Anda di halaman 1dari 69

Gerak Melingkar

Adanya baling-baling yang bergerak


Para pembalap sepeda yang
melingkar pada pesawat helikopter
bertanding di stadion menempuh
dapat mengangkat pesawat secara
lintasan melingkar. Bila mereka
vertikal. Baling-baling pesawat
harus menempuh lima lap mereka
mempertahankan gerak melingkar
harus melakukan lima kali gerak
beraturan selama pesawat
melingkar.
helikopter tetap mengangkasa.
Gerak Melingkar Beraturan
Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak melingkar yang


memiliki kecepatan sudut konstan (tetap).

Gerak Melingkar itu sendiri adalah gerak yang lintasannya berupa


lingkaran,

sedangkan kecepatan sudut atau yang juga sering disebut dengan


kecepatan anguler adalah sudut yang ditempuh oleh sebuah titik yang
bergerak di tepi lingkaran dalam satuan waktu tertentu.
Gerak Melingkar Beraturan

CIRI – CIRI GERAK MELINGKAR


BERATURAN (GMB)

Memiliki lintasan yang berupa


lingkaran.

Dipengaruhi oleh gaya


sentripetal.

Memiliki kecepatan sudut yang


tetap (konstan)

Memiliki percepatan sentripetal


yang berubah – ubah.
Gerak Melingkar

Arah dari kecepatan sudut


Kecepatan sudut dari gerak
pada GMB searah dengan
melingkar beraturan
arah dari kecepatan
memang tetap,
linearnya.

tetapi arah kecepatan sudutnya


berbeda – beda karena gerak benda
dipengaruhi oleh gaya yang
membelokkan benda tersebut, gaya
ini disebut dengan gaya sentripetal
Gerak Melingkar

arah percepatan
Karena arah kecepatan tersebut selalu menuju
Percepatan yang
yang berbeda ini, maka titik pusat lingkaran
dipengaruhi oleh gaya
terdapat arah tetapi besar percepatan
sentripetal ini disebut
percepatan yang sentripetal tetap sama
dengan percepatan
berubah-ubah pada karena tidak terjadi
sentripetal,
GMB. perubahan kecepatan
sudut benda.
Ketika memahami gerak
melingkar akan menemukan
sudut yang dibentuk oleh derajad (°) yang mana untuk
vektor jari-jari yang satu putaran penuh sebesar
menghubungkan dua posisi 360°.
benda yang berbeda dalam
lintasan melingkar itu.

Satuan lain adalah radian,


yang mana untuk satu
putaran penuh sebesar 2π
radian, sehingga dapat
dikatakan bahwa 360°setara
dengan 2π radian.
Hubungan antara sudut tempuh ϴ dengan
busur lingkaran yang ditempuh s adalah ,

jika sudut tempuh satu putaran 2 π radian


maka panjang busur yang ditempuh adalah
keliling lingkaran = 2 π r (r = jari-jari lingkaran).

jika sudut tempuh satu putaran ϴ radian maka


panjang busur lingkaran yang ditempuh adalah
= s.

