Anda di halaman 1dari 19

Pemantulan Gelombang

Ketika kamu memberi gangguan pada air di dalam baskom, timbul gelombang yang bergerak
menjauhi titik gangguan yang kamu berikan. Gelombang air ini akan bergerak membentuk
bola dengan titik pusatnya titik di mana gangguan diberikan.

Ketika gelombang tersebut tiba di tepi baskom, gelombang tersebut dipantulkan oleh dinding
baskom. Sebagian energi yang dibawa gelombang tersebut dipantulkan oleh dinding baskom
sehingga kamu dapat melihat gelombang kecil bergerak menjauhi dinding baskom.

Pada gelombang bunyi pun terjadi pemantulan. Jika kamu bicara atau berteriak atau bicara di
dalam ruangan besar, kosong dan tertutup, kamu dapat mendengar suaramu akan dipantulkan.
Refleksi (pemantulan) gelombang adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian
dari suatu gelombang jika gelombang tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua
medium.
Jika kamu mengucapkan halo, sesaat kemudian akan terdengar suara halo dari pantulan
oleh dinding, langit-langit, dan alas ruangan tersebut.

Gelombang tali pun dapat mengalami pemantulan. Perhatikan Gambar di bawah ini!

Gambar: Pemantulan gelombang tali dengan salah satu ujung terikat.

Gambar tersebut memperlihatkan gelombang pada tali yang dipantulkan oleh tiang tempat
salah satu ujung tali diikatkan.

Gelombang laut merupakan gelombang air. Gelombang laut dapat berukuran sangat besar dan
kecepatannya pun bisa sangat besar pula. Gelombang laut membawa energi yang besar yang
dapat dihasilkan oleh angin atau gempa di dasar samudra.

Ketika gelombang laut tersebut sampai di pantai, gelombang laut ini akan menghantam pantai
dan sebagian gelombangnya akan dipantulkan dalam bentuk arus balik
http://www.duniapendidikan.net/2016/05/pengertian-pemantulan-gelombang-dan-manfaat-
gelombang-dalam-kehidupan-sehari-hari.html
Refleksi (atau pemantulan) adalah perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi (medium) asalnya,
setelah menumbuk antarmuka dua medium.

Refleksi pada era optik geometris dijabarkan dengan hukum refleksi yaitu:

Sinar insiden, sinar refleksi dan sumbu normal antarmuka ada pada satu bidang yang sama

Sudut yang dibentuk antara masing-masing sinar insiden dan sinar refleksi terhadap sumbu
normal adalah sama besar.

Jarak tempuh sinar insiden dan sinar refleksi bersifat reversible.

Refleksi spekular

Refleksi spekular (:specular reflection) dikenal pada era optika fisis sebagai refleksi yang terjadi
pada antarmuka yang mengkilap yang merupakan sebab akibat dari hukum refleksi. Refleksi
spekular mempunyai beberapa model antara lain model refleksi Phong dan Cook-Torance.

Refleksi difusi

Diagram refleksi difusi


Refleksi difusi (diffused reflection) adalah perubahan arah rambat gelombang cahaya yang terjadi
setelah menumbuk antarmuka granular yang tidak rata dengan hamburan cahaya kembali ke arah
sisi (medium) asalnya dengan banyak sudut pantul. Refleksi difusi adalah fungsi komplemen dari
refleksi spekular, diperkenalkan pertama kali oleh Johann Heinrich Lambert melalui Photometria
pada tahun 1760. Hasil studi pengamatan Lambert pada intensitas cahaya refleksi terhadap
antarmuka yang kusam (:matte), kemudian disebut hukum kosinus Lambert dengan reflektansi
Lambert dan antarmuka Lambert.

Contoh perbedaan antara refleksi difusi dengan refleksi spekular dapat ditemui pada warna cat yang
kusam dan mengkilap. Cat kusam metampakkan sifat refleksi difusi, sedangkan cat kilap
menonjolkan sifat refleksi spekular. Banyak objek kasat mata dapat terlihat karena sifat refleksi
difusi ini. Hamburan cahaya dari permukaan objek tersebut yang menjadi mekanisme utama
pengamatan fisis manusia dan fotometri.

