Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH GELOMBANG DAN OPTIK

“ TANGKI GELOMBANG “

OLEH :

KELOMPOK 4

FITRAH AYU (14033010)

REZKI AULIA PUTRI (14033093)

DOSEN :

Dra.Yenni Darvina,M.Si.

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2016
“TANGKI GELOMBANG”

A. Tujuan
1. Memahami sifat gelombang pada bidang atau permukaan sebagai perluasan pemahaman
sifat gelombang linear
2. Memahami penyebab terjadinya pembiasan pada gelombang,lenturan (difraksi),dan
akibat interferensi antara dua gelombang koheren
B. Alat dan Bahan

Alat : Bahan :

1.Catu Daya 1.Penghalang Datar

2.Tangki Gelombang 2.Penghalang Cekung Cembung


3.Sedotan 3.Balok Pembias

4.Pembangkit Gelombang

5.Layar Translusen
C. Teori Dasar
Gelombang permukaan air mudah kita amati dengan menggunakan tangki riak atau
tangki gelombang. Dasar tangki riak terbuat bahan kaca. Tepi-tepi tangki dilapisi karet busa atau
logam berlubang untuk menjaga pemantulan gelombang dari samping agar tidak
menghamburkan pola-pola gelombang yang berbentuk layar. Sebuah motor yang diletakkan
diatas batang penggetar akan menggetarkan batang penggetar. Pada batang penggetar
ditempelkan pembangkit gelombang. Ada dua jenis pembangkit gelombang, yaitu pembangkit
keping sebagai pembangkit gelombang lurus dan pembangkit bola sebagai pembangkit
gelombang lingkaran atau lengkung. Frekuensi gelombang dapat diatur (diubah-ubah) dengan
cara mengatur kecepatan motor. Pola-pola gelombang yang dihasilkan diproyeksikan pada layar
yang diletakkan dibaha tangki. Puncak dan dasar gelombang akan tampak pada layar sebagai
garis-garis terang dan gelap.
Setiap gelombang merambat dengan arah tertentu. Arah merambat suatu gelombang
disebut sinar gelombang. Sinar gelombang selalu tegak lurus pada permukaan gelombang datar.
Gelombang pada muka gelombang berbentuk garis lurus yang tegak lurus pada muka
gelombang. Sifat gelombang pada muka gelombang lingkaran berbentuk garis lurus yang berarah
radial keluar dari sumber gelombang (Kanginan, 2004 :34-35).

Getaran yang merambat disertai dengan perpindahan energi tanpa memindahkan medium
perantara disebut gelombang. Gelombang merupakan osilasi atau bolak balik yang bergerak
tanpa membawa partikel medium (perantara) bersamanya. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat
banyak sekali contoh gelombang, baik yang bisa diamati secara langsung maupun tidak.
Berdasarkan arah rambatnya, gelombang dibedakan menjadi gelombang transversal dan
longitudinal. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan
arah rambatnya sedangkan gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya
berimpit atau sejajar dengan arah rambatnya.Berdasarkan medium perantaranya, gelombang
dibedakan menjadi gelombang mekanik dan elektromagnetik.Gelombang mekanik adalah
gelombang yang memerlukan medium sebagai rambatannya sedangkan gelombang
elektromagnetik merupakan gelombang yang tidak membutuhkan medium sebagai rambatannya.
Salah satu contoh dari gelombang mekanik adalah gelombang air. Seperti halnya
gelombang yang lain, gelombang ini memiliki sifat-sifat gelombang yaitu dapat dipantulkan
(refleksi), dapat dibiaskan (refraksi), dapat saling berinterferensi (memadukan), dan mengalami
difraksi (pelenturan). Gelombang pada air merupakan gelombang yang mudah diamati sifat-
sifatnya dibandingkan gelombang lainnya (Drajat,2009:369).

Gelombang pada permukaan air merupakan contoh gelombang bidang (2 dimensi),


seperti halnya gelombang yang lain, gelombang ini seharusnya memiliki beberapa sifat
diantaranya :
1. Pemantulan Gelombang (refleksi)

Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu
berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua
medium. Suatu garis atau permukaan dalam medium dua atau tiga dimensi yang dilewati
gelombang disebut muka gelombang. Muka gelombang ini merupakan tempat kedudukan titik-
titik yang mengalami gangguan dengan fase yang sama, biasanya tegak lurus arah gelombang
dan dapat mempunyai bentuk, misalnya muka gelombang melingkar dan muka gelombang lurus,
seperti yang terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1.Muka Gelombang


Pada jarak yang sangat jauh dari suatu titik pusat dalam medium yang seragam, muka
gelombang merupakan bagian-bagian kecil dari bola dengan jari-jari yang sangat besar, sehingga
dapat dianggap sebagai bidang datar. Misalnya, muka gelombang sinar matahari, yang tiba di
Bumi merupakan bidang datar.

Gambar 2.Pemantulan Gelombang Oleh Bidang

Pada peristiwa pemantulan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2, berlaku suatu
hukum yang berbunyi:

a. sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terhadap bidang batas pemantul pada titik
jatuh, semuanya berada dalam satu bidang,

b. sudut datang (θi) sama dengan sudut pantul (θr).

Hukum tersebut dinamakan “Hukum Pemantulan”.

2. Pembiasan (Refraksi Gelombang)

Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan
gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut pembiasan. Pada pembiasan terjadi
perubahan laju perambatan. Panjang gelombangnya bertambah atau berkurang sesuai dengan
perubahan kelajuannya, tetapi tidak ada perubahan frekuensi.
Peristiwa ini ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 3.Pembiasan Gelombang

Pada gambar tersebut kecepatan gelombang pada medium 2 lebih kecil daripada medium
1. Dalam hal ini, arah gelombang membelok sehingga perambatannya lebih hampir tegak lurus
terhadap batas. Jadi, sudut pembiasan (θ2), lebih kecil daripada sudut datang (θ1). Gelombang
yang datang dari medium 1 ke medium 2 mengalami perlambatan.

3. Difraksi Gelombang

Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada saat


gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung penghalang. Besarnya
difraksi bergantung pada ukuran penghalang dan panjang gelombang, seperti pada Gambar 4.
Makin kecil panghalang dibandingkan panjang gelombang dari gelombang itu, makin besar
pembelokannya.

Gambar 4.Difraksi Gelombang

4. Interferensi Gelombang

Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang mempengaruhi suatu bagian
medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan merupakan jumlah vektor
gangguan-gangguan sesaat pada masing-masing gelombang merupakan penjelasan fenomena
interferensi. Interferensi terjadi pada dua gelombang koheren, yaitu gelombang yang memiliki
frekuensi dan beda fase sama.
Pada gelombang tali, jika dua buah gelombang tali merambat berlawanan arah, saat
bertemu keduanya melakukan interferensi. Setelah itu, masing-masing melanjutkan
perjalanannya seperti semula tanpa terpengaruh sedikit pun dengan peristiwa interferensi yang
baru dialaminya. Sifat khas ini hanya dimiliki oleh gelombang.

Gambar 5.Interferensi Gelombang Tali

Jika dua buah gelombang bergabung sedemikian rupa sehingga puncaknya tiba pada satu
titik secara bersamaan, amplitudo gelombang hasil gabungannya lebih besar dari gelombang
semula. Gabungan gelombang ini disebut saling menguatkan (konstruktif). Titik yang mengalami
interferensi seperti ini disebut perut gelombang. Akan tetapi, jika puncak gelombang yang satu
tiba pada suatu titik bersamaan dengan dasar gelombang lain, amplitudo gabungannya minimum
(sama dengan nol). Interferensi seperti ini disebut interferensi saling melemahkan (destruktif).
Interferensi pada gelombang air dapat diamati dengan menggunakan tangki riak dengan dua
pembangkit gelombang lingkaran. Analisis interferensi gelombang air digunakan seperti pada
Gambar 6.

