Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FISIKA DASAR
“MOMENTUM DAN IMPULS”

Disusun Oleh :

Nama : Rizky Aulia Rahman


Nim : 204011200159

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK ELEKTROMEDIK


POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN SELATAN
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
kita kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan
judul “Momentum dan Impuls ”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Dasar.
Dalam makalah ini membahas Momentum dan Impuls.

Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang


telah membantu saya dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat saya
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Banjarmasin,7 Desember 2020

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................I
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................2
BAB II Pembahasan...............................................................................................3
A. Pengertian Momentum dan Impuls...........................................................3
B. Hubungan Impuls dengan Momentum......................................................7
C. Aplikasi Impuls dalam Keseharian dan Teknologi...................................7
D. Hukum Kekekalan Momentum.................................................................8
E. Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum...................................................9
F. Jenis-Jenis Tumbukan...............................................................................9
BAB III Penutup..................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi dan informasi yang begitu pesat berdampak dalam
kehidupan manusia. Dampak yang dimunculkan juga menghampiri dunia
pendidikan yaitu dimanfaatkannya komputer dan internet sebagai media untuk
belajar. Kemajuan teknologi ini membuat media dan sumber belajar menjadi
bervariasi dan menarik. Sumber belajar yang bervariasi akan sangat membantu
peserta didik dalam menguasai konsep yang dipelajari dan memberikan
pengalaman belajar baru peserta didik.

Teknologi multimedia telah menjanjikan potensi besar dalam mengubah cara


seseorang untuk belajar, memperoleh informasi, menyesuaikan informasi dan
sebagainya. Kemampuan teknologi multimedia yang semakin berkembang akan
menambah kemudahan dalam mendapatkan informasi. Multimedia juga
menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran
sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

Demikian juga bagi peserta didik, dengan multimedia diharapkan mereka akan
lebih mudah untuk menentukan dengan apa dan bagaimana mereka dapat
menyerap informasi secara cepat dan efisien. Dengan multimedia, sumber
informasi tidak lagi terfokus pada teks dari buku semata tetapi lebih luas. Oleh
karena itu, multimedia dalam proses belajar sangat bermanfaat.

1
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Momentum ?

2. Apa yang dimaksud dengan Impuls ?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Mengetahui pengertian, dapat membedakan Momentum dan Impuls.
2. Dapat mengetahui hubungan Momentum dan Impuls.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Momentum dan Impuls

Gambar 1.1 impuls dan momentum

Momentum dan Impuls dalam pembahasan fisika adalah sebagai satu


kesatuan karena momentum dan Impuls dua besaran yang setara. Dua besaran
dikatakan setara seperti momentum dan Impuls bila memiliki satuan Sistim
Internasional(SI) sama atau juga dimensi sama seperti yang sudah dibahas
dalam besaran dansatuan.  Posting kali ini akan sedikit membahas mengenai
pengertian momentum dan impuls.

1. Pengertian Momentum
Momentum adalah besaran turunan yang muncul karena ada benda
bermassa yang bergerak. Dalam fisika besaran turunan ini dilambangkan
dengan huruf “P”. Momentum adalah hasil kali antara massa dan .
Momentum memungkinkan analisis gerakan dalam batas massa dan
kecepatan vektor suatu benda daripada hanya menggunakan gaya dan
percepatan. Momentum adalah suatu vektor yang mempunyai arah sama
dengan kecepatan benda.

3
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

P = m.v

Keterangan

 P = momentum(kg.m/s)
 M=massa(kg)
 V=kecepatan(m/s)

Dari rumus momentum di atas dapat disimpulkan momentum suatu benda


akan semakin besar jika massa dan kecepatannya semakin besar. Ini juga
berlaku sebaliknya, semakin kecil massa atau kecepatan suatu benda maka
akan semakin kecil pula momentumnya.

Gaya diperlukan untuk mengubah momentum benda , baik untuk


menambah momentum, menguranginya (seperti membawa benda bergerak
untuk berhenti ), atau untuk mengubah arahnya. Hukum ke dua Newton
berbunyi : “laju perubahan momentum sebuah benda sebanding dengan gaya
total yang dikenakan padanya.”

4
Hal ini dapat dituliskan dalam sebuah persamaan:

Dengan:

= resultan gaya yang bekerja pada benda ( Newton )

= perubahan momentum ( kg.m/s )

= perubahan waktu ( sekon )

Kita dapat dengan mudah menurunkan betuk hukum kedua yang sudah
dikenal,

5
2. Pengertian Impuls
Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam waktu
hanya sesaat. Atau Impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu
yang sangat singkat. Contoh dari kejadian impuls adalah: peristiwa seperti
bola ditendang, bola tenis dipukul karena pada saat tendangan dan pukulan,
gaya yang bekerja sangat singka. Impuls merupakan suatu gaya yang
dikalikan dengan waktu selama gaya bekerja. Suatu impuls adalah hasil kali
suatu gaya yang bekerja dalam waktu yang singkat yang menyebabkan  suatu
perubahan dari momentum. Sebuah benda menerima momentum melalui
pemakaian suatu impuls.

Dari hukum Newton II, didapatkan:

                        F = m . a
                        F dt     = m . dV
                         F dt   = m (V2 – V1)
                                    = mV2 – mV1
                       
Impuls = F.t  =  m .  v
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

  I=F.Δt

Keterangan

 I= impuls
 F=gaya(N)
 Δt=selang waktu(s)

6
B. Hubungan Impuls dengan Momentum
Salah satu hukum newton mengatakan bahwa gaya yang bekerja pada
suatu benda sama dengan perkalian massa dengan percepatannya.

F = m.a.
Jika hukum newton tersebut kita masukkan ke rumus I = F. Δt, maka:
I = F. Δt
I = m.a (t2-t1)
I = m v/t (t2-t1) sehingga diperoleh:
I = m.v1 – mv2
Jadi dapat disimupulkan bahawa”Besarnya impuls yang
bekerja/dikerjakan pada suatu benda sama dengan besarnya perubahan
momentum pada benda tersebut.”

C. Aplikasi Impuls dalam Keseharian dan Teknologi


Mengapa pelatihan judo selalu diadakan diatas matras? Kenapa tidak
langsung diata lantai saja? Ketika pejudo dibanting diatas matras atau lantai,
impuls yang dialaminya sama. Tetapi karna selang waktu kontak antar
punggung pejudo dan lantai , maka gaya implusif yang dikerjakan matras
pada punggung lebih kecil dari pada gaya implusif (gaya yang bekerja dalam
waktu simgkat) yang dikerjakan lantai pada punggung. Sebagai akibatnya,
pejudo yang dibanting di matras dapat menahan rasa sakit akibat bantingan
yang dialaminya.
Prinsip kebalikannya, mempersingkat selang waktu kontak impuls agar
gaya implusif yang dihasilkannya menjadi lebih besar juga di aplikasikan
dalam keseharian dan teknologi. Mengapa sebuah paku terbuat dari logam
keras? Tujuannya adalah mempersingkat selang waktu kontak antara palu
dengan paku yang dihantamkannya, sehingga paku tertancap karena
mengalami gaya implusif yang lebih besar.

7
D. Hukum Kekekalan Momentum

Gambar 1.2 hukum kekekalan momentu

Dua buah bola masing-masing mempunyai massa m1 dan m2, dimana m1 =


m2. m1 bergerak kearah m2 yang diam (v2 = 0). Setelah tumbukan kecepatan
benda berubah menjadi v1’ dan v2’ . Bila F12 adalah gaya dari m1 yang dipakai
untuk menumbuk m2 dan F21 gaya dari m2 yang dipakai untuk menumbuk m1,
maka menurut Hukum III Newton :

Jumlah momentum dari benda 1 dan benda 2 sebelum dan sesudah tumbukan
adalah sama/tetap. Hukum ini disebut sebagai Hukum Kekekalan Momentum.

8
E. Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum
Hukum kekekalan momentum tidak hanya berlaku untuk tumbukan saja,
tetapi secara umum berlaku untuk masalah interaksi antara benda-benda
(sedikitnya dua benda) yang hanya melibatkan gaya dalam (gaya interaksi
antara banda-benda itu saja), seperti pada peristiwa ledakan, penembakan
proyektil, dan peluncuran roket.

F. Jenis-Jenis Tumbukan
Kekekalan momentum merupakan sebuah sarana yang sangat bermanfaat
untuk membahas proses tumbukan. Contoh tumbukan dalam kehidupan
sehari-hari : sebuah raket tenis atau sebuah gada bisbol menabrak sebuah
bola, mobil trem menabrak trem lain, sebuah palu mengenai paku, dsb.

Gambar1.3tumbukan

9
Peristiwa tumbukan antara dua buah benda dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis. Perbedaan tumbukan-tumbukan tersebut dapat diketahui
berdasarkan nilai koefisien elastisitas (koefisien restitusi) dari dua buah benda
yang bertumbukan. Koefisien elastisitas dari dua benda yang bertumbukan
sama dengan perbandingan negatif antara beda kecepatan sesudah tumbukan
dengan beda kecepatan sebelum tumbukan. Secara matematis, koefisien
elastisitas dapat dinyatakan sebagai berikut:

dengan :
e = koefisien elastisitas ( 0 < e < 1 )

Ketika dua buah benda saling bergerak mendekati kemudian


bertumbukan(bertabrakan), setidaknya ada tiga jenis tumbukan yang
terjadi.

1) Tumbukan Lenting Sempurna


Dua buah benda bisa dibilang mengalami tumbukan lenting sempurna
bila tidak ada kehilangan energi kinetik ketika terjadi tumbukan. Energi
kinetik sebelum dan sesudah tumbukan sama demikian juga dengan
momentum dari sistem tersebut. Dalam tumbukan lenting sempurna secara
matematis bisa dirumuskan.

V1 + V1′ = V2 + V2‘

Pada peristwa tumbukan lenting sempurna, berlaku :


a. Hukumkekekalan energi mekanik
b. Huku kekekalan momentum
c. Koefisien restitusi e = 1

10
2) Lenting Sebagian
 Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan lenting sebagaian bila
ada kehilangan energi kinetik setelah tumbukan. Secara matematis
kecepatan masing-masing benda sebelum dan sesudah tumbukan dapat
diliha pada rumus berikut
eV1 + V1 = eV2 + V2
 e pada persamaan di atas adalah koefiseien retitusi yang nilainya bergerak
antara 0 sampai 1. Contoh tumbukan lenting sebagian yang pernah sobat
hitung jumpai adalah bola bekel yang jatuh dan memantul berulang-ulang
hingga akhirnya berhenti. Karena ada nilai e maka tinggi pantulann jadi
lebih rendah dari pada tinggi mula-mul. Secara matemtis tinggi pantulna
ke-n tumbukan adalah
hn = ho.e2n
peristiwa tumbukan lenting sebagian, berlaku :
a. Hukum kekekalan momentum
b. Koefisien restitusi (0 <1)

3) Tumbukan Tak Lenting sama sekali


 Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan tidak lenting sama sekali
jika setelah tumbukan kedua benda tersebut menjadi satu dan setelah
tumbukan kedua benda tersebut memiliki kecepatan yang sama.
Momentum sebelum dan sesudah tumbukan juga bernilai sama. Secara
matematis  dirumuskan
m1V1 + m2V2 =(m1+m2)V’

11
 Contoh peristiwa tumbukan ini sering dijumpai dalam ayunan balistik.

Gambar 1.4 ayunan balistik (contoh tumbukan tak lentimg sama sekali)

 Sebuah perluru dengan massa m ditembakkan dengan kecepatan v


sehingga menumbuk sebuah balok yang terikat oleh tali. Jika setelah
tumbukan keduanya menyaut dan mencapati tinggi maksimum H (titik
puncah saat balok dan peluru berhenti). Maka kita dapatkan persamaan:
mv= (m+M) √2gh
Pada tumbukan tak lenting sama sekali, berlaku :
a. Seluruh energi mekanik terserap.
b. Berlaku hukum kekekalan momentum.
c. Setelah tumbukan, benda menyatu.
d. Koefisien restitusi e = 0.
e. Kecepatan sesudah tumbukan :

f. Untuk kasus tumbukan tak elastis dan benda kedua dalam keadaan diam
(v2 = 0), maka nilai perbandingan energi kinetik kedua sistem :

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Momentum ialah : Hasil kali sebuah benda dengan kecepatan benda itu
pada suatu saat. Momentum merupakan besaran vector yang arahnya searah
denganKecepatannya. Satuan dari mementum adalah kg m/det atau gram
cm/det.

Impuls adalah : Hasil kali gaya dengan waktu yang ditempuhnya.


Impuls merupakan Besaran vector yang arahnya se arah dengan arah gaya
nya.Perubahan momentum adalah akibat adanya impuls dan nilainya sama
dengan impuls.

IMPULS = PERUBAHAN MOMENTUM

B. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan
dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut
penulis meminta kritik yang membangun dari para pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Blog pada WordPress.com. | Tema: Sunspot oleh WordPress.com.

Diposkan oleh BELAJAR FISIKA di 18.09

www.fisikastudy.co.nr

http://www.antonin.education.co.uK

Diposkan oleh ASAZ di 2:19 PM

Kanginan, marthen.2006.FISIKA UNTUK SMA KELAS XI.penerbit erlangga

14

Anda mungkin juga menyukai