Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 5

Momentum dan Impuls


Penjelasan Momentum dan impuls mempunyai suatu hubungan
Konsep Hukum momentum dan impuls yang dikenal dengan nama teorema impuls-
Hukum kekekalan Momentum momentum. Bunyi teoremanya adalah “impuls yang
Hubungan gaya Impulsif dan reaksinya terhadap tubuh dikerjakan pada suatu benda sama dengan
Contoh-contoh aplikasi momentum dan impuls dalam
perubahan momentum yang dialami benda tersebut,
kehidupan sehari-hari.
yaitu beda antara momentum akhir dengan
Yuk, langsung saja simak pembahasan momentum dan
impuls di bawah ini! momentum awalnya”.
2. Sedangkan impuls (I) adalah hasil kali gaya impulsif
1. Definisi Momentum dalam fisika adalah ukuran rata-rata (F) dan selang waktu singkat (Δt) selama gaya
kesukaran untuk memberhentikan gerak suatu benda. impulsif bekerja. Impuls merupakan besaran vektor dan
Momentum merupakan besaran vektor. Secara arahnya searah dengan arah gaya impuls F. secara
matematis, rumusnya adalah sebagai berikut: matematis, impuls dirumuskan sebagai berikut:

p = momentum ( kg m/s) Jika gaya impulsif, F, termasuk yang berubah


m = massa benda (kg) terhadap waktu, t, dapat Quipperian gambarkan
v = kecepatan benda ( m/s) grafik F-t nya. Nilai impulsnya merupakan luasan
raster di bawah grafik F-t.
Contoh soal 1

Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan 25 m/s. Jika sepeda motor
dan pengemudi mempunyai massa 200 kg, maka momentum sepeda motor
tersebut adalah …
A. 2000 kg m/s
B. 2500 kg m/s
C. 3000 kg m/s
D. 4000 kg m/s
E. 5.000 kg m/s

Penyelesaian soal / pembahasan

Pada soal ini diketahui m = 25 m/s dan m = 200 kg. Maka momentum p = m . v
= 200 kg . 25 m/s = 5000 kg m/s. Jadi momentum sepeda motor tersebut adalah
5000 kg m/s. Jadi soal ini jawabannya C.
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM &
Tumbukan tidak lenting sama sekali
KEKEKALAN MOMENTUM Dua buah bola yang masing-masing bermassa m1 dan m2 bergerak dengan kecepatan v1 dan v2 .
Kemudian kedua benda bertum-bukan. Setelah bertumbukan kecepatan masingmasing benda menjadi v1 ’ dan v2 ’. Karena tidak
ada gaya luar yang bekerja pada sistem tersebut, maka momentum sistem kekal, artinya momentum sebelum dan sesudah
tumbukan sama. p sebelum tumbukan = p sesudah tumbukan (HK Kekekalan Momentum)

Tumbukan tidak lenting sama sekali adalah peristiwa tumbukan yang terjadi apabila hasil akhir dari proses
tumbukan membuat benda dalam keadaan menempel (bergabung sehingga kedua benda dapat dianggap
sebagai satu benda) dan keduanya bergerak dengan kecepatan yang sama contohnya penembakan bandul
balistik.
Contoh soal 1 tidak lenting sama sekali
Peluru memiliki massa 0,03 kg bergerak dengan kecepatan 30 m/s menumbuk ayunan balok yang
memiliki massa 1 kg dan tertanam didalam balok tersebut. Berapa kelajuan balok setelah
tertancap peluru?

