Anda di halaman 1dari 16

asX

K-13

l
K
e

FIS
IKA
GERAK MELINGKAR BERATURAN

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
Memahami definisi gerak melingkar beraturan dan ciri-cirinya.
Memahami besaran-besaran dalam gerak melingkar beraturan.
Memahami hubungan roda-roda pada gerak melingkar beraturan.

A. Gerak Melingkar Beraturan


Gerak melingkar beraturan (GMB) merupakan gerak suatu benda yang menempuh
lintasan berupa lingkaran dengan besar kecepatan linear tetap. Meskipun besar
kecepatan linearnya tetap, arah kecepatan linear selalu berubah dan menyinggung
lingkaran. Pada gerak melingkar beraturan, besar kecepatan sudut dan arah
kecepatan sudut selalu tetap sehingga tidak ada percepatan sudut pada gerak
tersebut.

v B

O

v
A
B. Besaran-Besaran dalam GMB
1. Perpindahan Sudut
Perpindahan sudut merupakan perpindahan partikel pada gerak melingkar dengan
acuan tertentu. Perhatikan gambar berikut.

B
r
O  s
r
A

Untuk berpindah dari posisi A ke B, roda telah menempuh perpindahan


sudut sebesar . Ini berarti, benda telah berputar sejauh  melalui jarak
linear gerak s. Besarnya  dalam radian adalah perbandingan antara jarak linear
s dan jari-jari roda
r. Secara matematis, dapat dinyatakan sebagai berikut.
Keterangan:
=
s r  = perpindahan sudut (rad);
s = jarak linear (m); dan
r = jarak partikel ke pusat lingkaran (m).

Satuan θ dalam Standar Internasional (SI) adalah radian. Satu radian (1


rad) didefiniskan sebagai sudut saat panjang busur lingkaran (s) sama dengan
jari-jari lingkaran tersebut (r). Perhatikan bahwa jika s = r, maka θ bernilai
1 rad.

Hubungan antara sudut bersatuan radian dan sudut bersatuan derajat adalah
sebagai berikut.
Satu putaran = keliling lingkaran =
2r Sudut 1 putaran = 2 rad
Sudut 1 putaran = 360°
2 rad = 360°
360
1 rad = o = 57, 3o
2

2
Contoh Soal 1

Ubahlah satuan sudut


berikut. 1. 120o = ... rad
1
2.  rad = ...
derajat 3
Pembahasan:
1. Oleh karena 2 rad = 360°, maka:
120 2
120o = o  2 rad =  rad
o
360 3
2. Oleh karena 2 rad = 360°, maka:
1 1 360
 rad =   o = 60o
3 3 2

2. Periode dan Frekuensi


Periode adalah waktu yang dibutuhkan suatu benda yang begerak melingkar
untuk melakukan satu putaran penuh. Frekuensi adalah banyaknya putaran yang
ditempuh oleh suatu benda yang bergerak melingkar tiap sekon.
Keterangan:
Tt fn T = periode (s);
n t f = frekuensi (Hz);
n = banyaknya putaran; dan
t = lamanya putaran (s).

Hubungan antara periode dan frekuensi adalah sebagai berikut.

f1
T

Selain definisi tersebut, satu periode juga dapat didefinisikan sebagai berikut.
Keterangan:
T = perpindahan sudut = 2
kecepatan sudut T = periode (s); dan
 = kecepatan sudut (rad/s).
Contoh Soal 2

Sebuah benda melakukan 480 kali putaran selama 2 menit. Besar frekuensi
dan periode putaran benda tersebut adalah ....
Pembahasan:
Diketahui:
n = 480 kali
t = 2 menit = 120 s
Ditanya: f dan T =
.....................?
Dijawab:
Frekuensi dan periode putaran suatu benda dirumuskan sebagai berikut.
n 480
f   4Hz
t 120
t 120 1
T   0,25s
n 480 4
Jadi, besar frekuensi dan periode putaran benda tersebut berturut-turut adalah 4
Hz dan 0,25 s.

3. Kecepatan Sudut
Kecepatan sudut (kecepatan anguler) adalah besarnya sudut yang ditempuh
tiap satuan waktu. Satuan kecepatan sudut adalah rad/s. Adapun satuan lain
yang sering digunakan untuk menentukan kecepatan sudut pada sebuah mesin
adalah rotation
2
per minutes (rpm). 1 rpm = 2 rad/menit = rad/s.
60
Keterangan:
  2  2 f
 = kecepatan sudut (rad/s);
T
T = periode (s); dan
f = frekuensi (Hz).

Contoh Soal 3

Jika speedometer sebuah motor menunjukkan angka 1500 rpm, maka


kecepatan sudut putaran mesin motor tersebut dalam satuan rad/s adalah
....
Pembahasan:
Diketahui:
 = 1500 rpm
Ditanya:  (rad/s) =
...? Dijawab:
2
Oleh karena 1 rpm = rad/s, maka:
60
2
 = 1500  rad/s = 50 rad/s
60
Jadi, kecepatan sudut putaran mesin motor tersebut dalam satuan rad/s
adalah 50 rad/s.

Contoh Soal 4

Sebuah benda bergerak melingkar dengan kecepatan sudut 50 rad/s.


Frekuensi putaran gerak benda tersebut adalah ....
Pembahasan:
Diketahui:
 = 50 rad/s
Ditanya: f =.?
Djawab:
Kecepatan sudut suatu benda yang bergerak melingkar dirumuskan sebagai
berikut.
 = 2f
 50 = 2f
 f = 25 Hz
Jadi, frekuensi putaran gerak benda tersebut adalah 25 Hz.

4. Kecepatan Linear dan Percepatan Sentripetal


Kecepatan linear adalah kecepatan benda yang arahnya selalu menyinggung
lintasan lingkaran. Kecepatan linear juga selalu tegak lurus dengan garis yang
ditarik dari pusat lingkaran ke titik tangkap vektor kecepatan pada saat itu (jari-
jari lingkaran).
Secara umum, kecepatan linear didefinisikan sebagai hasil bagi panjang
lintasan linear yang ditempuh benda dengan selang waktunya. Panjang
lintasan dalam gerak melingkar berupa keliling lingkaran, yaitu 2r. Jika selang
waktu yang diperlukan untuk menempuh satu putaran adalah 1 periode (T),
maka kecepatan linear dirumuskan sebagai berikut.

v  2 r 
r T

Arah kecepatan linear pada gerak melingkar beraturan selalu berubah


sehingga terdapat percepatan pada gerak tersebut. Percepatan yang
dimaksud adalah percepatan sentripetal atau radial. Percepatan sentripetal
merupakan percepatan yang arahnya selalu menuju pusat lingkaran dan tegak
lurus dengan kecepatan linearnya. Fungsi percepatan sentripetal ini adalah
untuk mengubah arah kecepatan benda. Secara matematis, percepatan
sentripetal dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
v2 as = percepatan sentripetal (m/s²);
as 2  R
R
v = kecepatan linear (m/s);
R = jari-jari lintasan melingkar (m); dan
 = kecepatan sudut (rad/s).

5. Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal merupakan gaya yang ditimbulkan akibat percepatan
sentripetal. Sama halnya dengan percepatan sentripetal, gaya sentripetal
juga mengarah ke pusat lingkaran. Gaya sentripetal harus selalu ada agar objek
tetap bergerak dalam lintasannya. Secara matematis, gaya sentripetal
dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
v 22
Fs  mas  m m R Fs = gaya sentripetal (N);
R
as = percepatan sentripetal (m/s²);
v = kecepatan linear (m/s);
R = jari-jari lintasan melingkar (m); dan
 = kecepatan sudut (rad/s).

Contoh Soal 5
Sebuah benda bermassa 0,05 kg diikat dengan tali yang panjangnya 0,5
meter. Jika benda diputar dengan kecepatan sudut 8 rad/s, tentukanlah:
a. kecepatan linearnya; c. percepatan sentripetalnya; dan
b. frekuensi putarannya; d. gaya sentripetalnya.
Pembahasan:
Diketahui:
m = 5  10–2 kg
L = R = 0,5 m
 = 8 rad/s
Ditanya: a. v = ...? c. as = ...?
b. f = ... ? d. Fs = ...?
Dijawab:
a. Oleh karena benda bergerak melingkar beraturan, maka kecepatan
linearnya dirumuskan sebagai berikut.
v = .R
= 8  0,5
= 4 m/s
Jadi, kecepatan linear benda tersebut adalah 4 m/s.
b. Berdasarkan rumus kecepatan sudut, diperoleh:
ω = 2.f
8 = 2.f
4
f = Hz
4
Jadi, frekuensi putarannya adalah Hz.
c. 
Berdasarkan rumus percepatan sentripetal, diperoleh:
as = 2 R
= 8² . 0,5
= 32 m/s²
Jadi, percepatan sentripetalnya adalah 32 m/s².
d. Berdasarkan rumus gaya sentripetal, diperoleh:
Fs = m.as
= 5  10–2.32
= 1,6 N
Jadi, gaya sentripetalnya adalah 1,6 N.
Contoh Soal 6

Benda bermassa 50 gram diikat dengan tali yang panjangnya 1 meter dan
diputar horizontal sehingga bergerak melingkar beraturan. Jika dalam waktu 4
sekon terjadi 2 putaran, maka percepatan sentripetal benda tersebut adalah
(² =10)
Pembahasan:
Diketahui:
m = 50 gram = 0,05 kg
L=R=1m
t =4s
n = 2 putaran
² = 10
Ditanya: as =. ?
Dijawab:
Mula-mula, tentukan frekuensi putarannya.
n
f =2 1
t = Hz
4 2
Kemudian, tentukan percepatan sentripetalnya dengan rumus berikut.
as = ω2 R = (2f)². R

=æ 1ö2
è ÷ .1
çç2 2ø÷
= ².
= 10 m/s²
Jadi, percepatan sentripetal benda tersebut adalah 10 m/s².

Contoh Soal 7

Benda bermassa 5 kg diikat dengan tali yang panjangnya 1 meter dan diputar
vertikal sehingga bergerak melingkar beraturan. Jika frekuensi putarannya 2
Hz dan g =10 m/s², maka tegangan tali saat benda di titik tertinggi adalah
(²=10)
Pembahasan:
Diketahui:
m = 5 kg
L=R=1m
f = 2 Hz
g = 10 m/s²
² = 10
Ditanya: T =
... ? Dijawab:
Uraikan dahulu gaya-gaya yang bekerja pada benda di titik tertinggi.

F
s

T m
g
R

Agar benda tidak terlempar, maka:


F = 0
FS – T – w = 0
T = FS – w
= FS – mg
= m 2 R – m.g
= m(2f)2.R – m.g
= 5 .42.4 .1 – 5.10
= 800 – 50
= 750 N
Jadi, tegangan tali saat benda di titik tertinggi adalah 750 N.
C. Hubungan Roda-Roda
1. Hubungan Roda-Roda Sepusat atau Seporos

R
1

R
2

Roda-roda sepusat atau seporos memiliki kecepatan sudut yang sama.

1 = 2
v1  v2
R1R2

Jika R2 > R1, maka v2 > v1.

2. Hubungan Roda-Roda yang Bersinggungan atau Dihubungkan


dengan Rantai

R1 R2 R R
1 2

Roda-roda yang bersinggungan atau dihubungkan dengan rantai memiliki


kecepatan linear yang sama.

v1 = v2
1.R1 = 2.R2

Jika R1 < R2, maka 1 > 2.


Contoh Soal 8

Tiga buah roda dihubungkan seperti gambar berikut.

R
C
R
A
R
B

Jika jari-jari roda A, B, dan C berturut-turut 8 cm, 2 cm, dan 6 cm, maka
perbandingan kecepatan sudut roda A dan B adalah ....
Pembahasan:
Diketahui:
RA = 8 cm
RB = 2 cm
RC = 6 cm
Ditanya: A : B =. ?
Dijawab:
Oleh karena roda B dan C seporos, maka berlaku:
B = C

Oleh karena roda A dan C dihubungkan dengan rantai, maka berlaku:


vA = vC

A.RA = C.RC (B = C)


A.RA = B.RC
A RC 6 3
  
B RA 8 4
Jadi, perbandingan kecepatan sudut roda A dan B adalah 3 : 4.
Contoh Soal 9

Hubungan roda A, B, C, dan D digambarkan seperti berikut.

R
C

R R
A B
R
D

Diketahui jari-jari roda A sama dengan jari-jari roda B yaitu sebesar R, jari-jari
roda C = 1,5R, dan jari-jari roda D = 3R. Jika roda A diputar dengan laju konstan
12 m/s, maka kecepatan linear roda D adalah ....
Pembahasan:
Diketahui:
RA = RB =
R RC =
1,5R RD =
3R
vA = 12 m/s
Ditanya: vD =. ?
Dijawab:
Oleh karena roda A dan C dihubungkan dengan rantai, maka berlaku:
vA = vC

Oleh karena roda B, C, dan D seporos, maka berlaku:


B = C = D

Oleh karena C = D, maka:


C = D
vC vD
 (v = v )
RC RD A C

v A vD
RC  RD
12 vD

1,5R 3R

vD = 24 m/s
Jadi, kecepatan linear roda D adalah 24 m/s.

Contoh Soal 10

Hubungan roda A, B, C, dan D digambarkan seperti berikut.

R
R C
A

R
D

R
B

3
Diketahui jari-jari roda D adalah R = 2 cm, jari-jari roda C = R , jari-jari roda
A dua
2
kali jari-jari roda C, dan jari-jari roda B = 2R. Jika kecepatan sudut roda A = 200
rad/s, maka kecepatan linear roda B adalah ....
Pembahasan:
Diketahui:
RD = R = 2 cm = 0,02 m
3
R = R = 1,5R
C
2
RA = 2RC = 2( 3 R) = 3R
2
RB = 2R
A = 200 rad/s
Ditanya: vB = ...
?
Dijawab:
Berdasarkan gambar pada soal, diperoleh:
vA = vC (bersinggungan)
vB = vD (dihubungkan dengan rantai)
C = D (seporos)

Mula-mula, tentukan dahulu kecepatan linear roda A.


vA  ArA
 200.3R
 200.3.0, 02
 12 m/s

Kemudian, gunakan hubungan roda-roda tersebut untuk menentukan


kecepatan linear roda B.
C = D

vC vD
 (v = v )
RC RD A C

v A vD
RC  RD

12 vD
1,5R R

vD = 8 m/s
Oleh karena vB = vD, maka vB = 8 m/s
Jadi,kecepatan linear roda B adalah 8
m/s.

Anda mungkin juga menyukai