Sifat reflektansi antarmuka yang isotropik menyebabkan refleksi difusi cenderung untuk
metampakkan antarmuka dengan tingkat luminasi yang sama dilihat dari sudut pengamatan
manapun. Sebagai contoh, sebuah papan kayu yang kasar dengan gamblang menggambarkan
reflektansi isotropik dari antarmuka Lambert, namun apabila telah disepuh mengkilap dengan
polyurethane, reflektansi tersebut sirna bersamaan dengan timbulnya specular highlight pada
beberapa bagian antarmuka. Specular highlight juga dapat terlihat pada antarmuka Lambert yang
tidak sempurna, yaitu pada sudut hukum refleksi yang dibentuk oleh sinar cahaya pada intensitas
maksimumnya.

Prinsip kerja reflektor retro

Refleksi difusi berantai pada beberapa antarmuka Lambert disebut inter-refleksi difusi (en:diffuse
interreflection). Sinar inter-refleksi difusi bersifat elastis dan mewarnai antarmuka Lambert objek
sekitarnya dengan warna antarmuka Lambert sebelumnya. Fenomena ini pada studi fotografi
disebut ambient light, dapat diamati dengan jelas pada ruang tidak mendapatkan sinar matahari
langsung. Sinar refleksi spekular berantai tidak menunjukkan gejala yang sama. Sebagai contoh, pada
reflektor retro (retroreflector) retina mata kucing, saat petang akan terlihat berbinar jika diamati dari
sudut tertentu, dan terlihat gelap saat diamati dari sudut yang lain. Sinar insiden yang menumbuk
antarmuka retina mata kucing mengalami refleksi spekular berantai hingga tidak terjadi difusi
cahaya di dalam rongga mata kucing. Oleh karena itu, kita tidak dapat melihat ambient light dalam
rongga mata tersebut.

https://id.wikipedia.org/wiki/Refleksi
REFLEKSI GELOMBANG

Apa itu Refleksi Gelombang? pernahkah anda bercermin? Ketika anda bercermin anda akan
melihat bayangan dari diri anda. bayangan anda dipantulkan oleh cermin sehingga anda dapat melihat
bayangan anda sendiri di cermin tersebut. Kejadian itu merupakan salah satu dari interaksi gelombang
yaitu refleksi gelombang atau pemantulan gelombang.

Gelombang dapat interaksi. Salah satu interaksi gelombang adalah pemantulan gelombang
atau refleksi gelombang. Pemantulan gelombang biasanya terjadi ketika gelombang yang sedang
berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain menabrak suatu penghalang. Contohnya gelombang
pada air. Gelombang pada air laut yang terpantul ketika menabrak karang atau sisi kapal, gelombang
air yang terpantul dari sisi kolam renang atau bak mandi. Dan masih banyak contoh pemantulan yang
bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Dari contoh gelombang tersebut dapat dikatakan bahwa, pemantulan (Refleksi) gelombang
adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu gelombang jika gelombang tersebut
bertemu dengan bidang batas antara dua medium.

Ada beberapa fenomena dalam refleksi gelombang diantaranya:

1. FENOMENA REFLEKSI PADA GELOMBANG AIR


Pernahkah anda melihat gelombang pada air didalam suatu bak mandi? Bagaimana gelombang
tersebut ketika memantul ke sisi bak tersebut?. Kali ini kita akan mengkaji gelombang pada air yang
berinteraksi dengan berbagai bidang seperti bidang datar, bidang cekung, dan bidang cembung.

Gelombang bidang datar permukaan datar

gelombang yang terpantul pada permukaan yang datar dipantulkan secara teratur. Dari gambar dapat
dilihat pemantulan pada bidang yang datar akan memantulkan gelombang dengan sudut datang dan
sudut pantulan sama.

Gelombang bidang datar oleh permukaan cekung


Bagaimana jika gelombang air ini dipantulkan pada permukaan yang cekung?Gelombang yang
terpantul akan membentuk perrmukaan bidang pantul ketika memantul pada bidang tersebut.

Gelombang bidang datar oleh pemukaan cembung

Bagaimana jika gelombang air ini dipantulkan pada permukaan yang cembung?

Gelombang yang terpantul akan membentuk perrmukaan bidang pantul ketika memantul pada bidang
tersebut. pada gambar, permukaan bidang pantul berbentuk cembung, sehingga pantulan
gelombangnya pun berbentuk bidang cembung tersebut.

2. PEMANTULAN PADA TALI

Coba Anda ikat tali pada sebuah tiang, lalu getarkan. Apa yang terjadi? Setelah mengenai
tiang, tali tersebut akan mengalami pemantulan. Bentuk gelombang pantul yang terjadi baik pada
ujung tali yang terikat atau ujung tali yang dapat bergerak bebas.Berikut ini adalah contoh
pemantulan pada gelombang tali
Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami perubahan bentuk atau fase. Akan
tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak mengubah bentuk atau fasenya.

Ketika gelombang yang merambat pada sebuah medium bertemu penghalang atau rintangan maka
gelombang dapat mengalami transmisi (diteruskan) atau dapat mengalami refleksi (pemantulan) atau
juga mengalami kedua-duanya. Tegangan pada kedua tali, baik tali tipis maupun tali tebal adalah sama
sehingga perbandingan kecepatan perambatan gelombang pada kedua tali, hanya ditentukan oleh
massa jenis masing-masing tali.

Setelah pulsa menemui rintangan atau halangan yaitu titik batas antara tali tipis dan tali tebal, pulsa
tersebut ada yang dipantulkan dan ada pula yang diteruskan. Dari pengamatan dapat diperoleh
bahwa pulsa yang dipantulkan mengalami perubahan sudut fase , sedangkan

pulsa transmisi tidak mengalami peruabahn fase. Peristiwa ini sama dengan pemantulan gelombang
pada ujung tali terikat. Kecepatan perambatan pulsa pada tali tebal yaitu kecepatan pulsa transmisi
lebih rendah dibandingkan kecepatan pulsa pada tali tipis, yaitu pulsa pantul.

3. FENOMENA REFLEKSI PADA CAHAYA

Pemantulan oleh permukaan rata

Ketika anda bercermin pada cermin yang permukaannya datar, maka bayangan yang terpantul
adalah bayangan anda dan bayangan tersebut tepat berada didepan anda. hal itu membuktikan
bahwa gelombang yang terpantul pada permukaan yang datar dipantulkan secara teratur.

Berikut adalah contoh gambar untuk pemantulan gelombang pada cermin datar.
HUKUM SNELLIUS UNTUK REFLEKSI

Pada peristiwa pemantulan, berlaku suatu ketetapan

1. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terhadap bidang batas pemantul pada titik
jatuh, semuanya berada dalam satu bidang.
2. Sudut datang sama dengan sudut pantul .
3. Hukum tersebut dinamakan hukum snellius
4.

Pemantulan oleh permukaan cekung


Bagaimana pemantulan gelombang datar oleh permukaan yang cekung?
Tahu kah anda cermin cekung? Bagaimana bentuknya?. Cermin cekung merupakan cermin
yang permukaannya lengkung. Lalu bagaimana pemantulan gelombang pada cermin tersebut?
Apakah sama dengan pemantulan pada cermin yang datar?

dalam mempelajari gejala pemantulan cahaya pada cermin cekung anda harus mengetahui
jalan sinar atau gelombang cahaya pada cermin cekung hal ini sangat diperlukan agar lebih mudah
untuk memahami pembentukan serta sifat-sifat bayangan yang terjadi akibat pemantulan
cahaya pada cermin cekung.

Cermin cekung memiliki sifat convergen atau mengumpulkan sinar yaitu bila ada sinar
datang yang sejajar sumbu utama maka sinar tersebut akan dipantulkan dengan sinar pantul menuju
ke titik focus. Titik fokus pada cermin cekung besarnya setengah kali dari jari jari kelengkungan
cermin, karena cermin cekung adalah sebagai busur dari bangun bola.

Ada tiga sinar istimewa pada cermin cekung

1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus

Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
Sinar datang melalui pusat kelengkungan dipantulkan melalui titik yang sama

Pemantulan oleh permukaan cembung

Bagaimana pemantulan gelombang datar oleh permukaan yang cembung?

Tahukah anda cermin cembung? Bagaimana bentuknya?. Cermin cembung adalah cermin yang
permukaannya cembung.

Cermin cembung memiliki sifat divergen atau menyebarkankan sinar yaitu bila ada sinar datang yang
sejajar sumbu utama maka sinar tersebut akan dipantulkan seolah olah berasal dari titik fokus
kebalikan dari pemantulan pada cermin cekung yang mengumpulkan sinar. Titik fokus pada cermin
cembung besarnya setengah kali dari jari jari kelengkungan cermin, karena cermin cembung adalah
sebagai busur dari bangun bola.

