Momentum
Sebuah truk bermuatan penuh akan lebih sulit untuk berhenti daripada sebuah mobil
kecil, walaupun kecepatan kedua kendaraan itu sama. Kenapa demikian? Dalam
pengertian fisisnya dikatakan bahwa momentum truk lebih besar daripada mobil.
Secara Fisika, pengertian momentum adalah hasil kali antara massa benda (m) dan
kecepatannya (v), yang dituliskan sebagai berikut.
p=mxv (1-1)
dengan:
2. Impuls
Cobalah tendang sebuah bola yang sedang diam. Walaupun kontak antara kaki dan
bola hanya sesaat, namun bola dapat bergerak dengan kecepatan tertentu. Dalam
pengertian momentum, dikatakan bahwa pada bola terjadi perubahan momentum
akibat adanya gaya yang diberikan dalam selang waktu tertentu. Gaya seperti ini,
yang hanya bekerja dalam selang waktu yang sangat singkat, disebut gaya impulsif.
Gambar 2. Gaya yang diberikan pada bola tenis hanya bekerja dalam selang waktu
singkat. Gaya ini menyebabkan bola tenis bergerak dengan kecepatan dan lintasan
tertentu. [2]
Oleh karena itu, perkalian antara gaya dan selang waktu gaya itu bekerja pada benda
disebut impuls. Secara matematis, dituliskan sebagai
I = F t (52) (12)
Jika gaya yang diberikan pada benda merupakan suatu fungsi linear, impuls yang
dialami oleh benda sama dengan luas daerah di bawah kurva fungsi gaya terhadap
waktu, seperti terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Impuls = luas daerah yang diarsir.
Dengan memerhatikan Persamaan (12), Anda dapat menyimpulkan bahwa gaya dan
selang waktu berbanding terbalik. Perhatikan Tabel 1. berikut.
Tabel 5.1 Kombinasi antara Gaya dan Waktu yang Dibutuhkan untuk Menghasilkan
Impuls Sebesar 100 Ns
Besarnya impuls yang dibentuk adalah sebesar 100 Ns, namun besar gaya dan selang
waktu gaya tersebut bekerja pada benda bervariasi. dari Tabel 1. tersebut, dapat
dilihat bahwa jika waktu terjadinya tumbukan semakin besar (lama), gaya yang
bekerja pada benda akan semakin kecil. oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
waktu kontak antara gaya dan benda sangat memengaruhi besar gaya yang bekerja
pada benda saat terjadi tumbukan.
Catatan Fisika :
Pesawat luar angkasa yang akan bergerak menuju orbit harus mendapatkan
momentum yang sangat besar agar kecepatannya bisa mengatasi percepatan
gravitasi Bumi. Oleh karena itu, mesin pesawat harus mampu mengeluarkan gaya
dorong yang sangat besar (sekitar 30 106 N). (Sumber: Jendela Iptek, 1997)
Pada pelajaran sebelumnya, telah Anda ketahui bahwa jika pada sebuah benda
bermassa m, bekerja sebuah gaya F yang besarnya tetap selama t sekon, pada benda
itu berlaku persamaan
vt = v0 + at
dengan a = F/m (Hukum II Newton) sehingga vt = v0 + (F/m) t
vt = v0 + (F/m) t
sehingga :
Ft = m(vt v0) (13)
dengan:
mv0 = momentum awal, dan
mvt = momentum akhir.
Oleh karena Ft = impuls dari gaya F, Persamaan (13) dapat diartikan bahwa impuls
suatu benda sama dengan perubahan momentum yang dialami benda tersebut.
Secara matematis dituliskan sebagai :
I = p (14)
Catatan Fisika :
Ayunan balistik digunakan untuk mengukur kecepatan peluru dengan cara
menembakkan peluru bermassa m ke balok kayu yang tergantung bebas bermassa
m. Apabila simpangan ayunan diukur, akan didapatkan momentum tumbukan antara
peluru dan balok kayu sehingga kecepatan peluru dapat diukur.
Gambar 5. Urutan gerak dua benda bermassa m1 dan m2 mulai dari sebelum
tumbukan hingga sesudah tumbukan.
Sebelum tumbukan, kecepatan masing-masing adalah benda v1 dan v2. Sesudah
tumbukan, kecepatannya menjadi v1' dan v2'. Apabila F12 adalah gaya dari m1 yang
dipakai untuk menumbuk m2, dan F21 adalah gaya dari m2 yang dipakai untuk
menumbuk m1 maka menurut Hukum III Newton diperoleh hubungan sebagai
berikut:
F(aksi) = F(reaksi) atau F12 = F21. Jika kedua ruas persamaan dikalikan dengan selang
waktu t maka selama tumbukan akan didapatkan:
F12t = F21t
Impuls ke-1 = Impuls ke-2
(m1v1 m1v1')= (m2v2 m2v2')
m1v1 m1v1' = m2v2 + m2v2' .... (a)
Tokoh Fisika :
Abdus Salam
Tumbukan antara dua benda dikatakan lenting (elastis) sempurna apabila jumlah
energi mekanik benda sebelum dan sesudah tumbukan tetap. Anda telah
mengetahui dan mempelajari bahwa energi mekanik adalah energi potensial
ditambah energi kinetik. Untuk benda yang bertumbukan pada bidang datar, energi
potensial benda tidak berubah sehingga yang ditinjau hanya energi kinetiknya saja.
