada tali .
2. Gelombang longitudinal
Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya.
Contohnya adalah gelombang bunyi.
1. Gelombang mekanik
2. Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang dalam perambatannya tidak membutuhkan
medium.Contoh gelombang elekromagnetik adalah gelombang cahaya.
Berdasarkan amplitudonya:
1. Gelombang berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap pada titik yang dilewatinya.
3. Gelombang stasioner
Gelombang stasioner adalah gelombang yang amplitudonya tidaktetap pada titik yang
dilewatinya, yang terbentuk dari interferensidua buah gelombang datang dan pantul yang masing-
masingmemiliki frekuensi dan amplitudo sama tetapi fasenya berlawanan.
Pemantulan gelombang terjadi jika gelombang mengenai suatu penghalang. Penghalang atau
bidang pantul dapat berupa bidang datar atau bidang lengkung. Misalnya gelombang permukaan air
ketika mengenai suatu penghalang maka gelombang dipantulkan dengan arah pantulan yang
bergantung pada arah gelombang datang dan bidang pantulnya.
Pada pemantulan gelombang, gelombang yang tiba di batas medium akan dipantulkan ke arah semula.
Pada pembiasan, gelombang yang mengenai bidang batas antara dua medium, sebagian akan
dipantulkan dan sebagian lagi akan diteruskan atau dibiaskan. Gelombang yang dibiaskan ini akan
mengalami pembelokan arah dari arah semula tergantung pada mediumnya. Pada medium kedua, cepat
rambat gelombang mengalami perubahan dan perubahan ini pun tergantung pada mediumnya. Dengan
kata lain, pembiasan gelombang adalah pembelokan arah lintasan gelombang etelah melewati bidang
batas antara dua medium yang berbeda. Pada gambar di samping diperlihatkan pembiasan cahaya
dari medium udara dengan indeks bias n, ke medium air yang memiliki indeks bias n2.
n1 sin i = n2sin r
3.Dispersi Gelombang
Dispersi Gelombang merupakan perubahan bentuk gelombang ketika melewati suatu medium.
Dispersi cahaya terjadi ketika cahaya putih (polikromatik) melalui prisma kaca membentuk
spektrum warna-warna. Contohnya adalah pelangi . Dispersi Gelombang merupakan perubahan
bentuk gelombang ketika melewati suatu medium. Dispersi cahaya terjadi ketika cahaya putih
(polikromatik) melalui prisma kaca membentuk spektrum warna-warna. Contohnya adalah
pelangi .
4. Difraksi gelombang
Peristiwa difraksi atau lenturan dapat terjadi jika sebuah
gelombang melewati sebuah penghalang atau melewati
sebuah celah sempit. Pada suatu medium yang serba sama,
gelombang akan merambat lurus. Akan tetapi, jika pada
medium tersebut gelombang terhalangi, bentuk dan arah
perambatannya dapat berubah. Perhatikan Gambar
disamping . Sebuah gelombang pada permukaan air
merambat lurus. Kemudian, gelombang tersebut terhalang oleh sebuah penghalang yang
memiliki sebuah celah sempit. Gelombang akan merambat melewati celah sempit tersebut. Celah
sempit seolah-olah merupakan sumber gelombang baru. Oleh karena itu. setelah melewati celah
sempit gelombang akan merambat membentuk Imgkaran-lingkaran dengan celah sempit tersebut
sebagai pusatnya.
5. Interferensi Gelombang
Keterangan:
(a) Dua Gelombang Sefase
(b) Dua gelombang berlawanan fase
Dua gelombang disebut sefase, jika kedua gelombang tersebut memiliki frekuensi sama
dan pada setiap saat yang sama memiliki arah simpangan yang sama pula. Adapun dua
gelombang disebut berlawanan fase, jika kedua gelombang tersebut memiliki frekuensi sama,
dan pada setiap seal yang sama memiliki arah simpangan yang berlawanan.
Untuk mengamati interterensi dari dua buah gelombang dapat digunakan sebuah tangki rink
(ripple tank). Pertemuan kedua gelombang akan mengalami interferensi. lika pertemuan kedua
gelombang saling menguatkan, disebut interferensi maksimum atau interferensi konstruktif.
Peristiwa ini terjadi jika pada titik pertemuan tersebut kedua gelombang sefase. Akan tetapi, jika
pertemuan gelombang saling melemahkan, disebut interferensi minimum atau interferensi
destruktif. Peristiwa ini terjadi jika pada titik pertemuan tersebut kedua gelombangnya
berlawanan fase.
Jika dua gelombang sefase dan dua gelombang berlawanan fase mengalami interferensi, akan
didapatkan seperti gambar dibawah ini:
Keterangan:
6. Polarisasi Gelombang
Gelombang yang hanya merambat pada satu bidang disebut gelombang terpolarisasi linier,
sedangkan gelombang yang merambat tidak pada satu bidang disebut gelombang takterpolarisasi.
Keterangan :
(a) Gelombang terpolarisasi linier pada arah vertical
Gelombang cahaya terpolarisasi adalah gelombang cahaya yang getarannya hanya dalam satu
bidang, proses untuk mengubah cahaya tak terpolarisasi menjadi cahaya terpolarisasi dikenal sebagai
polarisasi.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan adalah studi kepustakaan, dimana kami mencari informasi-
informasi mengenai gelombang cahaya dari buku-buku dan debgan cara browsing di internet.
3. Teknik Penelitian
Teknik penelitian yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah Deskriptif Koperatif.
BAB IV
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pengertian Cahaya
Cahaya adalah nama yang diberikan manusia pada radiasi yang dapat dilihat oleh mata
manusia. Cahaya merupakan sejenis energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat
mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu,
cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang
ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Jadi
sebenarnya cahaya itu sendiri merupakan salah satu bentuk energi. Energi ini bergerak bersama
gelombang itu sendiri.
Gelombang elektromagnetik dapat digambarkan sebagai dua buah gelombang yang
merambat secara transversal pada dua buah bidang tegak lurus yaitu medan magnetik dan medan
listrik. Merambatnya gelombang magnet akan mendorong gelombang listrik, dan sebaliknya,
saat merambat, gelombang listrik akan mendorong gelombang magnet. Diagram di atas
menunjukkan gelombang cahaya yang merambat dari kiri ke kanan dengan medan listrik pada
bidang vertikal dan medan magnet pada bidang horizontal.
Cahaya juga merupakan dasar ukuran meter: 1 meter adalah jarak yang dilalui cahaya
melalui vakum pada 1/299,792,458 detik. Kecepatan cahaya dalam sebuah vakum adalah
299.792.458 meter per detik (m/s) atau 1.079.252.848,8 kilometer per jam (km/h) atau 186.282.4
mil per detik (mil/s) atau 670.616.629,38 mil per jam (mil/h). Cahaya juga memiliki sifat
sebagai partikel yang biasa disebut foton. Karena itulah cahaya bisa juga dipandang sebagai
kumpulan banyak partikel yang tidak bermassa yang bergerak dengan kecepatan 3×10^8 m/s.
Cahaya dibagi menjadi dua jenis yaitu : cahaya polikromatik dan cahaya
monokromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang terdiri atas banyak warna dan
panjang gelombang. Contoh cahaya polikromatik adalah cahaya putih. Sedangkan cahaya
monokromatik adalah cahaya yang hanya terdiri atas satu warna dan satu panjang gelombang.
Contoh cahaya monokromatik adalah cahaya merah dan ungu. Dispersi Cahaya (Disperse Light
Wave). Dan contoh konkrit tentang kedua jenis cahaya di atas yakni, peristiwa pembiasan warna
pelangi. Peristiwa terjadinya pelangi merupakan gejala dispersi cahaya. Gejala dispersi cahaya
adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya berwarna-warni
(monokromatik). Di depan telah disinggung bahwa cahaya putih merupakan cahaya
polikromatik, artinya cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Jika cahaya
putih diarahkan ke prisma maka cahaya putih akan terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap
panjang gelombang memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil panjang gelombangnya
semakin besar indeks biasnya. Indeks bias cahaya tersebut adalah ungu > nila > biru > hijau >
kuning > jingga > merah. Perhatikan di samping! Seberkas cahaya polikromatik diarahkan ke
prisma. Cahaya tersebut kemudian terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, dan ungu. Tiap- tiap cahaya mempunyai sudut deviasi yang berbeda.
Cahaya mempunyai sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat cahaya banyak manfaatnya bagi
kehidupan.
1. Cahaya Merambat Lurus
Saat berjalan di kegelapan, kita memerlukan senter. Cahaya dari lampu senter arah
rambatannya menurut garis lurus. Atau ketika kita melihat cahaya matahari yang menerobos
masuk melalui genting. Kedua hal tersebut membuktikan bahwa cahaya merambat lurus.
Kegiatan yang dapat untuk membuktikan bahwa cahaya merambat lurus adalah dengan
menggunakan karton yang diberi lubang seperti gambar di samping. Ketika lobang karton
disusun lurus kita dapat melihat cahaya lilin, namun ketika salah satu lobang digeser kita tidak
bisa lagi melihat cahaya tersebut. Sifat cahaya yang selalu merambat lurus ini dimanfaatkan
manusia pada pembuatan lampu senter dan lampu kendaraan bermotor.
2. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Amatilah ketika kamu berjalan di bawah cahaya matahari. Ke mana pun kamu berjalan,
selalu diikuti oleh bayanganmu sendiri. Bayang-bayang tubuhmu akan hilang ketika kamu masuk
ke dalam rumah atau berlindung di balik pohon yang besar. Bayangan terbentuk karena cahaya
tidak dapat menembus suatu benda. Ketika cahaya mengenai tubuhmu, cahaya tidak dapat
menembus tubuhmu sehingga terbentuklah bayangan. Begitu pula ketika cahaya mengenai
rumahmu dan pohon yang besar. Bayangan adalah daerah gelap yang terbentuk akibat cahaya
tidak dapat menembus suatu benda. Bayangan dibedakan menjadi dua, yakni bayangan nyata dan
bayangan maya. Bayangan maya (semu) adalah bayangan yang dapat dilihat mata, tapi tidak
dapat ditangkap pada layar, sedangkan bayangan nyata adalah bayangan yang dapat ditangkap
layar.
Gelombang merupakan suatu getaran yang merambat. Sedangkan gelombang cahaya adalah salah
satu contoh dari gelombang elektromagnetik, karena dalam perambatannya cahaya tidak memerlukan
medium.
Dibawah ini adalah sifat-sifat dari gelombang cahaya yaitu sebagai berikut ,
Φ = δu - δm = (nu – nm)β
Keterangan:
Φ : sudut dispersi
nu : indeks bias sinar ungu
nm : indeks bias sinar merah
δu : deviasi sinar ungu δm=deviasi sinar merah
δm : deviasi sinar merah
Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya polikromatik. Cahaya
polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas beberapa komponen warna. Cahaya putih
tersusun atas spektrum-spektrum cahaya yang berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila,
dan ungu. Spektrum warna yang tidak dapat diuraikan lagi disebut cahaya monokromatik.
Cahaya putih dapat diuraikan. Saat melewati prisma, cahaya putih akan mengalami dispersi
(penguraian). Contoh peristiwa dispersi cahaya yang terjadi secara alami adalah peristiwa
terbentuknya pelangi. Sifat-sifat cahaya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai macam
alat, diantaranya periskop, teleskop, kaleidoskop, dan lup.
Gejala dispersi cahaya adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi
cahaya berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih merupakan cahaya polikromatik, artinya cahaya
yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Jika cahaya putih diarahkan ke prisma,maka
cahaya putih akan terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, h ijau, biru, nila, danungu.
Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang gelombang memiliki
indeks bias yang berbeda. Semakin kecil panjang gelombangnya semakin besar indeks biasnya.
Dispersi cahaya pada prisma terjadi karena adanya perbedaan indeks bias kaca setiap
warna cahaya. Perhatikan gambar berikut .
Seberkas cahaya polikromatik diarahkan ke prisma. Cahaya tersebut kemudian terurai menjadi
cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Tiap-tiap cahaya mempunyai sudut deviasi yang
berbeda. Selisih antara sudut deviasi untuk cahaya ungu dan merah disebut sudut dispersi.
