Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MATA KULIAH

MATA KULIAH FISIKA DASAR I

IMPULS DAN MOMENTUM

Disusun Oleh :

NURIKA ANDANA PUTRI 3335190078

PROGRAM STUDI S1 ALIH JENJANG TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

CILEGON

2019

1
BAB 1

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Momentum dan Impuls

Gambar 1.1 impuls dan momentum


Momentum dan Impuls dalam pembahasan fisika adalah sebagai
satu kesatuan karena momentum dan Impuls dua besaran yang setara. Dua
besaran dikatakan setara seperti momentum dan Impuls bila memiliki satuan
Sistim Internasional(SI) sama atau juga dimensi sama seperti yang sudah
dibahas dalam besaran dansatuan. Posting kali ini akan sedikit membahas
mengenai pengertian momentum dan impuls.
1.Pengertian Momentum
Momentum adalah besaran turunan yang muncul karena ada
benda bermassa yang bergerak. Dalam fisika besaran turunan ini
dilambangkan dengan huruf “P”. Momentum adalah hasil kali antara
massa dan . Momentum memungkinkan analisis gerakan dalam batas
massa dan kecepatan vektor suatu benda daripada hanya menggunakan
gaya dan percepatan. Momentum adalah suatu vektor yang mempunyai
arah sama dengan kecepatan benda.
. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

P = m.v (1-1)

Keterangan

 P = momentum(kg.m/s)

2
 M=massa(kg)
 V=kecepatan(m/s)

Dari rumus momentum di atas dapat disimpulkan momentum suatu


benda akan semakin besar jika massa dan kecepatannya semakin besar.
Ini juga berlaku sebaliknya, semakin kecil massa atau kecepatan suatu
benda maka akan semakin kecil pula momentumnya.

Gaya diperlukan untuk mengubah momentum benda , baik untuk


menambah momentum, menguranginya (seperti membawa benda
bergerak untuk berhenti ), atau untuk mengubah arahnya. Hukum ke dua
Newton berbunyi : “laju perubahan momentum sebuah benda sebanding
dengan gaya total yang dikenakan padanya.” Hal ini dapat dituliskan
dalam sebuah persamaan:

(1-2)

Dengan:

= resultan gaya yang bekerja pada benda ( Newton )

= perubahan momentum ( kg.m/s )

= perubahan waktu ( sekon )

Kita dapat dengan mudah menurunkan betuk hukum kedua yang sudah
dikenal,

(1-3)

3
(1-4)

2. pengertian Impuls

Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam


waktu hanya sesaat. Atau Impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya dalam
waktu yang sangat singkat. Contoh dari kejadian impuls adalah: peristiwa
seperti bola ditendang, bola tenis dipukul karena pada saat tendangan dan
pukulan, gaya yang bekerja sangat singka. Impuls merupakan suatu gaya
yang dikalikan dengan waktu selama gaya bekerja. Suatu impuls adalah
hasil kali suatu gaya yang bekerja dalam waktu yang singkat yang
menyebabkan suatu perubahan dari momentum. Sebuah benda
menerima momentum melalui pemakaian suatu impuls.
Dari hukum Newton II, didapatkan:

F=m.a (1-5)
F dt = m . dV
F dt = m (V2 – V1)
= mV2 – mV1

Impuls = F.t = m . v (1-6)


Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

I=F.Δt (1-7)

4
Keterangan

 I= impuls
 F=gaya(N)
 Δt=selang waktu(s)

B. Hubungan Impuls dengan Momentum

Salah satu hukum newton mengatakan bahwa gaya yang bekerja


pada suatu benda sama dengan perkalian massa dengan percepatannya.
F = m.a.
Jika hukum newton tersebut kita masukkan ke rumus I = F. Δt, maka:
I = F. Δt
I = m.a (t2-t1)
I = m v/t (t2-t1) sehingga diperoleh:
I = m.v1 – mv2
Jadi dapat disimupulkan bahawa”Besarnya impuls yang
bekerja/dikerjakan pada suatu benda sama dengan besarnya perubahan
momentum pada benda tersebut.”

