YOGYAKARTA ”
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Deborah Putery Ngantung (211011030003)
Fabio Fernando Manikome (211011030017)
Risma Tirangka (211011030045)
Francisca Juventi Madas (211011030023)
Vinda Ristia Nina (211011030014)
Brandon Pangau (211011030077)
Syifa Salsabila (211011030005)
Nurfitriani Abdullah (211011030072)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan Tuntunan-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan makala yang berjudul
“Aspek Budaya dan Sejarah Dari Daerah Yogyakarta” ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Pengetahuan Kefasifikan. Selain itu, makala ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Aspek Budaya dan Sejarah Dari Daerah Yogyakarta bagi para pembaca
dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Marhaenus
Johanis Rumondor M.Si selaku Dosen Pengantar Peluang yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini. Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Aspek Budaya
3.1 Tujuan
1. Mengenal apa saja aspek budaya yang ada di D.I Yogyakarta
2. Mengetahui aspek sejarah di D.I Yogyakarta
BAB II PEMBAHASAN
1. KETHOPRAK
Kethoprak adalah kesenian tradisional di Yogyakarta yang dipentaskan dalam
bahasa Jawa. Bercerita tentang sejarah sampai cerita fantasi dan didahului
dengan tembang Jawa. Kostum dari pemain ketoprak menyesuaikan dengan
adegan dan jalan cerita serta selalu diiringi dengan irama gamelan dan keprak.
2. WAYANG KULIT
Sesuai dengan namanya, wayang kulit biasanya dibuat dari kulit kerbau atau
kulit lembu. Wayang kulit saat ini telah menjadi warisan budaya nasional dan
sudah sangat terkenal di dunia sehingga banyak orang asing yang datang dan
mempelajari seni perwayangan. Sampai saat ini wayang kulit tetap digemari
sebagai tontonan yang menarik, biasanya disajikan semalam suntuk.
3. WAYANG WONG
Sesuai dengan namanya juga, wayang wong adalah wayang yang diperankan
oleh manusia. Ceritanya juga hampir sama dengan cerita-cerita pada wayang
kulit namun dalangnya disamping sebagai piñata cerita tetapi juga sekaligus
sebagai sutradara di atas panggung.
4. WAYANG GOLEK
Berbeda dengan wayang kulit dan wayang wong, wayang golek adalah
wayang yang terbuat dari dari kayu. ceritanya berasal dari kisah Menak.
Wayang ini banyak disukai karena gerakan-gerakan wayang yang didandani
seperti manusia ini sangat mirip dengan gerakan orang.
5. JATHILAN
Jathilan adalah tarian yang penarinya menggunakan kuda kepang, Barongan
dan dilengkapi unsur magis. Tarian ini digelar dengan iringan beberapa jenis
alat gamelan seperti Saron, Bende, kendang, Gong, dll.
6. KARAWITAN
Karawitan merupakan musik gamelan tradisional Jawa yang dimainkan oleh
sekelompok Wiyaga dan diiringi oleh nyayian dari Waranggono dan
Wiraswara biasanya disebut dengan ‘Uyon-uyon’, sedangkan kalau tanpa
diiringi oleh nyayian dari Waranggono atau Wiraswara disebut dengan
‘Soran’.
8. SENDRATARI RAMAYANA
Sendratari Ramayana mempunyai keistimewaaan tersendiri karena ceritanya
mengisahkan antara pekerti yang baik (ditokohkan oleh Sri Rama dari negara
Ayodyapala) melawan sifat jahat yang terjelma dalam diri Rahwana
(Maharaja angkara murka dari negara Alengka).
Kesimpulan
Daerah Istimewa Yogyakarta atau sering juga disebut Jogja merupakan Kota
Budaya yang menawarkan keanekaragaman budaya yang beranekaragam. Di
antaranya adalah Batik Jogja, Sekatenan, Seni Tari, Karawitan, Sendratari
Ramayana, Wayang Kulit, Upacara Labuhan.