Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DAMPAK PENGARUH MOMENTUM LINEAR DAN


TUMBUKAN PADA TEKNIK FISIKA DAN PENERAPANNYA
DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL.
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Fisika
Dosen pengampu : Muhammad Irsyam, S.T.,M.Si

Oleh Klompok 3 :
1. MUHAMMAD ADRIAN DESMANA PUTRA (211070043)
2. ARI WIDYA PUTRA PRATAMA (211070044)
3. SUKMA RAJUANDA (211070017)
4. ENCIK VITO NOVERENDI (211070027)
5. RIDHO PRATAMA (211070055)

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Dampak pegaruh perubahan momentum
linear dan tumbukan pada Teknik Fisika dan penerapannya dalam bidang Teknik Sipil ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Muhammad
Irsyam, S.T.,M.Si pada Fisika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Dampak pegaruh perubahan momentum linear dan tumbukan pada Teknik Fisika dan
penerapannya dalam bidang Teknik Sipil bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Muhammad Irsyam, selaku dosen Fisika yang


telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Batam, 12 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR…….………………………………………………...……..i

DAFTAR ISI…………….……………………………………….…………….….ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang ………………………………………………………………1


1.2. Rumusan masalah……………………………………………………………1
1.3. Batasan masalah ………………...………..………………………………….2
1.4. Tujuan pembuatan makalah ……..…………………………………………..2
1.5. Manfaat pembuatan makalah ………………………………………………..2
1.6. Sistematika penulisan …………………………..……………………………3

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian momentum………………...…………..…………………………4


2.2. Pengertian tumbukan………………………………………………………...4

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Momentum ………………………...…………………………….4


3.2. Hubungan momentum dan impuls……………...……………………………5
3.3. Hukum Kekekalan Momentum ………………..…………………………….6
3.4. Tumbukan ………………….……………..…………………………………6
3.5. Jenis Jenis Tumbukan ………………………………..….…………………..6
3.6. Penerapan Hukum Momentum Dalam Bidang Teknik Sipil…………..…….8

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan…………….……………………………………………...……11
4.2. Saran……………………………………………..…………………………11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pelajaran fisika tidak harus dengan rumus-rumus namun, tanpa kita sadari
kegiatan kita sehari-hari juga memanfaatkan system kerja rumus fisika. Pada kesempatan
ini akan kami bahas mengenai kegunaan teori momentum dan tumbukan dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam pelajaran teknik sipil. Sebelum kita membahas apa
kegunaan momentum dan tumbukan terlebih dahulu kita mempelajari apa yang di
maksud dengan momentum dan tumbukan.

Pernahkah  kamu menyaksikan tukang bangunan sedang mengetuk paku


menggunakan palu, apa yang terajdi ketika palu di ketukkan ke paku. Pada peristiwa itu
terjadi tabrakan dan momentum, jika ktukan palu lebih besar maka paku aakan semakin
dalam masuk ke dalam benda. Hal ini terjadi, karena semakin besar massa dan kecepatan
yang dimiliki benda bergerak maka semakin sulit untuk dihentikan dan semakin besar
akibat yang terjadi

Ketika paku yang diketuk di sebuah benda makan paku tersebut akan masuk ke
dalam benda tersebut. Kalau kita tinjau daari ilmu fisika, masuk paku kedalam benda
tersebut di tentukan oleh momentum dan tumbukan paku tersebut. Dalam ilmu fisika
terdapat dua jenis momentum yaitu momentum sudut dan momentum linier. Momentum
linier biasanya disebut momentum. Maka momentum adalah hasil kali massa dan
kecepatan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari tumbukan dan momentum?


2. Apa hubungan antara momentum dan tumbukan dalam Teknik sipil?
3. Apa saja jenis tumbukan Momentum?
4. Bagaimana penerapan momentum dan tumbukan pada Teknik sipil

1
1.3 BATASAN MASALAH

Untuk memperkecil masalah dan memfokuskan pembahasan, maka batasan masalahnya


adalah yang tertuang pada rumusan masalah tersebut diatas, yaitu:

1. Apa pengertian tumbukan dan momentum?


2. Apa hubungan antara momentum dan tumbukan pada Teknik sipil?
3. Apa saja jenis tumbukan dan momentum?
4. Bagaimana penerapan tumbukan dan momentum pada Teknik sipil?

1.4 TUJUAN PEMBAHASAN MASALAH

1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertiaan tumbukan dan momentum.


2. Mahasiswa mampu mengetahui penerapan tumbukan dan momentum.
3. Mahasiswa tau jenis jenis tumbukan dan momentum.
4. Mahasiswa tau hubungan antara tumbukan dan momentum.

1.5 MANFAAT PEMBUATAN MASALAH

1. Teoritis
Mahasiswa mampu memahami tujuan dari penulis makalah ini, yang sudah
dicantumkan pada tujuan tersebut diatas.
2. Praktis
Mahasiswa mampu menerapkan dalam kegiatan sehari-hari, terutama dalam dunia
teknik sipil.

2
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang,rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan
manfaat penulisan, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini berisi pengertian tumbukan dan momentum, hubungan momentum dan
impuls,hukum kekelan momentum, dan jenis jenis tumbukan.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang pengembangan dan penerapan dari teori pendukung
kedalam praktek teknik sipil

BAB IV PENUTUP
Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.

BAB V DAFTAR PUSTAKA


Pada bab ini berisikan tentang referensi tentang makalah.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

 2.1 Pengertian momentum dan tumbukan

Momentum adalah ukuran kesukaan untuk memberhentikan suatu benda, dan


didefinisikan sebagai hasil kali massa dengan kecepatan. Momentum disebut juga dengan
pusa sehingga dilambangkan p. Momentum suatu benda (P) yang bermassa m dan
bergerak dengan kecepatan v diartikan sebagai :

Massa merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran vektor.


Perkalian antara besaran skalar dengan besaran vektor akan menghasilkan besaran vektor.
Jadi, momentum merupakan besaran vektor. Arah momentum searah dengan arah
kecepatan.
Momentum sebuah partikel dapat dipandang sebagai ukuran kesulitan untuk mendiamkan
4
benda. Sebagai contoh, sebuah truk berat mempunyai momentum yang lebih besar
dibandingkan mobil yang ringan yang bergerak dengan kelajuan yang sama. Gaya yang
lebih besar dibutuhkan untuk menghentikan truk tersebut dibandingkan dengan mobil yang
ringan dalam waktu tertentu.  

Max Trautz pada tahun 1916. Max menyatakan bahwa ketika partikel reaktan bertumbukan
satu dengan yang lainnya, hanya beberapa persen tumbukan saja yang menyebabkan
perubahan kimia yang dikenal sebagai tumbukan yang efektif.
Agar terjadi tumbukan yang efektif maka diperlukan syarat yaitu orientasi tumbukan
molekul harus tepat. Orientasi merupakan arah atau posisi antarmolekul yang
bertumbukan. Sebelum suatu tumbukan terjadi, partikel partikel memerlukan suatu energi
minimum yang dikenal dengan energi pengaktifan atau energi aktivasi (Ea).

2.2 Hubungan momentum dan impuls


Apa itu Impuls ?
Apa yang menyebabkan suatu benda diam menjadi gerak? Anda telah mengetahuinya,
yaitu gaya. Bola yang diam bergerak ketika gaya tendangan Anda bekerja pada bola. Gaya
tendangan Anda pada bola termasuk gaya kontak yang bekerja dalam waktu yang singkat.
Gaya seperti ini disebut gaya implusif. Jadi, gaya implusif mengawali suatu percepatan
dan menyebabkan bola bergerak cepat dan makin cepat. Gaya implusif mulai dari nilai nol
pada saat t min, bertambah nilainya secara cepat ke suatu nilai puncak, dan turun drastic
secara cepat ke nol pada saat t maks.
Impuls = F . Δt
Apakah impuls termasuk besaran scalar atau vector ? Impuls adalah hasil kali antara
besaran vector gaya F dengan besaran scalar selang waktu t, sehingga impuls termasuk
besaran vector. Arah impuls I searah dengan arah gaya implusif F.

Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum yang dialami
benda itu, yaitu beda antara momentum akhir dengan momentum awalnya.
Teorema impuls-momentum adalah:

Momentum benda erat kaitannya dengan gaya. Artinya, untuk memperbesar atau
memperkecil nilai momentum dibutuhkan gaya. Berdasarkan hukum newton II :
ž  ∑F       =  m . a
                        =  m .      ,  sedangkan m . Δv = Δp sehingga :
ž  ∑F       =       , rumus tersebut dapat di ubah menjadi :
ž  ∑F . Δt =  Δp
ž  I = Δp , sehingga dapat dikatakan bahwa impuls sama dengan perubahan momentum.

2.3 Hukum Kekekalan Momentum


Momentum termasuk besaran yang kekal seperti halnya energi, artinya jumlah momentum
5
dua buah benda yang saling bertumbukan adalah konstan. Secara rinci dapat dinyatakan
jumlah momentum sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama.
m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’

v1’ dan v2’ masing – masing adalah kecepatan kedua benda setelah tumbukan.
Catatan : dalam menggunakan rumus tersebut harus memperhatikan tanda arah kecepatan
benda.
2.4 Tumbukan
Tumbukan adalah pertemuan dua benda yang relatif bergerak. Pada setiap jenis
tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum
kekekalan energi mekanik. Sebab disini sebagian energi mungkin diubah menjadi panas
akibat tumbukan atau terjadi perubahan bentuk. Tumbukan terdapat perbedaan jenis
berdasarkan nilai koefisien elastisitasnya (koefisien restitusi = e). Koefisien elastisitas (e)
dari dua buah benda yang bertumbukan didefinisikan sebagai harga negatif dari
perbandingan antara beda kecepatan kedua benda yang bertumbukan sesaat sesudah
tumbukan dan sesaat sebelum tumbukan
2.5 Jenis Jenis Tumbukan
Tumbukan antar benda merupakan peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari – hari. Kita dapat menganalisis tumbukan berdasarkan hukum kekekalan
momentum dan kekekalan energi.
Tumbukan ada tiga macam :

a.  Tumbukan lenting sempurna


Jika dua benda sangat keras
bertumbukkan dan tidak ada panas yang
dihasilkan oleh tumbukan, maka energi
kinetiknya kekal, artinya energi kinetik
total sebelum tumbukan sama dengan
total sesudah tumbukan. Dalam hal ini,
momentum totalnya juga kekal.
Tumbukkan seperti ini disebut dengan
tumbukan lenting sempurna. Sehingga berlaku :
m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’ (kekekalan momentum)

    m1 . v12 +    m2 . v22 =    m1’ . v12’ +   m2’ . v22’ (kekekalan energi)

Catatan = tanda aksen mrnunjukkan setelah tumbukkan. Nilai koefisian tumbukan (e) jenis
ini adalah 1

b.  Tumbukan Lenting Sebagian


Jika akibat tumbukan terjadi panas yang
hilang, maka energi kinetik total serta
momentum tidak kekal. Tumbukan jenis
ini disebut lenting sebagian, Sehingga
berlaku :

m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’ (kekekalan momentum)
Ek1 + Ek2 =Ek1’ + Ek2’ + energi panas dan bentuk lainnya ( energi kinetik yang
hilang ), sehingga : ∑Ekawal - ∑Ekakhir = energi kinetik yang hilang.

Nilai koefisien tumbukan jenis ini adalah e = 0.

c.  Tumbukan tidak lenting


m1 . v1 + m2 . v2 = (m1’+ m2’) . v’ (kekekalan momentum)

Jika akibat tumbukan dua benda


7
bergabung menjadi satu, maka
tumbukan jenis ini disebut tidak
lenting sama sekali. Pada
tumbukan jenis ini ada jumlah
maksimum energi kinetik yang di
ubah menjadi bentuk lain, tetapi
momentum totalnya tetap
kekal. Sehingga berlaku :
∑Ekawal - ∑Ekakhir = energi kinetik yang hilang
 Nilai koefisien tumbukan jenis ini
adalah e = 0.
Untuk menghitung koefisien tumbukan, dari semua jenis tumbukan diatas berlaku rumus :
e   =
Hukum kekekalan Momentum berlaku pada peristiwa :
·                     Tumbukan benda
·                     Interaksi dua benda
·                     Peristiwa ledakan
·                     Peristiwa tarik-menaik
·                     Peristiwa jalannya roket maupun jet
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PENERAPAN TUMBUKAN DAN MOMENTUM PADA TEKNIK SIPIL
a. Pemadatan tanah
Tahapan pemadatan dilakukan dengan cara menggilas, memukul ataupun mengolah tanah.
Tahapan pemadatan tanah penting untuk dilakukan dan bukan tanpa tujuan. Sepertinya
cukup merepotkan tetapi pemadatan tanah
akan meningkatkan kekuatan tanah,
memperkecil daya rembes air dan
memperkecil pengaruh air terhadap lahan.
Tanah yang sudah dipadatkan dengan baik
akan benar-benar memiliki kekuatan dan
stabil menopang beban konstruksi
dan pada saat pemadatan tanah terjadi
proses tumbukan dan momentum.

b. Penacapan paku bumi


Proses penancapan paku bumi sama halnya 8
dengan memaku papan namun penancapn
paku bumi menggunakan alat kontruksi
berat dan menancapkan sebuah sebuah tiang
pancang, biasa penencapan paku bumi ini
untuk membangun bangunan dengan ketinggian
lebiih dari 2 lantai. Kontruksi ini di tancapkan
ke tanah sampai di temukan bagian tanah keras
untuk menemukan beban serta gaya juga
memikulnya untuk bangunan seprti jembatan, multi lantai, menara pondasi dan pada saat
pencapan menggunakan alat berat untuk menancapkan tiang dan pada saat penancapan
terdapat sebuah tumbukan dan momentum yang sangat kuat agar bisa masuk ke dalam
tanah keras.
d. Memaku Dinding

Pada saat memaku kita semua tau


bahwa saat memaku pasti ada ketukan
pada ketukan palu ke paku maka akan
terjadi sebuah tumbukan dan
momentum dimana sebuah paku yang
diketok olejh palu akan menghasilakn
tumbukan dan paku yang awal mula
diam akan masuk ke dalam dan terjadi
sebuah momentum.

e. Jembatan gantung
Pada saat kendaraan yang melewati jembatan dengan kecepatan yang rendah maka kecil
juga momentum yang di hasilkan dan jika kendaraan berat dan melintasi jembatan dengan 9
kecepatan laju maka momentum nya juga akan besar
10
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa momentum didefinisikan sebagai


hasil perkalian antara massa dengan kecepatannya, impuls didefinisikan sebagai hasil kali
gaya dengan selang waktu kerja gayanya.
Hukum kekekalan momentum suatu benda dapat diturunkan dari persamaan hukum
kekekalan energi mekanik suatu benda tersebut.
Apabila dua buah benda bertemu dengan kecepatan relatif  maka benda tersebut akan
bertumbukan dan tumbukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu lenting sempurna dan tak
lenting. Pada tumbukan lenting sempurna energi kinetik benda tidak ber kurang atau
berubah menjadi energi lain, pada tumbukan tak lenting energi kinetik benda sebagian
berubah menjadi energi lain seperti energi bunyi, energi panas, dll.
Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan. Semakin
cepat pergerakan suatu materi/benda akan semakin cepat juga momentumnya. Semakin
besar momentum, maka semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki suatu benda. Jika materi
dalam keadaan diam, maka momentumnya sama dengan nol. (filosofi : jika manusia tidak
mau bergerak / malas, maka hasil kerjanya sama dengan nol).

1.2 Saran
Dengan mengetahui dan mempelajari momentum, kita diharapkan dapat menganalisis
apapun yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari secara rasional. Momentum pula sangat
banyak fungsinya dalam penggunaan berbagai alat yang berdaya guna dan bernilai dalam
kehidupan. Jadi amatlah penting untuk mempelajari materi ini agar kita mengetahui asal
muasal dari benda – benda yang kita pakai seperti yang disebutkan di atas.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

https://momemtum-implus.blogspot.com
https://hukum.kekekalan-momentum.wordpress.com
http://makalah.implus-penerapan.momentum.co.id

12

Anda mungkin juga menyukai