Anda di halaman 1dari 6

D.

SIFAT – SIFAT GELOMBANG


1. PEMANTULAN GELOMBANG ( REFLEKSI )
Pemantulan gelombang ( refleksi) terjadi pada saat sebuah gelombang yang merambat
dalam suatu media sampai batas medium tersebut dengan media lainnya. Contohnya,
gelombang cahaya yang merambat di dalam udara akan dipantulkan oleh bidang batas
antara udara dan air atau oleh bidang batas udara dan cermin atau kaca. Selama gelombang
cahaya itu merambat dalam suatu medium, gelombang itu tidak akan mengalami peristiwa
pemantulan. Jadi, selama cahaya merambat di dalam air tidak akan mengalami pemantulan
sampai gelombang itu sampai pada batas pemisah antara air dengan medium lainnya,
seperti udara.
Dengan demikian, pemantulan (refleksi) sebuah gelombang adalah bidang batas antara
dua medium yang berbeda. Contoh lainnya, adalah pemantulan gelombang pada tali. Pada
saat gelombang tali sampai ujung tali ( batas antara tali dan medium lain), maka
gelombang tersebut akan dipantulkan Kembali kedalam tali. Pada peristiwa pemantulan
gelombang ada dua kemungkinan yang dapat terjadi pada fase gelombang pantul. Apabila
gelombang itu merambat dalam medium yang kurang rapat sampai batas medium yang
lebih rapat, maka fase gelombang pantul akan berbeda 0,5 dengan fase gelombang datang.
Dalam hal ini gelombang datang dikatakan mengalami perubahan fase 0,5.
Contoh soal :
1. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cembung sedemikian rupa sehingga besar
bayangannya 0,5 kali. Jika bayangan yang terbentuk terletak 0,55 cm di belakang cermin,
hitunglah jarak fokus cermin cembung tersebut. !
Penyelesaian:
Diketahui:
M = 0,5
s' = −0,55 cm
Ditanyakan: f
Jawab:
Pertama, kita tentukan terlebih dahulu jarak benda (s) dari cermin menggunakan rumus
perbesaran bayangan berikut.
M = |s’/s|
0,5 = |−0,55/s|
0,5 = 0,55/s
s = 0,55/0,5
s = 1,1 cm
Kedua, kita tentukan jarak fokus (f) menggunakan rumus hubungan jarak benda dan jarak
bayangan dengan jarak fokus berikut ini.
1
/f = 1/s + 1/s’
1
/f = 1/1,1 + 1/−0,55
1
/f = 1/1,1 + −2/1,11
1
/f = −1/1,11
f = 1,11/−1
f = −1,11 cm
jadi, jarak fokus cermin cembung tersebut adalah 1,11 cm di belakang cermin.

2. DIBIASKAN ( REFLAKSI )
Refraksi merupakan suatu peristiwa dibelokkannya suatu gelombang karna melewati
medium yang berbeda. Setiap medium memiliki kerapatan yang berbeda – beda antara satu
dengan yang lainnya. Misalkan kerapatan udara dengan air, udara memiliki tingkat
kerapatan yang lebih sedikit dibandingkan dengaan air. Oleh karenanya Ketika ada cahaya
yang menembus air yang sebelumnya melalui medium udara, maka cahaya akan
dibelokkan. Contoh paling nyatanya adalah Ketika kita masukkan sedotan kedalam gelas
minuman kita, kita akan melihat sedotan tersebut seolah – olah tidak lurus.

Pada peristiwa refraksi atau pembiasan gelombang ini, ada dua peristiwa yang terjadi yaitu
:
a) Cahaya yang datang dari medium kurang rapat ke medium yang lebih rapat maka
cahaya akan mendekati garis normal.
b) Cahaya yang datang dari medium rapat ke medium yang kurang rapat maka cahaya
akan menjauhi garis normal.
3. DIBELOKKAN ( DIFRAKSI GELOMBANG )
Difraksi gelombang adalah peristiwa pembelokan gelombang Ketika melewati celah
sempit atau pengahalang. Difraksi dialami oleh setiap gelombang baik gelombang mekanik
( misalnya gelombang air, gelombang bunyi) maupun gelombang elektomagnetik
(gelombang cahaya).
Difraksi gelombang di dalam suatu medium yang sama, gelombang akan merambat
lurus. oleh karena itu, gelombang lurus akan merambat ke seluruh medium dalam bentuk
gelombang lurus. Difraksi gelombang tidak berlaku bila pada medium diberi penghalang
atau rintangan berupa celah. Untuk ukuran celah yang tepat, gelombang yang datang dapat
melentur setelah melalui celah tersebut. Lenturan gelombang yang disebabkan oleh adanya
penghalang berupa celah dinamakan difraksi gelombang.
Jika penghalang celah yang diberikan lebar, maka difraksi tidak begitu jelas terlihat.
Maka gelombang yang melalui celah hanya melentur di bagian tepi celah. Jika penghalang
celah sempit, yaitu berukuran dekat dengan orde Panjang gelombang. Maka difraksi
gelombang sangat jelas. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena
adanya halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Ada
beberapa macam – macam difraksi adalah :
a) Difraksi Fresnel
b) Difraksi Fraunhofer
c) Difraksi Celah Tunggal
d) Difraksi Celah Ganda
e) Difraksi Celah Majemuk.
Contoh soal :
1. Jarak antara dua lampu depan sebuah lampu mobil 122 cm, diamatai oleh mata yang
memiliki diameter pupuil 3 mm, jika panjang gelombang cahaya yang diterima mata 500
nm, maka jarak mobil paling jauh supaya masih dapat dibedakan sedabagai dua lampu
yang terpisah adalah….