Dengan demikian 2 π / ϴ = 2 π r/s atau 2π


.s = 2 π r. ϴ sehingga s = r. ϴ
Periode dan frekuensi

Satuan frekuensi
adalah cyclus per
second (cps) atau
sering juga
Sedangkan jumlah menggunakan Hertz
putaran yang dilakukan (Hz).
benda dalam satuan
waktu disebut
frekuensi, dan
dilambangkan dengan f.
Waktu yang diperlukan
benda untuk melakukan
satu kali putaran penuh
dinamakan periode dan
dilambangkan dengan T.
Satuan periode adalah
sekon atau detik.
Periode dan frekuensi berhubungan satu sama lain.
Hubungan antara periode dan frekuensi sebagai berikut.
Soal No. 1
Nyatakan dalam satuan radian :
a) 90o
b) 270o
Pembahasan
360o = 2π radian
Soal No. 2
Konversikan ke dalam satuan rad/s :
a) 120 rpm
b) 60 rpm
Pembahasan
1 rpm = 1 putaran per menit
1 putaran adalah 2π radian atau
1 putaran adalah 360o
1 menit adalah 60 sekon
3. Seorang siswa ingin mengetahui frekuensi dan periode putaran sebuah ban sepeda. Lalu
sepeda dalam kedaaan diam diputar-putar bannya, dalam pengukurannya diketahui ban
sepeda itu dalam 8 s dapat berputar 40 kali.
Tentukan:
a. frekuensi gerak ban sepeda,
b. periode gerak ban sepeda,
c. banyaknya putaran gerak ban sepeda selama 20 s
Penyelesaian:
t=8s
N = 40 kali
a. Frekuensi gerak ban sepeda dapat menggunakan persamaan:
𝑁
f= 𝑡
40
f= 8
f = 5 Hz
atau dapat juga mengunakan rumus hubungan antara
b. Periode gerak ban sepeda dapat menggunakan persamaan: periode dan frekuensi yakni:
T= 𝑁
𝑡 T = 1/f
8
T = 1/5
T = 40 T = 0,2 s
T = 0,2 s
c. Banyaknya putaran gerak ban sepeda selama 20 s yakni:
f = N/t
5 Hz = N/20 s
N = 5 Hz . 20 s
N = 100 putaran

Atau dapat juga dengan menggunakan persamaan:


T = t/N
N = t/T
N = 20/0,2
N = 100 putaran
3. Sebuah benda bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari 3 m. Dalam waktu 5 sekon, benda
tersebut mampu menempuh 20 putaran. Tentukan:
a. periode, c. kecepatan sudut,
b. frekuensi, d. kelajuan linier

𝑡
a. Periode T = 𝑁
5
T = 20
T = 0,25 s

b. Frekuensi
𝑁
f= 𝑡
20
f= 5
f = 4 Hz
Kecepatan Anguler dan Kecepatan Tangensial
Kelajuan tangensial (besar dari
kecepatan tangensial ) atau sering
disebut dengan kelajuan
linier dirumuskan dengan :

Arah vektor kecepatan tangensial selalu tegak


lurus dengan arah vektor jari-jari dengan arah
gerak benda

Jika ∆ s adalah keliling lintasan yang


ditempuh benda dalam satu periode waktu
maka ∆ s = 2 π r dan (∆ t =T) sehingga
kelajuan tangensial dirumuskan menjadi :
Substitusikan t = 1/f ke Sudut yang ditempuh
dalam persamaan tersebut benda dalam selang waktu
maka akan diperoleh tertentu dinamakan
persamaan sebagai kelajuan anguler atau
berikut. kecepatan sudut benda

pada gerak melingkar


beraturan dapat
dirumuskan sebagai
berikut.
Persamaan hubungan
antara kelajuan
tangensial dengan
Hubungan antara kelajuan anguler
kelajuan tangensial tersebut dapat lebih
dengan kelajuan anguler disederhanakan menjadi
Tempatkan T = 1/f ke dapat ditentukan dari; sebagai berikut.
dalam persamaan
tersebut maka akan
Apabila sudut yang diperoleh hubungan
ditempuh benda dalam antara kelajuan anguler
satu periode waktu ∆ t = dengan frekuensi
T adalah ∆ϴ = 2 π sebagai berikut.
radian, maka kelajuan
anguler dalam gerak
melingkar beraturan
dirumuskan;
Percepatan Anguler dan Percepatan Tangensial
Percepatan Sudut (Percepatan Anguler)

• Percepatan Sudut adalah perubahan kecepatan sudut dalam satuan


waktu (t) tertentu.
• Apabila kecepatan sudut semakin bertambah, maka akan terjadi
percepatan (penambahan kecepatan) sudut sehingga percepatan
sudutnya positif, sedangkan apabila kecepatan sudutnya berkurang
maka akan terjadi perlambatan (pengurangan kecepatan) sehingga
percepatan sudutnya negatif.

Percepatan Linear (Percepatan Tangensial)

• Percepatan linear atau percepatan tangensial adalah paerubahan


kecepatan yang terjadi kepada benda tersebut, baik karena pengaruh
gaya yang bekerja pada benda ataupun karena keadaan benda.
Percepatan Anguler dan Percepatan Tangensial
Contoh Soal
1. Sebuah roda berbentuk cakram homogen berputar 7.200 rpm. Hitunglah
kecepatan linier sebuah titik yang berada 20 cm dari sumbu putarnya.
Diketahui :

r = 20 cm = 0,2 m
Ditanya : v =…?

Jawab :

v = ꙍ.r
v = 240x 0,2 = 48 m/s
Contoh Soal
2. Suatu titik benda bergerak melingkar beraturan. Dua detik yang pertama
menempuh busur sepanjang 40 cm, Bila jari-jari lingkaran 5 cm, maka :
a. Tentukan kelajuan liniernya.
b. Tentukan kelajuan angulernya.
c. Dispacement angulernya ( sudut pusat yang ditempuh )
Diketahui :
t=2s
s = 40 cm = 0,4 m
r = 5 cm = 0,05 m
Ditanya :

a. v =…?
b. ꙍ = …?
c. ϴ =….?
Jawab :
Percepatan Sentripetal
Jika suatu benda yang mengalami
gerak melingkar beraturan dan
mempertahankan kecepatan tetap Percepatan yang diperlukan mengarah
yang dimilikinya, berarti ada ke arah pusat lingkaran disebut
percepatan yang selalu tegak lurus percepatan sentripetal.
dengan arah kecepatannya, sehingga
lintasannya selalu lingkaran.

Benda mengalami
gerak melingkar
Menurut Sears dan Zemansky, karena berpindah dari titik
arahnya yang ke pusat inilah maka X ke titik Y
percepatan itu disebut percepatan
sentripetal atau percepatan radial
yang berarti mencari pusat.
Benda yang bergerak
dengan kecepatan v1 di maka analog dengan itu
titik X dan kecepatan v2 di besar selang
titik Y pada suatu kecepatannya sebesar ∆v
lingkaran berjari-jari r, = ∆ϴ.v, sehingga
menempuh busur percepatan sentripetalnya
lingkaran sepanjang ∆s = adalah
∆ϴ.r ,
Arah percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat dimanapun benda itu berada dan selalu
tegak lurus dengan vektor kecepatannyan

Gambar 6. Arah percepatan sentripetal selalu tegak lurus vektor kecepatannya


Soal
1. Sebuah tamiya berputar mengikuti lintasan melingkar dengan kelajuan tetap 3 m/s dan periode 2 s. Jika
jari-jari lintasan lingkaran adalah 1 m, tentukan;
a. percepatan sentripetal tamiya
b. perubahan kecepatan tangensial tamiya selama bergerak 1 s, dan percepatan rata- rata tamiya selama
itu.
Penyelesaian

v = 3 m/s
T=2s
r= 1m
Sistem Gerak Melingkar pada Susunan Roda
1. Sistem Persinggungan Langsung.
➢Pemindahan gerak pada sistem persinggungan langsung yaitu
melalui persinggungan roda yang satu dengan roda yang lain.

Pada sistem ini kelajuan liniernya sama, sedangkan kelajuan anguler tidak sama.
2. Sistem Serantai atau Setali
➢ Pemindahan gerak pada sistem tak langsung yaitu pemindahan gerak dengan menggunakan
ban penghubung atau rantai.

Pada sistem ini kelajuan liniernya sama, sedangkan kelajuaan angulernya tidak sama.
3. Sistem Sesumbu ( Co-Axle )
➢ Jika roda-roda tersebut disusun dalam satu poros putar, maka pada sistem tersebut titik titik
yang terletak pada satu jari mempunyai kecepatan anguler yang sama, tetapi kecepatan
liniernya tidak sama.
Soal
Dua buah roda berputar dihubungkan seperti gambar
berikut!

Jika jari jari roda pertama adalah 20 cm, jari-jari roda kedua adalah 10 cm dan kecepatan sudut roda
pertama adalah 50 rad/s, tentukan kecepatan sudut roda kedua!

Dua roda dengan hubungan seperti soal diatas akan memiliki kecepatan (v)
yang sama :
Gaya sentripetal
Ketika sebuah bola diputar dalam
suatu lintasan lingkaran, maka bola
Gaya tersebut ditimbulkan oleh
sedang mengalami percepatan
tegangan dalam tali, disebut gaya
sentripetal yang disebabkan oleh suatu
sentripetal.
gaya yang selalu mengarah menuju
pusat.

Dinyatakan oleh Bueche bahwa, gaya


sentripetal tidak mempunyai gaya Agar massa itu mengalami
reaksi dan harus bekerja pada massa m percepatan sebesar v2/r
yang bergerak melingkar.
Menurut hukum II Newton tentang gerak F = m.a, bila a merupakan percepatan sentripetal
maka besar gaya sentripetal pada bola adalah

di mana m adalah massa bola, v kecepatan nya ( kelajuan dan arah), dan r jaraknya dari pusat lingkaran.
Sedangkan F diasumsikan sebagai resultan gaya pada bola.

Gambar 7. Gaya Sentripetal adalah gaya ke


pusat yang menyebabkan suatu benda
bergerak dalam lintasan melingkar. Sebagai
contoh, sebuah bola diikat pada tali yang
diayunkan melingkar horisontal dengan
kecepatan tetap.
Gerak Melingkar Berubah Beraturan
Gerak melingkar beraturan biasanya berlangsung dengan didahului
oleh gerak melingkar berubah beraturan yang dipercepat dan diakhiri
dengan gerak melingkar berubah beraturan yang diperlambat.

Pada keadaan awal benda yang mula-mula diam mulai bergerak


melingkar dipercepat beraturan hingga mencapai kelajuan sudut
tertentu yang dipertahankan selama terjadi gerak melingkar beraturan.

Apabila benda akan berhenti maka geraknya berubah menjadi gerak


melingkar diperlambat beraturan.
Gambar 9. Benda dari keadaan diam bergerak melingkar dipercepat beraturan kemudian mempertahankan
kelajuan sudut pada ꙍ konstan sebagai gerak melingkar beraturan ditunjukkan dengan garis lurus mendatar
dan bergerak melingkar diperlambat beraturan hingga akhirnya berhenti.
Gerak Melingkar Berubah Beraturan
Gerak Melingkar Berubah Beraturan adalah salah satu gerak melingkar yang
percepatan sudutnya tetap.

Gerak Melingkar itu sendiri adalah gerak yang lintasannya berupa lingkaran,
sedangkan percepatan sudut adalah perubahan kecepatan sudut dalam
satuan waktu tertentu.
Jika kecepatan sudutnya meningkat, maka terjadi penambahan kecepatan
(percepatan) sehingga percepatan sudutnya bernilai positif (α = +) yang
disebut juga sebgai GMBB dipercepat,
sedangkan jika kecepatan sudunya menurun, maka akan terjadi
pengurangan kecepatan (perlambatan) sehingga percepatan sudutnya
bernilai negatif (α = -) yang disebut juga sebagai GMBB diperlambat.
Gerak Melingkar Berubah Beraturan
CIRI – CIRI GERAK MELINGKAR
BERUBAH BERATURAN (GMBB)

Memiliki lintasan berupa


lingkaran

Gerak benda dipengaruhi oleh


gaya sentripetal

Terjadi perubahan kecepatan


sudut pada benda

Percepatan sudutnya tetap


Dengan demikian kelajuan liniernya
(v) selalu bernilai sama pula.
Pada gerak melingkar beraturan
Sedangkan pada gerak melingkar
(GMB) dijumpai sudut yang ditempuh
berubah beraturan (GMBB), sudut
tiap selang waktu yang sama adalah
yang ditempuh tiap selang waktu
sama besarnya, sehingga kecepatan
yang sama tidak sama besarnya,
sudutnya (ꙍ) bernilai konstan.
sehingga kecepatan sudutnya (ꙍ)
berubah-ubah.

Dengan demikian kelajuan liniernya


(v) selalu berubah-ubah pula. Roda
penggerak, putaran mesin-mesin,
poros mesin, adakalanya melakukan
gerak melingkar berubah beraturan.
Perubahan kecepatan sudut
tiap satuan waktu disebut
percepatan sudut (α), sehingga
dapat dirumuskan sebagai
berikut.

Jika α bernilai positif maka terjadi gerak melingkar


dipercepat beraturan, dan bila α bernilai negatif maka
terjadi gerak melingkar diperlambat beraturan,
• Perubahan kelajuan linier atau tangensial tiap selang
waktu dinamakan percepatan linier dan dirumuskan
sebagai berikut.
➢ Karena ∆v = ∆ꙍr maka akan diperoleh hubungan antara percepatan sudut dan percepatan
linier yaitu;

➢ atau dapat ditulis dengan


➢ Kecepatan sudut awal (ꙍo) pada t = 0, tidak sama dengan kecepatan sudut akhir (ꙍt) pada
saat t, hubungan antara keduanya dapat dirumuskan sebagai berikut.

➢ Sedangkan sudut akhir (ϴ) yang ditempuh dengan asumsi sudut awal ϴo = 0 dapat
dirumuskan dengan;
➢ Sekarang substitusikan persamaan ke dalam persamaan

untuk mendapatkan persamaan tanpa variabel waktu.

➢ Persamaan akhir yang didapat adalah;


Gaya sentripetal pada benda-benda angkasa yang mengorbit benda lain, misalnya bulan mengedari
bumi, berupa gaya gravitasi antara kedua benda itu.

Gambar 10. Bulan berevolusi mengelilingi Bumi. Gaya gravitasi


antara Bulan dengan Bumi berperan sebagai gaya sentripetal
➢ Kesetaraan gaya sentripetal dengan gaya gravitasi dapat mengetahui besar kelajuan linier benda yang
mengorbit.
➢ Misalnya Bumi bermassa M dan Bulan bermassa m, jarak antara pusat keduanya r, maka
kesetimbangan gaya berlaku sebagai berikut.
Lintasan velodrom dipakai untuk balap sepeda Gerakan melingkar berubah beraturan ditempuh
berbentuk melingkar, dibuat miring dengan sudut peluru sejak awal ditembakkan hingga berubah
elevasi tertentu untuk mengamankan dari haya slip menjadi gerak melingkar beraturan dan berubah lagi
sepeda-sepeda yang melaju kencang tanpa menjadi gerak melingkar diperlambat beraturan pada
menggunakan rem dan hanya memakai satu gir. saat mengenai sasaran.
Ayunan kronis dari sebuah bola sepak yang terikat tali dan
diputar horisontal. Tali membentuk sudut ϴ terhadap arah
vertikal. Disini Tx berfungsi sebagai gaya sentripetal.

Gaya sentripetal pada ayunan kronis berupa oleh Tx yang mengarah ke pusat lingkaran. Resultan gaya pada
arah vertikal sama dengan nol, berarti;
Dengan demikian

Sehingga kelajuan linier atau sudut ϴ dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut.
Pada kasus mobil yang melintas di jalan datar yang melingkar, gaya sentripetal
berupa gaya gesek statis yang menahan mobil agar tidak slip sewaktu berputar.
Persamaan kelajuan linier mobil atau koefisien gesek statis dapat dijabarkan sebagai
berikut.
Sedangkan apabila permukaan jalan yang melingkar membentuk sudut ϴ terhadap
horizontal atau di lintasan velodrom seperti ditunjukkan gambar berikut ini, gaya
berat benda (w) mengarah ke pusat bumi, gaya normal (N) tegak lurus permukaan
jalan yang dapat diurai menjadi Nx = N sin ϴ dan Ny = N cos ϴ

Vektor-vektor gaya pada permukaan jalan melingkar yang


membentuk sudut ϴ seperti velodrom untuk balap sepeda,
yang melaju dengan kecepatan tinggi
Pada kasus benda yang diikat tali diputar horizontal, gaya sentripetal hanya diwakili oleh gaya tegangan tali. Di
sini gaya berat (w) tidak memiliki proyeksi pada arah horisontal, sehingga gaya berat tidak diperhitungkan.

Bola terikat pada tali diputar horisontal. gaya sentripetal hanya


diwakili oleh gaya tegangan tali
➢ Sedangkan apabila tali diputar vertikal gaya berat benda berpengaruh dalam
penerapan gaya sentripetal. Di setiap titik lintasan gaya tegangan tali dapat
ditentukan besarnya. Gaya tegangan tali bernilai maksimum apabila benda berada
di titik terendah, dan bernilai minimum pada saat benda berada di titik tertinggi.
➢ Pada saat gaya berat (w) tegak lurus gaya tegangan tali (T) gaya sentripetal berupa
gaya tegangan tali karena gaya berat tidak memiliki proyeksi terhadap arah
mendatar.

Bola terikat pada tali diputar vertikal, dengan kedudukan tepat


di samping pusat lintasan. Gaya sentripetal hanya diwakili oleh
gaya tegangan tali.
Bola terikat pada tali diputar vertikal, dengan kedudukan tepat
di titik tertinggi lintasan. Gaya sentripetal hanya diwakili oleh
gaya tegangan tali ditambah dengan gaya berat.
Sedangkan bila benda berada di titik terendah lintasan gaya berat akan berlawanan
arah dengan gaya tegangan tali.

Bola terikat pada tali diputar vertikal, dengan kedudukan tepat


di titik terendah lintasan. Gaya sentripetal hanya diwakili oleh
gaya tegangan tali dikurangi gaya berat.
Apabila benda berada di sembarang titik lainnya dalam lintasanmelingkar gaya
berat harus diuraikan vektor gayanya.

Bola terikat pada tali diputar vertikal, berada di sembarang titik


lintasan. Gaya sentripetal diwakili oleh gaya tegangan tali
dikurangi proyeksi gaya berat (w cos ϴ)
Hubungan Antara Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Melingkar Beraturan
(GMB)

Antara Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Melingkar Beraturan (GMB) memiliki hubungan kesetaraan
besaran-besaran geraknya. Perhatikan tabel berikut ini.
1. Sebuah roda sepeda berputar sebanyak 10 kali putaran tiap 1 sekon dengan kecepatan linear 18
m/s. Tentukanlah panjang diameter roda sepeda tersebut.

Penyelesaian :
2. Sebuah bola bermassa 60 gram diikat dengan seutas tali yang panjangnya 1 meter, kemudian
diputar horizontal. Dalam waktu 20 sekon terjadi 50 putaran. Berapakah:
(a) kelajuan linier, (b) percepatan sentripetal,
(c) tegangan tali.
3. Sebuah titik partikel melakukan gerak melingkar beraturan dengan jari jari lintasan 20 cm. Dalam
waktu 5 sekon mampu berputar 100 putaran. Tentukan:
a. frekuensi putarannya b. kecepatan sudutnya
c. posisi titik partikel pada saat t = 0,01 sekon

Penyelesaian :
4. Dengan bantuan benang yang panjangnya 1 m, sebuah benda yang massanya 200 gram diputar dengan laju tetap 4
ms-1. Benang mampu menahan gaya 5 N sebelum putus. Tentukan:
a. percepatan sentripetal, b. tegangan tali,
c. laju maksimum benda sebelum benang putus.
5.Sebuah kendaraan (masssa 1 ton) dengan laju 36 km jam-1 sedang melintasi bukit kecil yang berbentuk
busur lingkaran dengan jari-jari 40 m. Bila g = 10 ms-2, tentukan besar gaya normal yang dialami
kendaraan pada saat kendaraan tepat melintasi puncak bukit tersebut!
6. Dua buah roda sepeda motor mempunyai jari-jari 20 cm. Sepeda motor tersebut bergerak dengan
kelajuan 90 km/jam.
a. Berapakah kecepatan sudut roda sepeda motor tersebut?
b. Berapakah kelajuannya, jika roda diganti roda lain yang berdiameter 80 cm?
8. Sebuah benda m = 200 gram diikat dengan tali yang panjangnya 1 m, kemudian diputar vertikal dengan
kelajuan tetap = 4 m/s. Hitung tegangan tali saat benda berada
a. di titik terbawah (A),
b. di titik tertinggi (B), dan
c. di titik (c) bersudut 210o terhadap sumbu X positif (g = 10 ms-2)
9.Dua roda A dan B mempunyai jari-jari 6 cm dan 12 cm. Apabila periode A = 0,1 sekon dan banyaknya
gigi roda A 30 buah, hitung:
a. frekuensi roda B dan
b. banyaknya gigi roda B!

Anda mungkin juga menyukai