NIM 210301044
FAKULTAS/PRODI PERTANIAN/AGROTEKNOLOGI-1
SEMESTER GANJIL(1)
TUJUAN PERCOBAAN
- Untuk mengetahui pengertian dari kinetika kimia
- Untuk mengetahui pengertian dari orde reaksi
- Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
- Untuk mengetahui pembagian orde reaksi dan grafiknya
- Untuk mengetahui aplikasi percobaan
- Untuk mengetahui pembagian pelarut
ALAT
- Erlenmeyer
- Gelas ukur
- Pipet tetes
- Bunsen
- Termometer
- Pipet tetes
- Beaker glass
- Corong
- Spatula
- Kaki tiga
- Kawat kasa
- Alu dan lumpang
- Korek api
BAHAN
- Asam oksalat(aq) 0,1 M
- Asam sulfat(aq) 6 N
- KMnO4(aq) 0,1 N
- Aquadest(l)
- Na2S2O3(aq) 0,15 M
- HCl(aq) 3 M
-
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi
- Disediakan 3 buah Erlenmeyer 100 mL
- Diisi masing-masing Erlenmeyer dengan 6 mL asam oksalat 0,1 M
- Ditambahakan 2 mL asam sulfat pada masing-masing Erlenmeyer
- Erlrnmeyer pertama dipanaskan pada nyala Bunsen sampai suhu 50 oC, dan
erlemmeyer kedua sampai 100oC sedangakan Erlenmeyer ketiga tidak
dipanaskan
- Ditambahkan 3 tetes KMnO4 0,1 N pada masing-masing Erlenmeyer
4. Orde Reaksi dalam Reaksi antara Natrium Tiosulfat dengan Asam klorida
- Disediakan 5 erlenmeyer 125 mL
- Di isi masing-masing Erlenmeyer dengan natrium tiosulfat 0,15 M dengan
volume sebagai berikut : 25 mL untuk Erlenmeyer I, 20 mL untuk
Erlenmeyer II, 15 mL untuk Erlenmeyer III, 10 mL untuk erlenemeyer IV
dan 5 mL untuk Erlenmeyer V
- Ditambahkan H2O kedalam masing-masing Erlenmeyer dengan volume
sebagai berikut : 5 mL untuk Erlenmeyer I, 10 mL untuk Erlenmeyer II, 15
mL untuk Erlenmeyer III, dan 20 mL untuk Erlenmeyer IV, sedangkan
Erlenmeyer I tidak ditambahkan akuades
- Diaduk campuran Natrium Tiosulfat dan air sampai homogeny
- Ditambahkan 4 mL HCl 3 M kedalam masing-masing Erlenmeyer dan
dicatat waktu saat HCl ditambahakan sampai terbentuk endapan belerang
yang ditandai dengan mengkeruhnya larutan.
DATA PERCOBAAN
1. Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi
Erlenmeyer Volume Asam Volume Asam Volume Suhu waktu
oksalat sulfat KMnO4
1 6 mL 2 mL 3 tetes 50oC 8s
2 6 mL 2 mL 3 tetes 100oC 1s
3 6 mL 2 mL 3 tetes - 14,43 s
4. Orde Reaksi dalam reaksi antara Natrium Tiosulfat dengan Asam Klorida
Erlenmeyer Volume Natrium Volume Volume HCl waktu
Tiosulfat 0,15 M H2O 3M
1 25 mL - mL 4 mL 2.10,20 s
2 20 mL 5 mL 4 mL 3.34 s
3 15 mL 10 mL 4 mL 6.22,30 s
4 10 mL 15 mL 4 mL 12.03,37 s
5 5 mL 20 mL 4 mL 16.22,1 s
Reaksi Percobaan
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum dengan judul ”Kinetika Kimia” dapat diberikan kesimpulan bahwa:
1. Kinetika kimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari laju reaksi atau seberapa
cepat proses reaksi berlangsung dalam waktu tertentu dan mekanisme reaksi kimia.
2. Laju reaksi adalah laju berkurangnya konsentrasi reaktan(zat pereaksi) atau laju
bertambahnya konsentrasi produk (zat hasil reaksi) dalam satuan waktu. Laju reaksi
juga berarti seberapa cepat reaksi kimia bereaksi hingga habis dan membentuk sesuatu
yang baru.
3. Faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah
a. Konsentrasi
Semakin besar konsentrasi zat pereaksi, semakin banyak jumlah partikel yang
bertumbukan, sehingga laju reaksi semakin cepat
b. Suhu
Semakin tinggi temperatur, energi kinetik dari partikel yang bertumbukan semakin
besar, sehingga tumbukan sering terjadi yang menyebabkan laju reaksi semakin cepat
c. Luas permukaan
Jika luas permukaan bidang sentuh semakin luas, maka laju reaksinya makin cepat.
Serbuk atau butiran bereaksi lebih cepat daripada padatan.
d. Katalis (katalisator)
Katalis adalah zat kimia yang dapat mempercepat laju reaksi dengan cara
menurunkan energi aktifasi. Energi aktifasi adalah energi minimum yang diperlukan
untuk terjadinya reaksi.
e. Sifat zat
Faktor yang satu ini juga perlu diketahui sebagai tambahan informasi. Sifat zat,
misalnya memilih zat pelarut yang tepat, juga dapat mempengaruhi laju reaksi
partikel terlarut. Viskositas atau kekentalan pelarut cukup berperan penting dalam
menentukan laju reaksi. Dalam pelarut yang sangat kental, partikel terlarut berdifusi
jauh lebih lambat daripada dalam pelarut yang kurang kental. Dengan meningkatnya
viskositas pelarut, laju reaksi semakin berkurang.
f. Tekanan
Apabila tekanan diperbesar, maka menyebabkan laju reaksi semakin cepat, begitu
juga sebaliknya, jika tekanan diturunkan maka laju reaksi akan semakin lambat
4. Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang mempengaruhi
kecepatan reaksi. Berikut jenis jenis orde reaksi dan grafiknya
Bagi Praktikan
1. Sebaiknya praktikan dapat hadir tepat waktu dalam room zoom meeting agar tidak terlalu
banyak membuang buang waktu.
2. Sebaiknya praktikan melakukan pengecekan terhadap segala kebutuhan selama praktikum
seperti kelengkapan alat tulis, buku responsi, konektivitas jaringan dll. sebagai upaya
meminimalisir kendala teknis selama praktikum berlangsung.
3. Sebaiknya praktikan mempelajari lebih dahulu mengenai judul praktikum serta prosedur
pelaksanaannya sebagai dasar pemahaman sehingga mampu mengikuti praktikum dengan
baik.