Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN

IMPULS DAN MOMENTUM


D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

NAMA : RASTY ARI WIDYA NINGRUM

KELAS : X IPA 6

SEKOLAH : SMA NEGERI 1 BULUKUMBA

2021/2022
Momentum
Momentum adalah perkalian antara massa benda dengan kecepatan benda tersebut.
Momentum merupakan besaran turunan yang muncul karena ada benda bermassa yang
bergerak. Dalam fisika Momentum ini dilambangkan dengan huruf “P”. Secara sistematis,
momentum dirumuskan sebagai berikut:

P=m.v
Keterangan:
P=momentum(kg.m.s-1)
m=massabenda(kg)
v = kecepatan benda(m.s-1)

Momentum adalah besaran vector. Untuk itu,  jika ada beberapa vektor momentum
dijumlahkan, harus dijumlahkan secara vektor. Misalnya ada dua buah vektor momentum p
dan p2 membentuk suatu sudut α. Jadi jumlah momentum kedua vektor dijumlahkan secara
vektor, seperti yang dilihat dari gambar dibawah ini. Besar vektor p dirumuskan sebagai
berikut:

Impuls
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan lamanya gaya tersebut bekerja.
Secara matematis dapat ditulis di bawah ini:

I = F . ∆t

Keterangan:

F = Gaya(N)

T = Selang waktu(s)

I = Implus(N.s)

Besar gaya disini konstan. Jika besar gaya tidak konstan maka penulisannya akan berbeda.
Maka dari itu dapat menggambarkan kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t.
jika pada benda bekerja gaya konstan F selang waktu t1 dan t2 maka kurva antara F dan t
bisa dilihat seperti contoh gambar dibawah ini:
(kurva yang menyatakan hubungan anatara F dengan t. luas daerah yang di
arsir menyatakan besarnya impuls)

Luasan yang diarsir sebesar F.(t2-t1) atau I, yang sama denga impuls gaya.
Impuls gaya merupakan besaran vektor, maka dari itu perhatikan arahnya.

Impuls sama dengan perubahan momentum

Sebuah benda bermasa m mula-mula bergerak dengan kecepatan v1 dan


kemudian pada benda bekerja gaya sebesar F searah kecepatan awal selama
∆t, dan kecepatan benda menjadi v2.

Untuk menjabarkan hubungan antara impuls dengan perubahan


momentum,akan kita ambil arah gerak mula-mula sebagai arah positif dengan
menggunakan hukum newton II.

F=m.a
F=m(v2–v1)∆t
F. ∆t = m. v2 – m. v1

Ruas kiri merupakan impuls gaya dan ruas kanan menunjukan perubahan
momentum. Impuls gaya pada suatu benda sama dengan perubahan
momentum benda tersebut. Secara sistematis dituliskan seperti:

F∆t=m.v2–mv1
I=p2–p1
I=∆p
I=m.v1 –m.v2
I= m (v1 – v2)

Hubungan Impuls dan Momentum


Salah satu hukum newton mengatakan bahwa gaya yang bekerja pada suatu
benda sama dengan perkalian massa dengan percepatannya.

F = m.a

Jika di masukkan ke rumus I = F. Δt

I=F.Δt
I=m.a(t2-t1)
I=mv/t(t2-t1)
I = m.v1 – mv2

Jadi dapat disimupulkan bahwa “Besarnya impuls yang bekerja/dikerjakan


pada suatu benda sama dengan besarnya perubahan momentum pada benda
tersebut.”
Tumbukan dan Hukum Kekekalan Momentum
Pada sebuah tumbukan selalu melibatkan paling sedikit dua buah benda.
Misalkan bila biliar A dan B. waktu belum terjadi tumbukan bila A,bergerak
mendatar ke kanan dengan momentum mAvA , dan bola B bergerak ke kiri
dengan momentum mBvB.

( tumbukan dua buah benda)

Momentum sebelum tumbukan, dirumuskan sebagai berikut:

P = mAvA + mBvB

Momentum sesudah tumbukan , dirumuskan sebagai berikut:

P’ = mAv’A + mBv’B

Sesuai dengan hukum kekelan energi maka pada momentum juga berlaku
hukum kekekalan dimana momentum benda sebelum dan sesudah tumbukan
sama.

Maka dari itu dapat diambil kesimpulan bahwa pada peristiwa tumbukan,
jumlah momentum benda-benda sebelum dan sesudah tumbukan tetap
asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda-benda tersebut.

Pernyataan ini yang dikenal sebagai hukum kekekalan momentum linier.


Secara matematis untuk dua benda yang bertumbukan dapat ditulis seperti
dibawah ini:

PA + PB = P’A + P’B

Atau

mAvA + mBvB = mAv’A + mBv’B

Jenis-Jenis Tumbukan
Jika ada dua benda yang saling bertumbukan dan tidak ada gaya luar yang
bekerja pada benda-benda tersebut, maka berlaku hukum kekekalan
momentum. Namun, energi kinetik totalnya biasanya berubah. Hal ini
diakibatkan karena adanya perubahan energi kinetik menjadi bentuk kalor dan
atau bunyi pada saat tumbukan. Jenis tumbukan ini dinamakan tumbukan
tidak lenting sebagian. Jika setelah tumbukan kedua benda bergabung,
disebut tumbukan jenis tidak lenting sempurna. Ada pula tumbukan dengan
energi kenetik total tetap. Tumbukan jenis ini dinamakan tumbukan lenting
(sempurna). Maka secara garis besar jenis-jenis tumbukan dapat
diklasifikasikan ke dalam:

1.Tumbukan lenting sempurna


2.Tumbukan lenting sebagian
3.Tumbukan tidak lenting sempurna

Aplikasi Impuls dalam Keseharian dan Teknologi


99 Hukum II Newton yang dinyatakan oleh hanya berlaku khusus untuk massa benda
konstan. Sedangkan hukum II Newton yang dinyatakan oleh berlaku umum, baik untuk
massa benda tetap atau berubah. Aplikasi hukum II Newton untuk massa benda berubah
Kita menganalogikan terjadinya gaya dorong vertikal ke atas pada roket dengan gaya dorong
pada balon. Ketika jepitan jari pada balon dibebaskan, udara dalam balon keluar dengan
cepat melalui mulut balon. Perubahan massa udara dalam balon per satuan waktu ΔmΔt
menyebabkan perubahan momentum udara dalam balon persatuan waktu ΔmΔt = ΔpΔt.
Sesuai dengan hukum II Newton bentuk momentum , perubahan momentum udara dalam
balon per satuan waktu ΔpΔt menyebabkan balon mengerjakan gaya vertikal ke bawah pada
udara dalam balon. Sesuai dengan hukum III Newton, muncul reaksi, yaitu udara dalam
balon mengerjakan gaya pada balon, dengan besar sama tetapi arah berlawanan. Jelas,
gaya yang dikerjakan pada balon berarah vertikal ke atas.gaya kerja pada balon inilah yang
disebut sebagai gaya dorong pada balon, sehingga balon dapat bergerak naik. Perhatikan,
aksi-reaksi terjadi antara balon dengan udara dalam balon, dan bukan antasa balon dengan
udara sekitar balon. Jadi, seandainya dilakukan percobaan tersebut dalam ruang vakum
tanpa udara, balon akan tetap bergerak vertikal ke atas.

Jika sebuah impuls bekerja pada diri Anda, apa yang menyebabkan rasa sakit pada diri
Anda? Rasa sakit bukanlah disebabkan oleh impuls, melainkan oleh gaya impulsif F. Untuk
besar impuls yang sama, impuls yang berlangsung Gambar 4. Ilustrasi gaya dorong vertikal
pada balon. 100 selama selang waktu kontak yang lebih lama menghasilkan gaya impulsif
yang lebih kecil, sheingga lebih tidak menyakitkan. Prinsip memperlama selang waktu
kontak bekerjanya impuls agar gaya impulsif yang dihasilkan menjadi lebih kecil, banyak
diaplikasikan dalam peristiwa keseharian. Mengapa pertandingan atau latihan judo selalu
dilakukan di atas matras? Mengapa tidak langsung di lantai? Ketika pejudo terbaring di atas
atau di lantai, impuls yang dialaminya sama. Tetapi karena selang waktu kontak antara
punggung pejudo dan matras berlangsung lebih lama daripada antara punggung pejudo dan
lantai, maka gaya impulsif yang dikerjakan matras lebih kecil daripada gaya impulsif yang
dikerjakan lantai pada punggung. Sebagai akibatnya, pejudo yang dibanting di atas matras
dapat menahan rasa sakit akibat bantingan yang dialaminya. Prinsip kebalikannya, yaitu
mempersingkat selang waktu kontak impuls agar gaya impulsif yang dihasilkannya menjadi
lebih besar juga diaplikasikan dalam keseharian dan teknologi. Mengapa seorang karateka
selalu menarik kepalan tangannya secara cepat sewaktu melayangkan pukulan lurus pada
diri lawannya? Ini dimaksudkan agarselang waktu kontak antara kepalan tangan karateka
dan badan lawan yang dipukulnya berlangsung sesingkat mungkin sehingga lawan
menderita gaya impulsif yang besar. Mengapa sebuah palu terbuat dari bahan logam yang
keras? Tujuannya adalah mempersingkat selang waktu kontak antara palu dan paku yang
dihantamkannya, sehingga paku tertancap karena mengalami gaya impulsif yang besar.

Anda mungkin juga menyukai