Anda di halaman 1dari 9

ALAT PERAGA HUBUNGAN

RODA-RODA PADA MATERI


GERAK MELINGKAR
BERATURAN UNTUK SISWA
SMA/MA KELAS X

MAN 1 PEKANBARU | JL. BANDENG NO. 51


ALAT PERAGA HUBUNGAN RODA-RODA PADA MATERI GERAK MELINGKAR
BERATURAN UNTUK SISWA KELAS X

A. Nama
Alat Peraga Hubungan Roda-Roda pada Materi Gerak Melingkar Beraturan untuk Siswa
SMA Kelas X

B. Tujuan
Tujuan penggunaan alat peraga tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperlihatkan prinsip kerja dari alat peraga hubungan roda-roda (gir).
2. Menjelaskan hubungan roda-roda pada maeri gerak melingkar beraturan.

C. Manfaat
Adapun manfaat dari penggunaan alat peraga adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran gerak melingkar
beraturan, khususnya hubungan roda-roda kepada siswa.
2. Bagi Siswa
Menambah wawasan siswa dan meningkatkan semangat belajar siswa.

D. Landasan Teoretis
1. Gerak Melingkar dengan Laju Konstan
Jika sebuah benda bergerak dengan kelajuan konstan pada suatu lingkaran (di sekeliling
lingkaran), maka dikatakan bahwa benda tersebut melakukan gerak melingkar beraturan.
Kecepatan pada gerak melingkar beraturan besarnya selalu tetap namun arahnya selalu berubah,
arah kecepatan selalu menyinggung lingkaran, maka v selalu tegak lurus garis yang ditarik melalui
pusat lingkaran ke sekeliling lingkaran tersebut.

* Pengertian radian.

1 (satu) radian adalah besarnya sudut tengah lingkaran yang panjang busurnya sama dengan jari-
jarinya.

Besarnya sudut :

S
 = radian
R

S = panjang busur

R = jari-jari

Jika panjang busur sama dengan jari-jari, maka  = 1 radian.

Satu radian dipergunakan untuk menyatakan posisi suatu titik yang bergerak melingkar (beraturan
maupun tak beraturan) atau dalam gerak rotasi.

Keliling lingkaran = 2 x radius, gerakan melingkar dalam 1 putaran = 2 radian.

1 putaran = 3600 = 2 rad.

360
1 rad = = 57,30
2

2. Frekuensi dan periode


Waktu yang diperlukan P untuk satu kali berputar mengelilingi lingkaran di sebut waktu edar atau
perioda dan diberi notasi T. Banyaknya putaran per detik disebut Frekwensi dan diberi notasi f. Satuan
frekwensi ialah Herz atau cps (cycle per second).

1
Jadi antara f dan T kita dapatkan hubungan: f . T = 1 f =
T
3. Kecepatan sudut dan kecepatan linier
Jika dalam waktu T detik ditempuh jalan sepanjang keliling lingkaran ialah 2R, maka kelajuan
s
partikel P untuk mengelilingi lingkaran dapat dirumuskan : v =
t

Kecepatan ini disebut kecepatan linier dan diberi notasi v.

Kecepatan anguler (sudut) diberi notasi  adalah perubahan dari perpindahan sudut persatuan
waktu (setiap saat). Biasanya dinyatakan dalam radian/detik, derajat perdetik, putaran perdetik (rps)
atau putaran permenit (rpm).

Bila benda melingkar beraturan dengan sudut rata-rata ()dalam radian perdetik :

sudut gerakan (radian)


=
waktu (det ik ) yang diperlukan untuk membentuk sudut tersebut .


=
t

2
jika 1 putaran maka :  = rad/detik atau =2f
T

Dengan demikian besarnya sudut yang ditempuh dalam t detik :

=t atau =2ft

Dengan demikian antara v dan  kita dapatkan hubungan :

v=R

4. Gaya sentripetal
Jika suatu benda yang mengalami gerak melingkar beraturan mempertahankan kecepatan tetap
yang dimilikinya, berarti ada percepatan yang selalu tegak lurus dengan arah kecepatannya, sehingga
lintasannya selalu lingkaran. Percepatan yang diperlukan mengarah ke arah pusat lingkaran dan disebut
percepatan sentripetal. Menurut Sears dan Zemansky, karena arahnya yang ke pusat inilah maka
percepatan itu disebut percepatan sentripetal atau percepatan radial yang berarti mencari pusat.
Y X

v

v2  v1

v = v2 - v1

Gambar 5. Benda mengalami gerak melingkar berpindah dari titik X ke titik Y

Benda yang bergerak dengan kecepatan v1 di titik X dan kecepatan v2 di titik Y pada suatu
lingkaran berjari-jari r, menempuh busur lingkaran sepanjang s = .r , maka analog dengan itu
besar selang kecepatannya sebesar v = .v, sehingga percepatan sentripetalnya adalah

Δv
a=
Δt

Δθ.v
a=
Δt

Δθ
karena =
Δt

maka a = .v

v2
Substitusikan persamaan v = .r maka diperoleh a =  . r atau a =
2
r

Arah percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat dimanapun benda itu berada dan selalu tegak
lurus dengan vektor kecepatannyan
Gambar 6. Arah percepatan sentripetal selalu tegak
lurus vektor kecepatannya

Hubungan Roda-roda

1. Seporos
Gambar di samping adalah contoh ilustrasi hubungan roda-roda
satu poros atau satu pusat seperti hubungan roda pada gir belakang
dengan roda belakang sepeda ontel. Jadi anggap saja dua lingkaran
di atas adalah gir dan roda sepeda. Pada saat sepeda bergerak
maju, roda belakang berputar searah jarum jam. Demikian pula
dengan gir belakang.