Jadi, akan berlaku pernyataan bahwa jumlah energi kinetik benda sebelum dan
sesudah bertumbukan adalah tetap.
Gambar 6. Sebuah bola mengalami tumbukan lenting sebagian sehingga tinggi bola
semakin berkurang. [5]
Hukum Kekekalan Energi untuk tumbukan lenting sempurna dapat dituliskan sebagai
berikut.
dengan e adalah koefisien restitusi. Harga dari e adalah 1 > e > 0. Apabila e = 1,
tumbukan lenting sempurna;
e = 0, tumbukan tidak lenting sama sekali;
e = 0,1; 0,2; 0,5; dan sebagainya maka disebut tumbukan lenting sebagian.
Dengan demikian, Anda dapat memberikan definisi untuk koefisien restitusi sebagai
nilai negatif dari perbandingan beda kecepatan kedua benda sebelum dan sesudah
tumbukan. Walaupun pada tumbukan tidak lenting sama sekali dan tumbukan
lenting sebagian tidak berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik, namun pada
tumbukan ini Hukum Kekekalan Momentum, yaitu m1v1 + m2v2 = m1v'1 + m2v'2 tetap
berlaku.
Catatan Fisika :
Pandai Besi
1. Dua benda dengan kecepatan 2 m/s dan 4 m/s bergerak searah. Massa benda
masing-masing sebesar 2 kg dan 3 kg. Apabila terjadi tumbukan tidak lenting sama
sekali, tentukanlah kecepatan kedua benda tersebut setelah bertumbukan.
Pembahasan:
m1 v1 + m2 v2 = (m1 + m2)v'
(2 kg)(2 m/s) + (3 kg)(4 m/s) = (2 kg + 3 kg)v'
16 kgm/s = (5 kg)v'
v' = 3,2 m/s
2. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1,8 m. Kemudian, terpental hingga mencapai
ketinggian 45 cm. Berapakah koefisien restitusi antara lantai dan bola itu?
Pembahasan:
Pembahasan:
Diketahui bahwa Hukum Kekekalan Momentum menyatakan energi mekanik
sebelum dan setelah tumbukan adalah sama, dengan m0 = massa orang = 45 kg,
ms = massa senapan = 5 kg, dan mp = massa peluru = 0,05 kg, dan vp = 100 m/s.
Jadi, kecepatan orang tersebut pada saat peluru dilepaskan adalah 0,1 m/s.
4. Seorang penumpang naik perahu yang bergerak dengan kecepatan 4 m/s. Massa
perahu dan orang itu masing-masing 200 kg dan 50 kg. Pada suatu saat, orang
tersebut meloncat dari perahu dengan kecepatan 8 m/s searah gerak perahu.
Tentukanlah kecepatan perahu sesaat setelah orang tersebut meloncat.
Pembahasan:
Diketahui: mp = 200 kg, m0 = 50 kg, dan v0 = 8 m/s.
(mp + m0)v = mpvp' + m0v0'
(200 kg + 50 kg) (4 m/s) = (200 kg)vp' + (50 kg)(8 m/s)
1.000 kgm/s = (200 kg) vp' + 400 kgm/s
600 kgm/s = (200 kg) vp'
vp' = 3 m/s
Pembahasan:
sehingga :
Jadi, kecepatan kedua benda 2,5 m/s, searah dengan arah gerak benda pertama
(positif).
6. Sebuah benda bermassa 2 kg berada dalam keadaan diam di permukaan meja yang
licin. Kemudian, benda itu digerakkan secara mendatar oleh sebuah gaya mendatar F.
Gaya tersebut berubah terhadap waktu menurut F = 30 6t, dengan t dalam s dan F
dalam N. Tentukanlah:
a. grafik hubungan gaya (F) terhadap waktu (t),
b. impuls yang bekerja pada benda tersebut, dan
c. kecepatan benda setelah 5 sekon.
Pembahasan:
a. Grafik hubungan gaya (F) terhadap waktu (t) dari persamaan F = 30 6t adalah
sebagai berikut.
7. Sebuah benda yang massanya 0,5 kg berada dalam keadaan diam. Kemudian, benda
tersebut dipukul dengan gaya sebesar F sehingga benda bergerak dengan kecepatan
10 m/s. Jika pemukul menyentuh benda selama 0,01 sekon, tentukanlah:
a. perubahan momentum benda, dan
b. besarnya gaya F yang bekerja pada benda.
Pembahasan:
Diketahui: m = 0,5 kg, v = 10 m/s, dan t = 0,01 s.
b. Besarnya gaya F:
F t = mv mv0
F(0,01 s) = 5 Ns F = (5 Ns / 0,01 s) = 500 newton.
Pembahasan:
Pembahasan:
Diketahui : mmobil = 2.000 kg, mmotor = 100 kg, vmotor ke2 = 54 km/jam = 15 m/s,
vmotor ke1 = 108 km/jam = 30 m/s, dan vmobil =72 km/jam = 20 m/s
Jadi, momentum yang terbesar adalah momentum yang dimiliki oleh motor dengan
seorang pengendara, yaitu 4.500 kgm/s.
10. Benda A dan benda B masing-masing bermassa 2 kg dan 3 kg, bergerak saling tegak
lurus dengan kecepatan masing-masing sebesar 8 m/s dan 4 m/s. Berapakah
momentum total kedua benda tersebut?
Pembahasan: