NIM : 4301414015
Rombel: 2
TUGAS MICROTEACHING
LATIHAN BAB 3
LATIHAN BAB IV
1. Seorang guru perlu memiliki keterampilan mengadakan variasi dalam proses
pembelajaran. Setujukah anda dengan pernyataan tersebut ? Jelaskan.
Jawab: setuju, karena Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai
proses perubahan dalam pengajaran. Adanya variasi dalam proses belajar
mengajar akan membuat belajar itu lebih menarik dan lebih hidup, dengan
demikian siswa lebih dapat memusatkan perhatian mereka dan belajar menjadi
lebih berhasil. Selain itu, adanya variasi ini akan menimbulkan dan
meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar mengajar yang
relevan, memberikan kesempatan bekembangnya bakat ingin mengetahui dan
menyelidiki dari siswa tentang hal-hal baru, memupuk tingkah laku yang
positip terhadap guru dan sekolah, memberi kesempatan kepada siswa
mendapatkan cara menerima pelajaran yang disenanginya, lebih meningkatkan
kadar CBSA.
2. Ada berbagai cara untuk memberikan variasi dalam proses pembelajaran, jelaskan!
Jawab: cara untuk memberikan variasi dalam proses pembelajaran ada tiga, yaitu
- Variasi dalam gaya mengajar
Variasi dalam mengajar guru banyak sekali, bila ini dapat dilakukan dengan
tepat dan hati-hati akan sangat berguna dalam usaha menarik dan
mempertahankan minat dan semangat siswa dalam belajar. Biasanya variasi
semacam ini muncul di dalam dan diantara komponen komponen sebagai
berikut: Penggunaan variasi suara, Pemusatan perhatian, Kesenyapan,
Mengadakan kontak pandang, Gerak badan dan mimik, Pergantian posisi guru
dalam kelas.
- Variasi dalam penggunaan media dan bahan pengajaran
Bila ditinjau dari indera yang digunakan, maka media dan alat pelajaran dapat
dikelompokkan menjadi yang dapat didengar, yang dapat dilihat, dan yang
dapat diraba, dibau dicium atau dimanipulasi. Variasi jenis ini dapat
digolongkan sebagai berikut : Variasi alat/bahan yang dapat didengar, Variasi
alat/bahan yang dapat dilihat, Variasi alat/bahan yang dapat diraba dan
dimanipulasi.
- Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa
Guru dapat mengubah-ubah pola interaksi selama pembelajaran, misalnya dari
multi arah di awal kegiatan (diskusi), tiga arah dalam pembahasan dan
diakhiri dengan dua arah saat menarik kesimpulan, atau sebaliknya.
3. Ketidak-tersediaan alat bukan merupakan alasan untuk tidak melakukan variasi dalam
pembelajaran, jelaskan mengapa?
Jawab : karena masih banyak variasi pembelajaran yang lain seperti menggunakan media
maupun bahan. Dan bisa adanya variasi pola interaksi dan kegiatan siswa dan
variasi dengan gaya mengajar. Biasanya variasi semacam ini muncul di dalam
dan diantara komponen komponen misalnya penggunaan variasi suara,
pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan kontak pandang, gerak badan
dan mimic, pergantian posisi guru dalam kelas.
4. Persiapan pengajaran singkat (untuk 10 menit) mengenai suatu konsep untuk disajikan.
Dalam persiapan tersebut hendaknya tampak adanya variasi dalam pembelajaran.
Jawab : Persiapan pengajaran (alokasi waktu 10 menit)
- Guru mengucapkan salam kepada siswa dengan senyum yang
bersahabat/komunikatif
- Sebelum memulai pembelajaran hari ini, guru mengajak siswa berdoa sesuai
keyakinan masing-masing. (Guru menanamkan karakter religius)
- Guru mempresensi kehadiran siswa.( Guru menanamkan karakter disiplin)
- Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai siswa melalui pembelajaran hari ini
- Guru menyampaikan pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki siswa dari
pembelajaran yang lalu yaitu teori asam basa.
- Guru menunjukkan contoh larutan CH3COOH dan CH3COONa untuk
membangkitkan motivasi rasa ingin tahu dan menggali pengetahuan siswa
(eksplorasi). Guru memusatkan perhatian siswa (sebagai variasi gaya
mengajar) Perhatikan kedua larutan itu! Kedua larutan tersebut termasuk
larutan apa? Apakah larutan penyangga itu? (Susi, salah satu siswa menjawab,
asam asetat merupakan asam lemah, dan natrium asetat merupakan garam
yang berasal dari asam lemah (asam asetat) dan basa kuat (natrium
hidroksida). Kemudian, Gilang, salah satu siswa lain menjawab, Kedua
larutan tersebut jika direaksikan termasuk larutan peyangga, yaitu larutan
yang dapat mempertahankan pH larutan meskipun ditambah sedikit basa,
sedikit asam ataupun diencerkan).