Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA

MODUL 4
PROSES PELUNAKAN AIR SADAH
Nama

Dewa Kristia Sadeli

NRP

6212086

Nama Partner

Dhika Adriawan

NRP Partner

6212090

Nama Asisten

Lidya

Tanggal Percobaan

7 Febuari 2014

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FALKUTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2014

Bab 1
Tujuan
Mempelajari proses pelunakan air sadah menggunakan resin penukar ion
Mempelajari metode analisis kesadahaan air menggunakan titrasi kompleksometri

Bab 2
Hasil Pengamatan
Vt = 25mL
Diameter resin = 1,3 cm
Masa EDTA = 0,93

run
awal
awal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

1gr,1cm,5ml/mnt
23.1
22.7
3.3
3.4
4.6
6.5
10.3
15.5
15.9
18.1
20.2
21.3
22
22
25.3

volume edta
1gr,2cm, 5ml/mnt
2gr,1cm,10ml/mnt
19.6
42
19.8
58.5
0.4
14.6
1.8
17.2
2
38.2
2.3
50.3
2.4
58
3.6
5.2

16.8
19
19
19.8

1gr,1cm,10ml/mnt
19.3
20.6
8.5
10.2
12.1
15.4
1.8
19.3
21.2
20.7

percobaan
awal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

1
274.2168
32.0892
33.0616
44.7304
63.206
100.1572
150.722
154.6116
176.0044
196.4248
207.1212
213.928
213.928
246.0172
0
0
0

penentuan kesadahan air sampel


2
3
274.2168
274.2168
3.8896
141.9704
17.5032
167.2528
19.448
371.4568
22.3652
489.1172
23.3376
563.992
35.0064
0
0
0
50.5648
0
0
0
0
0
0
0
163.3632
0
184.756
0
184.756
0
192.5352
0
0
0

4
274.2168
82.654
99.1848
117.6604
149.7496
17.5032
187.6732
206.1488
201.2868
0
0
0
0
0
0
0
0

25
50
75
100
125
150
175
200
225
250
275
300
325
350
375
400

Co
Volume
Resin
Yi
Vop
Cop

Ci/Co
3
0.517730496
0.609929078
1.354609929
1.783687943
2.056737589

1
0.117021277
0.120567376
0.163120567
0.230496454
0.365248227
0.54964539
0.563829787
0.641843972
0.716312057
0.755319149
0.780141844
0.780141844
0.897163121

2
0.014184397
0.063829787
0.070921986
0.081560284
0.085106383
0.127659574
0.184397163
0.595744681
0.673758865
0.673758865
0.70212766

4
0.30141844
0.361702128
0.429078014
0.546099291
0.063829787
0.684397163
0.75177305
0.734042553

1gr,1cm,5ml/mnt
274.2168

1gr,2cm, 5ml/mnt
274.2168

2gr,1cm,10ml/mnt
274.2168

1gr,1cm,10ml/mnt
274.2168

1.32665

1.32665

2.6533

1.32665

6.680851064
275
22319.05928

3.273049645
325
50263.69427

6.322695035
225
6917.44243

3.872340426
275
36831.94512

Bab 3
Pembahasan
Kesadahan disebabkan oleh garam kalsium atau magnesium yang terdapat dalam air.
Kesadahan air biasanya dinyatakan sebagai ppm ion Ca2+(aq) dalam air. Ada 2 jenis
kesadahan air, yaitu:
1. Kesadahan sementara disebabkan oleh kalsium bikarbonat atau magnesium
klorida yang terdapat dalam air.

2. Kesadahan tetap disebabkan oleh kalsium sulfat, kalsium klorida, atau


magnesium klorida yang terdapat dalam air.
Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan persenyawaan
kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar mengion), Kompleksometri
merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk
hasil berupa kompleks. Contoh reaksi titrasi kompleksometri :
Ag+ + 2 CN- Ag(CN)2
Hg2+ + 2Cl- HgCl2
Pada awal percobaan, dilakukan pembuatan larutan standar primer EDTA. Sebanyak
0.93 gram EDTA dilarutkan ke dalam air demin 250 mL di dalam labu ukur. Larutan
EDTA ini bertujuan untuk mentitrasi air sadah. EDTA dipergunakan sebagai penitrasi
karena:
1. Massa molekul relatifnya yang besar 372 g/mol
2. Sifatnya yang tidak higroskopi, sehingga air yang terkandung di dalam udara tidak
ikut terserap ke dalam larutan EDTA tersebut
3. Tersedia dalam bentuk murni
jenis EDTA yang dipergunakan dalam percobaaan kali ini adalah jenis EDTA
denganlogam Natrium (Na2H2Y.H20). Keuntungan EDTA dalam percobaan adalah:
1. Bereaksi dengan ion logam dengan perbandingan yang setara(ekivalen) 1:1
2. Bereaksi secara sempurna dengan ion logam
3. Reaksi dengan ion logam tertentu berjalan dengan cepat

EDTA (H4Y) jika dilarutkan di dalam air akan terjadi reaksi kesetimbangan seperti
berikut:
H4Y H3Y- H2Y2- HY3- Y4Pembuatan air sadah sample, MgSO4 ditimbang dengan ketentuan 1gr/500mL, dan
2gr/500mL yang dilarutkan ke dalam air demin. Kemudian air sadah ini di ambil

25mL untuk dilakukan titrasi awal dengan mencampurkan terlebih dahulu dengan
1,5mL larutan buffer pH 10 dan indikator EBT. Hasil dari titrasi cairan dari berwarna
merah menjadi biru(percobaan ini dilakukan duplo). Tujuan dari penambahan larutan
buffer dan indikator EBT adalah untuk mengetahui pH air sadah dengan 1 mol EDTA
ekuivalen dengan 1 mol Mg2+

Percobaan pelunakan air sadah, kapas dibasahkan lalu dimasukan kedalam buret.
Kemudian dimasukan resin dengan ketentuan tinggi resin 1cm dan 2cm, dalam proses
ini saat resin dimasukan harus dalam keadaan basah yaitu dengan memasukan air
demin. Kemudian mengatur keluarnya air dari buret dengan ketentuan 10ml/menit,
dan 5mL/menit. Lalu masukan air sadah kedalam buret, kemudian ambil setiap 25mL
air sadah yang sudah dilunakan lalu dititrasi dengan larutan EDTA yang sebelumnya
ditambahkan 1,5mL larutan buffer pH 10 dan indikator EBT. Tujuan dilakukan
pengambilan 25mL hasil pelunakan dan dilakukan titrasi adalah untuk mengetahui
jumlah mol Mg2+ yang terdapat pada hasil pelunakan air sadah.
Kurva breakthrough ideal

Kurva Percobaan

Pada kurva ideal dan percobaan, terdapat perbedaan, hal ini mungkin diakibatkan
karena kondisi percobaan yang mungkin berbeda. Selain itu diakibatkan karena
pencarian laju alir yang memakan waktu lama, mengakibatkan menurunnya kualitas
resin. Sehingga hasil yang didapat dari percobaan ini tidak sama persis dengan yang
digambarkan pada kurva ideal.
Selama proses pertukaran ion berlangsung, dalam kolom penukar ion tersebut
terbentuk 3 zona, yaitu:
(a)zona resin jenuh
(b)zona reaksi (mengandung sebagian resin jenuh)
(c)zona resin belum jenuh\
Pada zona reaksi, terjadi reaksi pertukaran ion antara ion air sadah dengan ion dalam

resin. Saat selektivitas resin tinggi, besarnya zona reaksi dipengaruhi oleh laju alir
dan konsentrasi ion air sadah, tapi tidak dipengaruhi tinggi resin. Sedangkan saat
selektivitas resin rendah, besarnya zona reaksi dipengaruhi oleh koefisien selektivitas
dan tinggi resin. Semakin tinggi ketinggian resin, semakin tinggi pula zona reaksinya
dan kapasitas operasinya.
Pada percobaan, pada tinggi resin lebih tinggi yang terjadi zona reaksi semakin cepat
berlangsung. Pada perbedaan konsentrasi air sadah, pada konsentrasi kecil terjadi
zona reaksi terjadi lebih cepat. Pada perbedaan laju alir, terjadi semakin cepat laju alir
semakin cepat zona reaksi.
Dari hasil percobaan didapatkan kapasitas operasi resin, yaitu:
22319,05928 mekiv/L untuk percoboaan MgSO4 1gr/500mL, tinggi resin 1cm,
dan laju alir 5mL/menit
50263,69427 mekiv/L untuk percobaan MgSO4 1gr/500mL, tinggi resin 2cm, dan
laju alir 5mL/menit
6917,44243 mekiv/L untuk percobaan MgSO4 2gr/500mL, tinggi resin 1cm, dan
laju alir 10mL/menit
36831,94512 mekiv/L untuk percobaan MgSO4 1gr/500mL, tinggi resin 1cm,
dan laju alir 10mL/menit
Dari hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa kapasitas operasi resin dapat
dipengaruhi oleh semakin tinggi tinggi resin semakin besar Cop-nya, semakin kecil
konsentrasi air sadah semakin besar Cop-nya, dan semakin semakin cepat laju alir
semakin besar Cop-nya.

Bab 4
Kesimpulan
- Pelunakan kesadahan air dapat menggunakan resin penukar ion
- Resin penukar ion terbagi atas 2, resin penukar kation dan resin penukar anion
- Semakin tinggi resin, semakin kecil konsentrasi air sadah, dan semakin cepat laju
alir maka semakin cepat zona reaksinya dan semakin besar Cop-nya

Daftar Pustaka
http://annisanfushie.wordpress.com/2009/01/04/kompleksometri/
http://www.scribd.com/doc/110677704/Kapasitas-Resin
http://meingstein.wordpress.com/2008/06/14/karbon/
http://www.scribd.com/doc/113069831/Kolom-Penukar-Ion

Lampiran A

run
awal
awal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

1gr,1cm,5ml/mnt
23.1
22.7
3.3
3.4
4.6
6.5
10.3
15.5
15.9
18.1
20.2
21.3
22
22
25.3

volume edta
1gr,2cm, 5ml/mnt
2gr,1cm,10ml/mnt
19.6
42
19.8
58.5
0.4
14.6
1.8
17.2
2
38.2
2.3
50.3
2.4
58
3.6
5.2

16.8
19
19
19.8

Lampiran B
penentuan kesadahan air sampel

1gr,1cm,10ml/mnt
19.3
20.6
8.5
10.2
12.1
15.4
1.8
19.3
21.2
20.7

percobaan
awal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

25
50
75
100
125
150
175
200
225
250
275
300
325
350
375
400

1
274.2168
32.0892
33.0616
44.7304
63.206
100.1572
150.722
154.6116
176.0044
196.4248
207.1212
213.928
213.928
246.0172
0
0
0

1
0.117021277
0.120567376
0.163120567
0.230496454
0.365248227
0.54964539
0.563829787
0.641843972
0.716312057
0.755319149
0.780141844
0.780141844
0.897163121

2
274.2168
3.8896
17.5032
19.448
22.3652
23.3376
35.0064
0
50.5648
0
0
0
163.3632
184.756
184.756
192.5352
0

2
0.014184397
0.063829787
0.070921986
0.081560284
0.085106383
0.127659574
0.184397163
0.595744681
0.673758865
0.673758865
0.70212766

3
274.2168
141.9704
167.2528
371.4568
489.1172
563.992
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ci/Co
3
0.517730496
0.609929078
1.354609929
1.783687943
2.056737589

4
274.2168
82.654
99.1848
117.6604
149.7496
17.5032
187.6732
206.1488
201.2868
0
0
0
0
0
0
0
0

4
0.30141844
0.361702128
0.429078014
0.546099291
0.063829787
0.684397163
0.75177305
0.734042553

Lampiran C

Lampiran D
Penentuan kesadahan air sampel
Co= [EDTA] * V EDTA : V sampel * Ar Mg * 103 mg/1gr
= 0.01*(23.1+22.7+19.6+19.8+42+58.5+19.3+20.6)/8/25*24.31*1000
= 274.2168 ppm
Penentuan kesadahan air sampel setelah pelunakan
Ci= [EDTA] * V EDTA / V sampel * Ar Mg * 103 mg/1gr
= 0.01*3.3/25*24.31*1000
= 32.0892 ppm
Penentuan Kapasitan operasi resin
Cop = Co*Vop/Vr - Co*Yi*Vt/Vr
= 274.2168*275/1.32665 - 274.2168*6.680851064*25/1.32665
= 22319.05928 mekiv/L

Anda mungkin juga menyukai