Anda di halaman 1dari 17

A.

Momentum dan Impuls


1. Momentum
momentum merupakan ukuran kesulitan untuk memberhentikan
(mendiamkan) benda.
Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang bermassa / memiliki
bobot dengan pergerakan / kecepatan. Dalam fisika momentum dilambangkan
dengan huruf p, secara matematis momentum dapat dirumuskan :

p= m . v
p = momentum,
m = massa,
v = kecepatan / viscositas (dalam fluida)

Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan.


Semakin cepat pergerakan suatu materi/benda akan semakin besar juga
momentumnya. Semakin besar momentum, maka semakin dahsyat kekuatan
yang dimiliki oleh suatu benda. Jika materi dalam keadaan diam, maka
momentumnya sama dengan nol. Sebaliknya semakin cepat pergerakannya,
semakin besar juga momentumnya. (Filosofi : Jika manusia tidak mau
bergerak / malas, maka hasil kerjanya sama dengan nol).
. Pengertian Momentum
Momentum dinotasikan dengan P, dengan satuan kg.m/s.
Sebuah benda bermassa m yang bergerak dengan kecepatan v mempunyai
momentum (disimbolkan p). Besar momentum benda tersebut merupakan
perkalian antara massa (m) dengan kecepatannya ( v).
Benda-benda yang massanya besar atau benda-benda yang bergerak dengan laju
yang besar, memiliki momentum yang besar .
Contohnya, sebuah mobil bergerak dengan laju tertentu kemudian menabrak
sebuah pohon, semakin cepat mobil itu bergerak maka kerusakan yang timbul
semakin besar.

Atau semakin besar massa mobil semakin besar pula kerusakan yang
ditimbulkan.
Contoh Konsep Momentum :
1. Tono yang bermassa 50 kg, naik sepeda dengan kecepatan 36 km/jam.
Tentukan momentum Tono jika sepeda bergerak pada arah sumbu x.
Pembahasan :
Diketahui : Massa Tono (m) = 50 kg
Kecepatan (v) = 36 km/jam = 10 m/s
Ditanya :P
Jawab :P = m.v
= 50 kg . 10 m/s
= 500 kg.m/s

Massa merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan


besaran vektor. Perkalian antara besaran skalar dengan besaran vektor akan
menghasilkan besaran vektor. Jadi, momentum merupakan besaran vektor.
Arah momentum searah dengan arah kecepatan.
2. Impuls

Impuls
1. Pengertian Impuls
Impuls dinotasikan dengan I, satuannya N.s atau kg.m/s.
Untuk membuat benda yang diam menjadi bergerak, maka perlu dikerjakan
gaya pada benda tersebut selama selang waktu tertentu.
Perhatikan peristiwa berikut :
Sebuah bola bergerak dipukul dengan tongkat besar. Gaya pukul tongkat
dikalikan dengan selang waktu selama gaya bekerja pada bola impuls.
Jadi, Impuls adalah hasil kali gaya konstan sesaat dengan selang waktu gaya
bekerja.

Impuls merupakan besaran vektor, jadi perhatikan arah gerak benda serta arah
gaya yang bekerja.
Impuls adalah selisih dari momentum atau momentum awal dikurangi
momentum akhir. Dalam Fisika impuls dilambangkan dengan simbol / huruf
"I". Secara matematis impuls dirumuskan :

I = p2 p1 = p
I = m.v2 m.v1
I = m(v2 v1)
I = m. v

Karena m = F/a , maka :


I = F/a . v
I = [F/(v/t)] . v
I = F . t
F = I/t
Nah, dari rumus F = I/t inilah letak pemanfaatan aplikasi momentum dan
impuls. Semakin kecil waktu sentuh, maka semakin besar gaya yang akan
diterima benda. Semakin lama waktu sentuh, maka semakin kecil gaya yang
diterima benda.

Impuls
Hasil kali gaya dengan selang waktu singkat bekerjanya gaya terhadap benda
yang menyebabkan perubahan momentum.
Apa itu Impuls ?
Apa yang menyebabkan suatu benda diam menjadi gerak? Anda telah
mengetahuinya, yaitu gaya. Bola yang diam bergerak ketika gaya tendangan
Anda bekerja pada bola. Gaya tendangan Anda pada bola termasuk gaya kontak
yang bekerja dalam waktu yang singkat. Gaya seperti ini disebut gaya implusif.
Jadi, gaya implusif mengawali suatu percepatan dan menyebabkan bola
bergerak cepat dan makin cepat. Gaya implusif mulai dari nilai nol pada saat t
min, bertambah nilainya secara cepat ke suatu nilai puncak, dan turun drastic
secara cepat ke nol pada saat t maks.
Impuls = F . t
Apakah impuls termasuk besaran scalar atau vector ? Impuls adalah hasil
kali antara besaran vector gaya F dengan besaran scalar selang waktu t,
sehingga impuls termasuk besaran vector. Arah impuls I searah dengan arah
gaya implusif F.
Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum
yang dialami benda itu, yaitu beda antara momentum akhir dengan momentum
awalnya.
Definisi Impuls
Didefinisikan sebagai besarnya perubahan momentum yang disebabkan oleh
gaya yang terjadi pada waktu singkat,
Definisi lain dari impuls (diperoleh dari penurunan Hukum II Newton) adalah
hasil kali antara gaya singkat yang bekerja pada benda dengan waktu kontak
gaya pada benda (biasanya sangat kecil).

Hubungan Impuls dan Momentum


Hasil kali gaya dengan selang waktu singkat bekerjanya gaya pada benda
tersebut dinamakan impuls.
Besarnya impuls pada benda sama dengan besarnya perubahan momentum pada
benda tersebut.

F . t = m / v 2 m / v1
ket : F = gaya yang bekerja (N)
t = selang waktu singkat (s)
v1 = kecepatan awal benda (m/s)
v2 = kecepatan akhir benda (m/s)
dapat juga ditulis :

I=F.t
Ket I = impuls benda (N.s)

P
Hukum II Newton dalam bentuk momentum F= T

HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM.


Misalkan benda A dan B masing-masing mempunyai massa mA dan mB dan
masing-masing bergerak segaris dengn kecepatan vA dan vB sedangkan vA > vB.
Setelah tumbukan kecepatan benda berubah menjadi vA dan vB. Bila
FBA adalah gaya dari A yang dipakai untuk menumbuk B dan FAB gaya dari B
yang dipakai untuk menumbuk A, maka menurut hukum III Newton :
FAB = - FBA
FAB . Dt = - FBA . Dt
(impuls)A = (impuls)B
mA vA mA vA = - (mB vB mB vB)
mA vA + mB vB = mA vA + mB vB
Jumlah momentum dari A dan B sebelum dan sesudah tumbukan adalah
sama/tetap. Hukum ini disebut sebagai hukum kekekalan momentum

Contoh Soal

Lionel messi mengambil tendangan bebas tepat di garis area pinalti lawan. Jika ia

menendang dengan gaya 300 N dan kakinya bersentuhan dengan bola dalam waktu

0,15 sekon. Hitunglah berapa besar impuls yang terjadi

I = F. t

I = 300. 0,15 = 45 Nt

Tabel 5.1 Kombinasi antara Gaya dan Waktu yang Dibutuhkan untuk
Menghasilkan Impuls Sebesar 100 Ns

Gaya (N) Waktu (s) Impuls


(Ns)
100 1 100

50 2 100
25 4 100
10 10 100
4 25 100
2 50 100
1 100 100
0,1 1.000 100

Besarnya impuls yang dibentuk adalah sebesar 100 Ns, namun besar gaya dan
selang waktu gaya tersebut bekerja pada benda bervariasi. dari Tabel 1. tersebut,
dapat dilihat bahwa jika waktu terjadinya tumbukan semakin besar (lama), gaya
yang bekerja pada benda akan semakin kecil. oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa waktu kontak antara gaya dan benda sangat memengaruhi besar gaya
yang bekerja pada benda saat terjadi tumbukan.

PenerapankonsepImpulsdalamkehidupansehari-hari
a. Sarung Tinju

Pernah nonton pertandingan Tinju di TV ? nah, sarung tinju yang dipakai


oleh para petinju itu berfungsi untuk memperlama bekerjanya gaya impuls.
ketika petinju memukul lawannya, pukulannya tersebut memiliki waktu kontak
yang lebih lama. Karena waktu kontak lebih lama, maka gaya impuls yang
bekerja juga makin kecil. Makin kecil gaya impuls yang bekerja maka rasa sakit
menjadi berkurang.

2. Palu atau pemukul

Mengapa palu tidak dibuat dari kayu saja,tetapi dibuat dari besi ? tujuannya
supaya selang waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya impuls yang
dihasilkan lebih besar. Kalau gaya impulsnya besar, maka paku, misalnya, akan
tertanam lebih dalam.
Hukum Kekekalan Momentum
Besar Impuls dinyatakan sebagai perubahan momentum:
F t = p. Saat F = 0, maka p = 0 atau p = konstan.
Dapat disimpulkan jika suatu sistem tidak mendapat gaya dari
luar, momentum sistem selalu tetap. Hal itulah yang disebut Hukum
Kekekalan Momentum.

Jumlah Momentum awal kedua benda (sebelum tumbukan):


P = P1 + P2
= m1v1 + m2v2
Jumlah Momentum akhir kedua benda (sesudah tumbukan):
P = P1 + P2
= m1v1 + m2v2
Hukum Kekekalan Momentum menyatakan :
Bila tidak ada gaya dari luar yang bekerja pada bendabenda yang melakukan
interaksi , atau resultan gaya dari luar yang bekerja pada benda-benda adalah
nol, maka jumlah momentum benda-benda sebelum mengadakan interaksi
selalu sama dengan jumlah momentum benda-benda setelah mengadakan
interaksi .
Hukum kekekalan Momentum berlaku pada peristiwa :
Tumbukan benda

Interaksi dua benda

Peristiwa ledakan

Peristiwa tarik-menaik

Peristiwa jalannya roket maupun jet

Contoh Penerapan dalam kehidupan sehari-hari konsep dari Hukum


Kekekalan momentum :
a. Prinsip Peluncuran Roket.

Besar momentum yang dihasilkan gaya dorong oleh bahan bakar sama dengan
momentum meluncurnya roket.

b. Senapan/Meriam
Momentum senapan mundur ke belakang sama dengan momentum peluru
yang lepas dari senapan.

c. Orang melompat dari perahu.


Momentum perahu mundur ke belakang sama dengan momentum orang yang
melompat kedepan.

d. Ayunan Balistik
Untuk menghitung kecepatan peluru yang melesat dari sebuah senapan dan
menumbuk balok yang tergantung pada seutas tali (bandul).
1. Peluru bersarang pada bandul
2. Peluru menembus bandul

Contoh Soal Konsep Hukum Kekekalan Momentum :


Seseorang yang massanya 50 kg naik perahu dengan kecepatan tetap 4m/s.
Massa perahu 75 kg, tiba-tiba orang terjun ke dalam air dengan kecepatan
5m/s. Hitung kecepatan perahu sesaat orang terjun, jika arah kecepatan
terjunnya orang searah perahu .
Pembahasan:
Diketahui : mp = 75 kg
mo = 50 kg
v = 4m/s
vo = 5 m/s
e. Karateka

Apakah anda seorang karateka atau penggemar film action? Jika kita
perhatikan karateka setelah memukul lawannya dengan cepat akan menarik
tangannya. Ini dilakukan agar waktu sentuh antara tangan dan bagian tubuh
musuh relatif singkat. Hal ini berakibat musuh akan menerima gaya lebih
besar. Semakin singkat waktu sentuh, maka gaya akan semakin besar.

APLIKASI IMPULS dan MOMENTUM :


1. Mobil

Kenapa desain mobil balap dibuat mudah hancur, padahal harganya


selangit?
Mobil didesain mudah penyok dengan tujuan memperbesar waktu sentuh
pada saat tertabrak. Waktu sentuh yang lama menyebabkan gaya
yang diterima mobil atau pengemudi lebih kecil dan diharapkan keselamatan
penggemudi lebih terjamin.
2. Balon udara pada mobil dan sabuk pengaman

Desain mobil yang mudah penyok tidak cukup untuk menjamin


keselamatan pengemudi pada saat tetabrak. Benturan yang keras penggemudi
dengan bagian dalam mobil dapat membahayakan keselamatan pengemudi.
Untuk meminimalisir resiko kecelakaan tersebut, pabrikan mobil ternama
menydiakan balon udara di dalam mobil (biasanya di bawah setir), Ketika
terjadi kecelakaan pengemudi akan menekan tombol dan balon udara akan
mengembang, sehingga waktu sentuh antara kepala atau bagian tubuh yang
lain lebih lama dan gaya yang diterima lebih kecil. Sabuk pengaman juga
didesain untuk mengurangi dampak kecelakaan. Sabuk pengaman didesain
elastis. Sabuk pengaman juga fungsi dan cara kerjanya sama dengan balon
udara pada mobil, yakni untuk mengurangi waktu sentuh antara
pengemudi dengan dashboard mobil pada saat bersentuhan.
3. Sarung Tinju

Sarung tinju yang dipakai oleh para


petinju berfungsi untuk memperlama bekerjanya gaya impuls ketika memukul
lawannya, pukulan tersebut memiliki waktu kontak yang lebih lama
dibandingkan memukul tanpa sarung tinju. Karena waktu kontak lebih lama,
maka gaya yang bekerja juga semakin kecil sehingga sakit terkena pukulan
bisa dikurangi.
4. Palu

Kepala palu dibuat dari bahan yang keras misalnya besi atau baja.
Kenapa tidak dibuat dari kayu atau bambu ya? Kan lebih mudah mendapatkan
kayu dan bambu, nggak mahal lagi. Palu dibuat dengan bahan yang keras agar
selang waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya yang dihassilkan
lebih besar. Jika gaya impuls besar maka paku yang dipukul dengan palu akan
tertancap lebih dalam.

5. Matras

Matras sering dipakai ketika kita sedang berolahraga atau biasa dipakai
para pejudo. Matras dimanfaatkan untuk memperlama selang waktu
bekerjanya gaya impuls,
Sehingga tubuh kita tidak terasa sakit ketika di banting. Bayangkanlah ketika
kita dibanting atau berbenturan dengan lantai? Hal itu di sebabkan karena
waktu kontak antara tubuh dan lantai sangat singkat..
Tapi ketika kita di banting diatas matras maka waktu kontaknya lebih lama,
dengan demikian gaya impuls yg bekerja jg relatif lebih kecil.
Matras digunakan untuk memperlambat waktu kontak. Waktu kontak yang
relatif lebih lama menyebabkan gaya menjadi lebih kecil sehingga tubuh kita
tidak terasa sakit pada saat jatuh atau dibanting di atas matras.

6. Helm

Kalau kita perhatikan bagian dalam helm,


pasti akan terlihat lapisan lunak. Seperti gabus atau spons. lapisan lunak
tersebut bertujuan untuk memperlama waktu kontak seandainya kepala kita
terbentur ke aspal ketika terjadi tabrakan. Jika tidak ada lapisanlunak tersbut
gaya impuls akan bekerja lebih cepat sehingga walaupun memakai helm, kita
akan pusing-pusing ketika terbentur aspal.
7. Prinsip Kerja Roket
Dorongan roket dan jet merupakan penerapan yang menarik dari hukum
III Newton dan Kekekalan momentum. Roket memiliki tangki yang berisi
bahan bakar hodrogen cair dan oksigen cair. Bahan bakar tersebut dibakar
dalam ruang pembakaran sehingga menghasilkan gas lalu dibuang melalui
mulut pipa yang terletak dibelakang roket.

