Anda di halaman 1dari 6

LAMPIRAN 8

26

MATERI PEMBELAJARAN

GERAK MELINGKAR BERATURAN (GMB)

A. Pengertian Gerak Melingkar Beraturan

Gerak melingkar beraturan (GMB) merupakan gerak suatu benda yang


menempuh lintasan melingkar dengan besar kecepatan tetap. Kecepatan pada GMB
besarnya selalu tetap, namun arahnya selalu berubah, dan arah kecepatan selalu
menyinggung lingkaran. Artinya, arah kecepatan (v) selalu tegak lurus dengan garis
yang ditarik melalui pusat lingkaran ke titik tangkap.
vektor kecepatan pada saat itu.
B. Besaran-besaran pada Gerak Melingkar Beraturan
1. Periode dan Frekuensi
Dalam kasus roda yang menggelinding, misalkan roda melakukan 8 putaran
dalam 4 sekon. Hal ini berarti roda melakukan satu putaran selama ½ sekon.
Dalam fisika, waktu yang diperlukan untuk menempuh satu kali putaran disebut
periode. Periode dilambangkan dengan huruf T. Jika sebuah benda melakukan
sebanyak n kali putaran dalam selang waktu t sekon, maka secara matematis
dapat ditulis dengan persamaan:
waktu
T= t
jumlah putaran atau T=
n
Ket.
T = Periode (s)
t = waktu (s)
N = jumlah putaran
Karena roda melakukan 8 putaran dalam 4 sekon, artinya dalam satu sekon roda
melakukan 2 putaran. Jumlah putaran yang dilakukan setiap satu sekon disebut
frekuensi. maka secara matematis dapat ditulis dengan persamaan:
jumlah putaran
f=
waktu atau n
f=
Ket. t
f = frekuensi (Hz)
Jika kita kalikan antara periode dengan frekuensi, maka didapat hubungan:

t n 1
T x f= x T=
n t f
T x f =1 1
f=
T
27

2. Kecepatan linier dan kecepatan sudut

benda dikatakan menempuh satu


putaran, sast bergerak dari titik A dan
kembali lagi ke titik A. Selang waktu yang
dibutuhkan benda untuk menempuh satu
putaran adalah T. Pada satu putaran, benda
telah menempuh lintasan linear sepanjang
Gambar. 1 Gerak melingkar satu keliling lingkaran, dengan R adalah jarak
benda dengan pusat lingkaran (O) atau jari-
jari lingkaran. Kecepatan linear (v) merupakan hasil bagi panjang lintasan linear
yang ditempuh benda dengan selang waktu tempuhnya. Secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut.

keliling lingkaran atau


2 πR
v= v=
waktu satu putaran T
Ket.
v = kecepatan linier (m/s)
R = jari-jari lingkaran (m)

Berdasarkan gambar 1, setelah bergerak selamat t sekon, benda menempuh


sudut. Perubahan sudut dalam selang waktu t sekon disebut kecepatan sudut
(ω) .
perubahan sudut
ω=
selang waktu
Untuk satu kali putaran penuh, sudut yang ditempuh adalah 360 0 atau 2 π rad.
Sedangkan waktu yang diperlukan untuk satu kali putaran penuh adalah T.
Sehingga diperoleh:

atau
ω=
2π ω=2πf
ω = kecepa tan
T sudut (rad / s)

C. Percepatan Senteripetal

Benda yang melakukan gerak melingkar beraturan memiliki percepatan yang


disebut dengan percepatan sentripetal. Arah percepatan ini selalu menuju ke arah
pusat lingkaran. Percepatan sentripetal berfungsi untuk mengubah arah kecepatan.

v2
.
.

v1v v Δ
Δv rθ
1 .
θ.v 1 r r
. v2 2
1
28

Kedua segitiga di atas sebangun, sebab r tegak lurus dengan v, sehingga perubahan
sudut θ-nya sama. Kedua segitiga diatas adaah sebangun, sehingga diperoleh:
Δv Δr
=
v r
Bila kedua ruas dibagi Δt maka diperoleh:
Δv Δr v
= →
Δt Δt r 2 atau
v 2
a s=ω r
a s=
r

Ket.
as = percepatan sentripetal (m/s2)

Sesuai dengan hukum II Newton, percepatan yang timbul pada suatu benda
disebabkan karena adanya gaya. Maka dalam gerak melingkar beraturan, percepatan
sentripetal disebabkan karena adanya gaya sentripetal. Gaya sentripetal itu adalah
gaya yang bekerja pada sebuah benda yang bergerak melingkar yang arahnya selalu
menuju ke pusat lingkaran. Secara matematis ditulis sebagai berikut.

