A. Nama
Alat Peraga Hubungan Roda-Roda pada Materi Gerak Melingkar Beraturan untuk Siswa
SMA Kelas X
B. Tujuan
Tujuan penggunaan alat peraga tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperlihatkan prinsip kerja dari alat peraga hubungan roda-roda (gir).
2. Menjelaskan hubungan roda-roda pada maeri gerak melingkar beraturan.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari penggunaan alat peraga adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran gerak melingkar
beraturan, khususnya hubungan roda-roda kepada siswa.
2. Bagi Siswa
Menambah wawasan siswa dan meningkatkan semangat belajar siswa.
D. Landasan Teoretis
1. Gerak Melingkar dengan Laju Konstan
Jika sebuah benda bergerak dengan kelajuan konstan pada suatu lingkaran (di sekeliling
lingkaran), maka dikatakan bahwa benda tersebut melakukan gerak melingkar beraturan.
Kecepatan pada gerak melingkar beraturan besarnya selalu tetap namun arahnya selalu berubah,
arah kecepatan selalu menyinggung lingkaran, maka v selalu tegak lurus garis yang ditarik melalui
pusat lingkaran ke sekeliling lingkaran tersebut.
* Pengertian radian.
1 (satu) radian adalah besarnya sudut tengah lingkaran yang panjang busurnya sama dengan jari-
jarinya.
Besarnya sudut :
S
= radian
R
S = panjang busur
R = jari-jari
Satu radian dipergunakan untuk menyatakan posisi suatu titik yang bergerak melingkar (beraturan
maupun tak beraturan) atau dalam gerak rotasi.
360
1 rad = = 57,30
2
1
Jadi antara f dan T kita dapatkan hubungan: f . T = 1 f =
T
3. Kecepatan sudut dan kecepatan linier
Jika dalam waktu T detik ditempuh jalan sepanjang keliling lingkaran ialah 2R, maka kelajuan
s
partikel P untuk mengelilingi lingkaran dapat dirumuskan : v =
t
Kecepatan anguler (sudut) diberi notasi adalah perubahan dari perpindahan sudut persatuan
waktu (setiap saat). Biasanya dinyatakan dalam radian/detik, derajat perdetik, putaran perdetik (rps)
atau putaran permenit (rpm).
Bila benda melingkar beraturan dengan sudut rata-rata ()dalam radian perdetik :
=
t
2
jika 1 putaran maka : = rad/detik atau =2f
T
v=R
4. Gaya sentripetal
Jika suatu benda yang mengalami gerak melingkar beraturan mempertahankan kecepatan tetap
yang dimilikinya, berarti ada percepatan yang selalu tegak lurus dengan arah kecepatannya, sehingga
lintasannya selalu lingkaran. Percepatan yang diperlukan mengarah ke arah pusat lingkaran dan disebut
percepatan sentripetal. Menurut Sears dan Zemansky, karena arahnya yang ke pusat inilah maka
percepatan itu disebut percepatan sentripetal atau percepatan radial yang berarti mencari pusat.
Y X
v
v2 v1
v = v2 - v1
Benda yang bergerak dengan kecepatan v1 di titik X dan kecepatan v2 di titik Y pada suatu
lingkaran berjari-jari r, menempuh busur lingkaran sepanjang s = .r , maka analog dengan itu
besar selang kecepatannya sebesar v = .v, sehingga percepatan sentripetalnya adalah
Δv
a=
Δt
Δθ.v
a=
Δt
Δθ
karena =
Δt
maka a = .v
v2
Substitusikan persamaan v = .r maka diperoleh a = . r atau a =
2
r
Arah percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat dimanapun benda itu berada dan selalu tegak
lurus dengan vektor kecepatannyan
Gambar 6. Arah percepatan sentripetal selalu tegak
lurus vektor kecepatannya
Hubungan Roda-roda
1. Seporos
Gambar di samping adalah contoh ilustrasi hubungan roda-roda
satu poros atau satu pusat seperti hubungan roda pada gir belakang
dengan roda belakang sepeda ontel. Jadi anggap saja dua lingkaran
di atas adalah gir dan roda sepeda. Pada saat sepeda bergerak
maju, roda belakang berputar searah jarum jam. Demikian pula
dengan gir belakang.
ωA = ωB
vA vB Keterangan:
=
RA RB ω = kecepatan sudut (rad/s)
vA RA v = kecepatan linear (m/s)
=
vB RB R = jari-jari (m)
Keterangan:
vA = vB
R = jari-jari (m)
3. Bersinggungan
Hubungan roda-roda yang bersinggungan
dapat kalian jumpai pada mesin jam analog,
dimana mesin jam tersebut menggunakan
roda-roda bergerigi yang saling
bersinggungan satu sama lain. Jika kalian
tidak percaya, silahkan kalian bongkar jam
dinding atau jam tangan analog kalian.
Gambar di samping adalah contoh ilustrasi
dua roda yang bersinggungan.
Jika roda yang lebih besar berputar searah jarum jam, maka roda yang lebih kecil akan berputar berlawanan
arah jarum jam sehingga dapat dikatakan arah kecepatan sudut pada dua roda yang bersinggungan adalah
berlawanan. Akan tetapi, pada titik persinggungan, besar kecepatan linear kedua roda adalah sama.
Sedangkan kecepatan angulernya akan berbeda, bergantung pada jari-jari masing-masing roda atau jumlah
gir yang dimilikinya. Jadi pada dua roda yang saling bersinggungan berlaku persamaan berikut:
Keterangan:
vA = vB
R = jari-jari (m)
F. Tahap Pembuatan
Langkah-langkah pembuatan alat peraga hubungan roda-roda adalah sebagai berikut :
1. Menggambar desain alat.
2. Membuat rancangan bahan-bahan yang dibutuhkan.
3. Menyiapkan 2 papan akrilik untuk dudukan yang diposisikan secara horizontal dan
vertikal. Akrilik yang dipasang vertikal sebagai dudukan dari roda-roda dan akrilik
horizontal sebagai tempat dudukan saklar.
4. Bor roda-roda tersebut dan hubungkan dengan motor listrik kecil. Rangkai sedemikian
rupa sehingga kabel, steker dan roda yang telah dihubungkan dengan motor menjadi satu
kesatuan yang utuh.
5. Roda yang telah dihubungkan dengan rotor, kemudian dihubungkan bersinggungan
dengan roda lain yang diameternya berbeda. Rangkai semua alat dan bahan pada akrilik
yang telah disediakan sebelumnya.
6. Rangkai roda-roda yang telah dihubungkan tersebut pada akrilik vertikal, dan rangkai juga
saklar pada akrilik horizontal.
7. Mengecat roda-roda sekaligus mempercantik penampilan alat peraga.
G. Kesimpulan
Alat peraga memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran yang dapat menciptakan
kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik. Alat peraga hubungan roda-roda
pada materi gerak melingkar diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami konsep dari
materi tersebut.
Prinsip kerja alat peraga hubungan roda-roda, yaitu memutar roda-roda dengan
memberikannya arus listrik AC (PLN). Dari gerakan memutar roda-roda tersebut siswa dapat
melihat secara konkret bagaimana cara kerja dari alat peraga tersebut.