A. Deskripsi
Modul siswa tentang Suhu dan Kalor ini terdiri atas 4 bagian proses pembelajaran yang meliputi 4
kompetensi dasar, yaitu:
1. Memahami konsep suhu dan kalor, yang terdiri dari satu kegiatan belajar, yaitu Kegiatan
Belajar 1 yang membahas tentang pengertian suhu dan kalor, penentuan skala suhu dan
termometer, jenis-jenis skala suhu, dan jenis-jenis termometer. Pembelajaran ini dialokasikan
4 jam pembelajaran.
2. Menguasai pengaruh kalor terhadap zat, yang terdiri dari satu kegiatan belajar, yaitu Kegiatan
Belajar 2 yang membahas tentang persamaan kalor (kalor jenis, kapasitas kalor), asas Black,
perubahan wujud zat dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari, serta diagram perubahan
wujud zat dihubungkan dengan suhu dan kalor, rumus pemuaian panjang, luas dan volum
serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran ini dialokasikan 6 jam
pembelajaran.
3. Melakukan perhitungan yang berkaitan dengan suhu dan kalor, yang terdiri dari satu kegiatan
belajar, yaitu Kegiatan Belajar 3 yang membahas tentang persamaan kalor dalam perhitungan,
asas Black dalam perhitungan, perhitungan kalor dalam perubahan wujud zat melalui diagram,
rumus pemuaian panjang, luas, dan volum. Pembelajaran ini dialokasikan 6 jam pembelajaran.
4. Mengenal cara perpindahan kalor, yang terdiri dari satu kegiatan belajar, yaitu Kegiatan
Belajar 4 yang membahas tentang konduksi, konveksi, radiasi, konduktor dan isolator termal,
kondensor dan radiator. Pembelajaran ini dialokasikan 4 jam pembelajaran.
5. Evaluasi untuk Menerapkan konsep suhu dan kalor dialokasikan 2 jam pembelajaran.
Setelah mempelajari modul ini, kompetensi yang diharapkan adalah siswa dapat memahami dan
menerapkan konsep-konsep yang berhubungan dengan suhu dan kalor dalam kehidupan seharihari maupun dalam memecahkan permasalahan-permasalahan perhitungan yang terkait.
Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan modul ini adalah pendekatan siswa aktif
melalui metode: pemberian tugas, diskusi pemecahan masalah, serta presentasi. Guru merancang
pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk berperan aktif
dalam membangun konsep secara mandiri ataupun bersama-sama.
B. Prasyarat
Kemampuan awal yang diperlukan untuk mempelajari modul ini adalah siswa telah mempelajari
dan menguasai tentang besaran, lambang, dan satuannya, konversi satuan, volume, luas.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Penjelasan Bagi Siswa
a. Bacalah modul ini secara berurutan dari Kata Pengantar sampai Cek Kemampuan,
pahami benar isi dari setiap babnya.
b. Setelah Anda mengisi Cek Kemampuan, apakah Anda termasuk kategori orang yang
perlu mempelajari modul ini? Apabila Anda menjawab YA, maka pelajari modul ini!
c. Laksanakan semua tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi Anda berkembang
sesuai standar.
d. Buatlah rencana belajar Anda dengan menggunakan format seperti yang ada dalam
modul, konsultasikan dengan guru dan institusi pasangan penjamin mutu, hingga
mendapat persetujuan.
e. Lakukan kegiatan belajar untuk mendapatkan kompetensi sesuai rencana kegiatan belajar
yang telah Anda susun dan disetujui oleh guru dan institusi pasangan penjamin mutu.
f. Setiap mempelajari satu kompetensi dasar, Anda harus mulai dari menguasai
pengetahuan pendukung (uraian materi), melaksanakan tugas-tugas, mengerjakan
lembar latihan.
g. Dalam mengerjakan lembar latihan, Anda jangan melihat kunci jawaban terlebih dahulu
sebelum mengerjakan lembar latihan.
h. Laksanakan Lembar Kerja untuk pembentukan psikomotorik skills, sampai Anda benarbenar terampil sesuai standar. Apabila Anda mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugas ini, konsultasikan dengan guru Anda!
2. Peran Guru
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing siswa melualui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar
c. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik baru dan menjawab pertanyaan
siswa mengenai proses belajar siswa.
d. Membantu siswa dalam menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika
diperlukan
g. Melaksanakan penilaian.
h. Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi dan
merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya.
i. Mencatat pencapaian kemajuan siswa.
D. Tujuan Akhir
Spesifikasi kinerja yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti seluruh kegiatan belajar
adalah siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian suhu
2. Merumuskan pengertian kalor melalui percobaan
3. Membedakan pengertian titik tetap atas dan titik tetap bawah suatu termometer
4. Menentukan titik tetap atas dan titik tetap bawah suatu termometer melalui demonstrasi
5. Mengidentifikasi jenis-jenis skala suhu
6. Mengkonversi nilai suatu suhu ke dalam skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin
7. Membedakan jenis-jenis termometer
8. Mengidentifikasi hubungan antara kalor, massa, dan perubahan suhu untuk menemukan
persamaan kalor
9. Merumuskan asas Black secara kualitatif dan kuantitatif
10. Mengidentifikasi peristiwa perubahan wujud zat melalui demonstrasi
11. Menjelaskan diagram perubahan wujud zat dalam hubungannya dengan suhu dan kalor
12. Membedakan muai panjang, muai luas, dan muai volum dari contoh-contoh dalam kehidupan
sehari-hari
13. Merumuskan pemuaian panjang, luas dan volum secara kuantitatif
14.
15.
16.
17.
18.
8.2 Menguasai
pengaruh kalor
terhadap zat.
Indikator
Materi
Belajar
Menjelaskan pengertian
suhu dan kalor
Menentukan titik tetap
atas dan titik tetap
bawah suatu
termometer
Mengidentifikasi jenisjenis skala suhu
Membedakan jenis-jenis
termometer
Pengertian
suhu dan kalor
Penentuan
skala suhu
dan
termometer
Jenis-jenis
skala suhu
Jenis-jenis
termometer
Mengidentifikasi
persamaan kalor
Memformulasikan asas
Black secara kuantitatif
Mengidentifikasi
peristiwa perubahan
wujud zat dari contoh
dalam kehidupan
sehari-hari
Menganalisa perubahan
wujud zat secara
kuantitatif melalui
diagram
Merumuskan pemuaian
panjang, luas dan
volum secara kuantitatif
Persamaan
kalor (kalor
jenis,
kapasitas
kalor)
Asas Black
Perubahan
wujud zat dan
contohnya
dalam
kehidupan
sehari-hari
Diagram
perubahan
wujud zat
dihubungkan
dengan suhu
dan kalor
Rumus
pemuaian
panjang, luas
dan volum
serta
contohnya
dalam
kehidupan
sehari-hari
8.3 Melakukan
perhitungan yang
berkaitan dengan
suhu dan kalor
Menerapkan
persamaan kalor dalam
perhitungan
Menerapkan asas Black
dalam perhitungan
Menghitung kalor yang
diperlukan dalam
perubahan wujud suatu
zat
Menerapkan rumus
pemuaian panjang,
luas, dan volum dalam
masalah fisika seharihari
Membandingkan
peristiwa perpindahan
kalor secara konduksi,
konveksi dan radiasi.
Mengidentifikasi cara
mengurangi
perpindahan kalor
Persamaan
kalor dalam
perhitungan
Asas Black
dalam
perhitungan
Perhitungan
kalor dalam
perubahan
wujud zat
melalui
diagram
Rumus
pemuaian
panjang, luas,
dan volum
Konduksi
Konveksi
Radiasi
Konduktor dan
isolator termal
Kondensor
dan radiator
F. Cek Kemampuan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Pertanyaan
Ya
Dapatkah Anda menjelaskan pengertian suhu dan kalor?
Dapatkah Anda menentukan titik tetap atas dan titik tetap bawah
suatu termometer?
Dapatkah Anda mengidentifikasi jenis-jenis skala suhu?
Dapatkah Anda membedakan jenis-jenis termometer?
Tahukah Anda mengenai persamaan kalor?
Tahukah Anda mengenai asas Black secara?
Dapatkah Anda mengidentifikasi peristiwa perubahan wujud zat dari
contoh dalam kehidupan sehari-hari?
Dapatkah Anda menganalisa perubahan wujud zat secara kuantitatif
melalui diagram?
Tahukah Anda mengenai pemuaian panjang, luas dan volum secara
kuantitatif?
Dapatkah Anda menerapkan persamaan kalor dalam perhitungan?
Dapatkah Anda menerapkan asas Black dalam perhitungan?
Dapatkah Anda menghitung kalor yang diperlukan dalam perubahan
wujud suatu zat?
Dapatkah Anda menerapkan rumus pemuaian panjang, luas, dan
volum dalam masalah fisika sehari-hari?
Dapatkah Anda membandingkan peristiwa perpindahan kalor secara
konduksi, konveksi dan radiasi?
Tahukah Anda cara-cara untuk mengurangi perpindahan kalor?
Tidak
Apabila Anda menjawab Tidak pada salah satu pertanyaan di atas, pelajarilah materi tersebut
pada modul ini. Apabila Anda menjawab Ya pada semua pertanyaan, maka lanjutkanlah
dengan mengerjakan tugas, tes formatif dan evaluasi yang ada pada modul!
BAB II PEMBELAJARAN
Kegiatan
Pencapaian
Tgl
Jam
Tempat
Paraf
Siswa
Guru
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Singaraja,..................................
Siswa,
(.................................................)
(..................................................)
