Anda di halaman 1dari 13

“ MOMENTUM DAN IMPULS “ Filsafat Fisika

Dosen Pengampu :Drs. Togi Tampubolon, M.Si., Ph.D.

Disusun Oleh : Kelompok 8


NAMA NIM
Abadi Syahputra 4183240011
Devani Anindita Yolanda 4191240001
Grecy K Tampubolon 4193540001
Noraliza Hasanah Nasution 4182240001
Romiduk A. L Sianturi 4183540003

FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
TOPIK :

 Momentum
 Impuls
 Hubungan Momentum dan Impuls
 Hukum Kekekalan Momentum
 Tumbukan
 Hukum Kekekalan Energi
 Aplikasi Momentum dan Impuls dalam Kehidupan Sehari-hari
Momentum
  
Momentum merupakan istilah fisika mengacu pada
kuantitas gerak dan massa yang dimiliki suatu objek.
Momentum disebut juga dengan pusa sehingga
dilambangkan p. Momentum suatu benda (P) yang  Contoh Soal :
bermassa m dan bergerak dengan kecepatan v.
Sebuah mobil bermassa 1.500 kg
Massa merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan bergerak dengan kecepatan 36
merupakan besaran vektor. Perkalian antara besaran km/jam. Berapakah momentum mobil
scalar dengan besaran vector akan menghasilkan tersebut?
besaran vektor. Jadi, momentum merupakan besaran
vektor. Arah momentum searah dengan arah kecepatan. Solusi :

Definisi Momentum Diketahui:


m = 1.500 kg dan v = 36 km/jam.

Secara matematis momentum didefinisikan sebagai : m = 1.500 kg

p : momentum (kg.m/s) v = 36 km/jam = 10 m/s

m: massa benda (kg) Momentum mobil: p = m.v = (1.500


kg).(10 m/s) = 15.000 kgm/s.
v : kecepatan benda (m/s)
Dimana p adalah momentum (kg.m/s), m adalah massa
benda (kg), dan v adalah kecepatannya (m/s).
Impuls
  merupakan suatu gaya yang dikalikan dengan waktu
Impuls

selama gaya bekerja. Didefinisikan sebagai besarnya perubahan
momentum yang disebabkan oleh gaya yang terjadi pada waktu
singkat,
Definisi lain dari impuls (diperoleh dari penurunan Hukum II
Newton) adalah hasil kali antara gaya singkat yang bekerja pada
benda dengan waktu kontak gaya pada benda (biasanya sangat
kecil)
 Dari Hukum Newton II didapatkan:

Gambar 2. Besarnya impuls dapat dihitung dengan menggunakan grafik hubungan gaya F
terhadap waktu t (grafik F – t)
Hubungan Impuls dan Momentum
Hasil  kali gaya dengan selang waktu singkat bekerjanya gaya

pada benda tersebut dinamakan impuls.
Besarnya impuls pada benda sama dengan besarnya perubahan
momentum pada benda Contoh soal :
Sebuah benda yang massanya 0,5 kg berada dalam
tersebut. keadaan diam. Kemudian, benda tersebut dipukul
dengan gaya sebesar F sehingga benda bergerak dengan
kecepatan 10 m/s. Jika pemukul menyentuh benda
Ket : F = gaya yang bekerja (N) selama 0,01 sekon, tentukanlah:
a. perubahan momentum benda, dan
= selang waktu singkat (s)
b. besarnya gaya F yang bekerja pada benda.
= kecepatan awal benda (m/s)
Solusi
= kecepatan akhir benda (m/s) Diketahui:
dapat juga ditulis : m = 0,5 kg, v = 10 m/s, dan Δt = 0,01 s.
a. Perubahan momentum ( Δp):
Δp = mv – mv0 = (0,5 kg)(10 m/s) – (0,5 kg)(0 m/s) = 5 Ns
Ket I = impuls benda (N.s)
 
Teorema impuls dan momentum
b. Besarnya gaya F:
Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan F Δt = mv – mv0
perubahan momentum yang dialami benda.
F(0,01 s) = 5 Ns→ F =5 Ns/0,01 s = 500 newton.

