Anda di halaman 1dari 23

Ilmu Ukur Tanah

Pertemuan ke 3

SUDUT, AZIMUT, DAN BEARING

RR. Mekar Ageng Kinasti. ST., MT


Jurusan Teknik Sipil
Sekolah Tinggi Teknik PLN - Jakarta
2020
ARAH UTARA
Arah Utara terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Utara Sebenarnya (True North)
2. Utara Peta/utara geografis (Grid North)
3. Utara Magnetis (Magnetic North)
1. Utara Sebenarnya (True North) adalah kutub utara bumi
yang biasa dilambangkan dengan tanda bintang atau
panah pada peta. Tanda tersebut mengarahkan pembaca
pada utara sebenarnya yang sesuai dengan garis lintang
bumi.
2. Utara Peta/Geografis (Grid North) adalah arah yang ditunjukkan
oleh garis-garis tegak lurus vertikal (sumbu Y) dari grid suatu peta.
Garis-garis ini di bentuk dari hasil proyeksi garis bujur dan lintang
bumi pada peta yang kemudian diproyeksikan ke dalam koordinat
(Grid). Hal ini disebabkan bentuk bumi yang lonjong sangat sulit untuk
dilihat dalam satu pandangan secara keseluruhan.
3. Utara Magnetis (Magnetic North) adalah suatu arah yang ditunjukkan
kompas dari suatu tempat tertentu ke kutub utara magnetis bumi yang
terletak di Jazirah Boshia, sebelah utara Kanada.
SUDUT ARAH DAN KUADRAN
SUDUT

• Sudut merupakan besarnya busur yang


merupakan selisih antara dua bacaan sudut.

• Pembacaan sudut Theodolit ada 2 macam :


1. Sudut Vertikal (Z)
2. Sudut Horizontal
SUDUT VERTIKAL (Z)
• Sudut Vertikal (Z) adalah sudut yang dibentuk oleh perpotongan dua
garis pada bidang vertikal, dan umumnya salah satu garis
diantaranya dijadikan sebagai acuan.
• Jika pembacaan sudutnya dari arah zenit (atas) maka disebut sudut
zenit (z), jika dari arah nadir (bawah) maka disebut sudut nadir (n).

Ž
Bidang Tegak
Bidang Datar

N
SUDUT VERTIKAL (Z)
• Sudut miring, yaitu sudut yang ditentukan dari garis mendatar
(horisontal) ke arah atas atau ke arah bawah.
• Jika pembacaan sudutnya ke arah atas maka disebut sudut elevasi
(Ɛ), jika ke arah bawah maka disebut sudut depresi (δ).

Ž
Bidang Tegak
Ɛ
Bidang Datar

δ
ƞ

N
Sudut Horisontal
• Bacaan lingkaran horisontal pada teodolit merupakan arah
horisontal teropong ketitik bidik tertentu.
• Sudut horisontal adalah selisih antara dua arah horisontal yang
berlainan (bacaan FS – bacaan BS).
• Sudut horisontal digunakan untuk menghitung azimut sisi poligon.

Maka sudut BAC = Sudut Bacaan AC - Sudut Bacaan AB = 90°-30° = 60°


Sudut Horisontal
• Sudut horisontal dibedakan menjadi:
1. Sudut dalam (Interior Angle)
adalah sudut yang terletak di
bagian dalam poligon tertutup.

2. Sudut luar (Eksterior Angle) adalah


pelingkar sudut dalam pada
poligon tertutup.

3. Sudut ke kanan (Angle To The


Right) adalah sudut menuju FS
dengan putaran searah jarum jam.
Sudut Horisontal
4. Sudut ke kiri(angle to the left) adalah
sudut menuju FS dengan putaran
berlawanan jarum jam.

5. Sudut defleksi adalah sudut miring


antara sebuah garis dan
perpanjangan garis sebelumnya.
Sudut Defleksi terbagi menjadi 2 :
a. Sudut defleksi kiri = sudut defleksi
yang belok ke kiri.
b. Sudut defleksi kanan = sudut
defleksi yang berbelok ke kanan
Azimut (Sudut Jurusan)
• Azimut ialah sudut yang dimulai dari utara berputar searah jarum
jam ke titik yang dituju. Besarnya azimut antara 0° - 360°.

• Macam-macam azimut yaitu:

1. Azimut sebenarnya, yaitu sudut yang dibentuk antara Utara


geografis dengan titik yang dituju.

2. Azimut magnetis, yaitu sudut yang dibentuk antara Utara


kompas dengan titik yang dituju.

3. Azimut peta, yaitu besar sudut yang dibentuk antara Utara


peta dengan titik yang dituju.
Azimut (Sudut Jurusan)
• Back azimuth (BAz) adalah besar sudut kebalikan dari fore azimuth
(FAz).
 jika FAz<180° maka BAz = FAz + 180 °
 jika FAz>180° maka BAz = FAz - 180 °

Contoh:

Azimut: Back azimut:


OA = 54° AO = 54° + 180° = 234°
OB = 133° BO = 133° + 180° = 313°
OC = 211° CO = 211° - 180° = 31°
OD = 334° DO = 334° - 180° = 154°
Bearing (Sudut Arah)
• Bearing adalah sudut yang ukur dari utara maupun selatan berputar
searah jarum jam ataupun berlawanan jarum jam ke titik yang dituju.

• Besarnya bearing antara 0° - 90° dan ditulis dengan dua huruf


arahnya.

• Back bearing (BBr) adalah besar sudut kebalikan dari Fore bearing
(FBr).
Bearing (Sudut Arah)
BBr diperoleh dari FBr dengan cara mengganti huruf awal arah N menjadi S
(atau S menjadi N), dan huruf akhir E menjadi W (atau W menjadi E),
sedangkan besar sudutnya tetap.

Contoh:
Bearing: Back bearing:
OA = N 54° E AO = S 54° W
OB = S 47° E BO = N 47° W
OC = S 31° W CO = N 31° E
OD = N 26° W DO = S 26° E
HUBUNGAN AZIMUT DAN BEARING

Contoh :
Azimut Bearing
37°30’ N 37° 30’ E
112°45’ (180° - 112°45’) = S 67°15’ E
195° (195° - 180°) = S 15° W
315° (360° - 315°) = N 45° W
Deklinasi Magnetik
Sudut horisontal antara Utara Magnetik dan Utara Sesungguhnya
disebut sudut Deklinasi Magnetik.
1. Jika jarum kompas bergerak menjauhi True North ke kanan atau
searah jarum jam kearah Timur, maka disebut deklinasi timur (East
Declination)
Deklinasi Magnetik
Sudut horisontal antara Utara Magnetik dan Utara Sesungguhnya
disebut sudut Deklinasi Magnetik.
2. Jika jarum kompas bergerak menjauhi True North ke arah kiri atau
berlawanan arah jarum jam menuju Barat, maka disebut Deklinasi
Barat ( West Declination)
• Deklinasi magnetik di daerah tertentu akan berubah perlahan-lahan
dari waktu ke waktu, mungkin sebanyak 2 - 25 derajat setiap seratus
tahun atau lebih, tergantung pada seberapa jauh dari kutub magnet
itu.

Contoh:

• Suatu objek pada Ekuator Langit mempunyai deklinasi 0°.

• Suatu objek tepat di atas Kutub Utara mempunyai deklinasi +90°.

• Suatu objek tepat di atas Kutub Selatan mempunyai deklinasi −90°.

Tanda pada deklinasi tetap ditulis sekalipun nilainya positif.


Menentukan True Bearing Dan Magnetic Bearing

True bearing = magnetik bearing + deklinasi timur = magnetik bearing -


deklinasi barat

Magnetik bearing = true bearing + deklinasi barat = true bearing -


deklinasi timur

Anda mungkin juga menyukai