C. Aplikasi Impuls dalam Keseharian dan Teknologi


Mengapa pelatihan judo selalu diadakan diatas matras? Kenapa
tidak langsung diata lantai saja? Ketika pejudo dibanting diatas matras atau
lantai, impuls yang dialaminya sama. Tetapi karna selang waktu kontak
antar punggung pejudo dan lantai , maka gaya implusif yang dikerjakan
matras pada punggung lebih kecil dari pada gaya implusif (gaya yang
bekerja dalam waktu simgkat) yang dikerjakan lantai pada punggung.
Sebagai akibatnya, pejudo yang dibanting di matras dapat menahan rasa
sakit akibat bantingan yang dialaminya.
Lalu bayangkan saja jika kita berkendara dengan helm dan tanpa
helm, saat terjadi kecelakaan lalu ada potensi kepala kita terbentur aspal,
saat kita tidak memakai helm sudah tidak perlu ditanya bagaimana sakitnya

5
mengapa seperti itu? Sebenarnya potensi rasa sakit yang diterima kepala
kita dengan atau tanpa helm akan sama besarnya, lalu apa yang
mengakibatkan saat memakai helm sakit yang dialami kepala kita tidak
terlalu? Kuncinya ada di rentang waktu kontak antara jalanan aspal dengan
helm kita, saat kita tdk memakai helm, kontak antara jalanan aspal dengan
kepala kita akan berlangsung cepat, yang mengakibatkan impulsnya
semakin besar pula, rasa sakitnyapun semakin besar beda halnya dengan
saat kita memakai helm dengan adanya busa di dalamnya, kontak antara
jalanan aspal dg helm kita akan lebih lama, yang mengakibatkan impulnya
semakin kecil.
Prinsip kebalikannya, mempersingkat selang waktu kontak impuls
agar gaya implusif yang dihasilkannya menjadi lebih besar juga di
aplikasikan dalam keseharian dan teknologi. Mengapa sebuah paku terbuat
dari logam keras? Tujuannya adalah mempersingkat selang waktu kontak
antara palu dengan paku yang dihantamkannya, sehingga paku tertancap
karena mengalami gaya implusif yang lebih besar.

D. Hukum Kekekalan Momentum

Gambar 1.2 hukum kekekalan momentum

Dua buah bola masing-masing mempunyai massa m1 dan m2,


dimana m1 = m2. m1 bergerak kearah m2 yang diam (v2 = 0). Setelah
tumbukan kecepatan benda berubah menjadi v1’ dan v2’ . Bila F12 adalah

6
gaya dari m1 yang dipakai untuk menumbuk m2 dan F21 gaya dari m2 yang
dipakai untuk menumbuk m1, maka menurut Hukum III Newton :

(1-8)

Jumlah momentum dari benda 1 dan benda 2 sebelum dan sesudah


tumbukan adalah sama/tetap. Hukum ini disebut sebagai Hukum Kekekalan
Momentum.

E. Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum


Hukum kekekalan momentum tidak hanya berlaku untuk tumbukan
saja, tetapi secara umum berlaku untuk masalah interaksi antara benda-
benda (sedikitnya dua benda) yang hanya melibatkan gaya dalam (gaya
interaksi antara banda-benda itu saja), seperti pada peristiwa ledakan,
penembakan proyektil, dan peluncuran roket.

F. Jenis-Jenis Tumbukan

Kekekalan momentum merupakan sebuah sarana yang sangat bermanfaat


untuk membahas proses tumbukan. Contoh tumbukan dalam kehidupan
sehari-hari : sebuah raket tenis atau sebuah gada bisbol menabrak sebuah
bola, mobil trem menabrak trem lain, sebuah palu mengenai paku, dsb.

7
Gambar1.3tumbukan

Peristiwa tumbukan antara dua buah benda dapat dibedakan


menjadi beberapa jenis. Perbedaan tumbukan-tumbukan tersebut dapat
diketahui berdasarkan nilai koefisien elastisitas (koefisien restitusi) dari dua
buah benda yang bertumbukan. Koefisien elastisitas dari dua benda yang
bertumbukan sama dengan perbandingan negatif antara beda kecepatan
sesudah tumbukan dengan beda kecepatan sebelum tumbukan. Secara
matematis, koefisien elastisitas dapat dinyatakan sebagai berikut:

dengan :
e = koefisien elastisitas ( 0 < e < 1 )

Ketika dua buah benda saling bergerak mendekati kemudian


bertumbukan(bertabrakan), setidaknya ada tiga jenis tumbukan yang terjadi.

1) Tumbukan Lenting Sempurna


Dua buah benda bisa dibilang mengalami tumbukan lenting
sempurna bila tidak ada kehilangan energi kinetik ketika terjadi tumbukan.

8
Energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan sama demikian juga dengan
momentum dari sistem tersebut. Dalam tumbukan lenting sempurna secara
matematis bisa dirumuskan
V1 + V1′ = V2 + V2‘ (1-
9)

Pada peristwa tumbukan lenting sempurna, berlaku :


a. Hukumkekekalan energi mekanik
b. Huku kekekalan momentum
c. Koefisien restitusi e = 1
2) Lenting Sebagian
 Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan lenting sebagaian bila ada
kehilangan energi kinetik setelah tumbukan. Secara matematis kecepatan
masing-masing benda sebelum dan sesudah tumbukan dapat diliha pada
rumus berikut
eV1 + V1 = eV2 + V2 (1-

10)

 e pada persamaan di atas adalah koefiseien retitusi yang nilainya bergerak


antara 0 sampai 1. Contoh tumbukan lenting sebagian yang pernah sobat
hitung jumpai adalah bola bekel yang jatuh dan memantul berulang-ulang
hingga akhirnya berhenti. Karena ada nilai e maka tinggi pantulann jadi
lebih rendah dari pada tinggi mula-mul. Secara matemtis tinggi pantulna ke-
n tumbukan adalah
hn = ho.e2n (1-

11)

peristiwa tumbukan lenting sebagian, berlaku :


a. Hukum kekekalan momentum
b. Koefisien restitusi (0 <1)
3) Tumbukan Tak Lenting sama sekali
 Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan tidak lenting sama sekali
jika setelah tumbukan kedua benda tersebut menjadi satu dan setelah

9
tumbukan kedua benda tersebut memiliki kecepatan yang sama.
Momentum sebelum dan sesudah tumbukan juga bernilai sama. Secara
matematis dirumuskan
m1V1 + m2V2 =(m1+m2)V’ (1-
12)
 Contoh peristiwa tumbukan ini sering dijumpai dalam ayunan balistik.

Gambar 1.4 ayunan balistik (contoh tumbukan tak lentimg sama sekali)

 Sebuah perluru dengan massa m ditembakkan dengan kecepatan v


sehingga menumbuk sebuah balok yang terikat oleh tali. Jika setelah
tumbukan keduanya menyaut dan mencapati tinggi maksimum H (titik
puncah saat balok dan peluru berhenti). Maka kita dapatkan persamaan:
mv= (m+M) √2gh (1-13)
Pada tumbukan tak lenting sama sekali, berlaku :
a. Seluruh energi mekanik terserap.
b. Berlaku hukum kekekalan momentum.
c. Setelah tumbukan, benda menyatu.
d. Koefisien restitusi e = 0.
e. Kecepatan sesudah tumbukan :

(1-14)

f. Untuk kasus tumbukan tak elastis dan benda kedua dalam keadaan diam
(v2 = 0), maka nilai perbandingan energi kinetik kedua sistem :

10
(1-15)

11
BAB II

PENUTUP

 KESIMPULAN

Momentum ialah : Hasil kali sebuah benda dengan kecepatan benda itu pada
suatu saat. Momentum merupakan besaran vector yang arahnya searah
denganKecepatannya. Satuan dari mementum adalah kg m/det atau gram cm/det

Impuls adalah : Hasil kali gaya dengan waktu yang ditempuhnya. Impuls
merupakan Besaran vector yang arahnya se arah dengan arah gayanya.Perubahan
momentum adalah akibat adanya impuls dan nilainya sama dengan impuls.

IMPULS = PERUBAHAN MOMENTUM

12
DAFTAR PUSTAKA

Blog pada WordPress.com. | Tema: Sunspot oleh WordPress.com.

Diposkan oleh BELAJAR FISIKA di 18.09

www.fisikastudy.co.nr

http://www.antonin.education.co.uK
Diposkan oleh ASAZ di 2:19 PM

Kanginan, marthen.2006.FISIKA UNTUK SMA KELAS XI.penerbit erlangga

13

Anda mungkin juga menyukai