Pembahasan 1
Diketahui:
Massa peluru (m1) = 0,03 kg
Massa balok (m2) = 1 kg
Kecepatan awal peluru (v1) = 30 m/s
Kecepatan awal balok (v2) = 0 (balok diam)
Ditanyakan : v’…………?
Jawab :
Peluru yang tertancap tidak mengaami tumbukan sempurna tetapi tidak lenting sama sekali
karena bersatu setelah tumbukan maka dapat dihitung dengan persamaan:
m1 v1 + m2 v2 = (m1 + m2) v’
(0,03)(30) + (1)(0) = (0,03 + 1) v’
0,9 + 0 = 1,03 v’
0,9 = 1,03 v’
v’ = 0,9 / 1,03
v’ = 0,87 m/s
Kelajuan peluru setelah bertumbukan dengan balok adalah 0,87 m/s.
Tumbukan Lenting Sempurna
o Dalam fisika, tumbukan lenting sempurna adalah tumbukan di mana
berlaku hukum kekekalan momentum dan kekekalan energi kinetik.
o Artinya, energi kinetik tetap sebelum dan sesudah tumbukan. Koefisien
restitusi (e) pada tumbukan lenting sempurna = 1.
o Tumbukan lenting sempurna disebut juga dengan tumbukan elastik.
o Pada tumbukan lenting sempurna, kecepatan benda sebelum dan
sesudah tumbukan akan berlawanan arah.
Rumus Tumbukan Lenting Sempurna

m1.v1 + m2.v2 = m2.v2' + m1.v1'


v1 - v2 = -(v1'- v2') ,

Keterangan:
m1 = massa benda 1 (kg)
v1 = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan ( m/s)
m2 = massa benda 2 (kg)
v2 = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan ( m/s)
v1' = kecepatan benda 1 setelah tumbukan ( m/s)
v2' = kecepatan benda 2 setelah tumbukan ( m/s)
Contoh Soal Tumbukan Lenting Sempurna

o Sebuah Benda A memiliki massa 4kg terjadi tumbukan o Sebuah Benda A memiliki massa 4kg bergerak ke kanan
dengan Benda B dengan kecepatan mencapai 8m/s dengan kelajuan 4m/s bertumbukkan dengan Benda B
berlawanan arah. Benda B memiliki massa 8kg dengan massa 4kg yang sedang diam. Jika terjadi
dengan kecepatan 4m/s. Jika terjadi tumbukan lenting tumbukan lenting sempurna pada kedua benda
sempurna, maka berpa kecepatan akhir kedua Benda tersebut, maka berapa jumlah kelajuan akhir benda A
tersebut? dan benda B?

Diketahui : Diketahui :
mA = 4 kg, mB = 8 kg mA = 4 kg, mB = 4 kg
vA = 8 m/s, vB = -4 m/s vA = 4 m/s, vB = 0 m/s

Ditanya : vA’ dan vB’ Ditanya : vA’ dan vB’


Jawab : Kecepatan setelah bertumbukan adalah v A’ = -8 Jawab :
m/s dan vB’ = 8 m/s. arahnya berlawanan jika vA’ = 0 dan vB’ = 4 m/s
sebelumnya benda A ke kanan maka jadi ke kiri. Setelah bertumbukan, benda A diam dan benda B
bergerak ke kanan dengan kelajuan 4 m/s.
SOAL
Masing-masing Benda A dan Benda B bertumbukan lenting sempurna dengan massa
400gram. Jika sebelum terjadi tumbukan, Benda A bergerak dengan kelajuan 20 m/s dan
Benda B dalam keadaan diam, maka kelajuan Benda A dan Benda B setelah tumbukan
yaitu ….
Tumbukan Lenting Sebagian
Tumbukan lenting sebagian terjadi jika energi kinetik sebelum
tumbukan berubah menjadi energi panas, gesekan, bunyi, atau
deformasi (energi yang mengubah bentuk benda) setelah
tumbukan. Pada tumbukan ini tidak berlaku hukum kekekalan
energi mekanik.
Benda bermassa 500 gram bergerak dengan kelajuan 10 m/s dan benda bermassa 200 gram bergerak dengan
kelajuan 12 m/s. Kedua benda bergerak saling mendekati dan bertumbukan. Jika setelah bertumbukan, kelajuan
benda bermassa 500 gram adalah 6 m/s maka kelajuan benda bermassa 200 gram adalah…
Pembahasan
Diketahui :
Massa benda 1 (m1) = 500 gram = 0,5 kg
Massa benda 2 (m2) = 200 gram = 0,2 kg
Kelajuan awal benda 1 (v1) = -10 m/s
Kelajuan awal benda 2 (v2) = 12 m/s
Kelajuan akhir benda 1 (v1’) = 6 m/s
v1 bertanda negatif dan v2 bertanda positif karena arah kedua benda berlawanan.
Ditanya : kelajuan akhir benda 2 (v2’)
Jawab :
Pada tumbukan lenting tidak sempurna alias tumbukan lenting sebagian, hukum kekekalan energi kinetik tidak
berlaku dan hanya hukum kekekalan momentum yang berlaku.
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’
(0,5)(-10) + (0,2)(12) = (0,5)(6) + (0,2)(v2’)
-5 + 2,4 = 3 + 0,2 v2’
-2,6 = 3 + 0,2 v2’
-2,6 – 3 = 0,2 v2’
-5,6 = 0,2 v2’
v2’ = -5,6 / 0,2
v2’ = -28 m/s
Kelajuan benda 2 setelah tumbukan (v2’) adalah 28 m/s.
v1’ bertanda positif dan v2’ bertanda negatif karena setelah tumbukan, arah kedua benda berlawanan. Tanda
negatif dan positif hanye menunjukan bahwa kedua benda bergerak berlawanan arah.
Koefisien restitusi didefinisikan sebagai perbandingan kecepatan akhir dengan kecepatan awal antara
dua benda setelah tumbukan. Cara lain untuk mengatakan ini dengan, koefisien restitusi adalah rasio
komponen kecepatan sepanjang bidang kontak normal setelah dan sebelum tumbukan.
Ada beberapa bahan yang sangat melenting, dan kemudian ada bahan yang benar-benar sebaliknya.
Misalnya, jika Anda memantulkan bola karet di lantai kayu, Anda tahu bola itu akan memantul kembali
ke tangan Anda. Tapi cobalah memantulkan bola logam yang berat di lantai. Anda tidak hanya tidak
akan mendapatkan bola kembali di tangan Anda, tetapi kemungkinan besar Anda harus
menghabiskan banyak uang untuk memperbaiki lantai Anda. Jadi, jangan coba ini di rumah!

Rumus untuk menghitung koefisien restitusi cukup mudah. Karena didefinisikan sebagai rasio akhir
dengan kecepatan relatif awal antara dua benda setelah tumbukan, maka secara matematis dapat
direpresentasikan sebagai berikut:
Koefisien Restitusi (e) = (kecepatan relatif setelah tumbukan) / (kecepatan relatif sebelum tumbukan)
Ketika mempertimbangkan tumbukan satu dimensi dari dua benda, A dan B, koefisien restitusi dapat
dihitung dengan:
tentukan koefisien restitusi sebuah bola yang bermasa 100 kg yang jatuh dari ketinggian 8m diatas
lantai dan pada pantulan kedua tingginya 0,5

Diketahui :
m = 100 kg
h1 = 8 m
h2 = 0,5 m

Ditanya :
e=?

Penyelesaian :
e = √(h2/h1)
e = √(0,5/8)
e = √0,0625
e = 0,25
1.Sebuah bola pada permainan bola softball bermassa 0,15
kg dilempar horizontal ke kanan dengan kelajuan 20 m/s.
Setelah dipukul bola bergerak ke kiri dengan kelajuan 20
m/s. Impuls yang diberikan kayu pemukul pada bola 3. Bola bermassa 50 gram jatuh bebas dari
ketinggian 5 m diatas lantai sehingga bola
adalah… memantul kembali dengan ketinggian 1,8 m.
Besar impuls yang bekerja pada bola adalah…
A. 3 Ns
A. 0,2 Ns
B. – 3 Ns B. 0,3 Ns
C. 6 Ns C. 0,5 Ns
D. -6 Ns D. 0,6 Ns
E. 0,8 Ns
E. 0 Ns 2. Sebuah bola bermassa 0,2 kg dilepas dari
ketinggian 20 m tanpa kecepatan awal. Bola
kemudian mengenai lantai dan terpantul
kembali sampai ketinggian 5 m (g = 10 m/s2).
Impuls yang bekerja pada bola adalah…

A. 2 Ns
B. 4 Ns
C. 6 Ns
D. 8 Ns
E. 10 Ns

Anda mungkin juga menyukai