2. Rumuskan hasil belajar Anda sesuai standar bukti belajar yang telah ditetapkan.
a. Untuk penguasaan pengetahuan, Anda dapat membuat suatu ringkasan menurut
pengertian Anda sendiri terhadap konsep-konsep yang berkaitan dengan standar
kompetensi yang telah Anda pelajari.
b. Tahapan pekerjaan dapat Anda tuliskan/gambarkan dalam diagram alir, yang telah
dilengkapi dengan penjelasannya (siapa penanggung jawab setiap tahapan pekerjaan,
siapa yang terlibat, kapan direncanakan, kapan direlisasikan, dan hasilnya apa).
c. Produk hasil praktik kegiatan di produksi dapat Anda kumpulkan berupa contoh benda
kerja atau dalam bentuk visualisasinya (gambar, foto, dan lain-lain)
d. Setiap tahapan proses akan diakhiri, lakukanlah diskusi dengan guru pembimbing untuk
mendapatkan persetujuan, dan apabila ada hal-hal yang harus dibetulkan/dilengkapi,
maka Anda harus melaksanakan saran guru pembimbing Anda.
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1 : KONSEP SUHU DAN KALOR
a. Tujuan Kegiatan Belajar 1
Setelah mempelajari uraian kegiatan belajar ini, Anda diharapkan:
1) Menjelaskan pengertian suhu
2) Merumuskan pengertian kalor melalui percobaan
3) Membedakan pengertian titik tetap atas dan titik tetap bawah suatu termometer
4) Menentukan titik tetap atas dan titik tetap bawah suatu termometer melalui
demonstrasi
5) Mengidentifikasi jenis-jenis skala suhu
6) Mengkonversi nilai suatu suhu ke dalam skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan
Kelvin
7) Membedakan jenis-jenis termometer
b. Uraian Materi Kegiatan Belajar 1
KONSEP SUHU DAN KALOR
SUHU
Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda. Suhu dapat diukur dengan
menggunakan alat yang disebut termometer. Sifat yang diukur untuk menyatakan suhu
disebut sifat termometrik. Satuan suhu adalah derajat.
Zat cair yang biasa digunakan untuk mengisi termometer adalah air raksa karena raksa
memiliki beberapa kebaikan seperti:
- segera dapat mengambil panas benda yang akan diukur sehingga suhu air raksa
segera dapat sama dengan suhu benda yang diukur
- dapat dipakai untuk mengukur suhu yang rendah sampai yang tinggi sebab air raksa
memiliki titik beku pada 39oC dan titik didihnya pada suhu 357oC
- tidak membasahi dinding tabung sehingga pengukurannya menjadi lebih teliti
- pemuaian air raksa teratur, artinya linier terhadap kenaikan suhu kecuali pada suhu
yang sangat tinggi
- mudah dilihat karena air raksa mengkilap
Alkohol dapat juga digunakan untuk mengisi tabung termometer karena alkohol dapat
mengukur suhu yang lebih rendah lagi tetapi tidak dapat mengukur suhu yang tinggi
sebab titik bekunya -144oC dan titik didihnya 78oC. Jadi termometer alkohol sangat baik
untuk mengukur suhu-suhu yang rendah tetapi tidak dapat mengukur suhu-suhu yang
tinggi.
Air tidak digunakan untuk mengisi termometer karena jangkauan suhu air terbatas (0 oC
100oC), tidak berwarna sehingga sulit dilihat, membasahi dinding tempatnya dan
memerlukan waktu lama sehingga mengurangi ketelitian pembacaan skala.
Untuk menyatakan suhu dengan bilangan diperlukan patokan suhu yang tetap yang dapat
dibuat kembali dengan mudah dan teliti. Patokan suhu yang digunakan disebut titik tetap.
termometer
pengaduk
tutup kayu
bejana kecil
bejana besar
gabus
Gambar kalorimeter
Kalorimeter dibuat dari bejana yang sudah diketahui kalor jenisnya (ck) misalnya tembaga
atau aluminium. Bejana ini dimasukkan ke dalam bejana yang lebih besar kemudian
ditutup dengan kayu. Pada tutup ini dilengkapi dengan dua buah lubang, yang satu untuk
termometer dan yang satunya untuk pengaduk. Supaya tidak ada panas yang hilang, di
antara bejana yang kecil dan yang besar diletakkan gabus. Langkah-langkah penggunaan
kalorimeter yaitu:
- Kalorimeter dan pengaduknya ditimbang (mk)
- Kalorimeter diisi air lalu ditimbang lagi. Hasilnya dikurangi dengan mk, maka diperoleh
massa air (ma).
- Suhu kalorimeter berikut air dan pengaduknya diukur dengan termometer (ta = tk)
- Bahan yang akan diukur kalor jenisnya ditimbang (mx)
- Bahan dipanaskan kemudian diukur suhunya (tx)
- Bahan yang sudah dipanaskan dimasukkan ke dalam kalorimeter dan diaduk perlahan
kemudian diukur suhu campurannya (tcp)
Dalam hal ini, yang melepaskan kalor adalah bahan yang akan dicari kalor jenisnya dan
benda yang menerima kalor adalah air dan kalorimeter. Menurut hukum kekekalan energi:
Qlepas = Qterima ....................................................................................................................(1)
mx . cx . (tx tcp) = mk . ck . (tcp tk) + ma . ca . (tcp ta)
Dengan memasukkan harga-harga dari hasil pengukuran di atas maka kalor jenis bahan
(cx) dapat dihitung.
c. Rangkuman Materi Kegiatan Belajar 1
Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda.
Satuan suhu adalah derajat.
Jenis-jenis skala suhu antara lain skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
Termometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur suhu dengan tepat dan
menyatakannya dengan angka.
Kalorimeter adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya
kalor jenis dari suatu zat.
e. Tes Formatif 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!
1. Explain the definition of the following terms:
a. Thermometric property
b. Fixed point of thermometer
c. Absolute zero temperature
2. An object has temperature of 25oC. Express the temperature of the object in the
Reamur, Fahrenheit, and Kelvin scales!
3. The following table shows the freezing and boiling points of the liquids which are used
in thermometers.
Liquid
Freezing point (oC)
Boiling point (oC)
Ethanol
-114
78
Mercury
-39
357
Toluene
-95
111
a. Which liquid would not be suitable for measuring the boiling point of water?
Explain!
b. Why mercury can not be used in a thermometer to measure a temperature of 60oC?
4. An object has temperature of 362oF. Express the temperature of the object in the
Reamur, Celcius and Kelvin scales!
f.
Tangan kiri
.................................
..................................
Tangan kanan
..............................
.............................
1. Bandingkan hasil yang kamu peroleh ketika tangan kiri dicelupkan ke dalam air
hangat dengan keadaan ketika dicelupkan ke dalam air bersuhu sedang. Apakah
hasilnya sama? Jelaskan!
2. Bandingkan hasil yang kamu peroleh ketika tangan kanan dicelupkan ke dalam air
dingin dengan keadaan ketika dicelupkan ke dalam air bersuhu sedang. Apakah
hasilnya sama? Jelaskan!
3. Dari hasil pengamatan di atas apakah tangan/kulit kita dapat dipakai untuk mengukur
suhu?
4. Dari hasil pengamatan di atas bilamanakah akan terjadi perpindahan kalor?
Kesimpulan: ..................................
2. Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan Kegiatan Belajar 2
Setelah mempelajari uraian kegiatan belajar ini, Anda diharapkan:
1) Mengidentifikasi hubungan antara kalor, massa, dan perubahan suhu untuk
menemukan persamaan kalor
2) Merumuskan asas Black secara kualitatif dan kuantitatif
3) Mengidentifikasi peristiwa perubahan wujud zat melalui demonstrasi
4) Menjelaskan diagram perubahan wujud zat dalam hubungannya dengan suhu dan
kalor
5) Membedakan muai panjang, muai luas, dan muai volum dari contoh-contoh dalam
kehidupan sehari-hari
6) Merumuskan pemuaian panjang, luas dan volum secara kuantitatif
b. Uraian Materi Kegiatan Belajar 2
PENGARUH KALOR TERHADAP ZAT
Persamaan Kalor
Pada saat memanaskan air dengan menggunakan kompor misalnya, maka api dari
kompor memberikan kalor kepada air. Beberapa saat kemudian, air akan menjadi hangat
dan akhirnya menjadi panas. Itu berarti air mengalami kenaikan suhu. Dari kejadian ini
dapat disimpulkan bahwa kalor yang diberikan pada suatu zat dapat menaikkan suhu zat
tersebut.
Jika air telah mencapai suhu 100oC (titik didih air) dan terus dipanaskan maka lama
kelamaan air jumlah air akan semakin berkurang karena telah berubah menjadi uap atau
dengan kata lain, jika suhu suatu zat telah mencapai titik didih maka kalor yang diberikan
digunakan untuk mengubah wujud.
Semakin banyak jumlah air yang dipanaskan maka waktu yang diperlukan untuk
memanaskan air semakin lama atau dengan kata lain kalor yang diperlukan semakin
banyak.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kalor yang diberikan sebanding dengan
perubahan suhu suatu zat dan juga sebanding dengan massa zat. Secara matematis:
Q m. t
Untuk setiap zat, perbandingan antara besarnya kalor yang diperlukan dengan massa zat
dan kenaikan suhu zat adalah konstan. Atau secara matematis:
Q
= c (konstan) .........................................................................................................(2)
m. t
Besaran ini berbeda antara zat yang satu dengan zat yang lain dan dilambangkan dengan
c dan disebut kalor jenis zat. Jadi kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1oC. Dengan demikian satuan kalor jenis adalah
J/kgoC.
Persamaan dituliskan sebagai:
Q = m . c . t ...................................................................................................................(3)
Dimana: Q = banyaknya kalor (J)
m = massa zat (kg)
Q
..........................................................................................................(4)
t
Jadi kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
suatu zat sebesar 1oC dengan satuan J/oC.
Apabila suatu zat dicampur dengan zat lain yang suhunya berbeda, maka antara kedua
zat itu akan terjadi pertukaran kalor hingga tercapainya keseimbangan termal dimana
suhu kedua zat akan sama. Black menemukan bahwa pada proses pencampuran ini,
besarnya kalor yang dilepaskan oleh zat yang suhu awalnya lebih tinggi akan sama
dengan besarnya kalor yang diterima oleh zat yang suhu awalnya lebih rendah. Black
kemudian merumuskan asasnya yang berbunyi: kalor yang dilepas sama dengan kalor
yang diterima. Asas Black merupakan bentuk lain dari hukum kekekalan energi, yaitu
banyaknya energi selalu tetap. Artinya, bila sebuah benda memberikan kalor kepada
benda lain, maka kalor yang diterima sama dengan kalor yang diberikan. Secara
matematis:
Q lepas = Q terima ...........................................................................................................(5)
m1 . c1 . t1 = m2 . c2 . t2
m1 . c1 . (t1 tcp) = m2 . c2 . (tcp t2)
Dimana: m = massa zat (kg)
c = kalor jenis zat (J/kgoC)
t = suhu awal zat (oC)
tcp = suhu campuran/suhu akhir (oC)
Perubahan Wujud Zat
Telah ditunjukkan sebelumnya bahwa kalor dapat mengubah wujud suatu zat. Tapi
perubahan wujud ini tidak selalu memerlukan kalor dalam prosesnya namun ada juga
perubahan wujud yang dalam prosesnya justru melepaskan kalor. Perubahan wujud zat
dapat dibedakan menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika adalah
perubahan wujud yang terjadi pada suatu zat dimana zat tersebut dapat dikembalikan lagi
ke wujud semula atau dalam proses perubahan itu tidak dihasilkan zat baru. Misalnya lilin
jika dibakar akan meleleh dan ketika didinginkan maka akan kembali menjadi padat.
Perubahan kimia adalah perubahan wujud zat dimana zat tersebut tidak dapat kembali ke
wujud semula atau pada proses perubahan itu dihasilkan zat baru. Misalnya kertas yang
dibakar akan menjadi arang dan tidak dapat kembali lagi menjadi kertas.
Dalam pokok bahasan ini akan dibahas mengenai perubahan fisika. Perubahan fisika
meliputi melebur, membeku, mengembun, menguap, dan menyublim.
Melebur adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi cair sedangkan membeku
adalah perubahan wujud zat dari cair menjadi padat. Ketika melebur terjadi penyerapan
kalor sedangkan ketika membeku terjadi pelepasan kalor. Untuk melebur ataupun
membeku, suatu zat harus mencapai suatu suhu tertentu yang disebut titik lebur atau titik
beku. Kalor dalam joule yang diperlukan untuk meleburkan 1 kg zat padat menjadi 1 kg
zat cair pada titik leburnya disebut kalor lebur. Sebaliknya, kalor yang dilepaskan pada
waktu 1 kg zat cair membeku menjadi 1 kg zat padat pada titik bekunya disebut kalor
beku. Untuk zat yang sama, titik lebur sama dengan titik bekunya dan kalor lebur sama
dengan kalor bekunya.
Secara matematis:
L=
Q
atau Q = m . L .....................................................................................................(6)
m
Q
atau Q = m . U ..................................................................................................(7)
m
suhu (t)
V
IV
titik didih
III
II
titk lebur
I
A
kalor (Q)
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Keterangan:
- Proses I
Pada proses ini kalor yang diberikan pada zat yang bersuhu A digunakan untuk
menaikkan suhu hingga mencapai titik lebur. Besarnya kalor yang diperlukan adalah
Q1 = m . c . t
- Proses II
Pada proses ini, setelah zat mencapai titik lebur, kalor yang diberikan digunakan
untuk mengubah wujud zat yaitu melebur. Pada proses ini tidak ada perubahan suhu
pada zat tersebut atau suhu zat adalah tetap. Besarnya kalor yang diperlukan adalah
Q2 = m. . L
- Proses III
Setelah seluruh zat habis dilebur, kalor yang diberikan kembali digunakan untuk
menaikkan suhu zat hingga mencapai titik didih. Besarnya kalor yang diperlukan
adalah Q3 = m . c . t
- Proses IV
Pada proses ini, setelah zat mencapai titik didih, kalor yang diberikan digunakan
untuk mengubah wujud zat yaitu mendidih. Pada proses ini tidak ada perubahan suhu
pada zat tersebut atau suhu zat adalah tetap. Besarnya kalor yang diperlukan adalah
Q4 = m. . U
- Proses V
Setelah seluruh zat habis menjadi uap, kalor yang diberikan kembali digunakan untuk
menaikkan suhu zat. Besarnya kalor yang diperlukan adalah Q5 = m . c . t
Jadi kalor total yang diperlukan pada peristiwa perubahan wujud zat di atas yaitu:
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5
Pemuaian
Jika suatu zat diberikan kalor maka zat itu akan memuai atau bertambah besarnya
tergantung pada jenis bahan, ukuran benda mula-mula, dan besarnya perubahan suhu
atau kalor yang diberikan. Pemuaian ada tiga macam yaitu muai panjang, muai luas, dan
muai volume. Zat padat mengalami ketiga pemuaian tersebut sedangkan zat cair dan gas
hanya mengalami muai volume saja.
Muai panjang dialami oleh zat padat yang luas penampangnya sangat kecil bila
dibandingkan dengan panjangnya. Perubahan panjang per satuan panjang tiap derajat
perubahan suhu disebut koefisien muai panjang zat padat. Secara matematis:
=
L
atau
Lo . t
L = .Lo . t .............................................................................(8)
Panjang akhir suatu benda yang mengalami muai panjang dirumuskan dengan:
Lt = Lo + L atau Lt = Lo (1 + .t)
Dimana: = koefisien muai panjang (/oC)
L = perubahan panjang (m)
Lo = panjang mula-mula (m)
Lt = panjang akhir (m)
t = perubahan suhu (oC)
Koefisien muai luas suatu zat adalah perubahan luas per satuan luas tiap derajat
perubahan suhu. Secara matematis:
=
A
atau
Ao . t
A = . Ao . t .............................................................................(9)
Luas akhir suatu benda yang mengalami muai luas dirumuskan dengan:
At = Ao + A atau At = Ao (1 + .t)
Dimana: = koefisien muai luas (/oC) = 2
A = perubahan luas (m2)
Ao = luas mula-mula (m2)
At = luas akhir (m2)
t = perubahan suhu (oC)
Koefisien muai volume adalah perubahan volume per satuan volume tiap derajat
perubahan suhu. Secara matematis:
V
atau
Vo . t
V = .Vo . t ............................................................................(10)
Volume akhir suatu benda yang mengalami muai volume dirumuskan dengan:
Vt = Vo + V atau Vt = Vo (1 + .t)
Dimana: = koefisien muai volume (/oC) = 3
V = perubahan volume (m3)
Vo = volume mula-mula (m3)
Vt = volume akhir (m3)
t = perubahan suhu (oC)
c. Rangkuman Materi Kegiatan Belajar 2
Persamaan kalor menyatakan kesebandingan jumlah kalor yang diperlukan dengan
massa dan kenaikan suhu zat sesuai dengan jenis zat.
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat
sebesar 1oC.
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
suatu zat sebesar 1oC dengan satuan J/oC.
Asas Black menyatakan bahwa kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima.
Perubahan wujud zat dapat dibedakan menjadi perubahan fisika dan perubahan
kimia.
Perubahan fisika meliputi melebur, membeku, mengembun, menguap, dan
menyublim.
Pemuaian ada tiga macam yaitu muai panjang, muai luas, dan muai volume.
d. Tugas Kegiatan Belajar 2
Persamaan Kalor
Diskusikanlah permasalahan-permasalahan di bawah ini bersama kelompokmu!
1. Pada kegiatan demonstrasi telah diperoleh kesimpulan bahwa kalor yang diberikan
dapat menaikkan suhu suatu zat. Bagaimana kenaikan suhu zat tersebut jika kalor
yang diberikan diperbanyak?
2. Untuk memanaskan sejumlah air diperlukan kompor dengan nyala api sedang. Apa
yang harus dilakukan jika jumlah air ditambah?
3. Apa yang dapat disimpulkan dari kasus pada no. 1 dan 2 di atas?
4. Jika jumlah kalor yang diperlukan dibandingkan dengan massa dan kenaikan suhu
zat itu maka akan diperoleh suatu besaran yang bernilai konstan. Disebut apakah
besaran ini?
5. Apa yang dimaksud dengan kalor jenis zat?
6. Tuliskan persamaan kalor dan satuannya!
7. Apa yang dimaksud dengan kapasitas kalor?
8. Tuliskan rumus kapasitas kalor dan satuannya!
9. Bagaimana bunyi asas Black?
10. Tuliskan persamaan asas Black beserta keterangannya!
suhu (t)
V
IV
titik didih
III
II
titk lebur
I
A
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
kalor (Q)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
6.
7.
8.
9.
10.
Suhu awal
2
2. Bagaimanakah suhu awal air jika dibandingkan dengan suhu air ketika dipanasi pada
tiap-tiap menit?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari hasil pengamatan ini?
Q
10 4
c=
=
= 80 J/kgoC
m. t 5.25
2. Hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 2 kg air dari 10 oC
menjadi 60oC (kalor jenis air = 4200 J/kgoC)!
Penyelesaian:
Dik:
m = 2 kg
t = (60 10) oC = 50oC
c = 4200 J/kgoC
Dit:
Q = ....?
Jawab:
Q = m . c . t = 2 . 4200 . 50 = 420 000 J = 420 kJ
3. Hitunglah banyaknya kalor yang dilepaskan jika 5 kg air didinginkan dari suhu 10 oC
menjadi 0oC!
Penyelesaian:
Dik:
m = 5 kg
t = (0 10) oC = -10oC
c = 4200 J/kgoC
Dit:
Q = ....?
Jawab:
c=
C 3.10 4
=
= 15 . 104 J/kgoC
m
0,2
Asas Black
1. Dalam kalorimeter yang kapasitas kalornya 1000 J/oC dimasukkan 100 gram air (c air
= 4200 J/kgoC). Pada mulanya suhu air dalam kalorimeter 30oC. Selanjutnya ke
dalam kalorimeter dimasukkan 100 gram tembaga yang kalor jenisnya 390 J/kgoC
dan bersuhu 80oC. Berapa suhu akhir campuran itu?
Penyelesaian:
Dik:
Ck = 1000 J/oC
ma = 100 g = 0,1 kg
c air = 4200 J/kgoC
tk = ta = 30oC
mt = 100 g = 0,1 kg
c t = 390 J/kgoC
tt = 80oC
Dit:
tcp = ....?
Jawab:
Qlepas = Qterima
mt . ct . (tt tcp) = mk . ck . (tcp tk) + ma . ca . (tcp ta)
0,1 . 390 . (80 tcp) = 1000 . (tcp 30) + 0,1 . 4200 . (tcp 30)
3120 39 tcp = 1000 tcp 30 000 + 420 tcp 12600
3120 + 30 000 + 12600 = 1000 tcp + 420 tcp + 39 tcp
1459 tcp = 45720
tcp =
45720
= 31,34oC
1459
2. Sebuah botol yang kapasitas kalornya diabaikan berisi 150 gram air bersuhu 278 K.
Ke dalam botol itu dimasukkan 800 gram logam yang suhunya 353 K. Setelah
seimbang suhu akhir campuran itu 300 K. Berapakah kalor jenis logam itu jika kalor
jenis air diketahui 4,18 . 103 J/kgK?
Penyelesaian:
Dik:
ma = 150 g = 0,15 kg
ta = 278 K
ml = 800 g = 0,8 kg
tl = 353 K
tcp = 300 K
c air = 4,18 . 103 J/kgK
Dit:
Jawab:
cl = ....?
Qlepas = Qterima
ml . cl . (tl tcp) = ma . ca . (tcp ta)
0,8 . cl . (353 300) = 0,15 . 4,18. 103 . (300 278)
42,4 cl = 13794
cl =
13794
= 325,33 J/kgK
42 ,4
4 3
R ,
3
berapakah volum kelereng tersebut jika dipanaskan hingga mencapai suhu 100oC?
9. Pada sebuah gelas kaca yang volumnya 500 ml penuh berisi alkohol pada suhu
10oC. Apabila kaca = 3.10-6/oC, alkohol = 11.10-4/oC dan gelas tersebut
dipanaskan sehingga suhu gelas dan alkohol mencapai 50oC, berapa banyakkah
alkohol akan tumpah?
e. Tes Formatif 3
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!
1. Sebuah pemanas listrik menghasilkan kalor 2000 J untuk 1,2 kg air tiap sekon. Jika
suhu air naik sebesar 50 K selama 2,5 menit, hitunglah kapasitas kalor pemanas
tersebut! (cair = 4200 J/kgK)
2. Calculate the heat required to increase the temperature of -10oC ice into 45oC if mice =
m mwater = 200 grams, Lf ice = 80 cal/g, cice = 0,5 cal/goC and cwater = 1 cal/goC!
3. Grafik di bawah ini menunjukkan hubungan antara kenaikan suhu dan kalor yang
diserap oleh 50 gram es. Kalor jenis es 0,5 kal/goC dan kalor lebur es 80 kal/g.
Tentukan nilai Q2 dalam grafik!
t (oC)
100
0
es
Q (kal)
1000
Q2
4. 100 gram es
dicampur dengan 200 gram air (30oC) pada tekanan 1 atm. Jika
o
ces = 0,5 kal/g C dan Lf es = 80 kal/g, serta hanya terjadi pertukaran kalor antara es
dan air, tentukan keadaan akhir campuran!
5. A 100 gram piece of metal (97oC) is immersed into 250 grams water (25oC) so that
the final temperature of water changes into 29,5oC, calculate the spesific heat of
metal!
6. A railway track made of 100 m steel ( = 1,1 x 10-5/oC), calculate its length increment
at temperature -15oC and at temperature 50oC!
(-5oC)
f.
4. Kegiatan Belajar 4
a. Tujuan Kegiatan Belajar 4
Setelah mempelajari uraian kegiatan belajar ini, Anda diharapkan:
1) Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi
melalui contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari
2) Mengidentifikasi cara mengurangi perpindahan kalor
3) Mengemukakan alat-alat untuk mengurangi perpindahan kalor dalam kehidupan
sehari-hari
b. Uraian Materi Kegiatan Belajar 4
PERPINDAHAN KALOR
Kalor adalah energi yang diterima oleh sebuah benda sehingga suhu benda tersebut naik
atau melakukan perubahan wujud. Satuan kalor adalah kalori atau disingkat kal. Satu
kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air sehingga
suhunya naik 10C. James Prescott Joule, seorang ahli fisika dari Inggris, mempelajari
hubungan antara timbul dan hilangnya kalor terhadap perubahan energi mekanik. Melalui
percobaan yang dilakukan berulang kali akhirnya diperoleh hubungan sebagai berikut:
1 kal = 4,2 joule
1 kkal = 4.200 joule
1 joule = 0,24 kal
Perpindahan kalor dari suatu benda terjadi jika ada perubahan atau perbedaan suhu,
sedangkan jika suhunya sama akan terjadi keseimbangan yang berarti tidak ada
perpindahan kalor atau energi. Perpindahan kalor dapat dikelompokkan dalam tiga bagian
yaitu perpindahan kalor secara :
Konduksi (hantaran)
Konduksi adalah proses transformasi panas di dalam zat perantara dimana energi
panas berpindah dari molekul yang satu ke molekul yang ada di dekatnya hanya
dengan jalan getaran termal berkala, tanpa ada pemindahan massa zat perantara
sama sekali.
Contoh konduksi terjadi pada besi yang salah satu ujungnya dipanaskan. Untuk
mencegah konduksi pada barang-barang rumah tangga yang terbuat dari logam yaitu
dengan menambahkan bahan isolator seperti plastik pada pegangan sendok, panci,
dan lain-lain.
Konveksi (aliran)
Konveksi adalah proses pemindahan panas dari suatu tempat ke tempat lain melalui
perpindahan massa zat cair atau gas yang dipanasi dari tempat satu ke tempat yang
lain. Hanya terjadi pada zat cair dan gas.
Contoh penerapan konveksi antara lain cerobong asap, pengisian gas freon, obat
nyamuk, minyak wangi, dan lain-lain. Untuk mencegah terjadinya konveksi terutama
pada bangunan biasanya dipasang plafon di bagian bawah atap bangunan.
Radiasi (pancaran)
Radiasi adalah transformasi energi panas lantaran gelombang elektromagnetik, tidak
ada zat perantara yang memegang peranan dalam proses pemindahan ini.
BAB III
EVALUASI
I.
1. Suatu zat suhunya 343 K. Jika suhu tersebut dinyatakan dalam derajat Fahrenheit maka
besarnya adalah.........
a. 84oF
c. 112oF
e. 158oF
b. 96oF
d. 124oF
2. Suatu thermometer X dipakai untuk mengukur suhu air mendidih yaitu 120oX dan pada es
yang sedang mencair bersuhu -5oX. Untuk suhu 24oC, termometer X menunjukkan skala......
a. 20oX
c. 30oX
e. 40oX
o
o
b. 25 X
d. 36 X
3. Jika = koefisien muai panjang, = koefisien muai luas, = koefisien muai volume, hubungan
yang benar dari ketiga besaran tersebut adalah........
a. = 2 = 3
c. = 3 = 3/2
e. = 2/3 = 3
b. = 3 = 2
d. = 3/2 = 3
4. Sebuah benda pada suhu 0oC panjangnya 1 m. Jika koefisien muai panjangnya 0,0005/oC,
panjang benda pada suhu 30oC adalah......
a. 101,5 cm
c. 108 cm
e. 115,6 cm
b. 105,3 cm
d. 113,5 cm
5. Sebuah silinder gelas yang volumnya 2 L dan suhunya 0oC dipanaskan hingga bersuhu 40oC.
Apabila koefisien muai panjang gelas 9.10-6/oC, volum gelas menjadi........
a. 2,00216 L
c. 200,216 L
e. 20021,6 L
b. 20,0216 L
d. 2002,16 L
6. Jika kalor lebur suatu zat 80 kal/g maka kalor yang diperlukan untuk melebur 10 kg zat
tersebut adalah.......
a. 8 J
c. 4,2 .10-3 J
e. 1,92.103 J
6
b. 800 J
d. 3,36.10 J
7. Es bermassa 100 gram pada suhu -10oC dipanaskan hingga menjadi air pada suhu 20oC.
Jumlah kalor yang diberikan adalah.........
a. 105 kkal
c. 1,05 kkal
e. 1050 kkal
b. 10,5 kkal
d. 0,105 kal
8. Ke dalam 50 gram air yang bersuhu 40oC dimasukkan es sebanyak 10 gram. Bila suhu es
mula-mula 0oC, maka suhu akhir campuran itu adalah........
a. 20oC
c. 40oC
e. 60oC
o
o
b. 30 C
d. 50 C
9. Berikut ini yang bukan merupakan penerapan radiasi kalor adalah.........
a. termos es
c. Alat pemanggang roti e. Ventilasi kamar
b. efek rumah kaca
d. Pendiangan kamar
10. Berikut ini adalah penerapan konveksi dalam kehidupan sehari-hari, kecuali.........
a. pendingin ruangan
c. Katup udara kompor
e. Angin darat
b. cerobong asap
d. Efek rumah kaca
II.
6.
7.
8.
9. e
10. d
GLOSARIUM
Suhu ketika suatu zat berubah bentuk dari padat menjadi cair.
Radiation/Radiasi
The emission of energy of heat in the form of electromagnetic waves.
Pancaran energi atau kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Spesific Heat/Kalor jenis
The amount of heat needed to raise the temperature of one gram of a substance by one
degree, usually measured in joule/kilogram kelvin
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram zat sebesar satu derajat,
biasanya diukur dalam joule/kilogram kelvin
Temperature/Suhu
The degree of heat of an object expressed as hotness or coldness relative to something
else.
Derajat panas suatu benda yang dinyatakan sebagai panas atau dingin relatif terhadap
sesuatu.