Pertemuan ke 3
Ž
Bidang Tegak
Bidang Datar
N
SUDUT VERTIKAL (Z)
• Sudut miring, yaitu sudut yang ditentukan dari garis mendatar
(horisontal) ke arah atas atau ke arah bawah.
• Jika pembacaan sudutnya ke arah atas maka disebut sudut elevasi
(Ɛ), jika ke arah bawah maka disebut sudut depresi (δ).
Ž
Bidang Tegak
Ɛ
Bidang Datar
δ
ƞ
N
Sudut Horisontal
• Bacaan lingkaran horisontal pada teodolit merupakan arah
horisontal teropong ketitik bidik tertentu.
• Sudut horisontal adalah selisih antara dua arah horisontal yang
berlainan (bacaan FS – bacaan BS).
• Sudut horisontal digunakan untuk menghitung azimut sisi poligon.
Contoh:
• Back bearing (BBr) adalah besar sudut kebalikan dari Fore bearing
(FBr).
Bearing (Sudut Arah)
BBr diperoleh dari FBr dengan cara mengganti huruf awal arah N menjadi S
(atau S menjadi N), dan huruf akhir E menjadi W (atau W menjadi E),
sedangkan besar sudutnya tetap.
Contoh:
Bearing: Back bearing:
OA = N 54° E AO = S 54° W
OB = S 47° E BO = N 47° W
OC = S 31° W CO = N 31° E
OD = N 26° W DO = S 26° E
HUBUNGAN AZIMUT DAN BEARING
Contoh :
Azimut Bearing
37°30’ N 37° 30’ E
112°45’ (180° - 112°45’) = S 67°15’ E
195° (195° - 180°) = S 15° W
315° (360° - 315°) = N 45° W
Deklinasi Magnetik
Sudut horisontal antara Utara Magnetik dan Utara Sesungguhnya
disebut sudut Deklinasi Magnetik.
1. Jika jarum kompas bergerak menjauhi True North ke kanan atau
searah jarum jam kearah Timur, maka disebut deklinasi timur (East
Declination)
Deklinasi Magnetik
Sudut horisontal antara Utara Magnetik dan Utara Sesungguhnya
disebut sudut Deklinasi Magnetik.
2. Jika jarum kompas bergerak menjauhi True North ke arah kiri atau
berlawanan arah jarum jam menuju Barat, maka disebut Deklinasi
Barat ( West Declination)
• Deklinasi magnetik di daerah tertentu akan berubah perlahan-lahan
dari waktu ke waktu, mungkin sebanyak 2 - 25 derajat setiap seratus
tahun atau lebih, tergantung pada seberapa jauh dari kutub magnet
itu.
Contoh: