Anda di halaman 1dari 10

Nama :

Elsa Ari Astuti

NIM

4301414015

Prodi :

Pendidikan Kimia

TUGAS KIMIA TERAPAN


Carilah artikel terkait Surfactant Modified Zeolite!

MODIFIKASI ZEOLIT ALAM DENGAN SURFAKTAN


HEKSADESILTRIMETILAMMONIUM KLORIDA SEBAGAI
ADSORBEN ION NITRAT
Eko Setyo Budi, Ahmad Suseno, Bambang Cahyono
Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro
Jalan Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang 50275, Telepon (024) 7474754

Abstrak :
Telah dilakukan penelitian tentang modifikasi zeolit alam dengan surfaktan
heksadesiltrimetilammonium klorida sebagai adsorben ion nitrat. Penelitian ini bertujuan untuk
modifikasi zeolit alam dengan surfaktan heksadesiltrimetilammonium klorida, melakukan uji
adsorpsi terhadap ion nitrat dengan variasi konsentrasi serta menentukan kapasitas adsorpsi
maksimumnya. Penelitian ini dilakukan dengan aktivasi zeolit dengan tahapan menambahkan
larutan HF 1% selama 10 menit dan dikeringkan pada suhu 120 C selama 4 jam, kemudian
ditambahkan larutan NH4Cl 2M selama 4 jam dan dikeringkan pada suhu 250 C selama 4 jam.
Tahap selanjutnya zeolit aktif dimodifikasi dengan HDTMA-Cl menggunakan sistem kolom
dengan laju alir 0,5 mL/menit. Hasil modifikasi dikarakterisasi dengan spektrofotometer FTIR
sedangkan uji adsorpsi ion nitrat terhadap zeolit alam dan zeolit modifikasi surfaktan dilakukan

dengan metode batch selama 24 jam. Pengukuran konsentrasi nitrat yang teradsorpsi dengan
spektroskopi UV-Vis pada panjang gelombang 220 nm. Hasil spektra FTIR menunjukkan bahwa
modifikasi zeolit aktif dengan HDTMA-Cl telah berhasil dilakukan dengan munculnya pita
1404,18 cm-1, yang menunjukkan adanya N+(CH3)3 serta munculnya pita 2854,65 cm-1 dan
2924,09 cm-1 yang menunjukkan rentangan simetris dan asimetris CH2 dari amina. Uji adsorpsi
pada nitrat juga menunjukkan bahwa kapasitas maksimum dengan persamaan Isoterm Langmuir
dari zeolit alam sebesar 0,502 mg/g serta zeolit modifikasi surfaktan sebesar 5,128 mg/g.
Kata Kunci : Zeolit Alam, Zeolit Modifikasi Surfaktan, Adsorpsi Nitrat
Abstract :
A study on modification of natural zeolite with surfactant hexadecyltrimethylammonium
chloride as nitrate ion adsorbent. This study aims to modification of natural zeolite with
hexadecyltrimethylammonium chloride, to test the nitrate ion adsorption on the variation of the
concentration and determine the maximum adsorption capacity. The research was conducted with
zeolite activation stages adding HF 1% solution for 10 minutes and dried at 120 C for 4 hours,
then added a solution of 2M NH4Cl for 4 hours and dried at a temperature of 250 C for 4 hours.
The next stage is active zeolite modified with HDTMA-Cl using column system with a flow rate
of 0.5 mL/min. Modification characterized by FTIR spectrophotometer while the nitrate ion
adsorption tests on natural zeolite and surfactant modified zeolite done using batch for 24 hours.
Measuring nitrate concentrations were adsorbed by UV-Vis spectroscopy at a wavelength 220
nm. The results of FTIR spectra showed that the active zeolite modification with HDTMA-Cl has
been successfully carried out with the advent of tape 1404.18 cm-1, which shows the N+(CH3)3 as
well as the emergence of the tape 2854.65 cm -1 and 2924.09 cm-1 shows the range of symmetric
and asymmetric CH2 of amine. Adsorption on the nitrate test also showed that the maximum
capacity of the Langmuir Isotherm equation of natural zeolite at 0.502 mg/g and the surfactant
modified zeolite at 5.128 mg/g.
Keywords : Natural Zeolite, Surfactants Modified Zeolite, Adsorption of Nitrate

PENDAHULUAN
Nitrogen

alam
sebagai

ion

nitrat

dapat

dimanfaatkan

untuk

memodifikasi permukaan sehingga senyawa,

merupakan salah satu unsur penting yang

terutama anion dan non-organik polar, juga

banyak digunakan dalam pertanian sebagai

akan dipertahankan. Zeolit alam bermuatan

pupuk.

penggunaannya

negative dengan mempunyai gugus aktif

menimbulkan banyak masalah, terutama

penukar kation berupa kation alkali atau

eutrofikasi ketika dilepaskan ke lingkungan

alkali tanah misalnya Na+, K+, atau Ca2+.

perairan. Sekitar 40-70% dari nitrogen yang

Gugus

diaplikasikan ke pupuk normal, nitrogen

penyeimbang

hilang ke lingkungan dan tidak dapat diserap

dipertukarkan dengan kation lain misalnya

oleh tanaman, yang menyebabkan kerugian

surfaktan

ekonomi dan sumber daya besar, di samping

menggunakan

juga

heksadesiltrimetilammonium

Namun,

dapat

menyebabkan

pencemaran

aktif

ini

berperan

muatannya
kationik

sebagai

yang
.

dapat

Modifikasi

surfaktan

kationik
(HDTMA+)

lingkungan yang serius. Dilain pihak, dosis

telah berhasil dilakukan oleh Rubai, yaitu

yang berlebih tentu menimbulkan dampak

berhasil untuk mengadsorpsi ion bikromat

lebih besar pada kualitas air di lingkungan,

yang bermuatan negatif dan hasil penelitian

yang

yang lain permukaan yang bermuatan positif

dapat

menyebabkan

peningkatan

konsentrasi nitrat dalam air tanah. Dengan

dapat digunakan sebagai penukar anion As.

demikian, perlu kondisi dimana nutrien yang

Berdasarkan

fakta

ini,

berasal dari pemupukan pertanian harus

mengindikasikan

dikontrol sebelum di lepaskan ke air

permukaan yang semula negatif menjadi

sehingga nutrient yang ada di air dapat

positif.

terjaga.

jenis

pengembangan dari penelitian yang telah

dalam

dilakukan oleh Rubai, yaitu modifikasi

Zeolit

Klinoptilolit

alam

sering

khususnya
digunakan

terjadi

dapat

Penelitian

ini

perubahan
merupakan

produksi pertanian karena (KTK) kapasitas

zeolit alam dengan surfaktan HDTMA+

kation tukar tinggi dan afinitas NH4+ tinggi.

untuk mengadsorpsi ion bikromat yang

Zeolit mempunyai kapasitas tukar kation

digunakan untuk mengurangi polutan pada

internal sebesar 800 meq/kg dan kapasitas

elektroplating.

tukar

melakukan modifikasi zeolit alam dengan

kation

eksternal

sebesar

90-110

meq/kg [7]. Pertukaran kation pada zeolite

Namun

penelitian

ini

surfaktan

heksadesiltrimetilammonium

netral. Zeolit kemudian dipanaskan dalam

klorida yang digunakan untuk mengadsorpsi

oven pada suhu 120o C selama 4 jam. Zeolit

ion nitrat. Selanjutnya dilakukan variasi

yang telah kering, direndam dalam NH4Cl

konsentrasi

2M selama 4 jam, dilanjutkan pencucian

nitrat

yang

diharapkan

didapatkan kapasitas maksimum adsorpsi

dengan akuades sampai pH filtrat netral.

ion nitrat.

Kemudian dikeringkan pada suhu 250o C

METODE PENELITIAN

selama 4 jam.

1. Alat dan Bahan

3. Modifikasi Zeolit dengan Surfaktan

Bahan

yang

digunakan

dalam

Heksadesiltrimetilammonium-Klorida

penelitian ini antara lain adalah zeolit alam

Modifikasi dilakukan pada zeolite aktif.

yang diambil dari daerah kecamatan Bayat

Kolom diisi dengan 5 gram zeolite aktif.

Kabupaten Klaten Jawa Tengah, HF 1%

Zeolit aktif tersebut kemudian ditambah

(p.a, 40%), NH4Cl 2M (p.a, Merck), KNO3

larutan

(p.a, Merck) Hexadecyltrimthylammonium

heksadesiltrimetilammonium klorida dengan

chloride (Merck 50% dalam 2-propanol-air

konsentrasi 0,2 M. Selanjutnya ditambah 25

3:2), 2-propanol (p.a, Merck) akuades.

mL

Peralatan yang digunakan adalah

surfaktan

larutan

surfaktan

heksadesiltrimetilammonium klorida dengan

peralatan gelas standar laboratorium, statif,

laju aliran 0,5 mL/menit.

kolom, ayakan -60/+100 mesh, furnace,

4. Uji Adsorpsi terhadap Ion Nitrat

kertas

saring

42,

Uji adsorpsi ion nitrat dilakukan

Spektrofotometer FTIR (Shimadzu Prestige

dengan massa adsorben 0,1 gram zeolit alam

21)

(ZA) dan zeolit modifikasi surfaktan (ZMS)

dan

watchmen

Spektrofotometer

UV-Vis

(Shimadzu UV-1601).

pada variasi konsentrasi nitrat (400, 425,

2. Aktivasi Zeolit Alam

450, 475 dan 500 mg/L) ke dalam labu

Zeolit alam Bayat dihancurkan dan

erlenmeyer ditambahkan 10 mL larutan

diayak pada ukuran lolos 60 mesh dan

KNO3 dan didiamkan selama 24 jam.

tertahan 100 mesh (-60/+100 mesh). Zeolit

Kemudian disaring dan filtratnya dilakukan

dicuci dengan akuades dan direndam dalam

analisis

larutan HF 1% selama 10 menit. Zeolit

spektrofotometer

dicuci dengan akuades hingga pH filtrate

gelombang 220 nm.

konsentrasi

ion

nitrat

dengan

UV/Vis

pada

panjang

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Aktivasi Zeolit Alam

semua kation-kation tersebut akan tertukar


menjadi NH4+. Menurut selektivitasnya
dilakukan

NH4+ mempunyai nilai selektivitas yang

penghancurandan pengayakan berukuran - 0/

tinggi NH4 > Ag > Ba > Na > Sr > Ca > Li

+100

tujuan

> Cu. Kemudian untuk membentuk zeolit-

pada

H, setelah proses pertukaran ion kemudian

untuk

dilakukan pemanasan pada suhu 250 C

Zeolit

alam

mesh,

dengan

menghomogenitaskan
permukaan

zeolit

ukuran
alam

dan

memperbesar luas permukaan zeolit alam

dikarenakan pada suhu tersebut diharapkan

sehingga kemampuan adsorpsi dapat lebih

NH3 akan lepas dan terbentuk zeolit-H.

optimal. Kemudian zeolit direndam dalam

2. Modifikasi Zeolit Aktif dengan

larutan HF 1% selama 10 menit. Hal ini

Surfaktan Kation (HDTMA+)

dilakukan untuk melarutkan oksida-oksida

Pertukaran kation zeolit aktif dengan

pengotor. Zeolit yang sudah direndam

molekul surfaktan dapat dilakukan dengan

dengan larutan HF 1% selanjutnya pH

menggunakan sistem kolom. Penggunaan

zeolite dinetralkan sampai pH 7 dengan cara

kolom

pencucian

kontak antara permukaan zeolit dengan

mengggunakan

akuades

dan

diharapkan
(HDTMA+)

dapat

dikeringkan pada suhu 120 C. Setelah itu,

molekul

zeolit yang sudah aktif dilakukan proses

sehingga terjadi pertukaran kation antara

pertukaran ion dengan ion ammonium.

molekul

Pertukaran

kation-kation penyeimbang yang berada

ion

ini

bertujuan

untuk

surfaktan

lebih

menyebabkan
menyeluruh,

(HDTMA+)

dengan

membentuk zeolit NH4+. Pertukaran mula-

pada permukaan zeolit. Larutan (HDTMA+)

mula terjadi antara kation-kation dalam

yang digunakan untuk merendam zeolit aktif

zeolit dengan NH4+dari ammonium klorida

sebanyak 25 mL dengan laju aliran 0,5

(NH4Cl). Pertukaran ion antara kation-

mL/menit.

kation dalam zeolit dengan NH4+ bertujuan

pengaturan laju aliran larutan (HDTMA+)

untuk mengganti semua kation didalam

masih mampu untuk mengeluarkan filtrate

zeolit karena didalam zeolit masih terdapat

larutan (HDTMA+) dari dalam kolom.

kation alkali atau alkali tanah seperti Na+,

Sedangkan pengaliran yang terlalu cepat

Ca2+,

menyebabkan pertukaran kation antara zeolit

Mg2+

penyeimbang

yang
zeolit

berperan

sebagai

yang

dapat

dipertukarkan dengan kation lain sehingga

dengan

Perendaman

surfaktan

kurang

zeolit

dan

maksimal.

Mekanisme yang terjadi pada modifikasi

tersebut secara umum penyerapan surfaktan

(T-O) pada internal muncul pada daerah

ionik

adalah

420-500 cm-1 sedangkan untuk eksternal

pembentukan monolayer atau hemimicelle

akan muncul pada 700-780 cm-1. Pada zeolit

dan pembentukan tersebut terjadi pada

modifikasi HDTMA muncul pita 2800-3000

konsentrasi dibawah CMC (critical micelle

cm-1 menunjukkan rentangan simetris dan

concentration) berlangsungmelalui tahapan

asimetris CH2 dari amina. Pada zeolit aktif

pertukaran

yang

pada

permukaan

kation

padat

surfaktan

sehingga

dimodifikasi

dengan

surfaktan

terbentuk monolayer antara zeolite dan

menunjukkan bahwa zeolit telah berhasil

surfaktan pada permukaan zeolit. Apabila

dimodifikasi dengan HDTMA+ yaitu dengan

konsentrasi surfaktan telah melebihi CMC

munculnya pita 2854,65 cm-1 dan 2924,09

maka akan terjadi interaksi antara ujung-

cm-1. Menurut Hongping, frekuensi dan

ujung surfaktan yang bersifat hidrofob

lebar pita simetris dan asimetris CH2 untuk

berikatan

amina tergantung pada konsentrasi amina.

dengan

ujung

hidrofob

lain

sehingga terbentuk lapisan ganda (bilayer)

Munculnya pita 2854,65 cm-1 dan 2924,09

atau admicelle. Hasil analisis menggunakan

cm-1 merupakan rentangan simetris dan

EDX juga memperlihatkan bahwa proses

asimetris uluran CH2 amina dari surfaktan

modifikasi

HDTMA. Menurut Li dkk, zeolit aktif yang

menggunakan

dengan

pertukaran

surfaktan

telah

kation
berhasil

dimodifikasi

dengan sufaktan

dilakukan, yang ditandai oleh adanya unsur

diperkuat

C (karbon) sebanyak 13,90% yang berasal

gelombang 1404,18 cm-1 yang menunjukkan

dari surfaktan, serta hilangnya sebagian

adanya N+-(CH3)3 tekuk, dengan adanya

kation kation penyeimbang seperti Na dan

bilangan gelombang tersebut menunjukkan

Mg pada zeolit hasil modifikasi.

bahwa

3. Karakterisasi Zeolit Alam dan Zeolit

dimodifikasi.

