definisi
Momentum dalam ilmu fisika diartikan sebagai
besaran yang dihasilkan dari perkalian antara besaran
skalar massa benda dengan besaran vektor kecepatan
geraknya. Jadi momentum termasuk besaran vektor
(besaran yang dipengaruhi oleh arah).
Ukuran Besar, Ukuran Kecil,
Kecepatan Rendah = Kecepatan Tinggi =
Momentum Kecil Momentum Besar
Kereta Api dengan kecepatan 60 Km/Jam Sepeda motor dengan kecepatan
60 Km/Jam
rumus
Secara matematis dirumuskan:
Keterangan :
●p : momentum (kg m/s)
P=m.v ●m : massa benda (kg)
●v : kecepatan benda (m/s)
1. Sebuah benda bermassa 1 ton, bergerak dengan
kecepatan 90 km/jam. Berapa momentum yang dimiliki
benda tersebut?
Jawab:
Diketahui: m = 1 ton → 1000 kg
V = 90 km/jam → 25 m/s
P = ......?
Contoh soal
P = m .v
= 1000 . 25
= 25.000 kg m/s
Contoh soal
Sentakan balik senapan
Seorang penembak memegangi secara tidak erat sebuah senapan Px = 0 = MpVp + ms Vs
𝑀𝑝
dengan massa ms = 3 kg di tangannya, agar sentakan baliknya Vs = - 𝑉𝑝
𝑀𝑠
tidak menyakitkan ketika ditembakkan. Ia menembakkan sebuah
0.005 𝑘𝑔 𝑚
peluru dengan massa mp = 5 g secara horizontal dengan =- (300 )
3 𝑘𝑔 𝑠
kecepatan relative terhadap tanah vp = 300 m/s. Berapakah
kecepatan pegas vs dari senapan? Berapakah momentum dan - 0.5 m/s
energi kinetik akhir dari peluru? Juga senapan?
Ps = Ms Vs
Pp = MpVp
(3 kg) (-0.5 m/s) = -1.5 kg m/s
(0.005 kg)(300 m/s) = 1.5 kg m/s
Ks = ½ Ms Vs2
Kp =1/2 MpVp2
½ (300 kg) (-0.5m/s)2 = 0.375 J
½ (0.005 kg) (300 m/s)2 = 225 J
• Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada
benda dalam waktu hanya sesaat
• Impuls didefinisikan sebagai hasil kali gaya
dengan waktu yang dibutuhkan gaya tersebut
bekerja
I = F . ∆t
• Keterangan:
• ●I : Impuls (Ns)
• ●F : Gaya (N)
• ● ∆t : Waktu (s)
Impuls dapat dihitung juga dengan cara menghitung luas kurva dari grafik F dan waktu t.
Sebuah bola ditendang dengan gaya sebesar 48N dalam waktu
0,8 sekon.
Berapakah besar impuls pada saat kaki menyentuh bola.
Jawab:
Diketahui: F = 48N
∆t = 0,8 s
Contoh soal I = ......?
I = F . ∆t
= 48 x 0,8
= 38,4 Ns
HUBUNGAN MOMENTUM DAN IMPULS
F Vt−Vo
= Keterangan : I = Impuls
m Δt
F . Δt = m (Vt – Vo) ∆p = Perubahan Momentum
I = m . Vt – m .Vo
I = p – po
I = Δp
Penjumlahan momentum mengikuti aturan penjumlahan vektor, secara matematis:
I = m . V2- m . V1
= 0,5 . 25 – 0,5 . 0
= 12,5 Ns
CONTOH SOAL
Dalam sebuah permainan sepak bola, seorang pemain melakukan tendangan pinalti.
Tepat setelah ditendang bola melambung dengan kecepatan 60 m/s. Bila gaya
bendanya 300 N dan sepatu pemain menyentuh bola selama 0,3 s maka tentukan:
1. Impuls yang bekerja pada bola
2. Perubahan momentumya,
3. Massa bola
Jawab:
V = 60 m/s
F = 300 N
∆t = 0,3 s
Kekekalan
Momentum
Kecepatan
sebelum
dan sesudah
tumbukan
1. Kekekalan Momentum
Faksi = – Freaksi
F1 = – F2
Impuls yang terjadi selama interval waktu Δt adalah F1 Δt = -F2 Δt . kita ketahui bahwa I = F Δt = Δp, maka persamaannya menjadi seperti berikut:
Δp1 = – Δp2
m1v1 – m1v’1 = -(m2v2 – m2v’2)
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2
p1 + p2 = p’1 + p’2
• m1 . v1 + m2 . v2 = m1 . v’1 + m2 . v’2
• 0,05 . 1.400 + 250 . 0 = 0,05 . 400 + 250 . v ’2
• 70 = 20 + 250 v’2
• v ’2 = (70 - 20) : 250
• v ’2 = 0,2 m/s
• 2. Bola A bermassa 600 g dalam keadaan diam, ditumbuk oleh bola B bermassa 400 g yang bergerak dengan laju
10 m/s. Setelah tumbukan, kelajuan bola B menjadi 5 m/s, searah dengan arah bola semula.
• Tentukan kelajuan bola A sesaat setelah ditumbuk bola B!
