Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA

II
SISTEM KRISTAL DAN MASSA JENIS

Muhammad Alviean Baihaqi


NPM. 19031010063
Legipson Panjaitan
NPM. 19031010064
Grup J / Session III
E-mail : 19031010063@student.upnjatim.ac.id

Abstrak
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan
polanya berulang melebur secara tiga dimensi. Massa jenis adalah perbandingan antara massa benda
dengan volume benda. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan nilai massa jenis logam serta
mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi massa jenisnya. Terdapat dua bahan yang diuji yakni
aluminium dan besi. Percobaan ini dilakukan dengan menimbang massa benda kemudian mengukur
volumenya. Pada percobaan ini didapatkan nilai massa jenis aluminium dan besi sebesar 2,80651 gr/cm3
dan 5,1019 gr/cm3. Hasil tersebut tidak sesuai dengan teori. Faktor yang memengaruhi adalah porositas
darisetiap logaam yang berbeda.

Kata kunci: Amorf, Kristal, Massa Jenis

PENDAHULUAN
banyak digunakan dalam pembuatan
Kristal adalah suatu padatan
garam dapur, industri kaca
yang atom, molekul atau ion
menggunakan kristalisasi silika, gula
penyusunnya terkemas secara teratur
pasir, dan juga pada produksi bubuk
dan polanya berulang melebur secara
kopi instan. Bubuk kopi instan tanpa
tiga dimensi. Kristal dapat dibentuk
ampas menggunakan metode kristali-
dan diciptakan dengan metode
sasi, sehingga kafein dan gula dapat
kristalisasi. Kristalisasi merupakan
larut dengan cepat dan tanpa ada
proses pembentukan kristal padat dari
ampas. Salah satu alat dalam dunia
presipitasi (pembentukan endapan)
industri yang menerapkan konsep
larutan, pelelehan padatan, atau hasil
kristalisasi adalah evaporator. Oleh
dari deposit gas. Kristalisasi dapat
karena itu, pentingnya percobaan
terjadi secara alami maupun dengan
sistem kristal dan massa jenis agar
cara buatan. Karena dapat terjadi secara
praktikan mengetahui konsep sistem
buatan dengan cara mengontrol sistem,
kristal yang nantinya sebagai dasar
maka kimiawan mengembangkan
keilmuan sebelum mempelajari dan
teknik kristalisasi agar dapat digunakan
mempraktikkan proses kristalisasi
untuk pemisahan campuran zat. Dalam
dalam industri.
dunia industri penerapan kristalisasi

SISTEM KRISTAL DAN MASSA JENIS 1


LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA
II
TEORI sel unit (kubik, tetragonal, dan lain-
Kristal adalah padatan yang lain), parameter sel satuan, dan posisi
memiliki urutan jangka panjang. semua atom dalam sel satuan. Isi atom
Susunan atom pada satu titik di dalam dari sel satuan sederhana berganda, z
kristal itu identik, kecuali kesalahan dari komposisi material. Nilai z sama
lokal atau cacat muncul selama dengan jumlah rumus sel unit padatan
pertumbuhan kristal. Kristal dappat dalam sel satuan. Posisi atom
diklasifikasikan menjadi enam, yaitu dinyatakan dalam tiga koordinat x,
anorthik, monoklinik, orthorombik, y,dan z.
tetragonal, heksagonal, dan isometrik. Sejumlah besar struktur telah
Namun, klasifikasi ini telah diperluas ditentukan di tambang dan sangat
oleh kristlografi menjadi tujuh sistem mudah untuk mengelompokkannya
kristal (Tilley, 2006). dalam struktur yang identik secar
Kristalisasi merupakan salah topologis. Atom-atom dalam sel satuan
satu proses pemurnian dan berbeda memantul perubahan senyawa
pengambilan hasil dalam bentuk padat. kimia, dan atom koordinat. Dimensi
Karena semakin banyaknya hasil unit sel berubah sedikit mencerminkan
industri kimia yang dipasarkan dalam perbedaan ukuran atom, tetapi posisi
bentuk kristal dikarenakan atom relatif identik atau sangat serupa.
kemurniannya yang tinggi dengan Seringkali nama grup diambil dari
bentuk yang menarik dan mudah dalam nama mineral, sebagai kristal. Mineral
pengepakan dan transportasi. Dari segi yang merupakan padatan pertama yang
energi kristalisasi memerlukan energi digunakan untuk penentuan struktur
yang lebih sedikit daripada dengan cara (Tilley, 2006).
pemisahan yang lain. Kristalisasi
Macam-Macam Kristal
adalah suatu pembentukan partikel
Berdasarkan partikel
padatan di dalam sebuah fasa homogen,
terkecilnya, kristal dapat dibagi
secara umum tujuan kristalisasi adalah
menjadi empat :
untuk mendapatkan produk dengan
1. Kristal ion
kemurnian tinggi (Fachry, 2008).
Senyawa ion dalam bentuk
Struktur Kristal padat akan membentuk kristal dengan
Hal yang diperlukan untuk partikel terkecil ion postif dan negatif.
menentukan struktur kristal adalah tipe Partikel itu tersusun selang-seling