Modifikasi Surfaktan dengan FTIR

4. Uji Adsorpsi Ion Nitrat pada Variasi

Pada umumnya rentang bilangan

dengan

HDTMA

zeolit

munculnya

tersebut

telah

bilangan

berhasil

Konsentrasi Nitrat

gelombang 300-1300 cm-1 berbentuk ikatan

Uji adsorpsi ion nitrat terhadap

tetrahedral yaitu (SiO4)4- dan (AlO4)5-. Pada

pengaruh variasi konsentrasi nitrat (NO3-)

pita 900-1250 cm-1 merupakan rentangan

menggunakan

zeolit

asimetris, rentangan simetris ditunjukkan

dibandingkan

dengan

pada pita 650-850 cm-1, tekukan Si-O/Al-O

surfaktan

(ZMS).

alam

(ZA)

dan

zeolit

modifikasi

Adsorpsi

dilakukan

dengan menggunakan sistem batch selama

akan

24

interaksi

jam.

Penentuan

kapasitas

adsorpsi

tetapi

juga

dikarenakan

elektrostatis

pada

adanya

permukaan

maksimum ion nitrat terhadap zeolit alam

zeolite hasil modifikasi. Hasil penelitian ini

dan zeolit modifikasi surfaktan dihitung

membuktikan sesuai hipotesa bahwa zeolit

menggunakan

yang

persamaan

Isotherm

dimodifikasi

dengan

surfaktan

Langmuir :

HDTMA+ kemampuannya untuk menyerap

Ce = 1 C + 1

ion nitrat lebih signifikan dari pada zeolite

Hasil adsorpsi ion nitrat (NO3-) mengalami

alam.

peningkatan adsorpsi sehubungan dengan

KESIMPULAN

peningkatan konsentrasi nitrat. Semakin

Modifikasi zeolit dengan surfaktan

besar konsentrasi nitrat maka kemampuan

HDTMA+ telah berhasil dilakukan dan

adsorpsi ion nitrat juga semakin besar. Hasil

ditunjukkan

adsorpsi ion nitrat (NO3-) oleh ZA dan ZMS.

bilangan gelombang 1404,18 cm-1, 2854,65

Dari hasil perhitungan, diperoleh kapasitas

cm-1, dan 2924,09 cm-1, uji adsorpsi nitrat

maksimum adsorpsi ion nitrat (NO3-) oleh

terhadap zeolit alam, konsentrasi nitrat

ZA sebesar 0,502 mg/g sedangkan kapasitas

semakin bertambah kemampuan adsorpsinya

maksimum adsorpsi ion nitrat (NO3-) oleh

tetap, akan tetapi adsorpsi terhadap zeolite

ZMS sebesar 5,128 mg/g. Hal ini bisa terjadi

modifikasi surfaktan apabila konsentrasi

dikarenakan

nitrat bertambah kemampuan adsorpsinya

dipengaruhi

oleh

sifat

oleh

permukaan pada zeolit alam dan zeolite

juga

modifikasi

adsorpsi maksimum nitrat

surfaktan.

Penyerapan

pada

semakin

spektra

banyak

FTIR

serta

pada

kapasitas

pada zeolit

zeolit alam juga mengalami penyerapan ion

modifikasi surfaktan (ZMS) lebih besar dari

nitrat, itu terjadi tidak karena hasil dari

pada kapasitas adsorpsi makimum nitrat

interaksi muatan akan tetapi zeolit yang

pada zeolit alam (ZA) yaitu sebesar 5,128

mempunyai pori-pori, dimana ion nitrat

mg/g dan 0,502 mg/g.

yang terserap terjebak melalui pori-pori

DAFTAR PUSTAKA

zeolit baik secara external surface maupun

Ma, Z., Qian, L., Qinyan, Y., Baoyu, G.,

internal surface. Sedangkan pada zeolite

Wenhong,

L,

Xing,

modifikasi surfaktan HDTMA+ penyerapan

Qianqian,Z.

ion nitrat tidak hanya terjadi pada pori zeolit

Removal of Ammonium and Phosphate

2011.

X.,

dan

Adsorption

from Water by Fertilizer Controlled

Release Agent Prepared from Wheat


Straw, Chemical

Ranck, J.M., Weeber, J.L., Tan, G., Sullivan,


E.J., Katz, L.E., dan Bowman, R.S.,

Engineering Journal, 171, 1209-1217

2005,

Nijboer,

Produced Waters Using Surfactant-

R.C.,

dan

Verdonschot,

of

BTEX

Modified

Modelling Effects of Eutrophication

Environmental Engineering, 131, 434-

on Stream and River Ecosystems,

442
Bowman,

Meyer-Reil, L.A., dan Koster, M., 2000,


Eutrophication

of

Effects

Benthic

on

Marine

Waters:
Microbial

Communities, Mar. Pollut. 41, 255263.

R.S.,

Zeolite,

from

P.F.M.,2004. Variable Selection for

Ecol. Model, 177,17-39

Journal

of

2003, Applications

Surfactant-Modified

Zeolites

Environmental

of
to

Remediation,

Microporous Mesoporous Mater, 61,


4356
Zhan, Y., Lin, J., dan Zhu, Z., 2011,

Wu, L., dan Liu, M.Z., 2008, Preparation

Removal of Nitrate from Aqueous

and Properties of Chitosan-Coated

Solution

NPK

with

Bromide (CPB) Modified Zeolite as

Water-

Adsorbent, J. Hazard. Mater, 186,

Compound

Controlled-Release

Fertilizer
and

Retention, Carbohydr.Polym, 72, 240247

Using

Cetylpyridinium

1972-1978
Rubai, M., 2010, Modifikasi Zeolit Alam

Kraft, G.J., Stites, W., dan Mechenich, D.J.,

Jha,

Removal

Dengan

Surfaktan

1999, Impacts of Irrigated Vegetable

Hexadecyltrimethylammonium

Agriculture on a Humid North-Central

(HDTMA+) Sebagai Adsorben Bakteri

US Sand Plain Aquifer, Ground Water,

Escherichia coli Dan Staphylococcus

37, 572-280

aureus,

V.K.,

dan

Hayashi,

S.,

2009,

Modification on Natural Clinoptilolite


Zeolite

for

its

NH4+

Retention

Skripsi,

Universitas

Diponegoro, Semarang
Zhang, P.F., Avudzega, D.M., dan Bowman,
R.S., 2007, Removal of Perchlorate

Capacity, J. Hazard. Mater, 169, 29

from

Contaminated

Waters

35 Chem Info Vol 1, No 1, Hal 108 -

Surfactant-Modified

113, 2013 113

Environ. Qual, 36, 1069-1075

Zeolite,

Using
J.

Chutia, P., Kato, S., Kojima, T., dan

Pertumbuhan

Vegetatif

Tanaman

Satokawa, S., 2009, Adsorption of As

Jagung, Laporan Penelitian Hibah

(V) on Surfactant-Modified Natural

Kompetetitif UNDIP, Semarang

Zeolite, J. Hazard. Mater, 162, 204211

Hamdan, H., 1992, Introduction toZeolites :


Synthesis,

Tsitsishvili, G. V., Andronikashvili, T.G.,

Characterization

and

Modification, UTM, Malaysia

Kirov, G.N., dan Filizova, L.D., 1992,

Hongping, H., Ray, F.L., dan Jianxi, Z.,

Natural Zeolites, Ellis Horwood Ltd,

2004, Infrared Study of HDTMA+

England

Intercalated

Montmorillonite,

Wang, S., dan Peng Y., 2010, Natural

Spectrochimica Acta Part A, 60, 2853-

Zeolites as Effective Adsorbents in Water

2859

and

Wastewater

Treatment,

Chemical

Li, Z., Jiang, W.T., dan Hong, H., 2008, An

Engineering Journal, 156, 1124

FTIR Investigation of Hexadecyl-

Suseno, A., Gunawan., dan Hanudin, E.,

trimethylammonium Intercalation into

2012, Modifikasi Zeolit Alam Sebagai

Rectorite, Spectrochimica Acta Part A:

Slow Release Substances (SRS) Pupuk

Molecular

Phospat (P) dan Nitrogen (N) pada

Spectroscop.

and

Biomolecular

Anda mungkin juga menyukai