Penerapan Dispersi:
Contoh peristiwa dispersi pada kehidupan sehari -hari adalah pelangi. Pelangi hanya
dapat kita lihat apabila kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan kita. Jika
seberkas cahayam a t a h a r i m e n g e n a i t i t i k - t i t i k a i r y a n g b e s a r , m a k a s i n a r i t u
d i b i a s k a n o l e h b a g i a n d e p a n permukaan air. Pada saat sinar memasuki titik air, sebagian
sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang permukaan air, kemudian mengenai
permukaan depan, dan akhirnya dibiaskan oleh p e r m u k a a n d e p a n . K a r e n a
d i b i a s k a n , m a k a s i n a r i n i p u n d i u r a i k a n m e n j a d i p e k t r u m matahari.Peristiwa
inilah yang kita lihat di langit dan disebut pelangi.
Pemantulan ( refleksi )
Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari
permukaan benda yang terkena cahaya. Contoh peristiwa pemantulan cahaya adalah saat kita
bercermin. Bayangan tubuh kita akan terlihat di cermin, karena cahaya yang dipantulkan tubuh
kita, saat mengenai permukaan cermin, dipantulkan, atau dipancarkan kembali hingga masuk ke
mata kita. Pemantulan pada cermin, termasuk pemantulan teratur. Pemantulan teratur terjadi
pada benda yang permukaannya rata dan mengkilap/licin. Pada benda semacam ini, cahaya
dipantulkan dengan arah yang sejajar, sehingga dapat membentuk bayangan benda dengan sangat
baik. Pada benda yang permukaannya tidak rata, cahaya yang datang dipantulkan dengan arah
yang tidak beraturan. Pemantulan semacam ini disebut pemantulan
1. Pemantulan Difuse ( pemantulan cahaya baur) yaitu : pemantulan cahaya kesegala arah
2. Pemantulan cahaya teratur : yaitu pemantulan cahaya yang mempunyai arah teratur
Bila seberkas cahaya jatuh pada suatu permukaan maka cahaya ada yang dipantulkan oleh
permukaan tersebut
Sifat-sifat pemantulan berkas cahaya itu diselidiki oleh Willebord Snellius(1581-1626). Dari hasil
penyelidikan ini dapat dihasilkan suatu hukum yang disebut.
Interferensi Cahaya
Interferensi cahaya terjadi jika dua (atau lebih) berkas cahaya kohern dipadukan. Di
bagian ini kita akan mempelajari interferensi antar dua gelombang cahaya kohern. Dua berkas
cahaya disebut kohern jika kedua cahaya itu memeiliki beda fase tetap. Interferensi destruktif
(saling melemahkan) terjadi jika kedua gelombang cahaya berbeda fase 180o. Sedangkan
interferensi konstruktif(saling menguatkan) terjadi jika kedua gelombang cahaya sefase atau
beda fasenya nol. Interferensi destruktif maupun interferensi konstruktif dapat diamati pada
pola interferensi yang terjadi.
Pola interferensi dua cahaya diselidiki oleh Fresnel dan Young. Fresnel melakukan
percobaan interferensi dengan menggunakan rangkaian dua cermin datar untuk menghasilkan
dua sumber cahaya kohern dan sebuah sumber cahaya di depan cermin. Young menggunakan
celah ganda untuk menghasilkan dua sumber cahaya kohern.
1. Percobaan Fresnel dan Young
Gambar. Diagram eksperimen interferensi Fresnel. Bayangan sumber cahaya monokromatis S 0 oleh kedua cermin
(S1 dan S2) berlaku sebagai 2 sumber cahaya kohern yang pola interferensinya ditangkap oleh layar.
Pada gambar diatas, sumber cahaya monokromatis S0 ditempatkan di depan dua
cermin datar yang dirangkai membentuk sudut tertentu. Bayangan sumber cahaya S0 oleh
kedua cermin, yaitu S1 dan S2 berlaku sebagai pasangan cahaya kohern yang
berinterferensi. Pola interferensi cahaya S1 dan S2 ditangkap oleh layar. Jika terjadi
interferensi konstruktif, pada layar akan terlihat pola terang. Jika terjadi interferensi
destruktif, pada kayar akan terlihat pola gelap.
2. Interferensi celah ganda
Pada eksperimen Young, dua sumber cahaya kohern diperoleh dari cahaya
monokromatis yang dilewatkan dua celah. Kedua berkas cahaya kohern itu akan
bergabung membentuk pola-pola interferensi.