SISTEM KRISTAL DAN MASSA JENIS 2


LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA
II
dengan ikatan ion yang kuat dan ikatan 4. Kristal Molekul
itu akan putus bila ditempa dengan Kristal dapat terbentuk dari
tenaga yang besar. Bentuk kristal ion partikel melalui gaya van der waals,
dipengaruhi oleh perbandingan jari-jari yang disebut kristal molekul. Dalam
ion. Dalam kristal, satu ion positif akan kristal ini, sebagai partikel terkecilnya
dikelilingi beberapa ion negatif, adalah molekul kovalen sederhana atau
demikian sebaliknya, satu ion negatif atom. Karena gaya van der waals tidak
dikelilingi oleh beberapa ion positif. mempunyai arah tertentu (Syukri,
2. Kristal logam 1999)
Dalam kristal ini hanya ada satu
Sistem Kristal
jenis logam, maka semua atom dapat
Hingga saat ini baru terdapat 7
bersentuhan. Karena jari-jari atomnya
macam sistem kristal. Dasar
sama, maka struktur yang mungkin
penggolongan sistem kristal tersebut
adalah heksagonal dan kubus. Bila
ada tiga hal, yaitu jumlah sumbu
diambil selapis atom dalam kristal
kristal, letak sumbu kristal yang satu
logam, jika satu atom bersentuhan
dengan yang lain, dan parameter yang
dengan beberapa atom lain disebut
digunakan untuk masing-masing
struktur terjejal. Oleh karena itu,
sumbu kristal. Adapun ke tujuh sistem
struktur kristal logam disebut
kristal tersebut adalah:
heksagonal terjejal dan kubus terjejal.
1. Sistem Isometrik
Disamping itu ada struktur kubus
Sistem ini juga disebut sistem
berpusat badan dengan susunan tidak
reguler, bahkan sering dikenal sebagai
terjejal.
sistem kubus/kubik. Jumlah sumbu
3. Kristal Kovalen
kristalnya 3 dan saling tegak lurus satu
Kristal yang terbentuk dan atom
dengan yang lainnya. Masing-masing
yang berikatan kovalen disebut kristal
sumbu sama panjangnya.
kovalen, contohnya karbon. Satu atom
karbon berikatan dengan empat atom
karbon lain. Dalam intan, keempat
ikatan berbentuk tetrahedron sehingga
molekul berkembang ke segala arah
menjadi molekul raksasa. Akibatnya Gambar 1. Sistem kubik
intan menjadi sangat keras.

SISTEM KRISTAL DAN MASSA JENIS 3


LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA
II
2. Sistem Tetragonal terhadap yang lain (Gambar 2.4).
Sama dengan sistem isometrik, Sumbu a, b, dan d mempunyai panjang
sistem ini mempunyai 3 sumbu kristal yang sama. Sedangkan panjang c
yang masing -masing saling tegak berbeda, dapat lebih panjang atau lebih
lurus. Sumbu a dan b mempunyai pendek (umumnya lebih panjang).
satuan panjang yang sama. Sedangkan
sumbu c berlainan, dapat lebih panjang
atau lebih pendek (umumnya lebih
panjang).

Gambar 4. Sistem Heksagonal

5. Sistem Trigonal
Beberapa ahli memasukkan sistem
ini ke dalam sistem heksagonal.
Gambar 2. Sistem Tetragonal
Demikian pula cara penggambarannya
3. Sistem Rombis
juga sama. Perbedaannya bila pada
Sistem ini disebut juga orthorombis
trigonal setelah terbentuk bidang dasar,
dan mempunyai 3 sumbu kristal yang
yang berbentuk segienam kemudian
saling tegak lurus satu dengan yang
dibuat segitiga dengan menghubungkan
lain. Ketiga sumbu kristal
dua titik sudut yang melewati satu titik
tersebut mempunyai panjang yang
sudutnya.
berbeda.

Gambar 5. Sitem Trigonal


Gambar 3. Sistem Ortorombik 6. Sistem Monoklin
4. Sistem Heksagonal Monoklin artinya hanya mempunyai
Sistem ini mempunyai empat sumbu satu sumbu yang miring dari tiga
kristal, dimana sumbu c tegak lurus sumbu yang dimilikinya. Sumbu a
terhadap ketiga sumbu yang lain. tegak lurus terhadap sumbu b; b tegak
Sumbu a, b, dan d masing-masing lurus terhadap c, tetapi sumbu c tidak
saling membentuk sudut 120 satu

SISTEM KRISTAL DAN MASSA JENIS 4


LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA
II
tegak lurus terhadap sumbu a. Ketiga
sumbu tersebut mempunyai panjang
yang tidak sama, umumnya sumbu c
yang paling panjang dan sumbu b yang
paling pendek.
Gambar 8. Struktur kubus berpusat
muka: (a) sel satuan
dengan bola-bola rapat,
(b) sel satuan dengan
bola-bola yang tereduksi,
Gambar 6. Sistem Monoklinik dan (c) agregat
7. Sistem Triklin 2. BBC (Body Center Cubic)
Sistem ini mempunyai tiga sumbu Struktur kristal ini mempunyai atom
yang satu dengan lainnya tidak saling di setiap sudut kubus ditampung
tegak lurus. Demikian juga panjang sebuah atom di dalam kubus seperti
masing-masing sumbu tidak sama. gambar berikut

Gambar 9. Struktur kubus berpusat


badan: (a) sel satuan
Gambar 7. Sistem Triklinik
dengan bola-bola rapat,
(Warmada, 2004) (b) sel satuan dengan
FCC, BBC, dan HCP bola-bola yang tereduksi,
1. FCC (Face Center Cubic) dan (c) agregar dari
Struktur kristal ini termasuk kristal banyak atom
kubus di mana terdapat atom di setiap 3. HCP (Hexagonal Close Packed)
sudut kubus ditambah masing-masing 1 Permukaan atas dan bawah sel
buah atom di setiap permukaan atau satuan haccp terdiri dari 6 atom yang
sisi kubus sifat ini banyak dijumpai terbentuk hexagonal yang teratur dan
pada logam seperti tembaga aluminium mengelilingi sebuah atom di tengah
perak dan emas bidang lain yang mempunyai 3 atom
tambahan pada sel satuan terletak

SISTEM KRISTAL DAN MASSA JENIS 5


LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA
II
antara bidang atas dengan bidang Faktor – faktor yang Mempengaruhi
bawah 6 atom ekivalen dipunyai oleh Sistem Kristal
setiap satuan ini faktor kelemahan atom 1. Temperatur, pertumbuhan kristal
sel satuan HCP adalah sama dengan sel pada temperatur tinggi dikontrol oleh
satuan HCP logam yang mempunyai difusi Sedang pada temperatur rendah
struktur kristal ini antara lain card dikontrol oleh Surface integration.
minum magnesium Titanium dan seng. 2. Ukuran kristal, umumnya kecepatan
pertumbuhan pada kristal yang
berukuran kecil lebih tinggi daripada
kecepatan pertumbuhan pada kristal
berukuran besar. Oleh karena itu Pada
pertumbuhan yang dipengaruhi difusi
semakin besar partikel maka semakin
Gambar 10. struktur kristal heksagonal rendah kecepatan pertumbuhannya.
kemas rapat, (a) sel satuan 3. Impurities, impurities memberikan
dengan bola-bola pengaruh yang cukup besar Pada
tereduksi (a dan c panjang pertumbuhan kristal beberapa
sisi) dan (b) agregat impurities dapat meningkatkan laju
banyak atom pertumbuhan ataupun menghambat laju
pertumbuhan baik dalam skala besar
(La Kilo, 2018)
maupun kecil. impurities seperti inilah
Sifat Kristal yang menyebabkan morfologi kristal
Kristal mempunyai beberapa dapat berubah (Fachry, 2008)
sifat. Kristal molekuler memiliki sifat
yang lunak, umumnya titik leleh rendah Aplikasi Sistem Kristal

dan bukan merupakan konduktor Penerapan sistem kristal dalam

listrik. Kristal ionik memiliki sifat kehidupan sering ditemukan dalam

keras rapuh, titik lelehnya tinggi, bukan pembuatan garam kristal. Pembuatan

merupakan konduktor. Kristal logam garam dilakukan dengan cara yang

memiliki sifat keras sampai lunak, sangat sederhana yaitu menguapkan air

memiliki titik leleh rendah sampai laut didalam petak penggaraman

tinggi, mengikat, dan merupakan dengan tenaga sinar matahari tanpa

konduktor yng baik (Brady, 1999). sentuhan teknologi apapun, sehingga


walaupun bahan baku melimpah namun

SISTEM KRISTAL DAN MASSA JENIS 6


LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA
II
salinitas dan polutan yang terlarut METODOLOGI
sangat beragam (Yansa, 2015). Bahan yang digunakan adalah
Dalam industri pembuatan Aluminium, Besi, dan Aquadest.
parfum minyak nilam merupakan Sedangkan alat yang digunakan adalah
bahan dasar utama dalam proses Gelas ukur, Neraca Analitik, Kaca
pembuatannya termasuk juga parfum arloji, dan Tali. Pertama, timbang
terbaik dunia. Dalam produk rumah potongan logam dan catat massanya.
tangga minyak nilam dapat digunakan Kemudian menentukan volumenya
untuk pewangi kain, pengharum dengan memaasukkan kedalam gelas
ruangan, serta produk-produk yang ukur dan hitung penambahan
biasa digunakan sehari-hari seperti volumenya. Catat hasil penimbangan
shampoo, pasta gigi, tisu, lotion, dan dan hasil penentuan volume, kemudian
lain-lain (Khairunnisa, 2019). dapat dihitung nilai massa jenisnya.

Massa Jenis
HASIL DAN PEMBAHASAN
Densitas atau massa jenis
Tabel 1. Pengamatan volume dan
adalah pengukuran massa setiap satuan
massa Aluminium
volume benda. Semakin tinggi massa
jenis suatu benda, maka semakin besar No m(gram) Δv (ml)
1 5,6134 2
pula massa setiap volumenya. Massa
2 5,6130 2
jenis rata-rata suatu benda adalah total
3 5,6124 2
massa dibagi dengan total volumenya.
4 5,6132 2
Sebuah benda yang memiliki massa 5 5,6131 2
jenis yang lebih tinggi akan memiliki mrat = 5,61302 vrat = 2
volume yang lebih rendah daripada Tabel 2. Pengamatan volume dan
benda bermassa sama yang memiliki massa Besi
massa jenis lebih rendah. Satuan SI
No m(gram) Δv (ml)
massa jenis adalah kg/m3. Massa jenis
1 10,2044 2
berfungsi untuk menentukan suatu zat
2 10,2034 2
karena setiap zat memiliki massa jenis 3 10,2048 2
yang berbeda. Suatu zat berapapun 4 10,2033 2
massanya dan berapapun volumenya 5 10,2031 2
akan memiliki massa jenis yang sama. mrat = 10,2038 vrat = 2
(Landi, 2017).

SISTEM KRISTAL DAN MASSA JENIS 7


LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA
II
Dari data hasil pengamatan, teoritisnya, maka hal ini dapat
didapatkan hasil rata – rata massa dari dipengaruhi beberapa faktor salah
aluminium dan besi yaitu sebesar satunya adalah porositas setiap logam.
5,61302 gram dan 10,2038 gram secara Porositas yang terdapat pada logam
berturut – turut. Selain itu didapat juga menyebabkan volume dan massa benda
rata – rata volume sebesar 2 ml untuk selalu mengalami perubahan. Hal ini
aluminium dan besi. Volume dan dikarenakan saat pengukuran volume,
massa rata – rata yang didapatkan dapat air masuk ke pori – pori logam.
digunakaan untuk menghitung nilai Perubahan massa dan volume benda
massa jenisnya menggunakan rumus mempengaruhi massa jenis yang
berikut : didapatkan meskipun hanya sekian
persen.

Dan didapatkan nilai massa jenis


KESIMPULAN
seperti pada tabel 3
Dari data hasil percobaan dapat
Tabel 3. Perhitungan massa jenis
disimpulkan bahwa nilai massa jenis
Massa Jenis gr/cm3
Senyawa aluminium dan besi sebesar 2,80651
Teoritis Percobaan
Al 0,025 2,80651 gr/cm3 dan 5,1019 gr/cm3. Faktor yang
Fe 0,071 5,1019 mempengaruhi perbedaan data hasil
Berdasarkan data yang
perhitungan dengan data teoritis adalah
didapatkan nilai dari massa jenis
porositas setiap logam yang berbeda
aluminium dan besi tidak sesuai
sehingga memengaruhi hasil akhir pada
dengan data massa jenis teoritisnya.
perhitungan.
Hasil perhitungan data, besar massa
jenis aluminium adalah 2,80651
DAFTAR PUSTAKA
3
gr/cm . Hasil ini tidak sesuai dengan
Brady, J.E, 1999, Kimia Universitas
data teoritis dimana seharusnya sebesar
Asas & Struktur Jilid I Edisi
3
0,025 gr/cm . Sementara berdasarkan
Kelima, Binarupa Aksara, Jakarta
percobaan, besar massa jenis besi
Fachry, A.R, Tumanggor, J & Yuni,
adalah 5,1019 gr/cm3. Hasil ini tidak
N.P.E 2018, ‘Pengaruh Waktu
sesuai dengan teori yang menjelaskan
Kristalisasi Dengan Proses
bahwa massa jenis besi adalah 0,071
Pendinginan Terhadap
3
gr/cm . Berdasarkan data percobaan
Pertumbuhan Kristal Amonium,
yang tidak sesuai dengan data
Sulfat, dan Larutannya’, Jurnal

SISTEM KRISTAL DAN MASSA JENIS 8


LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA
II
Teknik Kimia, Vol.15, No.2, Yang Berkelanjutan’, Jurnal
hh.9-10. PENA, Vol.2, No.1, hh 227-235
Khairunnisa, L.F, Widyasanti, A &
Nurjannah, S 2019, ‘Kajian
Pengaruh Kecepatan Pengadukan
Terhadap Rendemen dan Mutu
Kristal Patchouli Alcohol dengan
Metode Cooling Crystallization’,
Jurnal Keteknikan Pertanian
Tropis dan Biosistem, Vol.7,
No.1, hh.55-56
La Kilo, A 2018, Kimia Anorganik
Struktur dan Kereaktifan, UMG
Press, Gorontalo
Landi, T, Arijanto, 2017, ‘Perancangan
Dan Uji Alat Pengolah Sampah
Plastik Jenis Ldpe (Low Density
Polyethylene) Menjadi Bahan
Bakar Alternatif’, Jurnal Teknik
Mesin S-1, Vol.5, No.1, hh 1-8
Syukri, 1999, Kimia Dasar I, ITB,
Bandung
Tilley, R.J.D, 2006, Crystals and
Crystal Structures, John Willey
& Sons, USA
Warmada, I.W & Titisari, A.D 2004,
Agromineralogi, UGM,
Yogyakarta
Yansa, H, Sandi, D.H, & Umra, N.I,
2015, ‘Sea Water Filter With
Circle Method Untuk
Meningkatkan Produksi Garam
Beryodium Menuju Pencapaian
Swasembada Garam Nasional

SISTEM KRISTAL DAN MASSA JENIS 9


LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA
II
SISTEM KRISTAL DAN MASSA JENIS

1. Tabel Pengamatan
Tabel 1. Pengamatan volume dan massa Aluminium
No m(gram) Δv (ml)
1 5,6134 2
2 5,6130 2
3 5,6124 2
4 5,6132 2
5 5,6131 2
mrat = 5,61302 vrat = 2

Tabel 2. Pengamatan volume dan massa Besi


No m(gram) Δv (ml)
1 10,2044 2
2 10,2034 2
3 10,2048 2
4 10,2033 2
5 10,2031 2
mrat = 10,2038 vrat = 2

2. Tabel Perhitungan
Massa Jenis gr/cm3
Senyawa
Teoritis Percobaan
Al 0,025 2,80651
Fe 0,071 5,1019

3. Perhitungan
A. Perhitungan massa rata – rata

a. Aluminium
( )

gram
b. Besi
( )

gram

SISTEM KRISTAL DAN MASSA JENIS 10


LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA
II
B. Perhitungan volume rata – rata

a. Aluminium
( )

b. Besi
( )

C. Perhitungan massa jenis

a. Aluminium

gr/ cm3
b. Besi

gr/ cm3

SISTEM KRISTAL DAN MASSA JENIS 11


SISTEM KRISTAL DAN MASSA JENIS 12

Anda mungkin juga menyukai