F s=m.as atau 2 atau 2


v F s=m ω r
F s=m
r
Ket.
Fs = Gaya sentripetal (N)
m = Massa Benda (kg)

D. Hubungan Roda-roda

Hubungan roda-roda dalam kehidupan sehari dapat kita jumpai pada gir
sepeda motor. Hubungan roda-roda meliputi: roda-roda yang seporos/sepusat, roda-
roda yang bersinggungan, dan roda-roda yang dihubungkan dengan rantai.

 Roda-roda yang seporos/sepusat


Salah satu contoh roda-roda yang sepusat dalam kehidupan sehari-hari adalah
roda belakang sepeda gayung dengan gear belakang.
29

Gambar 2 Roda belakang dan gear belakang Contoh Hubungan Roda-Roda Sepusat

Perhatikan gambar 2. Dua roda yang dihubungkan, dan poros roda sepusat
memiliki kecepatan sudut ( ω ) yang sama. Jika roda 1 berputar satu putaran
penuh, maka roda 2 pun akan berputar satu putaran
penuh. Jadi berlaku:

a. Kedua roda berputar searah


b. Kecepatan sudut kedua roda sama

Gambar. 2 roda-roda sepusat

ω 1=ω2
Keterangan: ω1 = kecepatan sudut roda 1 (rad/s)

ω2 = kecepatan sudut roda 2 (rad/s)

 Roda-roda yang bersinggungan


Roda-roda yang bersinggungan dapat ditemui pada mesin jam. Mesin jam
menggunakan roda-roda bergigi yang bersinggungan satu sama lain.

Gambar. 3 roda-roda bersinggungan

Perhatikan gambar 3. Jika roda pertama


berputar searah jarum jam, maka roda kedua berputar berlawanan arah jarum
jam. Namun, besar kecepatan linear kedua roda besarnya sama.

v1 =v 2

Keterangan: v 1 = kecepatan linier roda 1 (m/s)

v 2 = kecepatan linier roda 2 (m/s)

 Roda-roda yang dihubungkan dengan rantai


Perhatikanlah gir depan dan gir belakang pada sepeda tersebut. Gir
depan dengan gir belakang sepeda dihubungkan dengan sebuah rantai, ini
merupakan salah satu contoh hubungan roda-roda yang dihubungkan dengan
tali pada kehidupan sehari-hari.
30

Gambar sketsa kasar gir depan dan gir belakang pada sepeda, dimana
gir depan kita sebut roda 2 dan gir belakang kita beri nama roda 1.

Gambar. 4 gir sepeda dihubungankan dengan rantai

Gambar. 5 roda-roda dihubungankan dengan rantai


Jika dua roda dihubungkan dengan rantai seperti roda gir depan dan
belakang sepeda, maka kelajuan linier kedua roda akan sama karena mengikuti
kelajuan linier rantai. Jadi pada roda-roda yang dihubungkan rantai berlaku :
Arah putar kedua roda sama dan Kelajuan linear kedua roda sama

v1 =v 2

Aplikasi gerak melingkar dalam teknologi misalnya:


1. Roller Coaster
Pada Roller Coaster, usaha yang diberikan terhadap kereta luncur dari. Energi kinetik
sebelum lintasan melingkar harus menghasilkan kecepatan minimum yang dapat
menahan penumpang sehingga tidak jatuh ketika kereta berada di atas lintasan.
2. Kora Kora
Kora kora tidak melakukan gerak satu lingkaran penuh, tetapi gerak melingkar
maksimumnya hanya setengah lingkaran kemudian bolak-balik seperti sebuah
bandul. Di lintasan terbawahnya, terdapat suatu ban yang mendorong kora-kora agar
dapat selalu berayun dengan sempurna.
(c)
3. Transmisi Pada Mobil
Transmisi pada mobil memanfaatkan roda gigi untuk menyesuaikan kecepatan dan
torsi. Untuk menanjak di lereng bukit dibutuhkan torsi besar pada laju rendah. Untuk
berkendaraan dengan laju tinggi dibutuhkan rotasi lebih cepat dan torsi lebih kecil.

Gambar 6 Aplikasi Gerak Melingkar

(a) Roller Coaster (b) Kora-Kora (c) Transmisi mobil


31

DAFTAR PUSTAKA

Nurachmandani, S. 2009. Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Grahadi

Nufus, N., Furqon, A. Fisika SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Pustaka Insan Madani

Gerak Melingkar. Tersedia pada https :/ /belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/


tampilajar.php ?ver= 22&idmateri =181&mnu= Uraian2. Diakses pada tanggal 20
Maret 2016.

Anda mungkin juga menyukai