Akibatnya terjadi perubahan momentum pada gas selama selang waktu


tertentu.
Berdasarkan hukum II Newton, perubahan momentum selama suatu selang
waktu tertentu = gaya total. Jadi bisa dikatakan bahwa terdapat gaya total pada
gas yang disemburkan roket ke belakang. Gaya total tersebut merupakan gaya
aksi yang diberikan oleh roket kepada gas, di mana arahnya ke bawah. Sebagai
tanggapan, gas memberikan gaya reaksi kepada roket, di mana besar gaya
reaksi = gaya aksi, hanya arahnya berlawanan. Gaya reaksi yang diberikan
oleh gas tersebut yang mendorong roket ke atas.

CONTOH SOAL DAN TUGAS


MOMENTUM

Contoh soal mengenai momentum


1. Tono yang bermassa 50 kg, naik sepeda dengan kecepatan 36 km/jam.
Tentukan momentum Tono jika sepeda bergerak pada arah sumbu x.
Pembahasan :
Diketahui : Massa Tono (m) = 50 kg
Kecepatan (v) = 36 km/jam = 10 m/s
Ditanya :P
Jawab :P = m.v
= 50 kg . 10 m/s
= 500 kg.m/s
Jadi, momentum tono adalah 500 kgm/s

2. 2. Sebuah gerbong kereta api (m = 10000 kg) bergerak ke arah timur dengan
kecepatan 24 m/s menabrak gerbong kosong (m=6000 kg) lain yang sejenis
yang sedang dalam keadaan diam, sehingga setelah tumbukan, kedua gerbong
bersatu. Tentukan arah dan kecepatan kedua gerbong tersebut setelah
tumbukan!
Diketahui : m1 = 10000 kg
m2 = 6000 kg
v1 = 24 m/s
v2 = 0
Ditanya : arah dan v
Jawab : m1 . v1 + m2 . v2 = m1 . v1 + m2 . v2, karena kedua gerbong
setelah tumbukan bersatu, maka v (kecepatan akhirnya sama. Sehingga
berlaku rumus :
m1 . v1 + m2 . v2 = (m1+ m2) . v
10000 . 24 + 6000 . 0 = (10000 + 6000) . v
240000 = 16000 . v
v = 15 m/s
Jadi, kedua gerbong bergerak bersama dengan kecepatan 15 m/s ke arah timur.

1. Sebuah bola bergerak ke utara dengan kelajuan 36 km/jam, kemudian


bola ditendang ke Selatan dengan gaya 40 N hingga kelajuan bola
menjadi 72 km/jam ke Selatan. Jika massa bola 800 gram tentuka :

a. Impuls pada peristiwa tersebut


b. Lamanya bola bersentuhan dengan kaki
Diket:
V0 = 36 km/jam = 10 m/s, m = 800 gram = 0,8 kg

Vt = -72 km/jam = -20 m/s


F = -40 N
Ditanya:
a. I = .?
b. t = ?
Jawab:
I = P

I = m.Vt m.V0
I = m(Vt V0)
= 0,8 (-20 10)
= 0,8 30

= - 24 kg m/s
tanda negatif menyatakan arahnya ke selatan

Se3. SEbuah batu yang dilemparkan memiliki momentum 25 Nm selama 5


sekon. Gaya rata-rata yang diperlukan untuk menghentikan batu
tersebut adalah .
Pembahasan:
Dik : I = 25 Nm
t = 5 sekon
Dit : F .?
Jwb: I = F. t
25 Nm = F. 5 sekon
25 Nm = 5 sekon
F = 5 x 25 Nm
F = 125 Nm
G 4. Gaya sebesar 2000N bekerja selama 10 sekon pada benda yang
diam. Berapakah impuls yang diberikan pada benda tersebut ?
Jawab : Dik : F = 200N
t = 10 sekon
Dit = I?
Jwb : I = F. t
= 200.10
= 2000 N
5. Gaya sebesar 300 N bekerja selama 20 sekon pada benda yang diam.
Berapakah impuls yang diberikan pada benda tersebut ?

Pembahasan:
Dik = F = 300 N
t = 20 sekon
Dit = I .. ?
Jwb = I = F. t
= 300 . 20
= 6000 Ns

Anda mungkin juga menyukai