Anda di halaman 1dari 7

Resume Allah itu dekat

Al-baqarah 186

Step 1

“dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang Aku”

Ayat ini ditujukan kepada Rasulullah saw.Biasanya banyak orang-orang yang datang
kepadanya dan bertanya tentang Allah. Dan mereka biasanya bertanya, “Perbuatan apa yang
Allah sangat sukai? Bagaimana agar aku bisa beribadah dengan cara yang terbaik?” Dan hal
lainnya. Kita tahu bahwa di ayat ini, Allah tidak “berbicara” kepada kita, Ia “berbicara”
kepada Nabi Muhammad SAW

. Allah tidak mengatakan “JIKA hamba-hamba-Ku bertanya tentang-Ku.”

Allah katakan “KETIKA..” Karena ini seperti Allah “menunggunya”. Anda tahu, (kata)
“JIKA”. JIKA ia datang, ia akan datang. Tetapi (kata) “KETIKA”. Ini seperti Allah
mengantisipasi akan hamba-Nya yang bertanya-tanya akan-Nya, TuhanNya.

Allah mengantisipasi kita untuk datang kepada Rasul dan bertanya tentang-Nya, Anda tahu.
Untuk menanyakan-Nya, untuk tahu tentang-Nya. Itu terdapat dalam kata “Idza”. Jadi, ketika
hamba-hamba-Ku datang kepadamu dan menanyakan tentang-Ku, “Annee”.

Biasanya, Allah katakan “Anna”. Tentang “Kami”. “Annillah” (Tentang Allah). Ia tidak
mengatakan “Kami”, Ia tidak mengatakan “Allah”, Ia katakan “Saya”.

Kata “Saya” di dalam Quran digunakan. Ketika Allah menyoroti jumlah/ukuran yang besar
dalam rasa “kedekatan”. Ini layaknya seperti Allah sangat senang, Ketika seseorang ingin
menanyakan tentang-Nya. Sampai-sampai Allah sendiri yang datang mendekat kepada
hamba-Nya. Allah sendiri yang mendekat kepada hamba-Nya, dengan mengatakan “Saya”.
Hamba-hamba-Ku bertanya tentang-Ku.

Sekarang, saya akan mengartikan apa yang tidak “tertulis” di ayat ini. Ini yang kita duga
ketika membacanya. “Ketika hamba-hamba-Ku bertanya tentang-Ku. Maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat.” Karena seluruh perbincangan ini terjadi dengan Rasulullah
(shallallahu alaihi wasallam). Mereka datang dan bertanya kepada Rasulullah (shallallahu
alaihi wasallam),

Jadi mereka mengharapkan jawaban dari Nabi (shallallahu alaihi wasallam). Allah ajarkan
Rasulullah (shallallahu alaihi wasallam) untuk menjawab mereka. Tapi bukan itu yang
terjadi. Apa yang terjadi sangatlah menakjubkan.

Kata selanjutnya pada ayat tersebut adalah “Fa-innee qareeb”. “Maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat.” Ini seperti, mereka datang dan bertanya kepada Rasulullah
(shallallahu alaihi wasallam), tetapi Rasulullah (shallallahu alaihi wasallam) menjawab,

“Saya akan menjawab langsung kepada hamba-hamba-Ku.”

“Saya akan langsung berbicara kepada mereka.”


“Innee qareeb.” (bahwa Aku dekat)

Tidak ada keraguan akan-Nya, bahwa Saya dekat. Dengan kata lain, Anda tidak perlu
bertanya kepada Rasulullah (shallallahu alaihi wasallam), atau menunggu Rasulullah
(shallallahu alaihi wasallam) untuk menjawabnya. Aku (Allah) yang akan menjawabnya!
Saya akan “ikut serta” denganmu secara langsung.

Jadi Allah perlihatkan maksud-Nya. Ketika berurusan dengan kita secara langsung.
SubhanAllah, ini sangat indah. Kata-kata yang kita pelajari dari Rasulullah (shallallahu alaihi
wasallam) mengajarkan kita untuk berhubungan langsung dengan Allah (subhanahu wa
ta’ala).

Itulah inti dari agama kita, kita mempunyai hubungan langsung dengan Allah. Banyak dari
kita yang gagal dalam hidup, kita banyak berbuat kesalahan. Tidak satupun dari kita yang
tidak berbuat salah, begitu juga dengan saya, pun dengan Anda. Kita gagal dalam hidup kita
beberapa kali..

Tapi itu bukanlah alasan bagi kita untuk tidak mempunyai hubungan langsung dengan Allah.
Dan Allah katakan “Apabila kamu menanyakan tentang-Ku. Itu sudah cukup bagi-Ku untuk
ikut serta langsung denganmu dalam perbincangan.” Tidak seorangpun harus bertanya-tanya
tentang Allah, dan juga, itulah spirit dalam doa’kan, Ramadan adalah bulannya untuk berdoa.

Ketika kita berdoa, kita seharusnya berurusan langsung dengan Allah. Jangan hanya
membacakan kata-kata dalam doa, ketahuilah maksudnya, dan maksudkan “‘lah” itu untuk
“berkomunikasi” dengan Allah.

Layaknya Anda “berbicara” dengan-Nya. Dan boleh saja jika Anda berdoa dalam bahasa
Inggris. Itu boleh, apapun bahasa yang Anda tahu. “Bicaralah” dengan Allah dengan bahasa
itu. Itu bagus untukmu jika Anda menghafal doa-doa, itu sangat baik. Tetapi “ruh-nya” doa,
adalah bahwa Anda “berbicara dengan Allah”.

Jika Anda tahu apa maksud doa itu, itu sangat baik. Dan jangan hanya membacakannya,
jangan hanya katakan “Rabbana aatinaa..” Anda angkat kedua tangan Anda, Anda ulang-
ulang kata-katanya. Tapi tidak ada “komunikasi” antara Anda dan Allah. Anda kehilangan
maksudnya.

Anda bertanya tentang Allah, dan Allah datang dengan sangat dekat. Dan lalu Ia katakan hal
yang bahkan lebih indah, “Ojeebu daAAwata addaAAiitha daAAani.” Dia katakan “Aku
mengabulkan.”

“Aku mengabulkan” dengan segera, “Ujeebu” berarti “Aku mengabulkan dengan segera.”
Dan Saya akan mengabulkannya. Ini berlaku untuk sekarang, dan waktu yang akan datang,
Anda tahu apa maksudnya? Bahwa itu memberikan kita harapan.

Kadang Anda bertemu orang yang berkata “Allah tidak akan mengabulkan permohonanku.
Kamu tidak tahu, saya benar-benar kacau.” Allah berkata “Ujeebu” (Aku kabulkan, dan Aku
akan kabulkan).

“DaAAwataadd.”
“Tapi, kamu tahu? Allah mengabulkan doa para Imam, para Qari, pria yang memimpin
tarawih itu. Orang yang membacakan Quran dengan indah itu, orang yang lebih alim dari
pada saya, perempuan yang memakai hijab itu dan lainnya.”

“Mereka semua itu adalah para muslim yang baik..Allah akan mengabulkan doa mereka.”
Allah katakan, “Ojeebu daAAwataaddaAAii..”

“Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa.”

Allah tidak katakan, “Permohonan orang-orang yang beriman.”

Permohonan seorang muslim, permohonan orang yang beribadah. Permohonan orang yang
bertakwa, permohonan seorang hamba, permohonan seorang yang mengabdi. Allah tidak
menggunakan satupun deskripsi itu. Allah katakan, “Permohonan orang yang berdoa.”

Siapapun yang berdoa, dianggap sebagai pemohon. Anda tidak perlu menjadi seorang yang
spesial untuk memohon kepada Allah. Jadi, dengan menggunakan kata “Permohonan orang
yang berdoa.”

Allah “undang” siapapun yang ingin berdoa kepada Allah. Allah tidak menyantumkan
kriteria apapun di dalam ayat ini. Kecuali, jadilah seorang yang memohon (berdoa). Lalu, hal
yang ingin ditambahkan, yang sangat membuat saya terkesima.

Dengan Allah (subhanahu wa ta’ala) itu adalah..saya tahu ini akan susah dijelaskan, tapi saya
berusaha untuk membuatnya mudah. Bayangkan jika Anda adalah seorang pemimpin dari
sebuah perusahan yang memimpin 500 orang pekerja, Dan Anda bertemu beberapa
sekretaris, beberapa orang penerima telpon, beberapa pegawai toko, beberapa orang yang
magang. Anda adalah pemimpinnya, Anda yang membuat keputusan besar.

Tapi para pekerja ini, Anda tahu, mungkin Anda pernah berbicara dengannya sewaktu-waktu,
Tapi Anda tidak mengingatnya karena Anda punya banyak hal yang perlu diurus. Ada hal-hal
besar yang lebih penting dari itu di pikiran Anda. Jadi Anda tidak mengingat mereka.

Dan apabila mereka membuat permintaan pada Anda, mereka mengirim email pada Anda,
mungkin Anda akan melupakannya, karena itu tidak begitu penting bagi Anda. Lebih penting
peran seorang, dan lebih banyak orang yang dipimpinnya akan lebih sulit mengingat mereka
dan untuk mereka membuat permintaan kepada Anda, ya kan? Itu akan sulit.

Bayangkan, siapa yang lebih penting dan siapa yang mempunyai lebih banyak bawahan
ketimbang Allah sendiri? Dan untuk Allah mengetahui diri kita masing-masing, dan
mengetahui seluruh kondisi kita. Dan untuk benar-benar menghargainya, dan Dia tidak hanya
mengatakan “Aku mengabulkan permintaan orang yang memohon.”

Dengan mengatakan “seorang” pemohon, maka artinya kita “tidak diketahui” kan? Dia
katakan “addaAAi” (“Si” pemohon) Ini seperti layaknya Allah “tahu” orang (yang memohon)
itu secara personal.

Anda adalah “Si” (pemohon) bagi-Nya, bukan “Seorang” (pemohon). Anda bukanlah
“Seorang Pemohon” melainkan “Si pemohon”.
“Orang itu yang di sana.Ya, Saya tahu dia.”

“Saya tahu apa yang sedang ia alami. Saya tahu apa yang ia pinta.”

Secara personal, Allah menyatakan rasa kedekatannya denganmu, sampai-sampai Ia dapat


membedakanmu dari berjuta-juta orang yang berdoa kepada-Nya. Dalam waktu yang
bersamaan.Tapi Ia sangat mengkhususkanmu.

Jadi, tidak ada dari kita yang mengatakan, “Yah, kapan sih doa kita akan dikabulkan? Allah
tidak mendengar doa kita” atau “Allah memiliki hal yang lebih penting, Dia memiliki alam
semesta ini untuk dijaga.” SubhanAllah.

“Oujeebu daAAwata addaAAi.”

Dan hal selanjutnya, semakin penting seseorang, semakin susah untuk mempunyai waktu
dengan mereka. Itu fakta yang masuk akal. Mereka sangat sibuk melakukan banyak hal. Jadi
mungkin kamu bilang, “Saya ingin bertemu langsung dengan pemimpinnya.” Bisa jadi kamu
harus tunggu satu tahun atau enam bulan, atau delapan bulan, berapa lamapun.

Anda tahu, Anda tidak bisa begitu saja langsung bertemu dengan mereka. Di lingkungan
masyarakat kita, misalnya, jika Anda ingin bertemu dengan ulama yang sangat terkenal,
Anda tidak bisa begitu saja datang kepadanya, Anda harus membuat janji, menentukan
waktu, dan hal lainnya. Karena mereka punya banyak urusan juga.

Allah katakan, kapan kamu bisa “bicara” dengan-Ku?

“Iitha daAAan”

Kapanpun ia datang (berdoa), pada malam maupun siang hari, Aku akan selalu ada. Allah
menjadikan dirinya untuk selalu ada bagi hamba-hamba-Nya. Dan juga, semua ini
berhubungan dengan bulan Ramadhan.

Kita diberikan motivasi ini pada bulan Ramadan, Anda tahu apa yang harus kita pelajari dari
itu?
Buatlah doa sebanyak-banyaknya di bulan Ramadan. Mendekatlah kepada Allah sedekat-
dekatnya, dan biasakan diri Anda untuk selalu dekat dengan Allah di Ramadan ini.
Hancurkan dinding penghalang antara diri Anda dan Allah di bulan Ramadan ini.

“Iitha daAAan”

Dan Ia katakan.

Ini bagian favorit saya dalam ayat ini, “Falyastajeeboo lee”

“Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku).”

Mereka memohon banyak hal kepada-Ku, Mereka berdoa,

“Ya Allah, jadikanlah ujian sekolah ini mudah.”


“Ya Allah, lancarkan’lah lamaran pernikahan ini, saya sangat menyukainya, saya ingin
menikahinya.”

“Ya Allah, rumah itu, berikan aku persetujuan untuk rumah itu.”

“Jadikan dokumen imigrasi itu keluar.”

Apapun, apapun yang orang-orang minta kepada-Nya. Orang-orang membuat doa.


Dan Allah jawab, ya, kamu boleh berdoa, dan Aku akan mengabulkannya, kapanpun. Kamu
datang (berdoa), Aku akan menjawabnya. Tapi kamu juga harus memenuhi perintah-Ku juga,
Aku telah membuat beberapa perintah untuk-Mu juga.

“Falyastajeeboo lee.”

Tapi Allah tidak katakan, “Falyujeeboo lee.”

Mereka HARUS memenuhi (perintah-Ku)! Dia katakan, “Hendaklah mereka (berusaha)


untuk memenuhi perintah-Ku.”

“Yastajeeboo lee.”

Setidaknya, berusahalah. Allah ingin melihat usaha yang kita buat, bahwa kita benar-benar
berusaha untuk memenuhi perintah yang Ia telah tetapkan pada kita. Dan Allah tidak
meminta banyak pada kita. Dia tidak minta banyak pada kita.

“Falyastajeeboo lee walyu minoo bee.”

“Hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku.”

Anda tahu, kata-kata ini sangat penting, bukan hanya kata-kata tambahan saja dalam ayat ini.
Dalam ayat ini, (kata-kata) ini’lah yang menjadi puncak pentingnya. “Hendaklah mereka
beriman kepada-Ku.”

Kenapa? Anda bisa saja bilang, seseorang yang berdoa kepada Allah pasti beriman kepada
Allah. Buat apa menambahkan kata-kata ini? Karena ketika Anda berdoa kepada Allah untuk
hal-hal tertentu. Dan itu tidak langsung dikabulkan oleh Allah. Iman Anda akan mulai goyah.
Jadi Allah katakan, tetaplah beriman.

“Percayalah, Aku mendengar doamu.”

“Aku tahu cara terbaik untuk menjawab doa-doamu.”

“Aku akan menjawab doamu, yang bahkan kamu tidak akan bisa bayangkan betapa baiknya
cara-Ku menjawab doamu.”

“Kamu bisa saja memohon sesuatu yang sebenarnya tidak baik untukmu. Dan Aku akan
mengabulkan dengan sesuatu yang bahkan lebih baik dari yang kamu pinta.”
“Kamu bisa saja meminta sesuatu, yang apabila hal itu dikabulkan untukmu sekarang, itu
akan menyakitkanmu.”

Jadi Allah tahan (doa) itu, dan akan Allah berikan pada waktu yang terbaik untukmu. Allah
(subhanahu wa ta’ala) katakan, percayalah. Percayalah pada-Ku, “Walyu minoo bee.”

Dan akhirnya, Allah akhiri ayat ini, “LaAAallahum” ingat’kan, dua video sebelum ini,
“LaAAalla.” “Sehingga, boleh jadi, mudah-mudahan.”

Ini klimaks dari ayat ini. “Yarshudoon.”

“Agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Kita mempelajari rahasia agama Islam yang sangat dalam di sini. Kita belajar orang-orang
yang benar-benar tahu dengan baik bagaimana membuat doa, Mereka yang benar-benar
“connect” dengan Allah. Itu sudah cukup bagi mereka untuk hidup di jalan yang benar. Untuk
hidup di jalan orang yang bertakwa, untuk diberi petunjuk (oleh Allah).

Karena hubungan mereka dengan Allah, kesadaran mereka bahwa Allah selalu mendengar,
selalu siap untuk mendengar, selalu melihat. Membuat mereka sangat yakin akan keberadaan
Allah, dan membuat mereka sangat sulit untuk hidup di jalan yang salah, hidup di jalan yang
menyimpang, hidup di jalan yang sesat.

Doa adalah kuncinya. Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam katakan, “Addu-aa
umukhul ibaadat.” (Doa) adalah esensi, “otaknya” ibadah, (doa) adalah “hatinya” dalam
beribadah, Al-Fatihah adalah “hatinya” Quran.

Dan di dalam “hatinya” Quran, “esensinya” Quran, setengah darinya adalah doa.
Setengahnya adalah doa. Allah mengajarkan kita untuk meminta kepada-Nya secara
langsung.

Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang selalu berdoa. Sehingga kita bisa
menjadi lebih baik di bulan Ramadan ini. Dan semoga Allah (subhanahu wa ta’ala)
membersihkan hati kita, sehingga kita bisa lebih dekat kepada Allah, di bulan Ramadan ini.

Hal terakhir yang ingin saya sampaikan, in shaa Allahu ta’ala, sebelum saya akhiri, Ketika
kita berdoa, kita “berbicara” kepada Allah, ya’kan? Ketika kita berdoa, kita “berbicara”
kepada Allah..
Tapi dalam sebuah perbincangan, seharusnya ada respon dari masing-masing pihak.

Anda tahu, A berbicara kepada B, B berbicara kepada A. Dan kita “berbicara” kepada Allah.
Kita juga berharap agar Allah “berbicara” kepada kita. Itulah mengapa ini adalah bulannya
Quran. Kita “berkomunikasi” dengan Allah melalui doa, dan Allah “berkomunikasi” dengan
kita melalui Quran. Jadi komunikasi ini menjadi lengkap.

Semoga Allah (subhanahu wa ta’ala) menjadikan kita orang-orang yang selalu


“berkomunikasi” dengan Tuhan kita. BarakAllahuli wa lakum, wassalamu alaikum Quran
Weekly.
—–
Assalamu alaikum Quran Weekly, Nabi (shallallahu alaihi wasallam) berkata,

“Addalu alal khair kafa ilihi.”

“Seseorang yang menunjukkan kepada kebaikan, mendapat 1 pahala sama dengan yang
melakukan amal itu.”

Bantu saya, dan bantu Anda semua, dan sebarkan kabar baik ini jika Anda mendapatkan
manfaat dari perbincangan, dari video ini. Sebarkan kepada teman dan keluarga Anda,
sebarkan kebenaran ini.

Ini adalah program yang benar-benar bagus, saya sangat menghargai usaha yang telah dibuat
oleh tim Quran Weekly. Dan saya berdoa semoga Allah memberkahi mereka dan
memberikan lebih banyak kebaikan dari mereka. Usaha seperti ini, Anda tahu.

“Siapa yang tidak berterima kasih kepada seseorang, maka ia tidak berterima kasih kepada
Allah.”

Hadits dari Rasulullah (shallallahu alaihi wasallam) mengajarkan kita itu. Jadi kita harus
menghargai usaha yang telah dibuat tim ini, Dan cara terbaik untuk menghargai usaha
mereka, adalah dengan membantu mereka mendapatkan lebih banyak pahala, dan
mendapatkan pahala untuk Anda sendiri dalam waktu yang bersamaan dengan menyebarkan
kebenaran ini, In shaa Allahu ta ala. Terima kasih. Wassalamu alaikum.

Anda mungkin juga menyukai