Interferensi adalah penjumlahan superposisi dari dua gelombang cahaya atau lebih yang
menimbulkan pola gelombang yang baru. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat
membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah
penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat,
sehingga kedua gelombang saling menghilangkan.
Syarat Interferensi Cahaya : Kedua sumber cahaya harus bersifat kokeren (Kedua sumber cahaya
mempunyai beda fase,frekuensi dan amplitudo sama).
Difraksi Cahaya/Pembelokan Cahaya
Cahaya bila di jatuhkan pada celah sempit /penghalang, akan terjadi peristiwa difraksi.
Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, seperti pada gambar , akan dibelokan dengan sudut
belok θ. Pada layar akan terlihat pola gelap dan terang. Pola gelap dan terang akan terjadi bila
mengalami peristiwa interferensi
Sifat-Sifat Cahaya
Cahaya Merambat Lurus
Sifat Cahaya ini dapat kamu perhatikan pada saat cahaya matahari masuk kedalam suatu ruang melalui celah yang sempit pada
pintu maupun jendela, cahaya yang masuk itu akan kelihatan merambat lurus. Contoh lain cahaya memiliki cahaya lurus yaitu
Pensil, paku, bolpoin tampak patah ketika dimasukkan dalam gelas berisi air jernih.
Ikan dalam akuarium akan terlihat lebih besar dan dekat.
Kolam atau sungai yang berair jernih akan terkesan dangkal.
Melihat bintang dengan teleskop
Melihat benda kecil dengan menggunakan lup atau mikroskop.
Terjadinya pelangi
Gelembung sabun yang terkena cahaya akan nampak memiliki banyak warna.
Cakram warna yang diputar akan membentuk warna putih.
2.2 Fotometri
Fotometri ialah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran kwantita cahaya. Ada beberapa
kwantitas cahaya yaitu:
a. Kuat/ Intensitas Cahaya (I)
Kuat cahaya merupakan jumlah arus cahaya yang dapat dipancarkan dari sumber cahaya tiap
satuan sudut ruang. Satuan kuat cahaya adalah Iilin(I)/ candela (Cd). Satu iilin internasional ialah
kuat cahaya yang memberikab cahaya sebanyak 1/20 kali banyaknya cahaya yang dipancarkan
oleh 1cm2 platina pada titik lebur.
b. Arus Cayaha (Fluks Cahaya=F)
Banyaknya tenaga cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya tiap satu satuan waktu.
satuan arus cahaya adalah Lumen (Lm) yang didefinisikan sebagai satuLumenadalah arus cahaya
yang dipancarkan dari sumber cahaya sekuat 1 kandela steradial. atau arus cahaya yang
dipancarkan dari sumber cahaya yang menubus bidang serluad 1 m2 dari kulit bola yang berjari-
jari 1m di mana pusat bola terdapat 1 Iilin internasional.
c. Kuat Penerangan (E)
Jumlah arus cahaya tiap satuan luas. satuan penarangan adalah Luks, satu Luks didefinisikan
sebagai kuat penerangan bidang yang tiap 1m2 bidang tersebut menerima arus cahaya 1 Lumen.
Jika arus cahaya (F) menerangi merata suatu bidang seluas A m2 maka kuat penerangan
bidang tersebut sebesar: E= .
d. Terang Cahaya (E)
Besar kuat cahaya tiap cm2 dari luas permukaan sumber cahaya yang dilihat (kalua sumber
cahaya berupa bola maka luas permukaanya dapat dilihat berupa luas lingkaran).
Rumus: e = I/A
Apabila ada 2 bola lampu yang berpijar mempunyai kuat cahya yang sama tetapi lampuyang
kecil kelihatan lebih terang dari pada lampu yang besar. Dalam Hal ini dikatakan terang cahaya
(e) lampu kecil lebih terang dari pada lampu yang besar.
4. Protoskop
Prinsip sama dengan endoskop, diperuntukan melihat struktur rektum (dubur
5. Bronkhoskop
Alat ini untuk melihat bronkus paru-paru.
2.5 Laser
Laser adalah singkatan dari kata light amplification by stimulated emission of radiaton. Yang
berarti menghasilkan sumber cahaya dengan intensitas yang besar dan fase koheren. Sinar laser
merupakan sumber cahaya yang diemisi sebagai berkas cahaya yang monokhromatis yang
masing – masing gelombang dalam satu fase bersama – sama dengan berkas cahaya lainnya yang
berdekatan ( cahaya koheren ) dan paralel.
Sinar laser dimanfaatkan pada bidang medis. Pada beberapa penyakit mata, sinar laser
digunakan secara rutin untuk koagulasi darah yang memblokir pembuluh darah vena. Dalam
penggunaan sinar laser sebagai foto koagulasi harus diketahui minimum reaktif dose ( MRD)
misalnya MRD untuk penembakan pada retina sebesar 50 um yaitu kira – kira 2,4 mJ selam 0,25
detik. Unutk foto koagulasi penyinaran dapat 10 – 50 kali MRD dengan penembakan dalam
waktu 0,25 detik. Selain penggunaan laser sebagai foto koagulasi, laser juga dipakai untuk
memperoleh bayangan tiga dimensi yang dikenal sebagai “ Holography “ kadang kala laser juga
digunakan pula untuk pengobatan pada beberapa tipe kanker.
Selain mempunyai manfaat, penggunaan laser juga mempunyai akibat. Akibat dari
penggunaan laser tersebut, yaitu mengakibatkan kerusakan pada jaringan yang terjadi oleh
karena menggunakan sinar laser pada jaringhan mencapai temperature 1000C.
BAB V
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa cahaya merupakan sejenis
energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang bisa dilihat dengan mata sehingga dengan
cahaya kita dapat melihat semua benda yang dapat membiaskan cahaya, dengan cahaya
kehidupan dapat berlangsung lebih baik, dan dengan adanya cahaya dan berbagai penelitian
tentang cahaya dapat kita temukan berbagai alat-alat yang dapat mempermudah kita dalam
melakukan berbagai kegiatan keseharian kita menjadi lebih mudah. Pada kesimpulannya
fenomena gelombang cahaya banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, contohnya adalah pelangi.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombangsekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik
dengan panjang gelombangkasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang
disebut foton. Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga
Cahaya memiliki beberapa macam sifat, yaitu : cahaya merambat lurus, cahaya dapat dipantulkan,
Cahaya meruapakan energi yang sangat penting untuk menunjang kehidupan makhluk hidup di
bumi. Hal ini disebabkan oleh peran cahaya yang sangat banyak, salah satunya sebagai sumber energi
Di atas telah dijelaskan secara singkat pembangkit listrik tenaga surya. Yang diawali dengan
dihasilkannya tenaga listrik. Kemudian dijelaskan juga sistim kelistrikan tenaga surya. Dan terakhir target
yang dapat dicapai dengan adanya PLTS. Selain dari BIPV yaitu module yang dipasang di perumahan atau
bangunan-bangunan, sekarang juga telah dibahas kemungkinan pemasangan PLTS berkapasitas sangat
besar di satu wilayah tertentu. Hal ini dimungkinkan misalnya pemasangan di negara-negara yang
di negara-negara berkembang seperti India, Mongol, negara-negara Eropa timur. Seperti hasil karya dari
Mongol tentang pemasangan PLTS bersekala kecil di rumah-rumah suku-suku yang tinggal di padang
SARAN
Saran penulis kepada pembaca yaitu agar pembaca diharapkan mencari tahu sesuatu yang
belum dimengerti atau diketahui agar wawasan pembaca bertambah, seperti halnya penulis yang
mendapatkan wawasan baru tentang cahaya. Penggunaan cahaya pada alat-alat medis memiliki dampak
negatif, dimana efek dari cahaya misalnya sinar-X sangat membahayakan tubuh. Oleh karena itu, dalam
penggunaannya harus sesuai dengan tahapan dan proses yang benar dan tepat. Dalam penulisan makalah ini
masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi
penyusunan kalimat. Dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang
bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA
cahaya/#more-247
<!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->http://ibumega.com/view-
pelajaran.php?e18a25f491406045be56b78afc31778f
<!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->http://muyassaroh.wordpress.com/2009/03/14/apa-itu-cahaya/
BAB II