Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masalah gizi merupakan masalah yang ada di tiap negara,

baik negara miskin, negera berkembang dan negara maju. Negara

berkembang seperti Indonesia mempunyai masalah gizi ganda yakni

perpaduan masalah gizi kurang dan gizi lebih (Soekirman, 2000).

Masalah gizi lebih (Obesitas) bukan saja terjadi di negara maju yang

terkenal dengan fast food (makanan cepat saji) tetapi juga terjadi

pada negara – negara berkembang seperti Indonesia ini, pada

berbagai lapisan masyarakat baik di kota maupun dibagian

pedesaan.

Obesitas merupakan permasalahan yang muncul di dunia,

bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah

mendeklarasikannya sebagai epidemik global. Angka obesitas di

dunia selalu meningkat dari tahun ke tahun. Menurut penelitian

Malnick dan Kobler (2006), dibandingkan antara tahun 1976 - 1980

dengan tahun 1999 - 2000 terdapat peningkatan prevalensi

overweight dari 46% menjadi 64,5%. Demikian halnya dengan

prevalensi obesitas yang meningkat dua kali lipat menjadi 30,5%.

World Health Organization (WHO) pada tahun 2003 mencatat bahwa

sekitar satu milyar penduduk dunia mengalami overweight dan

1
sedikitnya 300 juta menderita obesitas secara klinis. WHO juga

memprediksikan bahwa pada tahun 2015, 2,3 milyar orang dewasa

akan mengalami overweight dan 700 juta yang mengalami obesitas.

Prevalensinya meningkat tidak saja di negara-negara maju,

tetapi juga di negara - negara berkembang termasuk Indonesia.

Berdasarkan Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa 21.7%

orang dewasa Indonesia mengalami kegemukan (termasuk

obesitas), dan perempuan memiliki prevalensi yang lebih tinggi

(26.9%) dibandingkan laki-laki (16.3%) (Balitbangkes, 2010).

Kegemukan dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular

seperti diabetes sebanyak 4.5 kali, hipertensi 2.5 kali, dan penyakit

jantung koroner sebesar 32% (Mendez et al. 2004; Bogers et al.

2007). Peningkatan risiko ini dapat meningkatkan perawatan

kesehatan, kunjungan dokter, hilangnya hari kerja, dan kematian

selain itu juga menurunkan kualitas hidup (Cawley & Meyerhoefer

2012; Swinburnet al. 2004).

Masyarakat di Provinsi Papua terutama di Kota Kabupaten

Nabire umumnya mengalami Obesitas, terutama didaerah Pedesaan

Sanoba Kabupaten Nabire, masyarakat Sanoba mengalami obesitas

sudah cukup lama terutama masyarakat yang sudah menetap lama

dan mempunyai pekerjaan tetap seperti pegawai, petani, nelayan

dan ABRI. Desa Sanoba terletak pada Kecamatan Siriwini,

2
Kabupaten Nabire berjarak ± 60 km dari pusat Kota Nabire yang

mempunyai penduduk sekitar 1.600 jiwa ini. (Statistik Kabupaten

Nabire).

Berdasarkan pengantar di atas maka peneliti ingin

mengangkat dan meneliti tentang masalah obesitas yang dialami

oleh masyarakat Sanoba. Peneliti ingin meneliti tentang : a). Pola

hidup masyarakat desa Sanoba, b). Faktor – faktor yang pengaruhi

obesitas, c). Keluhan – keluhan yang dirasakan masyarakat

berhubungan dengan obesitas, d). Tindakan yang dilakukan oleh

masyakat untuk mengatasi masalah keluhan – keluhan obesitas

yang dialaminya.

Dengan melakukan pengukuran antropometri menggunakan

Indeks Masa Tubuh (IMT), kita dapat mengetahui tingkat obesitas

pada masyarakat Sanoba yang mengalami obesitas. Sehingga kita

dapat memberikan saran kepada penderita obesitas untuk

menerapkan pola hidup sehat, pola makan dan diet yang tepat,

membiasakan untuk makan - makanan yang sehat. Makanan sehat

bukan hanya berarti bersih dan aman dikonsumsi tetapi perlu di

perhatikan pula karbohidrat, protein, lemak dan glukosa yang

terkandung dalam makanan tersebut lebih lanjut agar dapat

melakukan aktivitas fisik seperti jogging, jalan pagi, mengikuti senan

kebugaran dan olahraga lain, agar menjaga tubuh tetap sehat.

3
1.2. Batasan Masalah

Penelitian ini membatasi masalah sebagai berikut : 1). Pola

hidup masyarakat desa Sanoba, 2). Faktor–faktor yang

mempengaruhi obesitas antara masyarakat desa dan kota, 3).

Keluhan–keluhan yang di rasakan masyarakat berhubungan dengan

obesitas, 4). Serta tindakan yang dilakukan oleh masyakat untuk

mengatasi masalah keluhan–keluhan obesitas yang dialami

masyarakat khusus masyarakat perkotaan dan pedesaan Sanoba,

Nabire.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka

permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Studi

Obesitas pada masyarakat Nabire di Desa Sanoba.

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui studi tentang obesitas pada

masyarakat Nabire Desa Sanoba .

1.4.2 Tujuan khusus.

1 Pola hidup masyarakat Desa Sanoba.

4
2 Faktor – faktor yang mempengaruhi obesitas warga desa

Sanoba.

3 Keluhan – keluhan yang dirasakan warga Sanoba

berhubungan dengan obesitas.

4 Tindahkan yang dilakukan oleh Warga Sanoba yang

mengalami obesitas .

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1 Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat bagi

pembaca yang hendak menambah mengetahui bagaimana

kejadian obesitas dialami masyarakat desa Sanoba.

1.5.2 Secara praktis

1. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan,

pengetahuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian

tentang obesitas pada masyarakat Sanoba.

2. Bagi institusi pendidikan

Penelitian ini menjadi acuan atau dasar pelaksanaan

kegiatan promosi kesehatan yang bisa dilakukan oleh

mahasiswa perawat sehingga secara tidak langsung

peneliti memberikan sumbangan besar yang bisa menjadi

5
bagi peningkatan kesehatan nasional dan lebih khusus

warga Desa Sanoba.

3. Bagi tenaga kesehatan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

masukan bagi profesi kesehatan khususnya perawat agar

lebih meningkatkan pelayanan program pendidikan

kesehatan.

4. Masyarakat.

Memberikan informasi bagi masyarakat khusus di

tempat penelitian dan bagi masyarakat luas dalam

menjaga pola hidup sehat, pola makan dan diet, yang

baik dari segi konsumsi makan dan berolahraga.

Anda mungkin juga menyukai