Momentum
Momentum dapat didefinisikan sebagai perkalian antara massa benda dengan kecepatan benda
tersebut. Ia merupakan besaran turunan dari massa, panjang, dan waktu. Momentum adalah
besaran turunan yang muncul karena ada benda bermassa yang bergerak. Dalam fisika besaran
turunan ini dilambangkan dengan huruf “P”. Berikut rumus momentum
P = m.V
Berdasarkan rumus momentum di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa sebuah benda akan
memiliki momentum yang semakin besar apabila semakin besar pula kecepatan dan massa
bendanya. Jika besar kecepaan dan massanya kecil maka momentumnya akan bernilai kecil
juga. Momentum dalam Fisika tersebut mengenal adanya hukum kekekalan momentum.
Adapun bunyi hukum kekekalan momentumnya yaitu:
"Besar Momentum akan selalu sama, baik sebelum tumbukan maupun sesudah tumbukan."
Contohnya dua benda yang memiliki kecepatan dan massa masing masing saling
bertumbukan. Kemudian setelah melakukan tumbukan, kedua benda tadi memiliki besar
kecepatan yang tidak sama. Selain rumus momentum, adapula rumus hukum kekekalan
momentum yaitu sebagai berikut:
m1.V1 + m2.V2 = m1.V’1 + m2.V’2
Contoh Soal Momentum
Berapakah besar momentum benda jika kecepatannya 36 km/jam dan berat bendanya 80 kg?
Pembahasan
Diketahui : V = 36 km/jam = 36.000 m/3.600 s 1 Jam = 3600 s
V = 10 m/s
m = 80 kg
Ditanyakan : P = ?
Jawab :
P=mxV
= 80 x 10
= 800 kg m/s
Jadi besar momentum pada benda tersebut ialah 800 kg m/s.
Impuls
Pengertian impuls ialah gaya yang bekerja pada sebuah benda dengan waktu tertentu.
Contohnya suatu bola ditendang dengan gaya tertentu. Gaya tersebut akan bekerja pada bola
dalam waktu yang singkat. Impuls dapat diartikan sebagai hasil kali antara gaya (F) dengan
waktu (t) tertentu. Materi Fisika ini memiliki rumus seperti halnya rumus momentum di atas.
Adapun rumus impuls yaitu sebagai berikut:
I = F.∆t
Keterangan :
I = Impuls (Nt)
F = Gaya (N)
t = Waktu (s)
Pembahasan
Diketahui : Δt = 0,10 s; F = 250 N
Ditanyakan : I = ?
Jawab :
I = F x Δt
= 250 x 0,10
= 25 Nt
Rumus momentum dan rumus impuls dapat dikaitkan satu sama lain. Hubungan antara
momentum dan impuls tersebut dapat dibuktikan menggunakan rumus hukum Newton. Dalam
hukum ini terdapat pernyataan yakni sebuah benda yang memiliki gaya sebanding dengan hasil
kali antara massa dengan percepatan. Jika dinyatakan dalam bentuk rumus matematis akan
menjadi seperti di bawah ini:
F = m.a
F = Gaya (N)
m = Massa (kg)
a = Percepatan (m/s2)
Kemudian masukkan rumus hukum newton di atas ke dalam rumus impuls. Maka hasilnya
akan menjadi rumus momentum. Berikut pembuktiannya yaitu:
I = F x Δt
I = m x a (t2 - t1)
I = m x (v/t) x (t2 - t1)
I = m v1 - m v2
Berdasarkan hubungan rumus momentum dan impuls di atas, dapat kita tarik kesimpulan
bahwa:
"Impuls yang bekerja pada sebuah benda memiliki besar yang sama dengan benda yang
mengalami perubahan momentum."
Tumbukan
Pengertian tumbukan ialah peristiwa kedua benda yang bergerak dan saling bertemu. Kejadian
tumbukan tersebut berkaitan dengan hukum kekekalan momentum, namun belum tentu
berkaitan dengan hukum kekekalan energi kinetik. Kemungkinan pada saat terjadi tumbukan,
energi kinetiknya berubah menjadi energi panas. Tumbukan dalam Fisika tersebut dapat dibagi
menjadi beberapa jenis. Adapun jenis jenis tumbukan Fisika yaitu sebagai berikut:
Jenis tumbukan selanjutnya ialah tumbukan lenting sebagian. Jenis tumbukan ini dapat terjadi
pada dua benda dengan sebagian jika setelah tumbukan, terdapat benda yang sebagian
kehilangan energi kinetiknya. Masing masing benda akan terlihat kecepatannya sesudah dan
sebelum tumbukan menggunakan rumus seperti rumus momentum. Apabila dibentuk
persamaan maka rumus tumbukan lenting sebagian akan menjadi seperti berikut:
eV1 + V1 = eV2 + V2
Dalam persamaan di atas, e merupakan koefisien restitusi yang bergerak dengan nilai sekitar
0 - 1. Kita dapat menjumpai tumbukan lenting sebagian dalam peristiwa memantulnya bola
bekel secara berulang sampai pada akhirnya berhenti. Nilai e tersebut mempengaruhi besar
tinggi pantulan yang lebih rendah dibandingkan tinggi awal. Apabila dinyatakan dalam
bentuk persamaan akan menjadi rumus tinggi pantulan n tumbukan yaitu:
hn = ho.e²ⁿ
dapun contoh soal terkait rumus tumbukan lenting sebagian yaitu sebagai berikut: