Anda di halaman 1dari 30

Pertemuan 11

Momentum & Impuls


Momentum
• Momentum adalah ukuran kesukaran untuk memberhentikan suatu
benda yang sedang bergerak. Makin sukar memberhentikannya, makin
besar momentumnya.
• Momentum didefinisikan sebagai hasil kali antara massa dengan
kecepatan benda
p = m.v
Keterangan:
p = momentum (kg.m/s)
m = massa (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
Contoh Momentum

• Perhatikan kedua gambar diatas, jika kedua kendaraan tersebut bergerak


dengan kecepatan yang sama, manurut kamu dari kedua kendaraan tersebut
manakah yang lebih sukar untuk dihentikan?
• Lalu, jika terdapat dua kendaraan dengan massa yang sama bergerak dengan
kecepatan yang berbeda, manakah yang lebih sukar untuk dihentikan,
kendaraan dengan kecepatan yang rendah atau kecepatan tinggi?
Sifat Momentum
• Karena momentum didapat dari hasil kali kecepatan dengan
massanya, maka momentum termasuk besaran vektor (karena
kecepatan merupakan besaran vektor).
• Arah momentum p searah dengan arah kecepatannya v. Pada satu
dimensi, arah momentum cukup ditampilkan dengan tanda positif
atau negatif.
Contoh aplikasi Momentum
1. Ketika sebuah truk dan sebuah sepeda menabrak pohon dengan
kecepatan sama, truk akan memberikan efek yang lebih serius. Hal
ini disebabkan perubahan momentum truk lebih besar
dibandingkan dengan perubahan momentum sepeda (massa truk
lebih besar).
2. Ketika peluru ditembakkan dan batu dilemparkan ke sebuah papan,
peluru akan merusak papan lebih serius karena perubahan
momentum peluru lebih besar (kecepatannya lebih besar)
Contoh Soal
• Dua benda A dan B masing-masing bermassa 4 kg dan 2 kg. Benda A
bergerak ke arah utara dengan kecepatan 2 m/s, dan Benda A
bergerak ke arah timur dengan kecepatan 3 m/s. Tentukan:
a. momentum benda A,
b. momentum benda B,
c. jumlah momentum kedua benda!
Penyelesaian
• Diketahui :
mA = 4 kg , vA = 2 m/s (arah utara)
mB = 2 kg , vB = 3 m/s (arah timur)
• Ditanya : a. pA = .....? b. pB = .....? c. pA+B = .....?
• Jawab :
a. momentum benda A : pA = mA . vA = 4 . 2 = 8 kg m/s ( arah utara )
b. momentum benda B : pB = mB . vB = 2 . 3 = 6 kg m/s (arah timur)
C. Jumlah momentum kedua benda dapat ditentukan dengan resultan
keduanya. Karena saling tegak lurus maka berlaku dalil Pythagoras:
Impuls

• Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan selang waktu gaya itu
bekerja pada benda.

Keterangan:
I = impuls (Ns)
F = gaya (N)
Dt = selang waktu (s)
Dp = Perubahan Momentum
Contoh aplikasi Impuls
1. Seorang petinju yang tidak dapat menghindari pukulan lawannya
berusaha mengurangi efek pukulan ini dengan memundurkan
kepalanya mengikuti gerakan tangan lawan. Dengan demikian ia
memperpanjang waktu kontak antara tangan lawan dengan
kepalanya sehingga gaya yang ia rasakan lebih kecil.
2. Orang yang jatuh di atas batu akan merasakan efek yang lebih besar
dibandingkan jatuh di atas spon. Hal ini karena spon memberikan
waktu tumbukan yang lebih lama dibandingkan dengan batu.
Contoh Soal
• Dalam suatu permainan sepak bola, seorang pemain melakukan
tendangan pinalti. Tepat setelah ditendang bola melambung dengan
kecepatan 60 m/s. Bila gaya bendanya 300 N dan sepatu pemain
menyentuh bola selama 0,3 s maka tentukan:
a. impuls yang bekerja pada bola,
b. perubahan momentumnya,
c. massa bola
Penyelesaian
• Diketahui :
vo = 0, vt = 60 m/s, F = 300 N dan Δt = 0,3 s
• Ditanyakan :
a. I = ? b. Δp = ? c. mbola = ?
• Jawab :
a. impuls yang bekerja pada bola sebesar:
I = F .Δt = 300 . 0,3 = 90 Ns
b. perubahan momentum bola sama dengan besarnya impuls yang diterima.
Δp = I = 90 kg m/s
c. massa bola dapat ditentukan dengan hubungan berikut :
Δp = I
m Δv = 90
m . (60 - 0) = 90
m = 90/60 = 1,5 kg.
Hubungan antara Impuls dan Momentum
• Sesuai dengan Hk. Newton II :

Dimana :

Sehingga :
Contoh Soal
• Sebuah bola massanya 2 kg jatuh dari ketinggian 45 m. Waktu bola
menumbuk tanah adalah 0,1 s sampai akhirnya bola berbalik dengan
kecepatan 2/3 kali kecepatan ketika bola menumbuk tanah. Hitunglah
perubahan momentum bola pada saat menumbuk tanah dan
besarnya gaya yang bekerja pada bola akibat menumbuk tanah!

• Penyelesaian
• Diketahui : m = 2 kg, h = 45 m, Δt = 0,1 s, vt = 2/3 Vo
• Ditanyakan : a. Δp = ... ? b. F = ... ?
Contoh Soal
• Jawab:
• Karena bola mengalami gerak jatuh bebas, maka

a. Perubahan momentum
Δp = m Δv = m (vt – vo) = (2) (20 – 30) = - 20 kg m/s (arahnya berlawanan)
b. Gaya yang bekerja pada bola
F . Δt = Δp
F = Δp/ Δt = (-20)/0.1 = - 200 N
Hukum Kekekalan Momentum
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa
“jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem, maka momentum
total sesaat sebelum sama dengan momentum total sesudah
tumbukan”
Hukum Kekekalan Momentum
• sesuai dengan pernyataan hukum III Newton. Kedua bola akan saling
menekan dengan gaya F yang sama besar, tetapi arahnya berlawanan.
• F aksi = -F reaksi
• F1 = -F2

• Impuls yang terjadi selama interval waktu Δt adalah :


• F1 Δt = -F2 Δt → F Δt = I = Δp
Contoh soal
• Sebuah meriam kuno diletakkan di atas sebuah kendaraan. Berat
kendaraan termasuk meriam sebesar 2.000 kg.

• Kendaraan mula-mula diam. Setelah meriam menembakan peluru,


kendaraan mulai bergerak. Hitunglah kecepatan kendaraan akibat
tolakan peluru jika kecepatan peluru 4,00 m/s dan massanya peluru 3 kg
Contoh soal

• Penyelesaian :
• Diketahui :
a. mk = 2.000 kg
b. mp = 3 kg
c. v'p = 4,00 m/s d. vp = 0 m/s e. vk = 0 m/s

• Ditanyakan : v'k = ...?


Contoh soal
• Jawab :
p1 = p2
mk vk + mp vp = mk v'k + mp v’p
2.000 × 0 = 2.000 × v'k + 3 × 4.00
0 = 2.000 v'k + 1.200
v’k = - 1200 / 2000 = - 0,6 m/s
(tanda negatif menunjukkan bahwa arah gerak kendaraan berlawanan
dengan arah gerak peluru)
Tumbukan
• Setiap dua benda yang bertumbukan akan memiliki tingkat
kelentingan atau elastisitas. Tingkat elastisitas ini dinyatakan dengan
koefisien restitusi (e). Koefisien restitusi didefinisikan sebagai nilai
negatif dari perbandingan kecepatan relatif sesudah tumbukan
dengan kecepatan relatif sebelumnya.

• Berdasar nilai koefisien restitusi inilah, tumbukan dapat dibagi


menjadi tiga yaitu tumbukan elastis sempurna, elastis sebagian dan
tidak elastis.
Tumbukan Lenting Sempurna (elastik)
• Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan lenting sempurna jika pada
tumbukan itu tidak terjadi kehilangan energi kinetik. Jadi, energi kinetik total
kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap. Oleh karena itu, pada
tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekekalan momentum dan hukum
kekekalan energi kinetik. Pada tumbukan ini memiliki koefisien restitusi satu, e = 1
Contoh Soal
• Bola A 1,5 kg dan bola B 2 kg bergerak saling mendekati dengan
kecepatan masingmasing 8 m/s dan 6 m/s. Jika kedua bola tersebut
bertumbukan secara lenting sempurna, maka berapakah:
a. jumlah momentum setelah tumbukan,
b. energi kinetik setelah tumbukan,
c. kecepatan kedua bola setelah bertumbukan!
Penyelesaian :
• Diketahui :
mA = 1,5 kg , vA = 8 m/s mB = 2 kg , vB = 6 m/s
• Jawab :
Tumbukan lenting sempurna sehingga berlaku:
a) Jumlah momentum setelah tumbukan sama dengan sebelum tumbukan
berarti berlaku:
P’tot = Ptot = mA vA + mB vB = 1,5 . 8 + 2 (-6) = 0

b) Energi kinetik setelah tumbukan sama dengan sebelum tumbukan. Ek’ =


Ek
=
Penyelesaian :
C) Kecepatan setelah tumbukan sama dapat ditentukan dari nilai e dan
hukum kekekalan momentum
Tumbukan Lenting Sebagian
• Pada tumbukan elastis (lenting) sebagian juga berlaku kekekalan
momentum, tetapi energi kinetiknya hilang sebagian. Koefisien
restitusi pada tumbukan ini memiliki nilai antara 0 dan 1 (0 < e < 1).
Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali
• Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, terjadi kehilangan energi
kinetik sehingga hukum kekekalan energi mekanik tidak berlaku. Pada
tumbukan jenis ini, kecepatan benda-benda sesudah tumbukan sama
besar (benda yang bertumbukan saling melekat).
Contoh Soal
• Mobil bermassa 500 kg melaju dengan kecepatan 72 km/jam.
Kemudian mobil tersebut menabrak truk yang ada didepannya yang
bermassa 2000 kg dan berkecepatan 36 km/jam searah geraknya. Jika
setelah tumbukan mobil dan truk tersebut bergerak bersama-sama
maka tentukan kecepatan setelah tumbukan!

Anda mungkin juga menyukai