Hukum II Newton dalam bentuk momentum


Hukum Kekekalan Momentum
Jumlah momentum dari A dan B sebelum dan sesudah
Misalkan benda A dan B masing-masing mempunyai
tumbukan adalah sama/tetap. Hukum ini disebut
massa mA dan mB dan masing- masing bergerak segaris sebagai hukum kekekalan momentum linier
tumbukan. Pada setiap jenis tumbukan berlaku
dengn kecepatan vA dan vB sedangkan vA > vB.
hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu
Setelah tumbukan kecepatan benda berubah menjadi vA’ berlaku hukum kekekalan energi mekanik. Sebab
dan vB’. Bila FBA adalah gaya dari A yang dipakai
disini sebagian energi mungkin diubah menjadi panas
akibat tumbukan atau terjadi perubahan bentuk :
untuk menumbuk B dan FAB gaya dari B yang dipakai
Macam tumbukan yaitu Untuk sistem dua benda yang
untuk menumbuk A, maka menurut hukum III Newton : bertumbukan, momentum sistem adalah tetap, asalkan
pada sistem tidak bekerja gaya luar.
FAB = - FBA
Hukum kekekalan Momentum berlaku pada peristiwa :
FAB . Dt = - FBA . Dt  Tumbukan benda

(impuls)A = (impuls)B
 Interaksi dua benda
 Peristiwa ledakan
mA vA’ – mA vA = - (mB vB’ – mB vB) mA vA + mB
 Peristiwa tarik-menaik
vB = mA vA’ + mB vB’
 Peristiwa jalannya roket maupun jet
Tumbukan
 Tumbukan Lenting Sempurna
Tumbukan antar benda merupakan peristiwa yang sering
kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari. Kita dapat
menganalisis tumbukan berdasarkan hukum kekekalan
momentum dan kekekalan energi.
Tumbukan ada tiga macam :
Tumbukan lenting sempurna
Jika dua benda sangat keras bertumbukkan dan tidak ada
panas yang dihasilkan oleh tumbukan, maka energi
kinetiknya kekal, artinya energi kinetik total sebelum
tumbukan sama dengan total sesudah tumbukan. Dalam hal
ini, momentum totalnya juga kekal. Tumbukkan seperti ini
disebut dengan tumbukan lenting sempurna. Sehingga
berlaku :
m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’ (kekekalan
momentum)
m1 . v12 + m2 . v22 = m1’ . v12’ + m2’ . v22’ (kekekalan
energi)
Catatan = tanda aksen mrnunjukkan setelah tumbukkan.
Nilai koefisian tumbukan (e) jenis ini adalah 1
 Tumbukan Lenting Sebagian
Jika akibat tumbukan terjadi panas yang
hilang, maka energi kinetik total serta
momentum tidak kekal. Tumbukan jenis ini
disebut lenting sebagian, Sehingga berlaku :
m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’
(kekekalan momentum)
 
Ek1 + Ek2 = Ek1’ + Ek2’ +  energi panas
dan bentuk lainnya ( energi kinetik  yang 
hilang ), sehingga : ∑Ekawal − ∑Ekakhir =
energi kinetik yang hilang.
Nilai koefisien tumbukan jenis ini adalah e
= 0.
 Tumbukan tidak lenting
m1 . v1 + m2 . v2 = (m1’ + m2’) . v’
(kekekalan momentum)
 
Jika akibat tumbukan dua benda bergabung
menjadi satu, maka tumbukan jenis ini
disebut tidak lenting sama sekali. Pada
tumbukan jenis ini ada jumlah maksimum
energi kinetik yang di ubah menjadi bentuk
lain, tetapi momentum totalnya tetap kekal.
Sehingga berlaku :
∑Ekawal − ∑Ekakhir = energi kinetik yang
hilang Nilai koefisien tumbukan jenis ini
adalah e = 0
Hukum Kekelan Energi

Tumbukan antara dua benda dikatakan lenting


(elastis) sempurna apabila jumlah energi mekanik dengan e adalah koefisien restitusi. Harga dari e
benda sebelum dan sesudah tumbukan tetap. Anda adalah 1 > e > 0.
telah mengetahui dan mempelajari bahwa energi
mekanik adalah energy potensial ditambah energi Apabila e = 1, tumbukan lenting sempurna;
kinetik. Untuk benda yang bertumbukan pada bidang
datar, energi potensial benda tidak berubah sehingga
e = 0, tumbukan tidak lenting sama sekali;
yang ditinjau hanya energi kinetiknya saja. Jadi, akan e = 0,1; 0,2; 0,5; dan sebagainya maka disebut
berlaku pernyataan bahwa jumlah energi kinetik
tumbukan lenting sebagian.
benda sebelum dan sesudah bertumbukan adalah
tetap. Dengan demikian, Anda dapat memberikan
Hukum Kekekalan Energi untuk tumbukan lenting sempurna definisi untuk koefisien restitusi sebagai nilai
dapat dituliskan sebagai berikut. negatif dari perbandingan beda kecepatan kedua
benda sebelum dan sesudah tumbukan.
Walaupun pada tumbukan tidak lenting sama
sekali dan tumbukan lenting sebagian tidak
berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik,
Secara umum, dapat dituliskan menjadi
namun pada tumbukan ini Hukum Kekekalan
Momentum, yaitu m1v1 + m2v2 = m1v'1 + m2v'2
tetap berlaku.
Aplikasi Momentum dan Impuls dalam kehidupan
sehari-hari
 Peluncuran Roket
Sebuah roket diluncurkan vertikal ke atas menuju
atmosfer Bumi. Hal ini dapat dilakukan karena
adanya gaya dorong dari mesin roket yang bekerja
berdasarkan impuls yang diberikan oleh roket.
Pada saat roket sedang bergerak, akan berlaku
hukum kekekalan momentum. Pada saat roket
belum dinyalakan, momentum roket adalah nol.
Apabila bahan bakar di dalamnya telah dinyalakan,
pancaran gas mendapatkan momentum yang
arahnya ke bawah. Oleh karena momentum bersifat
kekal, roket pun akan mendapatkan momentum
yang arahnya berlawanan dengan arah buang
bersifat gas roket tersebut dan besarnya sama.
Secara matematis gaya dorong pada roket
dinyatakan dalam hubungan berikut.
 Air Safety Bag  Desain Mobil
Air Safety Bag (kantong udara) digunakan
Desain mobil dirancang untuk mengurangi
untuk memperkecil gaya akibat tumbukan
besarnya gaya yang timbul akibat tabrakan.
yang terjadi pada saat tabrakan. Kantong
Caranya dengan membuat bagian-bagian
udara tersebut dipasangkan pada mobil
pada badan mobil agar dapat menggumpal
serta dirancang untuk keluar dan
sehingga mobil yang bertabrakan tidak
mengembang secara otomatis saat tabrakan
saling terpental satu dengan lainnya.
terjadi. Kantong udara ini mampu
Mengapa demikian? Apabila mobil yang
meminimalkan efek gaya terhadap benda
bertabrakan saling terpental, pada mobil
yang bertumbukan. Prinsip kerjanya adalah
tersebut terjadi perubahan momentum dan
memperpanjang waktu yang dibutuhkan
impuls yang sangat besar sehingga
untuk menghentikan momentum
membahayakan keselamatan jiwa
pengemudi. Saat tabrakan terjadi,
penumpangnya.
pengemudi cenderung untuk tetap bergerak
sesuai dengan kecepatan gerak mobil
(Hukum Pertama Newton).
Aplikasi Momentum dan Impuls (dalam kehidupan sehari-hari)

 Karateka  Sarung Tinju

Apakah anda seorang karateka atau penggemar film Chris John seorang petinju juara dunia asal Indonesia pada
saat bertinju menggunakan sarung tinju. Sarung tinju yang
action? Jika kita perhatikan karateka setelah memukul
dipakai oleh para petinju ini berfungsi untuk memperlama
lawannya dengan cepat akan menarik tangannya. Ini bekerjanya gaya impuls ketika memukul lawannya, pukulan
dilakukan agar waktu sentuh antara tangan dan bagian tersebut memiliki waktu kontak yang lebih lama
tubuh musuh relatif singkat. Hal ini berakibat musuh dibandingkan memukul tanpa sarung tinju. Karena waktu
akan menerima gaya lebih besar. Semakin singkat kontak lebih lama, maka gaya yang bekerja juga semakin
waktu sentuh, maka gaya akan semakin besar. kecil sehingga sakit terkena pukulan bisa dikurangi.
 Mobil  Palu
Kepala palu dibuat dari bahan yang keras misalnya besi atau
Ketika sebuah mobil tertabrak, mobil akan penyok. baja. Kenapa tidak dibuat dari kayu atau bambu ya? Kan
Mobil didesain mudah penyok dengan tujuan lebih mudah mendapatkan kayu dan bambu, nggak mahal
memperbesar waktu sentuh pada saat tertabrak. Waktu lagi. Palu dibuat dengan bahan yang keras agar selang
sentuh yang lama menyebabkan gaya yang diterima waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya yang
mobil atau pengemudi lebih kecil dan diharapkan dihassilkan lebih besar. Jika gaya impuls besar maka paku
keselamatan penggemudi lebih terjamin. yang dipukul dengan palu akan tertancap lebih dalam.
 Balon udara pada mobil (airbug) dan sabuk
 Matras
pengaman Matras dimanfaatkan untuk memperlambat waktu kontak.
Waktu kontak yang relatif lebih lama menyebabkan gaya
Desain mobil yang mudah penyok tidak cukup untuk menjadi lebih kecil sehingga tubuh kita tidak terasa sakit
menjamin keselamatan pengemudi pada saat tetabrak. pada saat jatuh atau dibanting di atas matras.
Benturan yang keras penggemudi dengan bagian dalam
mobil dapat membahayakan keselamatan pengemudi.
Untuk meminimalisir resiko kecelakaan tersebut,
pabrikan mobil ternama menydiakan balon udara di
dalam mobil (biasanya di bawah setir).

Anda mungkin juga menyukai