DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami ucapkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini.Shalawat dan salam
dimohonkan kepada Allah SWT kiranya disampaikan kepada Nabi kita yakninya
Muhammad SAW,sebagai Uswatan Hasanah sampai akhir zaman. Dalam kesempatan ini,
kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan dorongan,
dukungan dan bantuan demi tersusunnya makalah ini dengan tepat waktu.dengan Ini kami
Mempersembahkan Sebuah Makalah Dengan MOMENTUM DAN IMPULS. Melalui
Kata Pengantar Ini Penulis Lebih Dahulu Meminta Maaf Dan Memohon Pemakluman Bila
Mana Isi Makalah Ini Ada Kekurangan Dan Ada Tulisan Yang kami Buat Kurang Tepat
Atau Menyinggung Perasaan Pembaca.
Dengan Ini Kami Mempersembahkan Makalah Ini Dengan Penuh Rasa Terima
Kasih Dan Semoga Allah SWT Memberkahi Makalah Ini Sehingga Dapat Memberikan
Manfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………....…
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………
C. TUJUAN
……………………………………………………………..........................
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI MOMENTUM
B. DEFINISI IMPULS.
KESIMPULAN …………………………………………………………………..
……..
SARAN
B.RumusanMasalah
C.Tujuan
PEMBAHASAN
A. DEFINISI MOMENTUM
Momentum merupakan istilah fisika mengacu pada kuantitas gerak
dan massa yang dimiliki suatu objek.Momentum disebut juga
dengan pusa sehingga dilambangkan p.Momentum suatu benda (P) yang
bermassam dan bergerak dengan kecepatanv.
DefinisiMomentum
P = m x v
keterangan :
P : momentum (kg.m/s)
m : massa benda (kg)
v : kecepatan benda (m/s)
B. DEFINISI IMPULS
Dilansir dari University Physics oleh Sears dan Zemansky tahun 2002, impuls
merupakan hasil kali dari gaya total dengan selang waktu. Impuls merupakan besaran
vektor yang arahnya sama dengan gaya total itu sendiri. Satuan SI untuk impuls adalah
Newton-sekon (N s).
Impuls adalah hasil kali antara gaya yang bekerja pada benda (F) dengan selang waktu
singkat (∆t) yang bekerja pada benda tersebut. Menurut definisinya impuls dapat
dinyatakan oleh:
(1.2) I = F.∆t
Keterangan:
I = impuls (N.s)
F = gaya yang bekerja pada benda (N)
∆t = selang waktu singkat (s)
Impuls juga merupakan besaran vektor, yang arahnya sama dengan arah gayanya.
I = ΔP
F.∆t = m2 . v2 - m1 . v1
=(m. a) ∆t
=(m.∆v) ∆t
∆t
=m.v₂ - m.v₁
=P₂ - P₁
I = ∆P (1.3)
Sebuah mobil bermassa 1.500kg bergerak sepanjang garis lurus dan berkurang
kecepatannyadari 20m/s di A menjadi 15m/s di B dalam selang waktu 3s.Berapakah
gaya rata-rata yang memperlambat mobil itu?
Penyelesain
Diketahui : mobil bergerak lurus sehingga menghilangkan notasi vektor. Diambil arah
gerak sebagai arah positif.
m = 1500kg
v₁ = +20m/s
v₂ = 15m/s
∆t = 3s
Ditanya: F ?
Jawab: I = ∆P
F. ∆t = P₂− P₁
F. ∆ t = m.v₂ – m.v₁
F (3s) = (1.500kg) (15m/s) – (1.500kg) (20m/s)
F = -7.500kg.m/s = -2.500 N.
3s
Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya F arahnya berlawanan dengan arah gerak. Hal ini
sesuai dengan kenyataan bahwa mobil bergerak diperlambat
Jadi:
momentum awal = momentum akhir
P₁ + P₂ = P’₁ + P₂’
m₁.v₁ + m₂.v₂ = m₁.v’₁ + m₂.v’₂
E. TUMBUKAN
Tumbukan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu tumbukan lenting sempurna,
tumbukan lenting sebagian dan tumbukan tidak lenting sempurna. Untuk mengetahui jenis
tumbukan dapat dilihat dari nilai koefisien restitusinya yaitu nilai negatif dari
perbandingan antara besar kecepatan relatif kedua benda setelah tumbukan dan sebelum
tumbukan. Secara matematis, nilai koefisien restitusi dapat dituliskan sebagai berikut :
tumbukan
Nilai-nilai koefisien restitusi untuk ketiga jenis tumbukan tersebut, yaitu:
Pada tumbukan lenting sempurna, nilai e = 1
Pada tumbukan lenting sebagian, 0 < e < 1
Pada tumbukan tidak lenting sempurna, e = 0
Jenis-jenis tumbukan ada tiga macam antara lain:
1. Tumbukan lenting sempurna
Ciri-cirinya :
berlaku hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan kinetik yaitu energi
kinetik sistem sasaat sebelum dan sesudah tumbukan sama besar.
e=1
dengan demikian:
m₁.v₁ + m₂.v₂ = m₁.v₁’ + m₂.v₂’ m₁.v₁
– m₁.v₁’ = m₂.v₂’ – m₂.v₂
m₁ ( v₁ – v₁’ ) = m₂ (v₂’-
v₂)
m₁(v₁² − v₁’²) = m₂(v₂’² − v₂²) (1.4)
dengan mengingat rumus aljabar a²−b²=(a+b) (a−b), persamaan (1.4) dapat ditulis
menjadi
2. Tumbukan lenting sebagian
Ciri-cirinya :
v2` - v1` adalah kecepatan relatif benda pertama terhadap benda kedua setelah benda
itu bertumbukan.
Pada kebanyakan tumbukan, besar kecepatan relatif itu tidak tetap, melainkan
berkurang dengan suatu faktor tertentu yang disebut koefisien restitusi (e)
misalkan sebuah bola dijatuhkan ke lantai, bola = benda 1 dan lantai = benda 2,
maka sebelum dan sesudah tumbukan kecepatan lantai = 0 sehingga : e = - v2` / v2
Umpamanya tinggi benda ketika dijatuhkan adalah h1, dan benda memantul setinggi
h2 dari lantai.
Dengan menggunakan persamaan gerak jatuh bebas kecepatan benda ketika
mengenai lantai dan kecepatan memantulnya dapat dinyatakan dengan h1, h2, maka
diperoleh nilai e:
h1 = tinggi benda saat dijatuhkan (m)
h2 = tinggi benda saat memantul kembali (m)
v2’ = v1’ = v
Demi mempersingkat penyelesaiannya, kita dapat menggabungkan
keduanya untuk mendapatkan persamaan sebagai berikut :
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’
m1v1 + m2v2 = (m1+m2) v’
Misalkan benda yang datang bermassa m1 dengan kecepatan v1 dan benda kedua
yang diam bermassa m2 dengan kecepatan v2, energi kinetik awal sistem :
Ek = P2
2m1
Energi kinetik akhir sistem :
Ek’ = P2 2(m1+m2)
4. Koefisien Restitusi
Koefisien restitusi (diberi lambang e) adalah negatif perbandingan antara kecepatan
relatif sesudah tumbukan dengan kecepatan relatif sebelum tumbukan.
e = Δv’ = - (v2’-v1)
Δv v1 - v2
Nilai koefisien restitusi adalah antara nol dan satu (0 ≤ e ≤1 ). Untuk tumbukan
lenting sempurna e = 1, sedangkan untuk tumbukan tak lenting sama sekali e = 0.
jika sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian h1 terhadap lantai dan setelah menumbuk
lantai, bola terpantul setinggi h2, maka berlaku:
e=
h2
h1
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Momentum adalah hasil kali antara massa (m) dan kecepatan (v). Dilansir dari
University Physics oleh Sears dan Zemansky tahun 2002, impuls merupakan hasil kali
dari gaya total dengan selang waktu. Impuls merupakan besaran vektor yang arahnya
sama dengan gaya total itu sendiri. Satuan SI untuk impuls adalah Newton-sekon (N
s).Impuls adalah hasil kali antara gaya yang bekerja pada benda (F) dengan selang
waktu singkat (∆t) yang bekerja pada benda tersebut.Hubungan antara impuls dan
momentum dijelaskan oleh teorema impuls-momentum. Teorema impuls-momentum
menyatakan bahwa impuls yang bekerja pada suatu benda sama dengan perubahan
momentum dari benda tersebut.
B. SARAN
Demikian makalah ini di buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena saya
adalah hamba Allah yang tak luput dari salah dan lupa.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/momentum-dan-impuls-dalam-fisika-5075/
https://spada.uns.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=4449
file:///C:/Users/Wela/Downloads/zdocs.tips_makalah-momentum-dan-impuls.pdf