Ada tiga sinar istimewa pada cermin cembung

1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah sinar tersebut berasal dari titik
fokus
2. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan dipantulkan melalui titik yang sama

Sebagai contoh penggunaan dalam kehidupan sehari-hari adalah penggunaan kaca spion kendaraan.
Coba kamu perhatikan apa yang terjadi dengan bayangan muka kamu pada saat berkaca di kaca
spion. Maka kepala kamu akan nampak lebih kecil dari yang sebenarnya. Atau pada kaca yang ada
dijalan yang biasa di tempatkan pada tikungan jalan. Kita dapat melihat kendaraan yang berada di
tikungan sehingga dapat menghindari kecelakaan di tikungan tersebut.
PEMANTULAN BUNYI

Pada saat kamu bernyanyi di kamar mandi, suaramu terdengar lebih keras dan enak didengar
daripada kamu bernyanyi di ruangan yang luas dan terbuka. Suara musik di ruangan tertutup
terdengar lebih keras daripada suara musik di ruangan terbuka. Mengapa demikian? Pada ruangan
kecil, bunyi yang datang pada dinding dengan bunyi yang dipantulkan sampai ke telingamu hampir
bersamaan sehingga bunyi pantul akan memperkuat bunyi aslinya yang menyebabkan suaramu
terdengar lebih keras.

Sifat pemantulan bunyi sangat penting bagi beberapa hewan, seperti kelelawar. Kelelawar
dapat memancarkan gelombang bunyi sehingga dengan memanfaatkan peristiwa pemantulan bunyi,
kelelawar dapat menghindari dinding penghalang ketika terbang di malam hari.

Bunyi adalah salah satu gelombang, yaitu gelombang longitudinal. Gelombang longitudinal adalah
gelombang yang arah rambatnya sejajar atau berimpit dengan arah getarnya. Contoh gelombang
longitudinal adalah gelombang pada slinki dan gelombang bunyi di udara. Dalam perambatannya
gelombang bunyi berbentuk rapatan dan renggangan yang dibentuk oleh partikel-partikel perantara
bunyi. Apabila gelombang bunyi merambat di udara, perantaranya adalah partikel-partikel udara.
Gelombang bunyi tidak dapat merambat di dalam ruang hampa udara karena dalam ruang udara tidak
ada partikel-partikel udara.

http://ekoyunardi.blogspot.co.id/2013/05/refleksi-gelombang.html

refraksi gelombang
a. Pengertian Refraksi Gelombang Refraksi gelombang (pembiasan gelombang) adalah peristiwa
adanya pembelokan arah rambat gelombang saat melewati medium yang memiliki kerapatan
(indeks bias) berbeda. Misalnya saat sinar yang melalui udara masuk ke dalam air. Sebagian sinar
yang melewati batas antara medium yang berbeda kerapatannya akan dipantulkan oleh permukaan
dan ada sebagian sinar masuk ke medium air, akan mengalami pembelokan.
Dari gambar di atas _1adalah sudut sinar datang lalu saat
melewati batas medium yang berbeda kerapatan maka _1'adalah sudut sinar yang dipantulkan dan
_2 adalah sudut refraksi (sudut bias).

b. Berdasarkan pembiasan hukum snellius: -Sinar yang dipantulkan dan sinar yang dibiaskan
berada pada satu bidang. Garis normal sebagai bidang batas antar keduanya. -sinar datang dari
medium yang memiliki kerapatan medium (indek bias) lebih kecil ke indeks bias yang lebih besar
maka sinar akan dibelokkan mendekati garis normal dan berlaku sebaliknya. -Pada pembiasan
berlaku: perbandingan sudut datang dan sudut bias selalu konstan sin_1/sin_2 =n_1/n_2
=n_21 maka hukum pembiasan dapat ditulis n_1 sin_1=n_2 sin_2 dengan indeks bias
suatu medium sebagai berikut. n=c/v ket: c= laju cahaya di ruang hampa v = laju cahaya pada suatu
medium

c. Fenomena Alam pada Peristiwa Refraksi Gelombang Fenomena lain saat kita berada di tepi
pantai kita melihat gelombang laut dari tengah pantai menuju garis pantai memiliki arah yang
berbeda-beda. Saat mendekati garis pantai gelombang laut menyesuaikan dengan arah garis pantai.
Ternyata peristiwa seperti ini ada kaitannya dengan peristiwa refraksi gelombang. Garis pantai
adalah batas antara dua medium air dan pasir. Ternyata selain dilihat secara kasat mata perbedaan
arah gelombang laut dar tengah laut ke tepi pantai, kita juga dapat mengetahui bahwa laju
gelombang yang berbeda. Kenapa berbeda? Karena air laut akan semakin dangkal jika berada di tepi
laut sehingga laju gelombang akan berbeda antara di tengah laut dan di tempat dangkal. Laju
gelombang menjadi penyebab pembelokan (refraksi gelombang). Pada gelombang laut yang dangkal
maka laju gelombang pun akan berkurang sehingga akan mensejajarkan arah gelombang saat
melewati garis pantai. Lihat gambar di bawah ini.

Dari gambar tersebut gelombang yang lebih


dulu sampai pada bagian dangkal laut akan mengalami laju yang berkurang dan gelombang yang
masih berada di bagian dalam tidak berkurang laju gelombangnya. Perhatikan gambar pada saat
gelombang masih berada di bagian dalam jarak a ke b dan a ke b sama tetapi saat b lebih dahulu
memasuki bagian dangkal laut sedangkan b masih di bagian dalam laut maka karena laju berkurang
dalam waktu yang sama sehingga jarak dari b ke c menjadi pendek dan jarak b ke c tetap sama.
Akibat dari berkurangnnya laju saat memasuki daerah yang lebih dangkal sehingga terjadi
pembelokan gelombang secara terus menerus sampai terjadi pensejajaran arah saat berada di garis
pantai. Sebenarnya pada peristiwa refraksi gelombang terdapat dua kemungkinan. Pertama jika
kelajuan gelombang berkurang saat melewati medium yang berbeda maka sudut bias (sudut antara
sinar yang dibentuk dari pembelokan dengan garis normal) akan lebih kecil dibandingkan dengan
sudut datang. Kedua sudut bias jika laju gelombang bertambah saat melewati medium yang berbeda
maka sudut bias akan lebih besar dari sudut datang. Dapat disimpulkan dari contoh fenomena yang
terjadi pada pergerakan gelombang air laut dari bagian tengah laut ke tepi pantai maka sudut bias
akan lebih kecil daripada sudut pantulnya karena laju gelombang berkurang saat memasuki daerah
laut yang lebih dangkal.

http://anieszaps-love.blogspot.co.id/2013/04/refraksi-gelombang.html

Refraksi
Temen temen pernah main atau kepantai kan???
Ya iya lah,,,anak kelautan masa ga pernah ke pantai
Ok..jika kita perhatikan gulungan gelombang laut yang bergerak dari tengah laut
menuju tepi pantai. Ketika masih di tengah laut, gelombang laut biasanya bergerak ke
berbagai arah. Tetapi ketika semakin mendekati garis pantai, seolah-olah otomatis sejajar
dengan garis pantai. Ketika semakin dekat dengan garis pantai, gelombang laut semakin
sejajar dengan garis pantai. Kemudian pada saat pecah, gelombang laut tepat sejajar
dengan garis pantai. Yang dimaksudkan dengan garis pantai di sini adalah perbatasan
antara laut dan hamparan pasir
Fenomena di atas merupakan salah satu contoh refraksi gelombang. Refraksi atau
disebut juga pembiasan gelombang adalah peristiwa perubahan arah gelombang yang
bergerak ke arah pantai dari kedalaman air yang dalam menuju kedalaman air yang
dangkal. Karena adanya perubahan kedalaman air, peristiwa refraksi gelombang
diakibatkan oleh perbedaan kecepatan gelombang yang biasanya disertai juga dengan
perubahan panjang gelombang yang mengecil.
Untuk membantu teman- teman lebih memahami hal ini, kita tinjau pembiasan
gelombang laut pada saat gelombang laut bergerak dari tengah laut menuju tepi pantai.
Mula-mula gelombang laut merambat melalui air laut. Ketika mendekati garis pantai,
permukaan laut tentu semakin dangkal. Nah, pada saat gelombang memasuki bagian laut
yang dangkal, laju gelombang menjadi berkurang. Berkurangnya laju gelombang laut
mengakibatkan terjadinya pembelokkan arah perambatan gelombang (gelombang laut
dibiaskan). Dengan kata lain, berkurangnya laju gelombang laut ketika memasuki bagian
laut yang dangkal menyebabkan gelombang laut dibelokkan hingga sejajar garis pantai.
Coba perhatikan gambar dibawah ini,
Gambar di atas mewakili gelombang laut yang bergerak dari tengah laut menuju
garis pantai. Gelombang laut diwakili oleh muka gelombang. Arah gerakan gelombang laut
diwakili oleh sinar (garis atau tanda panah yang tegak lurus muka gelombang).
Untuk lebih jelasnya, gambar dibawah akan memberikan keterangan lebih rinci,

Kita bayangkan muka gelombang masih berada di bagian laut yang dalam (a dan a).
Dalam selang waktu yang sama, muka gelombang bergerak dari a ke b dan dari a ke
b. Perhatikan bahwa jarak antara a ke b sama dengan jarak dari a ke b. Selanjutnya muka
gelombang yang tiba di b mulai memasuki bagian laut yang dangkal, sedangkan muka
gelombang yang tiba di b masih berada di bagian laut yang dalam. Karena bergerak di daerah
yang dangkal maka muka gelombang yang tiba di b tadi mulai berkurang kelajuannya,
sebaliknya muka gelombang yang tiba b tadi masih bergerak dengan kelajuan yang sama
seperti sebelumnya.

Dalam selang waktu yang sama, muka gelombang berada di bagian laut yang dangkal
bergerak dari b ke c, demikian juga muka gelombang yang berada di bagian laut yang dalam
bergerak dari b ke c. Perhatikan bahwa dalam selang waktu yang sama, muka gelombang
yang berada di bagian laut yang dangkal menempuh jarak yang lebih pendek (b ke c)
sedangkan muka gelombang yang berada di bagian laut yang dalam menempuh jarak yang
lebih jauh (b ke c). Hal ini dikarenakan muka gelombang yang berada di bagian laut yang
dangkal bergerak lebih lambat (lajunya lebih kecil). Karena bergerak lebih lambat maka
selama selang waktu yang sama, jarak yang ditempuhnya juga lebih pendek.

Nah, karena dalam selang waktu yang sama jarak yang ditempuh muka gelombang
ketika bergerak dari b ke c lebih pendek dibandingkan dengan jarak yang ditempuh muka
gelombang dari b ke c maka arah gerakan muka gelombang perlahan-lahan dibelokkan,
sebagaimana tampak pada gambar di atas. Ingat bahwa semakin dekat dengan garis pantai,
laut juga semakin dangkal. Karenanya semakin mendekati garis pantai, laju gelomban
semakin berkurang. Berkurangnya laju gelombang mengakibatkan arah gerakan gelombang
terus dibelokkan. Proses ini terus berlangsung hingga gelombang mencapai garis pantai.
Ketika gelombang tapicah, arah gerakan gelombang tepat sejajar dengan garis pantai.

Proses ini juga dapat menjelaskan proses terjadinya gelombang .


http://aulyafirman.blogspot.co.id/2011/03/refraksi-dan-difraksi-gelombang_22.html

Dirimu pernah jalan-jalan ke pantai-kah ? wah, masa hari gini belum Coba sekali-sekali main ke
pantai.. . oya, biar seru ajak juga dengan pacar kesayangan. Asyik neh kalo pacaran di tepi pantai.
Hiks2 Sambil duduk berdua memandang gulungan gelombang laut yang perlahan-lahan menuju tepi
pantai, ditemani hembusan angin sepoi2 kering yang bikin ngantuk.. belum lagi pemandangan sunset
di sore hari. Duh, pantai serasa milik berdua. Maunya tinggal di pantai saja ya, biar kalau ada tsunami

bisa stress

Kalau dirimu ingin bermain ke pantai, nanti perhatikan secara saksama gulungan gelombang laut yang
bergerak dari tengah laut menuju tepi pantai. Ketika masih di tengah laut, gelombang laut biasanya
bergerak ke berbagai arah. Tetapi ketika semakin mendekati garis pantai, seolah-olah ada yang
memerintahkan gelombang laut untuk menyesuaikan arahnya dengan garis pantai. Ketika semakin
dekat dengan garis pantai, gelombang laut semakin sejajar dengan garis pantai. Pada saat pecah,
gelombang laut tepat sejajar dengan garis pantai. Yang saya maksudkan dengan garis pantai di sini
adalah perbatasan antara laut dan hamparan pasir. Mengapa gelombang laut bisa aneh seperti itu ya
?

Fenomena menarik yang dijelaskan di atas merupakan salah satu contoh pembiasan gelombang.
Pembiasan gelombang biasanya terjadi ketika gelombang menyebrangi perbatasan dua medium yang
berbeda. Untuk membantumu lebih memahami hal ini, kita tinjau pembiasan gelombang laut pada
saat gelombang laut bergerak dari tengah laut menuju tepi pantai. Mula-mula gelombang laut

merambat melalui air laut. Ya iyalah, masa merambat melalui air darat Ketika mendekati garis
pantai, permukaan laut tentu semakin dangkal. Nah, pada saat gelombang memasuki bagian laut yang
dangkal, laju gelombang menjadi berkurang. Berkurangnya laju gelombang laut mengakibatkan
terjadinya pembelokkan arah perambatan gelombang (gelombang laut dibiaskan). Dengan kata lain,
berkurangnya laju gelombang laut ketika memasuki bagian laut yang dangkal menyebabkan
gelombang laut dibelokkan hingga sejajar garis pantai.
Agar dirimu lebih memahami keterkaitan antara berkurangnya laju gelombang laut dan pembelokkan
arah perambatan gelombang laut hingga sejajar garis pantai, pahami penjelasan berikut

Gambar di atas mewakili gelombang laut yang bergerak dari tengah laut menuju garis pantai.
Gelombang laut diwakili oleh muka gelombang. Arah gerakan gelombang laut diwakili oleh sinar
(garis atau tanda panah yang tegak lurus muka gelombang). Oya, mungkin dirimu bingun dengan
istilah sinar dan muka gelombang ? kalau bingun dengan dua istilah aneh ini, pelajari terlebih dahulu
pokok bahasan pemantulan gelombang. Sudah dijelaskan dalam pembahasan tersebut Mula-mula
gelombang laut kebut2an di bagian laut yang dalam, di mana arah gerakannya diandaikan seperti
pada gambar di atas. Ketika memasuki bagian laut yang dangkal, kelajuan gelombang mulai
berkurang. Perhatikan bahwa hanya gelombang yang lebih dahulu tiba di bagian laut yang dangkal
saja yang berkurang kelajuannya, gelombang yang masih berada di bagian laut yang dalam tidak
berkurang kelajuannya (perhatikan gambar di bawah).

Kita andaikan mula-mula muka gelombang masih berada di bagian laut yang dalam (a dan a). Dalam
selang waktu yang sama, muka gelombang bergerak dari a ke b dan dari a ke b. Perhatikan bahwa
jarak antara a ke b sama dengan jarak dari a ke b. Selanjutnya muka gelombang yang tiba di b mulai
memasuki bagian laut yang dangkal, sedangkan muka gelombang yang tiba di b masih berada di
bagian laut yang dalam. Karena bergerak di daerah yang dangkal maka muka gelombang yang tiba di
b tadi mulai berkurang kelajuannya, sebaliknya muka gelombang yang tiba b tadi masih bergerak
dengan kelajuan yang sama seperti sebelumnya.
Dalam selang waktu yang sama, muka gelombang berada di bagian laut yang dangkal bergerak dari b
ke c, demikian juga muka gelombang yang berada di bagian laut yang dalam bergerak dari b ke c.
Perhatikan bahwa dalam selang waktu yang sama, muka gelombang yang berada di bagian laut yang
dangkal menempuh jarak yang lebih pendek (b ke c) sedangkan muka gelombang yang berada di
bagian laut yang dalam menempuh jarak yang lebih jauh (b ke c). Hal ini dikarenakan muka
gelombang yang berada di bagian laut yang dangkal bergerak lebih lambat (lajunya lebih kecil). Karena
bergerak lebih lambat maka selama selang waktu yang sama, jarak yang ditempuhnya juga lebih
pendek.