Pembahasan:

Diketahui:

 d = 122 cm = 1,22 m
 D = 3 mm = 0,003 m  
 λ.=  500 nm = 5.10-7 m

Jawab:

 d = 1,22 λ. l/D
 1,22 = 1,22 . 5.10-7. l/0,003
 l = 6000 m
4. DIPADUKAN ( INTERVERENSI GELOMBANG )

Interverensi gelombang adalah peristiwa perpaduan dua gelombang, peristiwa ini


disebut juga dengan superposisi. Peristiwa ini sering kita jumpai di dalam kehidupan kita
sehari – hari contohnya adalah musik, musik terbentuk dari perpaduan beberapa
gelombang suara yang saling berinterferensi. Ada dua jenis interferensi gelombang yaitu,
interferensi antar gelombang bersifat menguatkan ( interferensi maksimum), dan
interferensi antar gelombang yang bersifat melemahkan ( interferensi minimum ).

Interferensi maksimum adalah interferensi antar gelombang yang saling menguatkan


satu dengan yang lain, karena kedua gelombang tersebut memiliki arah yang sama.
Interferensi minimum adalah interferensi antar gelombang yang saling melemahkan satu
dengan yang lain, karena kedua gelombang tersebut memiliki arah yang berlawanan.

5. DISPERSI GELOMBANG

Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang Ketika gelombang merambat


pada suatu medium. Medium nyata yang gelombangnya merambat dapat disebut sebagai
medium non dispersi. Dal;am medium non dispersi, gelombang mempertahankan
bentuknya. Contoh medium non disperse adalah udara sebagai medium perambatan dari
gelombang bunyi.

Gelombang – gelombang cahaya yang terdapat dalam vakum adalah nondispersi secara
sempurna. Cahaya putih ( polikromatik) yang dirambatkan pada prisma kaca mengalami
disperse sehingga membentuk spektrum warna – warna Pelangi. Disperse gelombang yang
terjadi dalam prisma kaca terjadi karena kaca termasuk medium disperse untuk
gelombang cahaya.

Disperse cahaya adalah pengurangan cahaya putih atas komponen – komponen warna
Pelangi. Dalam percobaan di laboratorium, penguraian cahaya tersebut menggunakan
sebuah kotak sinar dan sebuah prisma kaca. Jika sebuah sinar yang keluar dari kotak
diarahkan ke salah satu bidang pembias prisma, maka sinar yang keluar dari bidang prisma
lainnya akan terpisah menjadi 7 warna Pelangi. Dalam kehidupan sehari – hari, contoh
penerapan disperse adalah pembentukan Pelangi.

Pelangi adalah spektrum cahaya matahari yang diuraikan oleh butir - butir air. Pelangi
hanya dapat terlihat jika kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan kita. Jika
seberkas sinar matahari mengenai butir - butir air yang besar, maka sinar itu akan
dibiaskan oleh bagian depan permukaan air. Sinar akan memasuki butir air. Sebagian kecil
sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang butir air. Selamjutnya sinar pantul ini
mengenai permukaan depan dan dibiaskan oleh permukaan depan. Karena sinar pantul ini
dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan atas spektrum spektrum matahari.
Ketika cahaya merambat dalam suatu medium, maka kecepatan rambat gelombang
umumnya bergantung pada frekuensinya. Dalam kaca misalnya, kecepatan rambat makin
kecil bila panjang gelombang nya makin kecil. Cahaya warna ungu merambat lebih lambat
daripada cahaya warna merah. Jika cahaya putih jatuh pada bidang batas 2 medium dengan
sudut tertentu, maka gelombang yang masuk ke medium kedua mengalami pembiasan.
Besarnya sudut bias bergantung pada kecepatan rambat cahaya dalam medium tersebut. 

Karena gelombang dengan frekuensi berbeda mempunyai  v ( kecepatan) yang berbeda,


maka gelombang dengan frekuensi berbeda akan memiliki sudut bias yang berbeda pula.
Akibatnya, dalam medium kedua,  berkas dengan frekuensi yang berbeda bergerak dalam
arah yang berbeda.  Peristiwa tersebut dapat dikatakan sebagai penguraian cahaya putih
dari spektrum - spektrum yang memiliki frekuensi yang berbeda atau disebut dispersi.

6. DISPOLARISASI GELOMBANG
Polarisasi merupakan proses pembatasan Gerakan vector yang membentuk suatu
gelombang transversal sehingga menjadi satu arah. Polarisasi hanya terjadi pada
gelombang transversal saja dan tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal. Suatu
gelombang transversal mempunyai arah rambat yang tegak lurus dengan bidang
rambatnya. Apabila suatu gelombang memiliki sifat bahwa gerak medium dalam bidang
tegak lurus arah rambat pada suatu garis lurus, dikatakan bahwa gelombang ini
terpolarisasi linear.
Gelombang adalah gangguan perjalanan yang membawa energi dari suatu tempat ke
tempat yang lain sepanjang arah tertentu, yang disebut arah rambat. Gelombang terdiri
dari perpindahan bolak – balik medium yang dilalluinya, dan arah perpindahan tidak selalu
sama dengan arah rambatnya.
Jika perpindahannya tegak lurus terhadap arah rambat, ini disebut gelombang
tranversal. Perpindahan gelombang transversal ini dapat terjadi ke segala arah pada
bidang yang tegak lurus terhadap arah rambat. Jika perpindahan gelombang tranversal
terbatas pada satu garis, ia akan dikatakan terpolarisasi.
Gelombang transversal yang menunjukkan polarisasi termasuk gelombang
elektromagnetik seperti cahaya dan gelombang radio, gelombang gravitasi, dan gelombang
suara transversal ( gelombang geser) dalam padatan.
Referensi :

Anda mungkin juga menyukai