• Jawab:
• Diketehui: m1 = 600 g = 0,6 kg
• m2 = 400 g = 0,4 kg
• v1 =0
• v2 = 10 m/s
• v’2 = 5 m/s
• v’1 = .....?
• m1 . v 1 + m 2 . v 2 = m1 . v ’1 + m2 . v’2
• 0,6 . 0 + 0,4 . 10 = 0,6 . v ’1 + 0,4 . 5
0+4 = 0,6 v’1 + 2
• 4-2 = 0,6 v’1
• 2 = 0,6 v’1
• 2 / 0,6 = v ’1
• 3,3 = v ’1
• Jadi kelajuan benda A setelah tumbukan adalah 3,3 m/s
1. Balok kayu tergantung oleh seutas tali yang panjangnya I=40 cm. Balok
tersebut ditembak mendatar dengan sebutir peluru yang bermassa 20 gr dan
kecepatan vp. Massa balok 9,98 kg dan percepatan gravitasi 10 m/s2. Jika
peluru mengenai balok bersarang di dalamnya sehingga balok dapat bergerak
naik setinggi 10 cm maka:
Berapakah kecepatan peluru tersebut?
• Jawab:
• Diketahui: mp = 20 gr = 0,02 kg
• mb = 9,98 kg
• g = 10 m/s
• h = 10 cm = 0,1 m
• vp =......?
• Pada ayunan balistik tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu tumbukan
dan gerak AB. Pada gerak AB berlaku hukum kekekalan energi sehingga dapat
diperoleh vb’ seperti:
• Eka = Epb
• 1/2mvb2 = mgh
• vb2 = 2 . 10 . 0,1
• vb = √2 m/s
• Tumbukan peluru dan balok. Pada tumbukan ini berlaku kekekalan energi.
• pawal = pakhir
• mp . vp = (mp + mb) vb’
• 0,02.vp = (0,02 + 9,98) . √2
10√2
• vp =
0,02
• vp = 500 √2 m/s
2.Sebuah bola tenis dilepas dari ketinggian 200 m. Jatuh mengenai lantai
hingga
elastis sebagian.
Hitunglah tinggi pemantulan pertama yang didapat oleh bola tenis!
(e=0,2)
Jawab:
Diketahui: h1 = 200 m
• e = 0,2
•• e =√h2 h2 = .....?
h1
h2
• 0,2 =√
200
h2
• 0,04 =
200
• h2 = 0,04 x 200 = 8 m
• Jadi, tinggi bola setelah memantul adalah 8 m.
3. Bola hitam dan bola hijau saling mendekat dan bertumbukan seperti
diperlihatkan gambar di bawah!
Jawab:
Jika koefisien restitusi tumbukan adalah 0,5 dan massa masing-masing bola
adalah sama sebesar 1 kg, tentukan kelajuan kedua bola setelah tumbukan!
4.Sebuah peluru bermassa 0,1 kg ditembakkan pada balok bermassa 2,4 kg
yang digantung dengan seutas tali seperti gambar berikut ini.
Pembahasan:
Diketahui:
mp = 0,1 kg
mb = 2,4 kg
h = 20 cm = 0,2 m
vb = 0 m/s (balok mula-mula dalam keadaan diam,
sehingga kecepatan awalnya nol).
Ditanya: kecepatan peluru saat mengenai balok (vp)
Jawab:
Dengan Hukum kekekalan momentum, diperoleh:
Jika kita umpamakan titik A adalah posisi awal balok, dan titik B posisi balok setelah
mengalami kenaikan 20 cm, maka vA adalah kecepatan balok sesaat setelah
bertumbukan dengan peluru atau vA = v’.
Dan vB adalah kecepatan balok saat dititik tertinggi yaitu h = 20 cm (maka vB = 0).
Dengan hukum kekekalan energi mekanik diperoleh:
Sehingga
5. Tumbukan pada bidang horizontal
Pada gambar memperlihatkan dua
bongkahan es meluncur tanpa gesekan
pada kolam yang membeku. Gumpalan A,
dengan massa mA = 5 kg, bergerak dengan
kecepatan awal Va 1 = 2 m/s sejajar dengan
sumbu x. Bongkahan tersebut
bertumbukkan dengan bongkahan B,
dengan massa mB = 3 kg yang awalnya
dalam keadaan diam. Sesudah tumbukkan,
didapatkan kecepatan bongkahan A menjadi
Va2 = 1 m/s dengan arah yang membuat
sudut α 30o dari semula awalnya. Berapakah
kecepatan akhir bongkahan B?
mA vA1x + mB vB1x = mA vA2x + mB vB2x mA vA1y + mB vB1y = mA vA2y + mBvB2y
mA vA1x + mB vB1x−mA vA2x mA vA1y + mB vB1𝑦−mA vA2𝑦
vB2x = vB2y =
mB mB
m m m
5kg 2 s + 3 kg 0 −(5kg)(1 s )(𝑐𝑜𝑠30) 5kg 0 + 3 kg 0 −(5kg)(1 s )(𝑠𝑖𝑛30)
vB2x = vB2y =
3 𝑘𝑔 3 𝑘𝑔
𝑚 2 𝑚 2
vB2 = 1.89 + −0.83 = 2.1 m/s
𝑠 𝑠
−0.83 𝑚/𝑠
= arctan
1.89 𝑚/𝑠
=-24 o