Nah, karena dalam selang waktu yang sama jarak yang ditempuh muka gelombang ketika bergerak
dari b ke c lebih pendek dibandingkan dengan jarak yang ditempuh muka gelombang dari b ke c maka
arah gerakan muka gelombang perlahan-lahan dibelokkan, sebagaimana tampak pada gambar di atas.
Ingat bahwa semakin dekat dengan garis pantai, laut juga semakin dangkal. Karenanya semakin
mendekati garis pantai, laju gelomban semakin berkurang. Berkurangnya laju gelombang
mengakibatkan arah gerakan gelombang terus dibelokkan. Proses ini terus berlangsung hingga

gelombang mencapai garis pantai. Ketika gelombang tapicah , arah gerakan gelombang tepat

sejajar dengan garis pantai. Bandingkan dengan gambar pertama.. tuh nun jauh di atas sono

Pembelokan arah gerakan gelombang ketika gelombang memasuki medium yang berbeda dengan
medium yang dilalui sebelumnya, dikenal dengan julukan pembiasan alias refraksi. Terdapat dua
kemungkinan

Pertama, apabila kelajuan gelombang berkurang ketika memasuki medium yang berbeda dengan
medium yang dilalui sebelumnya maka sudut bias (sudut yang dibentuk sinar bias dengan garis
normal) biasanya lebih kecil dibandingkan dengan sudut datang (sudut yang dibentuk oleh sinar
datang dengan garis normal). Garis normal pada gambar di atas diberi simbol N. Penjelasan panjang
lebar dan bertele2 mengenai pembiasan gelombang laut merupakan contoh pembiasan jenis ini

Kedua, apabila kelajuan gelombang bertambah ketika memasuki medium yang berbeda dengan
medium yang dilalui sebelumnya maka sudut bias biasanya lebih besar dibandingkan dengan sudut

datang. Contohnya mana ? pikirkan sendiri ya kawan ya

Dari uraian di atas tampak bahwa sudut datang dan sudut bias berkaitan erat dengan kelajuan

gelombang. Karenanya sebelum mengakhiri tulisan ini alangkah tidak baiknya jika kita turunkan
persamaan yang menyatakan hubungan antara sudut datang dan sudut bias dengan kelajuan
gelombang sssttt.. jangan kabur dulu dunk. Ngomong soal rumus jangan langsung merinding gitu
dunk huft. Ok, siapkan amunisi secukupnya sapu tangan n tisu secukupnya buat ngelap keringat
dkk wakak. Ok, pengoprekan rumus segera kita mulai. Tataplah gambar kusam di bawah dengan
penuh kelembutan
Gambar ini mirip dengan sebelumnya sehingga tidak perlu dijelaskan lagi ya ? Pahami perlahan-lahan
Jika bigun berlanjut silahkan hubungi dokter terjauh Untuk mempermudah pengoprekan rumus, jarak
dari b ke c diberi simbol s2, sedangkan jarak dari b ke c diberi simbol s1. Segitiga bbc dan segitiga
bcc memiliki satu sisi yang sama yang diberi simbol x. Karena satu sisinya sama maka kita bisa
menyatukan kedua persamaan di atas (dua persamaan yang ada di sebelah kanan gambar).

Kita tulis kembali kedua persamaan di atas :

Karena x sama maka persamaan di atas bisa ditulis menjadi seperti ini :
Persamaan di atas menyatakan hubungan antara kelajuan gelombang dengan sudut datang dan sudut
bias. Jika v1 > v2 maka sin (teta 2) < sin (teta 1). Ini berarti jika laju gelombang pada medium 1 lebih
besar daripada laju gelombang pada medium 2 maka sudut bias lebih kecil daripada sudut datang.
Dengan kata lain, jika laju gelombang pada medium 1 lebih besar daripada laju gelombang pada
medium 2 maka sudut datang lebih besar daripada sudut bias. Coba masukan beberapa angka lalu
obok2 saja tuh rumus nanti tambah paham.

Sebaliknya jika v1 < v2 maka sin (teta 2) > sin (teta 1). Ini berarti jika laju gelombang pada medium 1
lebih kecil daripada laju gelombang pada medium 2 maka sudut bias lebih besar daripada sudut
datang. Dengan kata lain, jika laju gelombang pada medium 1 lebih kecil daripada laju gelombang pada
medium 2 maka sudut datang lebih kecil daripada sudut bias. Hal ini sesuai dengan penjelasan
sebelumnya

http://masihtertulis.blogspot.co.id/2010/02/pembiasan-gelombang-refraksi.html

Anda mungkin juga menyukai