Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

REAKSI KIMIA

D
is
u
s
u
n
O
le
h:
N
a
m
a:
Ri
s
m
a
Ti
ra
ng
ka
Ni
m
:
21
10
11
03
00
45

FAKULTAS
MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS SAM
RATULANGI MANADO
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Di alam banyak sekali terjadi reaksi kimia, beberapa diantaranya yang
sudah sangat dikenal adalah fotosintesis tumbuhan, pembentukan smog, dan
hujan asam. Reaksi kimia memegang peranan penting dalam semua peristiwa
kimia di alam. Pada setiap reaksi kimia terjadi proses pembentukan senyawa
baru yang disebut produk, yang terbentuk dari sejumlah senyawa asal, yang
disebut reaktan. Pada bab ini akan dibahas tentang bagaimana cara untuk
mengetahui bahwa telah terjadi reaksi kimia, bagaimana menyatakan suatu
reaksi kimia dengan simbol yang disebut persamaan kimia, perhitungan-
perhitungan yang terlibat dalam reaksi kimia, dan bagaimana reaksi kimia
digunakan untuk melakukan analisis dan sintesis senyawa.
Reaksi kimia adalah proses dimana zat baru, yang disebut produk,
terbentuk dari sejumlah zat asal, yang disebut sebagai reaktan. Seringkali
bukti bahwa suatu reaksi kimia terjadi dapat dilihat dengan sederhana dari
adanya perubahan warna, terbentuknya gas atau endapan, dan adanya
pelepasan atau penyerapan panas.
Meskipun demikian, kadang-kadang analisis kimia memerlukan penggunaan
alat yang rumit untuk membuktikan bahwa telah terjadi reaksi kimia. Kalau
unsur kimia dinyatakan dengan simbol kimia dan senyawa kimia dinyatakan
dengan rumus kimia, maka reaksi kimia dinyatakan dengan persamaan reaksi
kimia.
Reaksi asam–basa merupakan reaksi kimia yang melibatkan pereaksi
asam dan basa, yang dapat digunakan dalam menentukan pH. Sedangkan
reaksi redoks terdiri dari reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Berdasarkan
pelepasan dan pengikatan oksigen, reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan
oksigen, sedangkan reaksi
oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen.
Pada praktikum reaksi kimia kali ini untuk mengetahui reaksi asam-basa
dan reaksi reduksi oksidasi.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mengetahui perubahan yang terjadi pada suatu reaksi.
2. Metodologi Praktikum
2.1 Alat dan Bahan
Alat
- Gelas kimia kecil
- Kertas lakmus merah dan bitu
- Pipet tetes
- Tabung reaksi
Bahan
2 sampel larutan asam basa - Larutan NaOH
Larutan CuSO4 - Pita plat zn
Larutan Fe2 -Larutan HCl
Larutan KMNO4 - Larutan H2SO4
Indikator PP
2.2 Prosedur Kerja
Reaksi asam-basa
1.1 Identifikasi asam basa
1. Siapkan 2 sampel asam basa di gelas kimia kecil.
2. Kemudian pada masing-masing gelas kimia dicelupkan 2 kertas
lakmus berbeda yaitu lakmus merah dan lakmus biru.
3. Tunggu beberapa saat dan catat perubahan warna yang terjadi pada
kertas lakmus.
1.2 Reaksi antara asam dan basa
1. Siapkan 0,5 ml HCl ke dalam tabung reaksi
2. Kemudian ditambahkan 1 tetes indicator PP
3. Setelah itu tambahkan NaOH 0,05 M setetes demi setetes sambil
digoyangkan sekali demi sekali.
4. Amati perubahan warna yang terjadi dan hitung banyaknya tetes
NaOH yang ditambahkan sampai larutan yang ada di tabung
reaksi berubah menjadi warna merah muda.
Reaksi Reduksi oksidasi
1.1 Reaksi redoks
1. Siapkan 1 ml larutan CuSO4 0,5 M ke dalam suatu tabung
reaksi.
2. Kemudian masukkan 1 cm pita plat zn ke dalam tabung reaksi.
3. Tunggu beberapa saat kemudian amati perubahan yang terjadi.
1.2 Asam sebagai oksidator
1. Siapkan 1 ml larutan HCl 0,1 M kedalam tabung reaksi.
2. Kemudian masukkan 1 cm plat zn ke dalam tabung reaksi
tersebut.
3. Tunggu beberapa saat kemudian amati perubahan yang terjadi.
1.3 Stoikiometri reaksi redoks
1. Siapkan 1 ml Fe2 0,1 M dalam tabung reaksi.
2. Kemudian tambahkan 2 ml H2SO4 kedalamnya
3. Lalu tambahkan KMNO4 0,1 M tetes demi tetes sambil di
amati perubahan yang terjadi.
4. Catat volume KMNO yang diperlukan kemudian catat
perubahan yang terjadi.
3 . Hasil dan Pembahasan.
Reaksi asam basa
1. Identifikasi asam basa
Kertas Lakmus Asam Basa
Merah Merah Biru
Biru Merah Biru
 Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam
larutan basa berwarna biru.
 Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam
larutan basa berwarna biru.
2. Reaksi antara asam dan basa
Titik akhir titrasi ditunjukkan dengan adanya perubahan warna
larutan yaitu yang awalnya larutan tidak berwarna berubah menjadi
Pink keunguan . hal ini dikarenakan adanya penambahan fenofthalin
3 tetes
pada larutan HCl sebelum titrasi . fenofthalin berfungsi sebagai indicator
asam basa guna mengurangi kesalahan pada proses titrasi asam basa.
Reaksi Reduksi oksidasi
1. Reaksi redoks
Pada saat larutan CuSO4 dicampurkan dengan logam Zn terjadi
beberapa perubahan, yaitu perubahan suhu. Warna larutan tersebut
tetap yaitu biru. Sedangkan suhu larutan menjadi lebih tinggi
dibandingkan suhu larutan awal. Hal ini menandakan adanya
pelepasan kalor ke lingkungan. Dan pada reaksi tersebut terdapat
endapan seperti pasir.
2. Asam sebagai oksidator
Pada tabung reaksi, Larutan HCl (bening) bila diberi logam zn, tidak
terjadi perubahan pada warna, dan tidak terdapat endapan.
3. Stoikiometri reaksi redoks
Pada tabung reaksi larutan Fe (bening) yang telah dicampurkan dengan
larutan H2SO4 kemudian ditetesi KMNO4 akan berubah warna menjadi
merah muda.

4 . Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri adanya reaksi kimia adalah
adanya perubahan dari pencampuran dua reaksi atau lebih, baik perubahan warna, suhu,
bau, adanya endapan dan adanya gas. Maka dengan hasil percobaan ini kita dapat
menuliskan sebuah persamaan reaksi.
5 . Daftar Pustaka
1. Lab Kimia Dasar Universitas Pertamina.”Reaksi Kimia”. Youtube.com. diakses
pada November 10,2021.
https://www.youtube.com/watch?v=dN9W4w7wyX4
2. https://www.academia.edu/32097377/Laporan_Kimia_Dasar_Reaksi_Reaksi_Kimia

Anda mungkin juga menyukai