Setelah selang waktu tertentu, gir belakang dan roda


menempuh posisi sudut yang sama. Ini berarti, kecepatan sudut
gir belakang dan roda belakang adalah sama. Jadi, pada roda-roda yang sepusat berlaku rumus atau
persamaan sebagai berikut:

ωA = ωB

vA vB Keterangan:

=
RA RB ω = kecepatan sudut (rad/s)
vA RA v = kecepatan linear (m/s)

=
vB RB R = jari-jari (m)

2. Dihubungkan dengan rantai


Gambar di samping adalah contoh ilustrasi hubungan
roda-roda yang dihubungkan dengan sabuk atau
rantai seperti hubungan roda pada gir belakang
dengan gir depan sepeda ontel. Jadi anggap saja dua
lingkaran di atas adalah gir belakang dan gir depan
sepeda. Ketika sepeda bergerak maju, gir depan dan
gir belakang akan berputar searah jarum jam. Sehingga dapat dikatakan arah kecepatan sudut kedua gir
adalah sama.
Dari pengertian kecepatan linear, diketahui bahwa arah kecepatan linear selalu menyinggung lingkaran.
Rantai atau tali yang digunakan untuk menghubungkan gir belakang dan gir depan, dipasang pada
sebelah luar setiap gir. Pada saat bergerak, kecepatan rantai atau tali menyinggung bagian luar gir.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa arah dan besar kecepatan linear (tangensial) pada dua roda yang
dihubungkan dengan tali atau rantai adalah sama. Sehingga berlaku persamaan sebagai berikut:

Keterangan:
vA = vB

ω = kecepatan sudut (rad/s)


ωARA = ωBRB

v = kecepatan linear (m/s)

R = jari-jari (m)
3. Bersinggungan
Hubungan roda-roda yang bersinggungan
dapat kalian jumpai pada mesin jam analog,
dimana mesin jam tersebut menggunakan
roda-roda bergerigi yang saling
bersinggungan satu sama lain. Jika kalian
tidak percaya, silahkan kalian bongkar jam
dinding atau jam tangan analog kalian.
Gambar di samping adalah contoh ilustrasi
dua roda yang bersinggungan.

Jika roda yang lebih besar berputar searah jarum jam, maka roda yang lebih kecil akan berputar berlawanan
arah jarum jam sehingga dapat dikatakan arah kecepatan sudut pada dua roda yang bersinggungan adalah
berlawanan. Akan tetapi, pada titik persinggungan, besar kecepatan linear kedua roda adalah sama.
Sedangkan kecepatan angulernya akan berbeda, bergantung pada jari-jari masing-masing roda atau jumlah
gir yang dimilikinya. Jadi pada dua roda yang saling bersinggungan berlaku persamaan berikut:

Keterangan:
vA = vB

ω = kecepatan sudut (rad/s)


ωA R A = ωB RB

v = kecepatan linear (m/s)

R = jari-jari (m)

E. Alat dan Bahan


1. Gir dengan berbagai ukuran (diameter berbeda-beda)
2. Motor listrik
3. Mur dan baut
4. Bor
5. Akrilik
6. Saklar
7. Kabel
8. Steker

F. Tahap Pembuatan
Langkah-langkah pembuatan alat peraga hubungan roda-roda adalah sebagai berikut :
1. Menggambar desain alat.
2. Membuat rancangan bahan-bahan yang dibutuhkan.
3. Menyiapkan 2 papan akrilik untuk dudukan yang diposisikan secara horizontal dan
vertikal. Akrilik yang dipasang vertikal sebagai dudukan dari roda-roda dan akrilik
horizontal sebagai tempat dudukan saklar.
4. Bor roda-roda tersebut dan hubungkan dengan motor listrik kecil. Rangkai sedemikian
rupa sehingga kabel, steker dan roda yang telah dihubungkan dengan motor menjadi satu
kesatuan yang utuh.
5. Roda yang telah dihubungkan dengan rotor, kemudian dihubungkan bersinggungan
dengan roda lain yang diameternya berbeda. Rangkai semua alat dan bahan pada akrilik
yang telah disediakan sebelumnya.
6. Rangkai roda-roda yang telah dihubungkan tersebut pada akrilik vertikal, dan rangkai juga
saklar pada akrilik horizontal.
7. Mengecat roda-roda sekaligus mempercantik penampilan alat peraga.

G. Kesimpulan
Alat peraga memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran yang dapat menciptakan
kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik. Alat peraga hubungan roda-roda
pada materi gerak melingkar diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami konsep dari
materi tersebut.
Prinsip kerja alat peraga hubungan roda-roda, yaitu memutar roda-roda dengan
memberikannya arus listrik AC (PLN). Dari gerakan memutar roda-roda tersebut siswa dapat
melihat secara konkret bagaimana cara kerja dari alat peraga tersebut.

Anda mungkin juga menyukai