Gambar 6.Gelombang Air

Berdasarkan gambar, S1 dan S2 merupakan titik pusat gelombang lingkaran yang


berinterferensi. Garis tebal (tidak putus-putus) menunjukkan muka gelombang yang terdiri atas
puncak-puncak gelombang, sedangkan garis putus-putus menunjukkan dasar-dasar gelombang.
Perpotongan garis tebal dan garis putus-putus diberi tanda lingkaran kosong (O). Pada tangki
riak, garis sepanjang titik perpotongan itu berwarna agak gelap, yang menunjukkan terjadinya
interferensi yang saling melemahkan (destruktif). Di antara garis-garis agak gelap, terdapat
pitapita yang sangat terang dan gelap secara bergantian. Pita sangat terang terjadi jika puncak
dua gelombang bertemu (perpotongan garis tebal), dan pita sangat gelap terjadi jika dasar dua
gelombang bertemu (perpotongan garis putus-putus). Titik-titik yang paling terang pada pita
terang dan titik-titik yang paling gelap pada pita gelap merupakan titik-titik hasil interferensi
saling menguatkan.
5. Dispersi Gelombang

Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan campuran beberapa
panjang gelombang menjadi komponen-komponennya karena pembiasan. Dispersi terjadi akibat
perbedaan deviasi untuk setiap panjang gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan kelajuan
masing-masing gelombang pada saat melewati medium pembiasan. Apabila sinar cahaya putih
jatuh pada salah satu sisi prisma, cahaya putih tersebut akan terurai menjadi komponen-
komponennya dan spektrum lengkap cahaya tampak akan terlihat.

6. Polarisasi Gelombang

Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk


suatugelombang transversal sehingga menjadi satu arah. Polarisasi hanya terjadi pada gelombang
transversal saja dan tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal. Suatu gelombang
transversal mempunyai arah rambat yang tegak lurus dengan bidang rambatnya. Apabila suatu
gelombang memiliki sifat bahwa gerak medium dalam bidang tegak lurus arah rambat pada suatu
garis lurus, dikatakan bahwa gelombang ini terpolarisasi linear. Sebuah gelombang tali
mengalami polarisasi setelah dilewatkan pada celah yang sempit. Arah bidang getar gelombang
tali terpolarisasi adalah searah dengan celah (Ciptaningrum,2000:289).

D. Prosedur Percobaan

Persiapan

1. Mempersiapkan tangki gelombang agar dapat digunakan pada percobaan kali ini.
2. Mengisi tangki gelombang dengan air bersih sampai kedalaman kira-kira 1,5 cm.
3. Mempersiapkan mental untuk mengamati berbagai gejala gelombang permukaan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan yang teramati pada gejala yang
didemonstrasikan,dan menyiapkan buku catatan untuk mencatat hal-hal penting yang
perlu dicatat.
Percobaan

Gelombang Lingkaran

1. Meneteskan setetes air ke tengah-tengah permukaan air dalam tangki


gelombang.Mengamati yang terjadi pada permukaan air,yang pada mulanya tenang.
2. Menjawab dan mendiskusikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan.
3. Meletakkan plat penghalang berbentuk pelat/bilah lurus didalam tangki gelombang dan
meneteskan lagi setetes air di tengah-tengah tangki.
4. Mengamati yang terjadi setelah gangguan (gelombang) mengenai permukaan penghalang
tadi.
5. Menyingkirkan plat penghalang berbentuk pelat/bilah lurus di dalam tangki gelombang
dan menggunakan pembangkit riak lingkaran untuk menghasilkan gelombang malar
(kontinu) berbentuk lingkaran
6. Mengamati gelombang yang dihasil pada saat frekuensi sedang dan level tingi
7. Mengamati gelombang yang dihasilkan pada saat menghalangi gelombang-gelombang
lingkaran malar itu dengan bilah lurus
8. Mengamati gelombang yang dihasil pada saat frekuensi rendah dan level tingi
9. Mengamati gelombang yang dihasilkan pada saat menghalangi gelombang-gelombang
lingkaran malar itu dengan bilah lurus

Gelombang Datar

1. Menggunakan pembangkit riak datar untuk menghasilkan gelombang datar.


2. Mengamati gelombang berjalan yang terjadi.
Pemantulan
3. Menghalangi gelombang berjalan dengan menggunakan penghalang lurus dengan
penghalang dipasang sejajar dengan muka gelombang.
4. Mengamati gelombang berjalan yang terjadi
5. Menghalangi gelombang berjalan dengan menggunakan penghalang lurus dengan
penghalang di miringkan terhadap muka gelombang
6. Mengamati gelombang berjalan yang terjadi
7. Mengganti penghalang lurus dengan penghalang melingkar dengan permukaan cekung
mengarah ke sumber gelombang,dan mengamati apa yang terjadi.
8. Mengubah kedudukan penghalang cekung tadi menjadi penghalang cembung,dan
mengamati apa yang terjadi.

Pembiasan Gelombang

1. Meletakkan sepotong balok kaca (balok pembias) dibawah permukaan air didalam tangki
dengan posisi balok sejajar dengan pembangkit riak datar.
2. Mengamati apa yang terjadi ada atau tidaknya perubahan panjang gelombang.
3. Memutar balok pembias sehingga salah satu sisinya miring (tidak tegak lurus) terhadap
arah datangnya gelombang.
4. Mengamati apa yang terjadi terutama arah dan panjang gelombang .

Difraksi Gelombang

1. Menghalangi perambatan gelombang datar menggunakan penghalang lurus.


2. Mengamati dengan teliti yang terjadi pada muka-muka gelombang setelah gelombang
melewati penghalang.
3. Melewatkan gelombang datar melalui celah yang agak lebar (± 5 𝑐𝑚 ).
4. Mengamati dengan teliti yang terjadi pada muka-muka gelombang setelah gelombang
melewati penghalang.
5. Mempersempit celah kira-kira 1 cm
6. Mengamati dengan teliti yang terjadi pada muka-muka gelombang setelah gelombang
melewati penghalang.

Interferensi Dua Sumber Gelombang Koheren

1. Memasang pembangkit riak lingkaran ganda dengan pembangkit dipasangkan pada satu
sumber getaran.
2. Mengamati saling mempengaruhi (interferensi) antara kedua gelombang.
3. Mengenali daerah yang tampak tenang tidak beriak.
4. Mengenali daerah yang tampak beriak.
E. Hasil Pengamatan

Seperangkat Tangki Gelombang pada Posisi Awal dan Layar

Saat Tangki Gelombang Ditetesi Air yang Kemudian Membentuk Riak


Saat Riak yang Terbentuk Dipantulkan oleh Penghalang

Saat Penghalang Disingkirkan dengan Frekuensi Tinggi dan Level Tinggi (Panjang
Gelombang Pendek)

Gelombang Dihasilkan Pembangkit Gelombang,Sehingga Gelombang Bersifat Malar (Kontinu)


Riak pada Frekuensi Sedang dan Level Tinggi (Panjang Gelombang Tampak Sedang)

Riak pada Frekuensi Rendah dan Level Tinggi (Panjang Gelombang Tampak Panjang)

Pemantulan Riak (Pada foto Agak Kurang Terlihat)


Gelombang Dihasilkan Pembangkit Riak Datar

Gelombang Datar Saat Diberi Penghalang

Gelombang Datar Saat Diberi Penghalang Secara Miring


Ketika Riak Memantul pada Penghalang Cekung (atas) dan Cembung (bawah)
Pada Saat di Depan Gelombang Diletakkan Balok Pembias Secara Tegak Lurus

Saat Balok Pembias Diletakkan Secara Miring

Saat Gelombang Mengalami Pelenturan


Saat Gelombang Melewati Celah Lebar

Saat Gelombang Melewati Celah Sempit (difraksi)

Saat Dua Gelombang Dibangkitkan dan Berinterferensi


F. Pengolahan Data
Gelombang Lingkaran
1) Q : Adakah terjadi gangguan terhadap keseimbangan permukaan air?Apa
penyebabnya?
A: Ada,yaitu berupa usikan yang disebabkan oleh tetesan air

2) Q : Apa yang tampak pada permukaan air ketika tetes air mengenai permukaan
itu?Apa yang terjadi?
A: Saat tetes air mengenai permukaan ,terbentuk riak dipermukaan dalam bentuk
lingkaran-lingkaran

3) Q : Adakah sesuatu yang tampak berjalan (merambat)?


A: Ya ada,yaitu getaran (riak-riaknya)

4) Q : Dapatkah yang teramati itu disebut gelombang?Apa alasannya?


A: Ya dapat,karena gelombang merupakan getaran yang merambat,dan pada
percobaan terlihat saat permukaan ditetesi air,terbentuk riak-riak (getaran) yang
merambat dalam pola lingkaran-lingkaran

5) Q : Bagaimana arah rambatnya?


A: Arah rambatnya menyebar dalam bentuk lingkaran kesegala arah

6) Q : Apa yang dapat anda simpulkan dari bentuk yang teramati tersebut dikaitkan
dengan cepat rambat gelombang?
A: Terliat bahwa riak adalah getaran yang merambat yang getarannya tegak lurus
rambatan.Jika dilihat pada cepat rambat,saat cepat rambat cepat,jumlah riak
gelombang persatuan waktu makin banyak.Saat kecepatn rambat lambat ,jumlah
riak persatuan waktu makin sedikit,sehingga panjang satu gelombang makin
panjang
7) Q : Dipantulkankah gelombang permukaan air itu jika mengenai penghalang?
A: Ya,dipantulkan
8) Q : Apa bentuk gelombang pantulnya? Dan bentuk gelombang pantul itu,apa yang
dapat anda simpulkan mengenai cepat rambat gelombang pantul?
A: Bentuk gelombang pantul hampir sama dengan gelombang dating,namun dalam
arah berlawanan.Jika gelombang dating adalah lingkaran,gelombang pantul
berbentuk setengah gelombang berarah berlawanan.Cepat rambat gelombang
pantul sama dengan gelombang datang

9) Q : Apa pengaruh frekuensi terhadap panjang gelombang?Apa yang terjadi pada


panjang gelombang jika frekuensi dinaikkan?
A: Saat frekuensi dinaikkan,dari percobaan teramati bahwa pada v yang cukup
tinggi,lalu frekuensi dinaikka, maka 1 panjang gelombang akan lebih panjang
(dapat dilihat pada jarak antar riak yang lebih panjang) sehingga tidak begitu
terlihat.Saat frekuensi diturunkan,maka panjang satu gelombang (jarak antar riak)
lebih pendek sehingga riak-riak lebih terlihat

10) Q : Hampir samakah atau sangat berbedakah panjang gelombang datang dengan
panjang gelombang pantul?
A: Hampir sama

Pemantulan Gelombang

11) Q : Terjadikah pemantulan?Bagaimanakah arah pemantulannya?


A: Ya terjadi,arahnya berlawanan dengan arah datangnya

12) Q : Lebih kurang hampir sama atau sangat berbedakah panjang gelombang-
gelombang pantul dengan panjang gelombang datang?
A: Ya hampir sama

13) Q : Bagaimanakah arah muka gelombang jika dibandingkan dengan arah pantulnya?
A: Arah muka gelombang pantul dengan arah pemantul berlawanan arah
14) Q : Berbentuk apa mula-mula muka gelombang pantulnya?
A: Saat pemantul adalah bilang lengkung,telihat muka-muka gelombang pantulnya
berbentuk lingkaran

15) Q : Bagaimana arah gelombang pantul?


A: Gelombang pantul berlawanan dengan arah gelombang datang

Pembiasan Gelombang

16) Q : Terjadikah perubahan panjang gelombang ketika gelombang melintasi perbatasan


antara air yang dalam dengan yang dangkal? Jika “iya” menjadi bagaimana
panjang gelombang pada air yang dangkal?
A: Ya terjadi,yaitu pada air dangkal,panjang satu gelombang lebih panjang (jarak
antar riak tampak lebih panjang)

17) Q : Adakah terjadi perubahan panjang gelombang? Jika “iya” menjadi bagaimana
panjang gelombang pada air dangkal dan kemana arahnya?
A: Ya,terjadi,yaitu panjang gelombang air dangkal lebih besar dengan arah yang
hampir sama dengan gelombang pada air dalam

18) A : Terjadikah perubahan arah rambatan gelombang?Jika “Iya” bagaimanakah kira-


kira arah gelombang setelah melintasi perbatasan?
Q: Tidak terjadi,arah rambatan setelah melintasi perbatasan tetap sama

G. Pembahasan
Percobaan kali ini menggunakan tangki gelombang untuk mengamati perilaku
gelombang.Tangki gelombang disertai dengan layar translusen agar gelombang lebih mudah
teramati.

Mula-mula air diisikan setinggi 1,5 cm.Permukaan air yang tenang ditetesi air sehingga
pada layar translusen akan tampak riak melingkar-lingkar yang menyebar kesegala arah.Saat
ditetesi lagi,kembali akan terbentuk riak yang merambat ke segala arah.Karena riak merupakan
bentuk getaran merambat,maka dapat digolongkan sebagai gelombang.Saat cepat rambat
gelombang air cepat,maka riak akan merambat cepat,jarak antar riak (panjang gelombang) makin
pendek.Gelombang pada permukaan air ini tergolong gelombang transversal,karena arah rambat
tegak lurus terhadap arah getar.

Kemudian sebuah penghalang lurus diletakkan tak jau dari tempat ditetesi air.Satt air
ditetesi,riak melingkar yang menabrak penghalang akan dipantulkan kembali dalam bentuk
setengah gelombang dengan kecepatan rambat hampir sama dengan kecepatan rambat
gelombang datang.

Selanjutnya gelombang lingkaran dibentuk dengan menggunakan pembangkit riak


lingkaran.Pembangkit riak berupa logam panjang seukuran sedotan yang dihubungkan dengan
catu daya.Saat catu daya dihidupkan,akan dihasilkan udara atau angin yang melewati logam
panjang,dan keluar melalui ujungnya ke permukaan air.Sehingga gelombang terbentuk secara
kontinu.

Pada percobaan ini penghalang disingkirkan.Pada keadaan malar perubahan frekuenci


dan kecepatan rambat dapat diatur dengan memutar kenop frekuensi dan level.Level akan
menunjukkan cepat rambat gelombang.Saat cepat rambat besar,menaikkaan frekuensi akan
memperpendek panjang gelombang dan berarti jarak antar riak makin pendek.Begitu pula
sebaliknya.

Ketika cepat rambat rendah,dengan frekuensi tetap,maka panjang gelombang akan makin
panjang.Saat cepat rambat dinaikkan,panjang gelombang akan makin pendek.Saat panjang
gelombang panjang,kemalaran gelombang kurang terlihat,namun saat panjang gelombang
pendek,jarak antar riak pendek,maka riak-riak makin terlihat,dan kemalaran gelombang terlihat.
Bila penghalang diletakkan kembali,gelombang datang akan dipantulakan kembali oleh
penghalang dengan cepat rambat hampir sama.Gelombang pantul juga berbentuk setengah
lingkaran dengan arah berlawanan dengan gelombang datang.Pada percobaan
selanjutnya,digunakan pembangkit riak datar,dimana nantinya riak yang dibangkitakan tidak
berbentuk lingkaran,melainkan berbentuk lurus.Saat diberi penghalang,lagi-lagi gelombang akan
dipantulkan dalam bentuk yang sama namun arahnya berlawanan dengan gelombang
datang.Disini,arahnya berlawanan dan kecepatan rambat gelombang datang dan pantul hampir
sama.

Saat penghalang yang digunakan berbentuk lengkung.Gelombang pantul akan berbeda


dengan gelombang datang.Gelombang datang berbentuk lurus,sedangkan gelombang pantul
berbentuk lingkaran-lingkaran.Perbedaan pantulan antara penghalang cekung dengan penghalang
cembung dapat dilihat pada hasil pengamatan.Meski bentuk gelombang pantul berbeda,namun
arahnya tetap sama-sama berlawanan dengan gelombang datang.

Pada percobaan selanjutnya digunakan balok pembias untuk mengamati perubahan pada
gelombang saat melintasi air yang kedalamannya berbeda.Penghalang disingkirakan dan balok
pembias direndamkan ke dalam air sehingga terbentuk dua daerah yaitu daerah dalam dan daerah
dangkan (dengan balok pembias).Ketika gelombang dibangkitkan dengan pembangkit
riak,terlihat bahwa saat melintasi daerah dangkal (baik saat balok pembias diletakkan tegak lurus
maupun miring) tampak bahwa panjang gelombang berubah.Pada daerah dangkal,panjang
gelombang (jarak antar riak) relative lebih panjang dibandingkan didaerah dalam.Pada percobaan
perubahan ini tidak terlalu tampak,mungkin karena air tangki terlalu banyak.Namun teramati
bahwa pola gelap didaerah dalam disebabkan berkurangnya kedalaman didaerah
dangkal.Panjang gelombang juga berubah akibat pembiasan.

Percobaan selanjutnya menggunakan bilah penghalang namun namun hanya dihalangi


setengah bagiannya.Terlihat bahwa pada bagian gelombang yang tidak dihalangi,air (gelombang
air) merambat seperti biasa.Namun pada gelombang yang terhambat penghalang,gelombang
melentur kea rah bagian yang tidak ada penghalang.
Kemudian saat gelombang diberi penghalang di sisi kiri dan kanannya,gelombang juga
akan melentur dan melewati celah lebar tersebut.Karena celah cukup besar (± 5 𝑐𝑚),maka
pelenturannya kurang terlihat dan efeknya pada bentuk gelombang juga tidak terlalu terlihat.

Efek difraksi akan terlihat saat celah dipersempit hingga 1 cm.Saat gelombang yang
dibangkitkan berupa gelombang datar,ketika gelombang melewati celah sempit,bagian
gelombang tersebut akan membentuk pusat lingkaran sehingga gelombang keluar dari celah akan
berupa lingkaran-lingkaran.

Selanjutnya percobaan interferensi.Pembangkit riak yang digunakan berupa pembangkit


riak lingkaran sebanyak dua buah.Saat dihubungkan ke catu daya akan terbentuk dua gelombang
(riak) berbentuk lingkaran yang bergabung (berinterferensi) sehingga gelombang hasil
interferensi menghasilkan pola gelap-terang.Pola terang yang jelas terlihat menunjukkan kedua
gelombang berinterferensi konstruktif(saling menguatkan) sedangkan pada pola gelap yang jelas
terlihat menunjukkan kedua gelombang berinterferensi secara destruktif (saling melemahkan).

Dari percobaan ini dapat terlihat sifat-sifat gelombang yaitu dapat dipantul
(refleksi),dapat melentur (difraksi),bergabung (intereferensi),juga pembiasan (refraksi).

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan mengenai “Tangki Gelombang” dapat disimpulkan bahwa :
1. Gelombang permukaan air memiliki sifat-sifat yaitu dapat dipantulkan (refleksi),dapat
melentur (difraksi),bergabung (intereferensi),juga pembiasan (refraksi)
2. Sifat-sifat gelombang tersebut disebabkan oleh :
 Gelombang dapat dipantulkan (refleksi) ketika gelombang datang mengenai
sebuah penghalang dengan arah gelombang pantul berlawanan arah dengan arah
datangnya gelombang datang.
 Gelombang dapat melentur (difraksi) apabila gelombang datang melewati suatu
celah yang sempit.
 Gelombang dapat bergabung (interferensi) jika diberi pembangkit gelombang
yang memiliki beda fase yang tetap dan frekuensi yang sama.
 Gelombang dapat mengalami pembiasan (refraksi) pada saat gelombang melewati
dua buah medium yang berbeda ( air dengan kaca ).

DAFTAR PUSTAKA

Ciptaningrum.2002.Fenomena Gelombang Fisika.Jakarta:Gramedia.

Drajat.2009.Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII.Jakarta:Departemen Pendidikan.

Kanginan,Marthen.2004.Fisika SMA Kelas XII.Jakarta:Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai