Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PEMODELAN MATEMATIKA

MODEL PENDULUM

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Jhon Socrates Kekenusa MS

Oleh
Kelompok 8:
Meylani Lori 211011030035
Risma Tirangka 211011030045

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah mengenai “Model Peluruhan Obat” pada mata kuliah
Pemodelan Matematika. Tujuan dibuatnya Makalah ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah “Pemodelan Matematika” dengan dosen pengampu yaitu Prof. Dr. Ir.
John Socrates Kekenusa MS. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dari Makalah yang kami buat,
untuk itu kami mengharapkan masukan serta saran agar makalah selanjutnya yang
akan kami buat bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua.

Manado, 01 April 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN............................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................4
1.2 Tujuan........................................................................................................4
II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................5
2.1 Pendulum....................................................................................................5
2.2 Gerak Harmonik Sederhana.......................................................................5
2.3 Persamaan Diferensial Gerak Pendulum....................................................7
2.4 Pengaruh Panjang Tali dan Percepatan Gravitasi terhadap Gerak
Pendulum....................................................................................................9
III. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................11
3.1 Gerak harmonik sederhana.......................................................................11
3.2 Persamaan diferensial gerak pendulum....................................................12
IV. PENUTUP.......................................................................................................14
4.1 Kesimpulan...............................................................................................14

iii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah yang dihadapi oleh dokter adalah kenyataan bahwa untuk


sebagian besar obat, terdapat konsentrasi minimum yang menandakan obat
tersebut tidak efektif, dan konsentrasi maksimum yang menunjukkan bahwa obat
tersebut berbahaya. Oleh karena itu, makalah ini membahas tentang dosis obat
yang efektif dan konsentrasinya dalam aliran darah pasien. Untuk analisis
konsentrasi dosis dan pemodelan matematika konsentrasi minimum dan
maksimum obat yang diberikan secara intravena, EDM (Exponential Decay
Model) dan GSF (Geometric Series and its Formula) adalah alat matematika yang
ampuh. Dalam ini, kedua alat matematika ini digunakan untuk memprediksi
konsentrasi dosis suatu obat dalam aliran darah pasien.
Pendulum pertama kali digunakan sebagai pengatur waktu yang akurat
oleh Christiaan Huygens, seorang ilmuwan Belanda, pada tahun 1656. Penemuan
ini memberikan dasar bagi pengembangan jam mekanis yang revolusioner pada
masanya. Penggunaan pendulum sebagai pengatur waktu membuktikan
keakuratannya dan membawa dampak besar dalam kehidupan sehari-hari,
terutama dalam navigasi laut dan pengukuran waktu di berbagai bidang.
Dalam bidang matematika, analisis model pendulum memberikan contoh
penting tentang solusi persamaan diferensial non-linear dan konsep-konsep seperti
stabilitas, bifurkasi, dan chaos. Studi tentang pendulum juga memberikan
landasan untuk pemahaman tentang gerakan klasik dan kuantum.
Dalam konteks teknologi modern, pendulum tetap relevan dalam berbagai
aplikasi, mulai dari desain kontroler untuk sistem mekanik dan robotik hingga
analisis getaran struktural dalam rekayasa sipil dan aeronautika. Konsep-konsep
dari model pendulum juga sering digunakan dalam ilmu sosial dan ekonomi untuk
menggambarkan fenomena seperti siklus ekonomi dan dinamika populasi.
Dengan demikian, penelitian tentang model pendulum tidak hanya penting
dalam memahami prinsip-prinsip dasar alam semesta, tetapi juga memiliki
dampak yang signifikan dalam pengembangan teknologi dan pemecahan masalah
dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, model pendulum tetap menjadi subjek
yang menarik dan relevan bagi para ilmuwan di seluruh dunia.
4
1.2 Tujuan

1. Untuk memahami apa itu Model Pendulum

5
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendulum

Pendulum adalah sebuah benda yang digantung pada suatu titik tetap dan
dapat berayun bebas. Dalam bidang fisika, prinsip ini pertama kali ditemukan
pada tahun 1602 oleh Galileo Galilei, bahwa perioda (lama gerak osilasi satu
ayunan T) dipengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi. Gerak osilasi
yang populer adalah gerak osilasi pendulum (bandul). Ada dua jenis bandul yang
umum: bandul mekanis dan bandul fisis.

Gambar 1. Gambar Pendulum


Bandul mekanis, atau bandul sederhana, adalah model ideal yang
digunakan untuk memahami gerak osilasi. Bandul ini terdiri dari benda titik yang
digantung pada tali tanpa massa dan berayun tanpa gesekan. Gerakannya hanya
dipengaruhi oleh panjang tali dan gravitasi, dan sering digunakan dalam teori
untuk mempelajari osilasi.
Sementara itu, bandul fisis adalah bandul nyata yang memiliki ukuran,
bentuk, dan massa yang tidak bisa diabaikan. Bandul fisis melibatkan faktor-
faktor seperti massa pemberat, panjang tali, dan percepatan gravitasi yang
mempengaruhi gerakannya. Ini digunakan dalam percobaan fisik untuk mengukur
sifat-sifat gerak osilasi dengan mempertimbangkan keterbatasan dari kondisi fisik
yang sebenarnya.

2.2 Gerak Harmonik Sederhana

Gerak harmonik sederhana adalah jenis gerakan di mana suatu objek


berayun bolak-balik melalui posisi setimbangnya, atau posisi tengah dengan gaya

6
pemulih proposional terhadap perpindahannya. Beberapa konsep dasar yang perlu
dipahami dalam gerak harmonik sederhana meliputi:

1. Periode (T)
Periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan
satu ayunan bolak-balik. Benda dikatakan melakukan satu ayunan jika
benda bergerak dari titik di mana benda tersebut mulai bergerak dan
kembali lagi ke titik tersebut. Satuan periode adalah sekon atau detik.
2. Frekuensi (f)
Frekuensi adalah banyaknya ayunan bolak-balik yang dilakukan oleh
benda selama satu detik. Satuan frekuensi adalah hertz.
3. Hubungan antara Periode dan Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya ayunan yang terjadi selama satu detik.
Dengan demikian selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu
ayunan adalah:

1 𝑎𝑦𝑢𝑛𝑎𝑛 1
1𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛 = 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑓
Selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu ayunan
adalah periode. Dengan demikian, secara matematis hubungan antara
periode dan frekuensi adalah sebagai berikut:

1
𝑇=
𝑓
1
𝑓=
𝑇
4. Amplitudo
Pada ayunan sederhana, selain periode dan frekuensi, terdapat juga
amplitudo. Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik
kesetimbangan.
5. Gaya Pemulih
Gaya pemulih adalah gaya yang bekerja pada sebuah objek untuk
mengembalikannya ke posisi keseimbangan atau posisi awal setelah objek
tersebut dipindahkan dari posisi tersebut. Dalam konteks pendulum, gaya

7
pemulih adalah gaya yang bertanggung jawab untuk memulihkan
pendulum ke posisi keseimbangannya setelah dipindahkan dari posisi
seimbangnya. Untuk pendulum, gaya pemulih ini disebabkan oleh
komponen tegak lurus dari percepatan gravitasi, yang menarik benda
pendulum kembali ke posisi tengahnya setelah diganggu.

2.3 Persamaan Diferensial Gerak Pendulum

Untuk mendapatkan persamaan diferensial gerak pendulum, prinsip-


prinsip dasar fisika digunakan. Gabungan dari beberapa prinsip seperti Hukum
Newton II, sinus dan kosinus, gerak melingkar menghasilkan persamaan
diferensial gerak pendulum:
𝑔
𝜃̈(𝑡) = − sin 𝜃
𝐿
 𝜃̈ adalah percepatan sudut pendulum terhadap waktu (turunan kedua dari
sudut terhadap waktu)
 𝑔 adalah percepatan gravitasi
 𝐿 adalah panjang tali pendulum
 𝜃 adalah sudut yang dibentuk oleh tali pendulum terhadap posisi
seimbangnya

Perhatikan ayunan berikut,

Gambar 2. Ayunan pendulum


Keterangan:
𝐿 = Panjang tali
𝑥 = Panjang lintasan benda dari titik setimbang
𝜃 = Sudut yang dibentuk tali terhadap posisi setimbang

8
Dari gambar ketika kita mengingat kembali konsep radian, diperoleh:
𝑥
𝜃=
𝐿 maka 𝑥 = 𝐿 𝜃

Gambar 3. Ayunan yang bergerak


Dari ayunan yang bergerak, nilai 𝑥 dan 𝜃 selalu berubah pada waktu
tertentu, atau dapat dikatakan posisi benda selalu berubah dalam waktu tertentu.
Artinya 𝑥 dan 𝜃 merupakan fungsi dari waktu. Sehingga kita dapat menuliskan
𝑥 ( 𝑡 ) = 𝐿 𝜃( 𝑡 )
Karena 𝑥(𝑡) merupakan fungsi jarak benda maka jika kedua ruas di turunkan
sebanyak dua kali, diperoleh:
𝑥̈(𝑡) = 𝐿 𝜃̈(𝑡) = 𝑎
Dengan a adalah percepatan benda.
Sekarang perhatikan gaya-gaya yang bekerja pada benda.

Gambar 4. Gaya – gaya yang bekerja pada benda


Keterangan:
F = Gaya berat
F1 = Komponen gaya berat searah lintasan benda
F2 = Komponen gaya berat yang segaris dengan
tali
9
Karena gaya berat sejajar dengan posisi setimbang benda, maka sudut antara F dan
F2 itu juga 𝜃.

Jika diamati pada bidang kartesius,

Gambar 5. Bidang kartesius


terlihat bahwa,

𝐹1 = 𝐹 sin 𝜃
F adalah gaya berat benda dengan masa m mengarah ke bawah, maka
𝐹 = −𝑚 𝑔
dengan g adalah percepatan gravitasi. Sehingga
𝐹1 = 𝐹 sin 𝜃
𝐹1 = −𝑚 𝑔 sin 𝜃…..(pers.1)
Pada Hukum Newton II,

𝐹1 = 𝑚 𝑎
𝐹1 = 𝑚 𝐿 𝜃̈(𝑡).....(pers.2)
Dari persamaan 1 dan 2, diperoleh
−𝑚 𝑔 sin 𝜃 = 𝑚 𝐿 𝜃̈(𝑡)
𝑔
− sin 𝜃 = 𝜃̈(𝑡)
𝐿
𝑔
𝜃̈(𝑡) = − sin 𝜃
𝐿

2.4 Pengaruh Panjang Tali dan Percepatan Gravitasi terhadap Gerak

Pendulum

Panjang tali dan percepatan gravitasi adalah dua faktor utama yang
memengaruhi perilaku gerak pendulum. Dalam tinjauan ini, kita akan membahas

10
secara lebih rinci tentang bagaimana kedua faktor ini mempengaruhi periode dan
frekuensi osilasi pendulum.

1. Pengaruh panjang tali (L)


Panjang tali pendulum, ditunjukkan oleh parameter L, memiliki dampak
yang signifikan pada periode dan frekuensi gerak pendulum. Teori yang
mendasari hubungan ini dapat dijelaskan melalui persamaan:

𝐿
𝑇 = 2𝜋√
𝑔

Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa periode T gerak pendulum


berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari panjang tali L. Ini berarti
bahwa semakin panjang tali pendulum, semakin lama periode osilasinya.
Penjelasan fisiknya adalah bahwa semakin panjang tali pendulum, semakin
jauh benda akan jatuh sebelum berbalik arah, sehingga memperpanjang
waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus osilasi.
2. Pengaruh Percepatan Gravitasi (g)
Percepatan gravitasi g, adalah konstanta yang menunjukkan percepatan
yang disebabkan oleh gravitasi bumi. Pengaruhnya pada gerak pendulum
juga sangat signifikan. Dalam persamaan periode gerak pendulum, g
muncul sebagai penyebut dalam akar kuadrat:

𝐿
𝑇 = 2𝜋√
𝑔

Dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai


percepatan gravitasi, semakin kecil periode osilasi pendulumnya. Dengan
demikian, percepatan gravitasi memengaruhi kecepatan gerak pendulum dalam
melaksanakan satu siklus osilasi.

11
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gerak harmonik sederhana

Gerak harmonik sederhana merupakan gerak periodik dari sebuah objek


yang kembali ke posisi keseimbangannya setelah diberi gangguan. Dalam gerak
harmonik sederhana, gaya pemulih yang bekerja pada objek proporsional terhadap
perpindahan objek dari posisi keseimbangannya. Periode gerak harmonik
sederhana, yaitu waktu yang diperlukan untuk objek kembali ke posisi awalnya,
bergantung pada massa objek dan konstanta pegas. Semakin besar massa objek
atau semakin kecil konstanta pegasnya, maka periode geraknya akan semakin
besar. Frekuensi gerak, yang merupakan kebalikan dari periode, juga mengikuti
pola yang sama. Amplitudo gerak harmonik sederhana, yang merupakan jarak
maksimum objek dari posisi keseimbangannya, tergantung pada energi awal yang
diberikan pada sistem. Semakin besar energi awalnya, semakin besar pula
amplitudonya. Namun, jika terdapat gaya redaman atau damping dalam sistem,
amplitudo akan menurun seiring waktu. Dalam studi mekanika, bandul digunakan
sebagai salah satu contoh sistem fisika yang mengikuti gerak harmonik sederhana.
Dengan memahami prinsip-prinsip yang mendasari gerak bandul, kita dapat
mengaplikasikannya dalam berbagai situasi di kehidupan sehari-hari. Berikut
adalah contoh soal yang mengilustrasikan penggunaan konsep gerak harmonik
sederhana pada bandul.

Contoh soal
Sebuah bandul sederhana terdiri dari tali yang mempunyai panjang 40 cm dan
pada ujung bawah tali digantungi beban bermasa 100 gram. Jika percepatan
gravitasi 10m/s2 maka periode dan frekuensi ayunan bandul sederhana adalah…

Pembahasan:
Dik: L=40 cm = 0,4m , g=10m/s2
Dit: T dan f

Penyelesaian:
Periode bandul sederhana:

12
𝐿
𝑇 = 2𝜋√
𝑔
0,4
𝑇 = 2(3,14)√
10

𝑇 = 6,28√0,04 = (6,82)(0,2)
𝑇 = 1,256 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
Frekuensi bandul sederhana:
1 1
𝑓= = = 0,8 𝐻𝑧
𝑇 1,256

3.2 Persamaan diferensial gerak pendulum

Pembahasan persamaan diferensial gerak pendulum dapat dilakukan


dengan menggunakan persamaan diferensial yang menggambarkan gerak
pendulum. Berikut adalah persamaan diferensial yang menggambarkan gerak
pendulum:
𝑔
𝜃̈(𝑡) = − sin 𝜃
𝐿
 𝜃̈ adalah percepatan sudut pendulum terhadap waktu (turunan kedua dari
sudut terhadap waktu)
 𝑔 adalah percepatan gravitasi
 𝐿 adalah panjang tali pendulum
 𝜃 adalah sudut yang dibentuk oleh tali pendulum terhadap posisi
seimbangnya

Melalui contoh soal yang akan disajikan, diharapkan dapat memahami


konsep-konsep dasar dalam pemodelan dan analisis gerak pendulum
menggunakan persamaan diferensial
Misalkan ada pendulum sederhana dengan panjang tali 1 meter dan
percepatan gravitasi 9,8 m/s2. Pendulum ini awalnya ke sambing hingga
membentuk sudut sebesar 30° , kemudian dilepaskan. Kita ingin mengetahui
bagaimana sudut pendulum ini berubah seiring waktu.

13
Model yang digunakan untuk menggambarkan gerak pendulum adalah
persamaan diferensial:
9,8
𝜃̈(𝑡) +sin 𝜃 = 0
1
Kemudian, dengan menggunakan metode numerik seperti metode Euler
atau metode Runge-Kutta, kita dapat menyelesaikan persamaan diferensial ini
untuk mendapatkan solusi numerik. 𝜃(𝑡) , yang akan memberikan sudut pada
pendulum setiap saat.

14
IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Model pendulum adalah representasi matematis dari gerakan sebuah benda


yang terikat pada sebuah tali atau batang yang dapat berayun di sekitar titik
tetapnya. Model ini digunakan dalam berbagai bidang seperti fisika, matematika,
dan rekayasa untuk memahami prinsip-prinsip dasar gerakan osilasi dan dinamika
sistem yang terkait. Faktor-faktor yang mempengaruhi model pendulum meliputi
panjang tali, massa benda, gaya gravitasi, amplitudo (besar sudut gerakan),
kecepatan awal, hambatan udara, serta gaya tambahan seperti gaya gesekan atau
gaya pegas. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, model pendulum
memungkinkan kita untuk memprediksi dan menganalisis perilaku gerakan osilasi
tersebut secara kuantitatif.

15

Anda mungkin juga menyukai