Anda di halaman 1dari 52

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................i
GERAK MELINGKAR...........................................................................1
1.1 Gerak Melingkar Beraturan...............................................................1
Contoh Soal.......................................................................................9
Latihan Soal.....................................................................................11
1.2 Gerak Melingkar Berubah Beraturan..............................................13
Contoh Soal.....................................................................................14
Latihan Soal.....................................................................................16
1.3 Hubungan Roda-Roda.....................................................................17
Contoh Soal.....................................................................................21
Latihan Soal.....................................................................................23
GAYA GESEKAN..................................................................................24
2.1 Gaya Gesek Statis............................................................................26
Contoh Soal.....................................................................................29
Latihan Soal.....................................................................................32
2.2 Gaya Gesek Kinetis.........................................................................33
Contoh Soal.....................................................................................36
Latihan Soal.....................................................................................39
Rangkuman Soal.....................................................................................42
Latihan Soal.............................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................48

i
GERAK MELINGKAR

Gerak melingkar merupakan gerak suatu benda pada lintasan yang


berbentuk lingkaran. Dalam gerak melingkar terdapat dua jenis besaran,
yaitu besaran sudut (anguler) dan besaran linear (tangensial). Besaran
sudut adalah besaran yang arah kerjanya melingkar atau membentuk
sudut tertentu (untuk besaran vektor) sedangkan besaran linear atau
tangensial adalah besaran yang arah kerjanya lurus (tidak membentuk
sudut). Besaran sudut pada gerak melingkar meliputi periode, frekuensi,
posisi sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut. Sedangkan besaran
linear pada gerak melingkar adalah jari-jari, panjang lintasan, kecepatan
linear, percepatan tangensial, percepatan sentripetal dan percepatan total.
Gerak melingkar berdasarkan karakteristik kecepatan, dibedakan menjadi
gerak melingkar beraturan (GMB) dan gerak melingkar berubah
beraturan (GMBB). Berikut ini adalah rangkuman semua rumus besaran
pada kinematika gerak melingkar.
1.1 Gerak Melingkar Beraturan
Gerak melingkar merupakan gerak benda yang lintasannya
membentuk lingkaran. Contohnya gerak roda sepeda yang berputar pada
porosnya, putaran jarum jam, komedi putar serta masih banyak lagi
aplikasinya dalam kehidupan sehari–hari. Gerak Melingkar Beraturan
Merupakan gerak melingkar yang besar kecepatan sudutnya (ω) tetap.
terhadap waktu atau percepatannya sudutnya ( α ) sama dengan nol. Jika
kecepatan linearnya tetap maka kecepatan angulernya (besar dan arah)
juga bernilai tetap. Percobaan sederhana berikut akan membantu
memahami gerak melingkar dengan lebih baik.

1
Gambar 1 Memutar Bola
Sumber: https://www.fisikabc.com/
Sebuah Bola diikatkan pada ujung tali dan diputar dengan tangan
sehingga bola melakukan gerak melingkar dengan jari-jari tetap. Pada
gerakan ini dikatakan bola melakukan gerak melingkar beraturan. Jadi,
gerak melingkar beraturan didefinisikan sebagai gerak suatu benda yang
menempuh lintasan berbentuk lingkaran dengan kelajuan linear konstan.
Benda yang bergerak melingkar beraturan memiliki kelajuan linear yang
tetap namun memiliki kecepatan linear yang tidak konstan karena
arahnya yang selalu berubah. Contoh gerak melingkar beraturan yang
terdapat dalam kehidupan sehari-hari antara lain gerak jarum jam, gerak
baling-baling kipas angin, dan gerak jari-jari sepeda yang dikayuh.
A. Periode dan frekuensi
Periode Putaran salah satu besaran fisis dalam gerak melingkar
yang merupakan waktu yang diperlukan suatu benda untuk
melakukan satu putaran.
Waktu t
T= Atau T =
Jumlah Putaran n
Frekuensi adalah jumlah putaran yang dilakukan benda dalam satu
waktu.

2
Jumlah putaran n
F= Atau F=
Waktu t
Dari dua persamaaan tersebut terdapat hubungan antara Periode dan
Frekuensi:
1
T=
f
Keterangan:
n=Jumlah pataran
t=Waktu (sekon )
T =Periode( sekon)
f =Frekuesi (Hertz/ Hz)
B. Perpindahan Sudut ( θ )
Untuk memahami apa yang dimaksud perpindahan sudut, mari
kita tinjau sebuah contoh gerak melingkar, misanya gerak roda
kendaraan yang berputar. Ketika roda berputar, tampak bahwa selain
poros alias pusat roda, bagian lain dari roda selalu berpindah terhadap
pusat roda sebagai kerangka acuan. Perpindahan pada gerak
melingkar disebut perpindahan sudut (∆θ) . Jam dinding yang
kalian lihat setiap hari juga merupakan salah satu contoh dari gerak
melingkar. Pada saat jarum jam bergerak, dari titik awalnya, jarum
jam melakukan gerak melingkar dengan perubahan sudutnya adalah
sudut antara posisi awal jarumnya dan posisi akhir jarum jam.

B 12
11 1
10 2
s
△θ 9 3
8 4
A 7 5
6

Gambar 2 Perpindahan sudut dan jam

3
Pada gambar 2 dapat diketahui bahwa perpindahan sudut (∆θ) adalah
sudut yang disapu oleh sebuah garis radikal mulai dari posisi awal
garis A , θ0 , ke posisi akhir B=θ maka ∆ θ=θ−θ0 .
Ada tiga cara mengukur perpindahan sudut ∆ θ yaitu,
1. Mengukur ∆ θ dalam ( ° )dimana satu putaran penuh sama
dengan 360 °
2. Mengukur ∆ θ dalam putaran, dimana satu lingkaran penuh
menyatakan satu putaran. Sehingga 1 putaran ¿ 360 °.
3. Mengukur ∆ θ dalam radian. Perpindahan sudut ( θ ) merupakan
jarak yang ditempuh (s) dengan jari-jari roda (r ). Satuan ( θ )
radian. Secara matematis dituliskan:
s
θ=
R
S 2 πr
Untuk satu putaran θ= = =rad=2 πrad
R r
Jadi, satu putaran ¿ 2 πrad =360 °atau
1 360 °
1 rad= = putaran= =57 ,3 °
2π 2π
Panjang lintasan yang ditempuh benda tersebut untuk satu lingkaran
penuh sama dengan keliling lingkaran (2 πr ) dengan r jari-jari
lingkaran.
s=2 πr dan ∆ θ=2 π sehingga → s=∆θr
Hubungan antara perpindahan linear pada titik A yang menumpuh
lintasan sejauh x dan perpindahan sudut θ (dalam suatu radian),
dinyatakan sebagai berikut:
x
θ= atau x=r ⋅θ
r

4
C. Kecepatan Linear (kecepatan tangesial)

V
s
θ
A
R

Gambar 3 Kecepatan Linear

Benda melakukan gerak melingkar beraturan dengan arah gerak


berlawanan arah jarum jam dan berawal dari titik A. Selang waktu
yang dibutuhkan benda untuk menempuh satu putaran adalah T. Pada
satu putaran, benda telah menempuh lintasan linear sepanjang satu
keliling lingkaran 2 πr ,dengan r adalah pusat lingkaran (O) atau jari-
jari lingkaran. Kecepatan linear (v) merupakan hasil bagi panjang
lintasan linear yang ditempuh benda dengan selang waktu
tempuhnya.

s 2 πr
v= → v = → v=2 πrf
T T
Keterangan:
s= Kelilinglingkaran

v=Kecepatan linear ( ms )
T =Periode( sekon)
f =Frekuensi (Hertz atau Hz)
D. Kecepatan Sudut (Kecepatan Anguler)

5
Dalam selang waktu ∆ θ benda telah menempuh lintasan
sepanjang busur AB, dan sudut sebesar ∆ θ . Oleh karena itu,
kecepatan sudut merupakan besar sudut yang ditempuh tiap satu
satuan waktu. Satuan kecepatan sudut adalah ( rad / s ) . Selain itu,
satuan lain yang sering digunakan untuk menentukan kecepatan pada
sebuah mesin adalah rpm,singkatan dari Rotations per minutes (rotasi
per menit).

ω= → ω=2 πf
T
Keterangan:
ω=Kecepatan sudut (rad ⁄ s)
2 π =Satu putaranlingkaran
v=kecepatan linear (m/s )
T = periode(sekon)
f =Frekuensi (heterz /hz)
E. Percepatan Sudut ()
Benda yang bergerak melingkar memiliki kecepatan sudut (ω) ,
apabila kecepatan sudut semakin semakin besar maka benda akan
mengalami percepatan sudut (). Sehingga percepatan sudut
didefenisikan sebagai perubahan kecepatan sudut tiap satuan waktu.
∆ω
a=
∆t
ω2−ω1
a=
t 2−t 1
Keterangan:
a=Percepatan Sudut ( rad /s 2 )
ω=Kecepatan Sudut ( rad / s )
t=SelangWaktu (sekon)

6

aT ⃗
aR

aT

as


as


aT ⃗
aT
Gambar 4 Kecepatan Sentripetal

Besar kecepatan linear pada gerak melingkar beraturan adalah


nol. Namun, arah kecepatan linear berubah setiap waktu. Perubahan
arah ini menyebabkan adanya selisih kecepatan linear. Selisih
kecepatan dalam selang waktu tertentu selalu menuju pusat
lingkaran. Selisih atau perubahan arah kecepatan linear pada selang
waktu tertentu menyebabkan adanya percepatan yang arahnya selalu
menuju pusat lingkaran yang disebut dengan percepatan sentripetal
a s. Adapun gaya sentripetal merupakan perkalian antara massa benda
dan percepatan sentripetal benda atau dapat dirumuskan sebagai
berikut:

a v2
s=¿ dengan v=ωr ¿
r

2 2π
a s=ω r karena ω=
T

7
a 4 π2 r 2 2
s=¿ 2
=4 π f r ¿
T

Keterangan:

v=kecepatan linear (m/s )


T = perioda(sekon)
f =frekuensi(heterz /hz )
r = jejari lingkaran(m)
ω=kecepatan sudut(rad /s )
2
a s=kecepatan sentripentral(m/s )

F. Percepatan Tangensial
Percepatan tangensial adalah perubahan kecepatan tangensial
dalam selang waktu tertentu dimana arah percepatan tangensial
selalu menyinggung lintasan putarnya. Jika percepatan tangensial
searah dengan kecepatan tangensial maka benda mengalami
percepatan begitupun sebaliknya, jika berlawanan arah maka benda
mengalami perlambatan. Rumus percepatan tangensial sebagai
berikut:
v −v 0
a t=
∆t
∆v
a r=
∆t

a t=αr

Keterangan:
2
a t=Percerpatan tangensial (m/s )

v=Kecepatantangensial pada saat (m/s )

8
v 0=Kecepatan tangensial awal (m/s )

∆ v=Perubahan kecepatan tangensial(m/ s)


∆ t=Selang waktu(s)
2
α =Percepatan sudut( rad /s )
r =Jari− jari lintasan(m)

G. Hubungan antara Percepatan Tangensial dan Percepatan


dengan Percepatan Sudut
Besarnya percepatan tangensial untuk perubahan kecepatan
linear selama selang waktu tertentu dapat kita nyatakan dengan
persamaan:
∆t
αt=
∆v
Dengan mensubtitusikan ∆ v=r ∆ ω, maka persamaan diatas
menjadi:
r∆ω
αt=
∆t
a t=r ¿ )
α t =rα
Keterangan:
α t =Percepatan Tangensial
r =Jari− jari lingkaran (lintasan)
α =Percepatan sudut
Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa semakin jauh suatu titik
dari pusat lingkaran maka semakin besar percepatan tangensialnya
dan semakin kecil percepatan sudut.

9
Contoh Soal
1. Sebuah benda bergerak melingkar dengan jari-jari lingkaran yang
dibentuknya 80 cm . Tentukan posisi sudut dalam satuan radian dan
derajat jika benda tersebut menempuh lintasan dengan panjang busur
6 cm ?
Penyelesaian:
 Dalam radian
s
θ=
R
6 cm
θ=
8 cm
θ=0,075 rad
 Dalam derajat
θ=(0,075)(57 ,3 ° )
θ=4 ,30 °
2. Sebuah balok kecil berada di tepi meja putar yang berjari-jari 0 , 4 m.
Mula-mula meja berputar dengan kecepatan sudut 20 rad / s. Karena
mengalami percepatan maka kecepatan sudutnya berubah menjadi
50 rad / s setelah bergerak selama 15 s . Berapakah kecepatan linear
awal dan akhir balok tersebut?
Jawaban
Diketahui:
 R=0 , 4 m
 w 0=20 rad / s
 w=50 rad / s
 t=15 s
Ditanya:

10
 Kecepatan Linear awal ( v 0)
 Kecepatan Linear akhir ( v ¿
Penyelesaian:
v 0=w 0 ⋅ R
v 0=20 ⋅0 , 4
v 0=8 m/s
v=w ⋅ R
v=50 ⋅0 , 4
v=20 m/s
3. Sebuah titik berada di tepi sebuah CD yang berjari-jari 4 cm. CD
tersebut berputar di dalam CD Player dengan kecepatan sudut
3 rad / s. Tentukan percepatan sentripetal pada titik tersebut?
Penyelesaian :
R=4 m=0 , 04 cm
w=3 rad / s
maka dengan menggunakan persamaan 10, percepatan sentripetal
titik tersebut adalah:
2
a s=w R
2
a s=3 ⋅0 , 4
2 2
a s=0 , 36 m/s atau36 cm/ s
Latihan Soal

1. Sebuah kipas angin berputar sebanyak 1.200 tiap 30 sekon . Periode


dan frekuensi putaran kipas angin tersebut adalah…
a. 40 s dan 0 , 25 Hz
b. 40 s dan 0,025 Hz
c. 40 s dan 0,0025 Hz

11
d. 0,025 s dan 40 Hz
e. 0,0025 s dan 40 Hz
1
2. Dalam waktu 0 , 5 sekon , sebuah benda menempuh sudut π.
2
Kecepatan sudut benda tersebut adalah … rad / s
a. 2 π
b. π
3
c. π
4
1
d. π
2
1
e. π
4
3. Seorang atlet melempar martil memutar sebelum dilempar. Dalam
5 sekon , martil berputar sebanyak 10 kali . Panjang tali yang
digunakan adalah 1 m. percepatan sentripetal yang dialami martil
sebesar…m/s 2.
a. 395 , 38
b. 157 , 75
c. 50 , 24
d. 25 , 12
e. 12 ,56
4. Sebuah benda bergerak melingkar dengan jari-jari lintasan lingkaran
10 m. jika percepatan linear benda 1 m/s 2, besar percepatan sudut
benda adalah…rad / s2.
a. 10
b. 5
c. 2

12
d. 1
e. 0 , 1
5. Sebuah batu diputar-putar menggunakan seutas tali. Gaya sentripetal
yang bekerja adalah 32 N . apabila massa batu adalah 1 kg dan
panjang tali 2 m, maka kecepatan sudut putaran adalah…rad / s.
a. 16
b. 10
c. 8
d. 6
e. 4

1.2 Gerak Melingkar Berubah Beraturan


Selain Gerak Melingkar Beraturan (GMB) ada jenis gerak melingkar
yang lain yaitu, Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB). Sebuah
benda dikatakan GMBB apabila benda tersebut gerak melingkar dengan
percepatan sudut yang konstan. Hal ini ditandai dengan berubahnya
sudut benda secara teratur. Jika kita mengayuh roda sepedah hingga
berputar cepat dari keadaan diam, ada kemungkinan roda telah
melakukan GMBB karena kecepatan roda bertambah secara teratur.
Pada GMBB besar kecepatan sudut, kelajuan linear dan kecepatan
sentrimentalnya senantiasa berubah. Biasanya nilai yang dicari pada
besaran diatas adalah sesaat (nilai pada waktu tertentu). Untuk mencari
nilai sesaat ini masih dapat menggunakan perumusan yang berlaku pada
GMB, tetapi tentunya deangan nilai yang berlaku pada saat tersebut.
Dari penjelasan GMB dan GMBB diatas dapat disimpulkan bahwa
GMBB memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Percepatan sudut konstan

13
b. Nilai percepatan sudut, kelajuan linear, dan percepatan sudutnya
berubah secara teratur.
Analogi Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)
(GMBB)
Perpindahan sudut (∆θ)
Kecepatan sudut awal (ω 0)
Kecepatan sudut akhir (ω t )
Percepatan sudut (α )
Rumus GMBB
1 2
∆ θ=ω 0 + α t
2
ω t=ω0 +αt
2 2
ω t =ω 0+ 2 α ∆ θ

Contoh Soal

1. Sebuah benda bergerak melingkar dengan percepatan sudut 2 rad /s 2.


Jika mula-mula benda diam, tentukan:
a. Kecepatan sudut benda setelah 5 sekon
b. Sudut tempuh setelah 5 sekon
Jawaban:
Diketahui:
2
- α =2 rad / s
- ω 0=0
- t=5 sekon
Penyelesaian:
a. ω t=ω0 +α t
ω 0=0+2 ⋅5

14
¿ 10 rad / s
1 2
b. ∆ θ=ω 0 + α t
2
1 2
∆ θ=0+ ⋅2 ⋅5
2
∆ θ=0+25
∆ θ=25 rad
2. Sebuah benda bergerak melingkar berubah beraturan dengan
kecepatan sudut awal 10 rad / s, jika dalam waktu 2 detik percepatan
sudutnya 4 rad /s 2, hitunglah kecepatan sudutnya saat itu!
Jawaban:
Diketahui:
- ω 0=10 rad / s
- t=2 detik
2
- α =4 rad / s
Ditanya: ω t=…?
Penyelesaian:
ω t=ω0 +αt
¿ 10+ 4 ⋅2
¿ 18 rad / s
3. Sebuah roda berputar dengan kecepatan 300 putaran per menit,
kemudian direm dan 5 sekon kemudian kecepatannya menjadi 60
putaran per menit. Tentukan percepatan sudut roda tersebut!
Jawaban:
Diketahui:
- ω 0=300 rpm
- t=5 s

15
- ω t=60rpm
Ubah satuan rpm ke rad / s maka:

ω 0=2 π ( 300
60 )
rad /s

¿ 10 π rad /s
Dan

ω t=2 π ( 6060 ) rad / s


¿ 2 π rad /s
Percepatan sudut roda yakni:
ω t=ω0 +αt
2 π =10 π + α ⋅5
5 α =2 π −10 π
5 α =−8 π
2
α =−1 , 6 π rad /s

Latihan Soal

1. Jika seseorang benda bergerak melingkar berubah beraturan dengan


kecepatan sudut sebesar 4 rad /s , dan percepatan sudut sebesar
2 rad /s , maka waktunya untuk mencapai kecepatan sudut 8 rad / s
2

adalah…
a. 2 detik
b. 3 detik
c. 4 detik
d. 5 detik
e. 6 detik

16
2. Perecepatan sudut adalah turunan kecepatan sudut terhadap waktu.
Satuan percepatan sudut adalah…
a. m/s
b. m/s 2
c. rad / s
d. rad
e. rad / s2
3. Jika sebuah benda bergerak melingkar berubah beraturan dengan
percepatan sudut sebesar 6 rad /s2 , maka jarak sudut yang ditempuh
dalam 4 detik adalah…
a. 6 rad
b. 12 rad
c. 18 rad
d. 24 rad
e. 26 rad
4. Sebuah titik materi yang awalnya diam, dipercepat dalam suatu
lintasan melingkar dengan jari-jari 2 m, menurut persamaan
α =( 12 t 2−10 t+5 ) rad /s 2. Jika posisi sudut benda sama dengan nol,
berapakah posisi sudut benda pada saat t=1 sekon ?
11
a. rad
6
13
b. rad
7
7
c. rad
3
13
d. rad
6

17
9
e. rad
2
5. Persamaan gerak berputarnya sebuah piringan DVD memenuhi
persamaanω=(−20 t+ 60 ) rad /s . banyaknya putaran yang dapat
dilakukan hingga berhenti dalam satuan radian adalah…
a. 80
b. 90
c. 100
d. 110
e. 120
1.3 Hubungan Roda-Roda
Sebuah sepeda ontel memiliki 3 komponen gerak utama yang
berbentuk bundar yaitu roda, gir depan dan gir belakang. Ketiga
komponen gerak tersebut saling berhubungan membentuk sistem dan
dinamakan hubungan roda-roda. Lalu bagaimanakah cara kerja sepeda
ontel tersebut?

Gambar 5 Hubungan Roda-roda dengan sepeda ontel


Sumber: http://ruangfisika97.blogspot.com/
Sepeda ontel akan bergerak maju jika kita genjot pedan ke depan.
Genjotan pada pedal sepeda tersebut memutar gir depan. Gir depan

18
dihubungkan dengan gir belakang menggunakan rantai menyebabkan
sepeda dapat bergerak. jika kalian amati antara gir depan dan gir belakang
dihubungkan menggunakan rantai. Sementara itu, gir belakang dan roda
belakang mempunyai satu pudat atau berada pada satu pusat atau berada
pada satu titik.
Dengan demikian, pada sistem gerak sepeda ontel terdapat dua
hubungan yang berbeda. Hubungan pertama adalah antara gir belakang
dengan roda yang berada pada satu pusat atau berada pada satu titik dan
dinamakan hubungan roda-roda sepusat (seporos). Sedangkan hubungan
yang kedua adalah antara gir belakang dengan gir depan yang
dihubungkan dengan tali (rantai), hubungan ini dinamakan hubungan
roda-roda yang dihubungkan dengan sabuk atau rantai. Selain dua
hubungan roda tersebuat, terdapat satu hubungan lagi, yaitu hubungan
roda-roda yang bersinggungan. Setiap jenis hubungan tersebut memiliki
rumus yang berbeda-beda.
A. Hubungan roda-roda yang seporos
Apabila ada roda yang seporos seperti pada gir dengan pada roda
sepeda, maka kecepatan sudut keduanya akan sama, gir dan roda
belakang sepeda berputar dengan kecepatan sudut yang sama. Jika
roda A kita putar satu putaran penuh, maka roda B pun akan berputar
satu putaran penuh. Kedua roda akan berputar searah dan menempuh
sudut eaktu yang sama dalam selang waktu yang sama. Dengan
demikian kecepatan sudut roda A akan sama dengan kecepatan sudut
roda B.

ω A ωB

19
Gambar 6 Roda-roda seporos
Yang dapat dirumuskan:
Kecepatan Sudut: ω A=ωB
V A VB
Kecepatan Linear: =
RA RB
Keterangan:
ω=Kecepatan Sudut(rad /s)
v=Kecepatan Linear (m/s)
R=Jari− jari (m)
B. Hubungan Roda-roda yang bersinggungan
Apabila dua buah roda bersinggungan seperti poros pedal sepeda
yang dihubungan dengan rantai pada gir roda belakang, maka
akibatnya persinggungan tersebut kelajuan linear kedua roda akan
sama dan roda akan berputar berlawanan arah.
Dari pengertian kecepatan linear, kalian tahu bahwa arah
kecepatan linear selalu menyinggung lingkaran. Rantai atau tali yang
digunakan untuk menghubungkan gir belakang dan gir depan,
dipasang pada sebelah luar setiap gir. Pada saat bergerak, kecepatan
rantai atau tali menyinggung bagian luar gir. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa arah dan besar kecepatan linear (tangensial) pada
dua roda yang dihubungkan dengan tali atau rantai adalah sama.
Sehingga berlaku persamaan sebagai berikut:
v A =v B

ωA ωB

20
Gambar 7 Roda-roda bersinggungan
Yang dirumuskan:
v A =v B
ω A R A =ω B R A

Keterangan:
ω=Kecepatan sudut (rad /s )
V =Kecepatan linear (m/s )
R=Jari− jari (m)

21
1. Dua buah roda A dan B yang berada pada satu poros memiliki jari-
jari 2 cm dan 8 cm. jika kecepatan linear roda A adalah 6 m/ s,
tentukan:
a) Kecapatan sudut roda A
b) Kecepatan linear dan kecepatan sudut roda B
Jawaban:
Diketahui:
 R A =2 cm=0 , 02 m

 R A =8 cm=0 ,08 m

 V A =6 m/s
Penyelesaian:
a) Kecapatan sudut roda A dapat dihitung dengan rumus berikut:
VA
ω A=
RA
6
ω A=
0,2
ω A=300 rad /s
b) Roda A dan B adalah roda-roda sepusat, sehingga berlaku
persamaan berikut:
ω B=ω A
ω B=300 rad /s
Kecepatan libear dapat dihitung dengan persamaan berikut:
V B=ω B ⋅ R (rumus hubungan besaran sudut dengan linear)
V B=300 ⋅0 , 08
V B=24 m/ s

22
2. Dua buah roda A dan B masing-masing jari-jari 20 cm dan 40 cm. jika
kedua roda tersebut sepusat, maka kecepatan linear roda kecepatan
linear roda B saat kecepatan sudut A 10 m/s adalah…
Jawaban:
ω B=ω A
VB V A
=
RB RA
VB 10
=
0,4 0,2
V B=50 ( 0 , 4 m)
V B=20 m/s
3. Jari-jari roda A, B, dan C masing-masing 6 cm , 2 cm, dan 10 cm. jika
roda A berputar dengan kecepatan sudut 12 rad /s , maka kecepatan
roda C adalah…
Jawaban:
- Hubungan roda A dan B:
V A =V B
ω A ⋅ R A =ω B ⋅ R B
12 ⋅6=ω B ⋅2
2 ω B=72
ω B=36 rad /s
- Hubungan roda B dan C:
ω B=ωC
VC
36=
RC
V C =36 ( 0 ,1 m )
V C =3 ,6 m/ s

23
24
1. Sebuah roda berputar dengan kelajuan linear 1 , 4 m/ s. jari-jari roda
tersebut 7 cm . waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu putaran
penuh yaitu…
a. 3 , 14 s
b. 1 s
c. 0,314 s
d. 0 , 1 s
e. 0,0341 s
2. Dua buah roda dihubungkan dengan rantai. Roda A berjari-jari 10 cm
dan roda B berjari-jari 20 cm . jika roda A berputar dengan kecepatan
sudut 8 rad / s, kecepatan sudut roda B adalah…
a. 16 rad / s
b. 8 rad / s
c. 8 m/s
d. 4 rad /s
e. 4 m/s
3. Sebuah roda berjari-jari 30 cm berputar pada porosnya. Dalam selang
waktu 5 sekon kecepatan sudutnya berubah dari 10 putaran/sekon
menjadi 50 putaran/sekon. Percepatan sudut roda tersebut adalah…
a. 15 putaran/sekon 2
b. 13 putaran/sekon 2
c. 12 putaran/ sekon2
d. 10 putaran/sekon 2
e. 8 putaran/sekon 2

25
4. Sebuah roda sepeda memerlukan waktu 1 s untuk melakukan 1
putaran penuh. Frekuensi putaran roda adalah… Hz .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
5. Dua buah roda dipasang bersinggungan. Roda A berputar sebanyak
30 kali , roda B berputar sebanyak 6 kali . Jika diameter roda B adalah
120 cm, jari-jari roda A adalah…m
a. 0 , 60
b. 0 , 45
c. 0 , 32
d. 0 , 24
e. 0 , 12

GAYA GESEKAN

Gesekan adalah peristiwa sentuhan antar permukaan benda atau zat,


atau antara benda dengan zat di mana keduanya melakukan gerak relatif.
Sentuhan yang dihasilkan dari gerakan ini menyebabkan adanya gaya
penghambat dari gerak tersebut. Gaya penghambat disebut gaya gesekan.
Gaya gesekan merupakan fungsi kecepatan ( ⃗
F (⃗v ) ). Terbukti bila Anda
mendorong meja yang semula terasa berat, namun setelah bergerak
menjadi terasa lebih ringan. Artinya gaya gesek saat diam ( ⃗v =0 ) berbeda
dengan saat ⃗x tidak nol. Gaya gesek akan selalu berlawanan arah terhadap
kecenderungan arah gerak benda.

26
Arah gerak benda
Arah gaya gesek BENDA
F
fg

Gambar 8 arah gerak dan gaya gesek yang berlawanan

Besar kecilnya gaya gesek ditentukan oleh tingkat kekasaran


permukaan benda. Semakin kasar permukaan suatu benda, semakin besar
nilai gaya geseknya. Sebaliknya, makin halus permukaan benda makin
kecil gaya gesek yang terjadi. Tingkat kekasaran ini dinyatakan dengan
koefisien gesekan. Penting diketahui bahwa gaya gesek bekerja disemua
jenis zat, diantaranya:
a) Benda padat dengan benda padat,
b) Benda padat dengan zat cair,
c) Benda padat dengan udara, ataupun
d) Zat cair dengan zat gas.
Dalam fisika, gaya selalu disimbolkan dengan F atau f. Begitupun
dengan gaya gesek disimbolkan dengan f g , huruf “g” kecil menjadi tanda
bahwa gaya yang dimaksud adalah gaya gesek. Menurut Sistem Satuan
Internasional (SI), gaya gesek dinyatakan dalam satuan Newton (N).
Berdasarkan jenis satuannya, gaya gesek merupakan besaran turunan.
Selain itu, gaya gesek juga termasuk ke dalam besaran vector. Gaya
gesek adalah perkalian antara koefisien gesek dan gaya normal. secara
matematis, dirumuskan dengan persamaan:

27
f g=µ ⋅ N
Atau
f g=µ s ⋅m ⋅ g

Keterangan:
f g = gaya gesek (N)
µ=koefisien gesekan
N=gaya normal (N )
m=massa benda(kg)

g= percepatan gravitasi
( ms )
2

Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesekan statis
dan gaya gesekan kinetis.
2.1 Gaya Gesek Statis
Berdasarkan hukum I Newton, resultan gaya yang bekerja pada suatu
benda yang diam adalah nol. Berdasarkan hukum ini, jika kita
mendorong meja, namun meja tersebut tetap berada di tempatnya,
tentunya ada gaya lain yang melawan gaya dorong tersebut. Gaya
tersebut merupakan gaya gesek antara kaki meja dengan lantai. Gaya
gesek ini bekerja pada meja yang diam, sehingga disebut gaya gesek
statis ( f s ). Jadi, gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja pada
benda diam dan nilainya dimulai dari nol sampai nilai maksimum. Jika
gaya dorong/tarikan pada benda lebih kecil dari gaya gesek statik
maksimum maka benda masih dalam keadaan diam dan gaya gesek yang
bekerja pada benda mempunyai besar yang sama dengan nilai gaya
dorong/tarik pada benda.

28
N=w

fs F

w=m g
Gambar 9 Benda telah ditarik tapi belum bergerak
 Jika F ≤ f s maksimum, maka benda tetap diam, besar gaya gesek yang
bekerja: f s=F
 Jika F=f s maksimum, maka benda tetap diam (tepat akan bergerak).
Besar gaya gesek yang bekerja: f g=f s=F
 Jika F ≥ f s maksimum, maka benda dalam keadaan bergerak, besar
gaya gesek yang bekerja: f g=f k
Perbandingan antara besar gaya gesekan statis maksimum dengan besar
gaya normal ( N ) disebut koefisien gesekan statis yang disimbolkan
dengan µs . Jika f s menyatakan besar gaya gesek statis, maka secara
matematis dapat dirumuskan:

f s ≤ µs ⋅ N

µs adalah koefisien gesekan statis dan N adalah besar gaya normal. tanda
≤ bisa diganti dengan tanda = apabila f s mencapai harga maksimum.
Yang secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
F min=f s maks=µ s ⋅ N
Atau
F min=f s maks=µ s ⋅ m⋅ g

29
Keterangan:
f s=gaya gesek statis(N )
µs=koefisien gaya gesek statis
N=gaya normal (N )
m=massa benda(kg)

g= percepatan gravitasi
( ms )
2

Pada gaya gesek statis pada bidang miring akan membuat benda tetap
diam atau tidak meluncur ke bawah. Dengan kata lain, gaya gesek statis
ini membuat benda bertahan pada posisinya dan akan meluncur ketika
gaya statisnya sudah berada dipuncak.

N
f s=µs ⋅m ⋅g cos❑
BENDA

m ⋅g sin ❑

m ⋅g cos❑

m ⋅g

Gambar 10 Balok yang ditempatkan pada bidang miring

Rumus gaya gesek statis pada bidang miring dituliskan dengan persamaan
matematis:

f s=µs ⋅m ⋅g cos❑

Dari gambar diatas, terlihat bahwa jika m ⋅g cos❑ ≤ f s maka benda akan
tetap diam atau tidak meluncur ke bawah.

30
31
1. Sebuah balok bermassa 2 kg terletak diatas bidang datar kasar. Balok
diberi gaya Tarik sebesar 4 N mendatar. Jika koefisien gesekan statis
antara balok dan lantai 0 , 4 . Tentukan:
a. Besar gaya gesek statis maksimum.
b. Besar gaya gesek yang mempengaruhi benda.
Jawaban
Diketahui:
 m=2 kg
 F=4 N
 µs=0 , 4
m
 g=10 2
s
Ditanyakan:
a. f s maks … ?
b. f s … ?
Penyelesaian:
a. Besar gaya gesek statis maksimum ( f s maks )
f s maks=µ s ⋅m ⋅ g
¿ 0 , 4 ⋅ 2⋅10
¿8 N
b. Besar gaya gesek yang memengaruhi benda ( f s )
Gaya luar yang memengaruhi benda hanya F=4 N . besar gaya
tersebut lebih kecil dari pada gaya gesek statis sehingga balok
masih tetap diam. Gaya gesek sama dengan besarnya gaya luar

32
f s=F=4 N . jadi, gaya gesek statis yang berfungsi pada benda
adalah sebesar 4 N .
2. Sebuah buku bermassa 300 g diletakkan di atas meja. Jika buku diberi
gaya luar sebesar 0 , 5 N dan koefisien gesekan statis antara buku
dengan permukaan meja 0 , 2. Berapakah gaya gesek statis maksimum
yang terjadi antara buku dengan permukaan meja, dan apakah buku

dapat bergerak? g=10( m


s
2 )
Jawaban
Diketahui:
 m=300 g=0 ,3 kg
 F=0 , 5
m
 g=10 2
s
 µs=0 ,2
Ditanyakan: f s maks … ?
Penyelesaian:
f s maks = µs ⋅m⋅ g
= 0 , 2 ⋅0 ,3 ⋅10
= 0,6 N
Jadi, besarnya f s maks adalah 0 , 6 N . karena f s maks> F , maka buku
tidak bergerak atau diam.
3.


30

33
Jika massa benda 4 kg , sudut kemiringan 30∘ dan percepatan gravitasi
m
10 2 benda tetap akan meluncur. Nilai koefisien gesekan maksimum
s
antara benda dengan bidang miring adalah

Jawaban:
N

w y =w cos θ
Wx w x =w sin θ
Wy
∘ W
30

Diketahui:
 m=4 kg
m
 g=10 2
s
Penyelesaian:
Koefisien gesekan statis lebih besar dari pada koefisien gesekan
kinetis, karenanya yang dimaksudkan dengan koefisien gesekan
maksimum adalah koefisien gesekan statis maksimum. Benda tidak
bergerak pada arah vertikal:
Σ F y =0
N−w y =0
N=w y =w cos θ
Rumus gaya gesek statis:
f s=µs ⋅ N
f s=µs ⋅w cos θ Persamaan 1
Benda tepat akan bergerak jika gaya gesek statis ( f s ) = komponen
gaya berat pada arah horizontal yang menggerakan benda ( w x )

34
f s=ws =w sin θ Persamaan 2
Gantikan f s pada persamaan 1 dengan f s pada persamaan 2:
f s=µs w sinθ
f s=µs w cos θ
w sinθ=µs w cos θ
w sin θ
µs=
w cos θ
sin θ
µs=
cos θ
µs=tan θ
°
µs=tan 30

=
√3 =0 ,57
3

Latihan Soal

1. Sebuah benda dengan massa 10 kg ditarik dengan gaya 100 N pada


arah horizontal. Jika koefisien gesek statis antara benda dan
permukaan adalah 0 , 3. Maka gaya gesek maksimum yang terjadi
adalah…
a. 10 N
b. 20 N
c. 30 N
d. 40 N
e. 50 N
2. Jika koefisien gesek statis antara permukaan benda dan lantai adalah
0 , 6 maka gaya gesek statis antara kedua permukaan akan menjadi

35
18 N . berapakah gaya minimum yang diperlukan untuk meneruskan
Gerakan benda?
a. 6 N
b. 10 N
c. 18 N
d. 30 N
e. 25 N
3. Berapa besarnya gaya gesekan statis maksimum yang dapat diatasi
oleh suatu benda dengan berat 100 N pada permukaan dengan
koefisien gesekan statis 0 , 5?
a. 50 N
b. 100 N
c. 150 N
d. 200 N
e. 5 N
4. Jika koefisien gesekan statis antara sebuah kotak dan lantai adalah
0 , 4 . Berapa besar gaya minimum yang diperlukan untuk mulai
menggerakkan kotak yang dimiliki massa 50 kg ?
a. 20 N
b. 40 N
c. 200 N
d. 500 N
e. 50 N
5. Jika sebuah benda dengan massa 20 kg diletakkan pada permukaan
yang memiliki koefisien gesekan statis 0 , 3. Berapa besar gaya
minimum yang diperlukan untuk menggerakkan benda tersebut?
a. 6 N

36
b. 30 N
c. 60 N
d. 300 N
e. 50 N
2.2 Gaya Gesek Kinetis
Dalam ilmu fisika, gesekan kinetis adalah gaya gesekan yang bekerja
setelah suatu benda bergerak, disebut juga gesekan dinamis. Gesekan
kinetis merupakan peralihan dari gesekan statis. Ketika gesekan statis
tidak dapat lagi menahan suatu benda pada tempatnya, maka terjadi
gesekan kinetis. Sebagai contoh ilustrasi, saat Anda menendang bola ke
tanah, bola menggelinding dengan kecepatan tertentu. Namun, semakin
lama kecepatan bola melambat dan akhirnya berhenti. Bola dapat
bergerak diakibatkan gaya dari tendangan. Namun ketika bergerak, ada
gaya yang mencegah bola bergerak dan mengurangi kecepatannya. Gaya
yang memenyebabkan kecepatan bola semakin berkurang disebut
gesekan kinetis. Jadi, gesekan kinetis adalah gaya gesekan yang bekerja
pada benda bergerak. Sama seperti gaya gesek statis, perbandingan
antara besar gaya gesekan kinetis dengan gaya normal disebut koefisien
gesekan kinetis yang dilambangkan dengan µk . Jika f k menyatakan besar
gaya gesekan kinetis, maka secara matematis dapat dirumuskan:

f k =µk ⋅ N

µk adalah koefisien gesekan kinetis dan N adalah besar gaya normal. Baik
µs maupun µk adalah konstanta yang tidak memiliki dimensi, dimana
keduanya merupakan perbandingan antara besar dua buah gaya. Nilai
gaya gesek kinetis selalu lebih kecil dari gaya gesek statis.

N=w

fk F 37

w=m g
Gambar 11 Benda dengan gaya gesek kinetis

Besarnya gaya gesek kinetis bergantung pada koefisien gesek kinetis dan
gaya normal. Secara sistematis, dirumuskan dengan persamaan:

f k =µk ⋅ N
Atau
f k =µk ⋅m⋅ g
Keterangan:
f k =gaya gesek kinetis(N )
µk =koefisien gesek kinetis
N=gaya normal (N )
m=massa benda(kg)
2
g= percepatan gravitasi( m/s )
Pada gaya gesek kinetis bidang miring, jika m ⋅g sin ¿ f s atau
melampaui gaya gesek statis, maka benda akan bergerak dan meluncur
ke bawah. Ketika kondisi itu terjadi, maka gaya gesek yang bekerja
adalah gaya gesek kinetis. Perhatikan gambar berikut!

N
f k =µk ⋅m⋅ g cos ❑
BENDA

m ⋅g sin ❑

m ⋅g cos❑ 38

m ⋅g
Gambar 12 Gaya Gesek Kinetis pada bidang miring
Rumus gaya gesek kinetis pada bidang miring dituliskan dengan
persamaan matematis:

f k =µk ⋅m⋅ g cos ❑


Sementara itu, percepatan benda pada saat meluncur ke bawah dapat
dicari dengan menurunkan persamaan Hukum 2 Newton:
∑ F=m ⋅a
m ⋅g sin ❑−f k =m ⋅a
m ⋅g sin ❑−µ k ⋅ m⋅ g cos ❑=m⋅ a
a=( sin−µk cos❑ ) g
keterangan:
a= percepatan benda pada bidang miring ( m/ s2 )

Contoh Soal

1. Bila benda 1 N ditarik dengan gaya 1 N pada suatu bidang datar


1
dengan koefisien gesekan kinetis , maka percepatan benda adalah…
4
Jawaban:
Diketahui:
 W =1 N
 F=1 N
1
 µk = =0 , 25
4

39
Ditanya: a=… ?
Penyelesaian:
w
m=
g
1
¿
10
¿ 0 , 1 kg
F g=µk ⋅m⋅ g
¿ 0 , 25 ⋅0 , 1⋅10
¿ 0 , 25 N
Jadi percepatan:
F−F g=m⋅a
1−0 ,25=0 , 1⋅ a
0 , 75=0 ,1 ⋅a
0 ,75
a=
0 ,1
2
a=7 , 5 m/s
2. Kayu bermassa 100 kg diatarik dijala. Jika koefisien gesek kinetisnya
0 , 2 dan percepatan gravitasi 9 , 8 m/s 2, berapa gaya gesek kinetisnya?
Jawaban:
Diketahui:
 m=100 kg
 µk =0 , 2

 g=100 m/ s
2

Ditanyakan: f k …?
Penyelesaian:
f k =µk ⋅ N
f k =µk ⋅m⋅ g

40
f k =0 , 2 ⋅100 ⋅9 , 8
f k =196 N
3. Ketika Hadi menghapus papan tulis, penghapus ditekan ke papan
tulis dengan gaya 8 N . berat penghapus 0 , 8 N dengan koefisien gesek
kinetis antara penghapus dan papan tulis adalah 0 , 4 . Maka berapa
gaya yang harus diberikan lagi oleh Hadi kepada penghapus agar saat
menghapus ke arah bawah dengan kecepatan penghapus Adalah
tetap?
Jawaban:

fk

Keterangan:
A=gaya tekan pada pengahpus ke papan tulis
N=gaya normal
w=gaya berat penghapus
B=gaya dorong ke penghapus kea rah bawah
f k =gaya gesek kinetis

41
Diketahui:
 F=8 N
 µk =0 , 4
Ditanyakan: B…?
Penyelesaian:
Pada sumbu x , penghapus tidak mengalami pergerakan, artinya
kedudukannya tetap. Resultan pada sumbu x atau sumbu mendatar
adalah nol.
∑ Fx=0
A−N=0
A=N
8 newton=N
N=8 newton
Penghapus bergerak ke bawah dengan kecepatan tetap. Benda dengan
kecepatan tetap berarti nilai percepatannya adalah nol, sehingga pada
sumbu y berlaku persamaan:
∑ Fy=0
f k −w−B=0
µk ⋅ N −w−B=0
0 , 4 ⋅ 8−0 ,8−B=0
B=2 , 4 N
Jadi, gaya yang harus diberikan lagi oleh Hadi kepada penghapus
agar saat menghapus kea rah bawah adalah 2 , 4 N .

Latihan Soal

42
1. Benda bergerak dengan laju 10 m/s dan melewati bidang kasar
sehingga lama-kelamaan berhenti. Jarak ketika berhenti dari tempat
jalan pertama adalah 10 m, maka gesek kinetis bidang kasar dengan
benda adalah…
a. 0 , 5
b. 0 , 6
c. 0 , 2
d. 0 , 7
e. 0 , 3
2. Mobil mainan dengan berat 250 gram ditarik gaya sebesar 4 N pada
lantai kasar, dengan koefisien gesek kinetis 0 , 1 sehingga mobil
bergerak. ketika benda telah menempuh jarak 5 m, maka
kecepatannya sebesar…
a. 0 , 1 m/s
b. 1 m/s
c. 5 √ 5 m/ s
d. √ 10 m/s
e. 5 √ 6 m/s
3. Terdapat katrol-tali diatas lantai datar. Benda pertama bermassa 25 kg
berada di atas bidang kasar dengan koefisien gesek kinetis 0 , 2. Jika
benda yang menggantung bermassa 175 kg dan g=10 m/ s2, maka
tegangan tali yang dialami oleh sistem adalah…
a. 62 , 5 N
b. 112, 5 N
c. 162 ,5 N
d. 212 , 5 N
e. 262 , 5 N

43
4. Benda bermassa 5 kg yang semula diam, diberi gaya tetap sebesar
50 N . jika koefisien gesek kinetic 0 , 2. Waktu yang diperlukan benda
untuk mencapai jarak 100 m adalah…
a. 20 s
b. √ 10 s
c. 8 s
d. 5 s
e. √5 s
5. Nilai koefisien gesek kinetis antara dua permukaan adalah 0 , 4 . Jika
sebuah benda bergerak dengan kecepatan 6 m/ s, berapa besar gaya
gesek kinetis yang bekerja pada benda…
a. 2 , 4 N
b. 4 , 8 N
c. 9 , 6 N
d. 24 N
e. 48 N
6. Sebuah benda bergerak dengan percepatan tetap sebesar 2 m/s 2. Jika
gaya gesek kinetis yang bekerja pada benda adalah 10 N , berapa
massa benda tersebut?
a. 2 kg
b. 5 kg
c. 8 kg
d. 20 kg
e. 10 kg
7. Jika gaya gesek kinetis yang bekerja pada sebuah benda bergerak
searah dengan arah pergerakan benda, maka percepatannya akan…
a. Bertambah besar

44
b. Tetap konstan
c. Berkurang
d. Menjadi nol
e. Meningkat
8. Gaya gesek kinetis antara dua permukaan bergantung pada…
a. Gaya normal
b. Gaya gravitasi
c. Gaya magnet
d. Kecepatan cahaya
e. Berat benda
9. Apa yang disebut sebagai gesekan kinetis?
a. Gesekan yang menghentikan benda
b. Gesekan yang mempertahankan Gerakan benda
c. Gesekan yang hanya bekerja pada benda diam
d. Gesekan yang mempercepat Gerakan benda
e. Gesekan yang tidak ada dalam fisika
10. Jika koefisien gesekan kinetis antara benda dan permukaan adalah
0 , 2. Berapa besar gaya gesekan kinetis yang bekerja pada benda
dengan massa 30 kg yang bergerak dengan kecepatan 2 m/s 2?
a. 6 N
b. 12 N
c. 30 N
d. 60 N
e. 10 N

Rangkuman Soal

45
 Hubungan periode (T ) dengan frekuensi (f ) diberikan dalam bentuk
persamaan:
n n
f= atau T =
T f
 Kecepatan linear dari benda yang bergerak melingkar dengan jejari r
dapat dicari dengan rumus:
s 2 πr
v= → v = → v=2 πrf
T T
 Kecepatan sudut dari benda yang bergerak melingkar dirumuskan:

ω= → ω=2 πf
T
 Percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat melingkar. Persamaan
untuk mencari besar percepatan sentripetal adalah:
2
v a
a s= atau a s=ω 2 atau s=¿ 4 π r ¿
2

r T
2

 Percepatan tangensial dalam selang waktu tertentu dimana arah


percepatan tangensial selalu menyinggung lintasan putarnya.
Persamaan untuk mencari besar percepatan tangesial adalah:
v −v 0
a t=
∆t
∆v
a r=
∆t
a t=αr
 Pada roda-roda seporos berlaku persamaan:
V A VB
ω A=ωB atau =
RA RB
 Roda-roda yang bersinggungan mempunyai persamaan:
ω A R A =ω B R A

46
 Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda diam
dan nilainya dimulai dari nol sampai nilai maksimum. Dirumuskan:
F min=f s maks=µ s ⋅ N
Atau
F min=f s maks=µ s ⋅ m⋅ g
 Gesekan kinetis adalah gaya gesekan yang bekerja pada benda
bergerak. Dirumuskan:
f k =µk ⋅ N
Atau
f k =µk ⋅m⋅ g

Latihan Soal

1. Troli bermassa 10 kg dengan percepatan gravitasi bumis sebesar


2
10 m/s didorong dengan gaya 30 N . agar troli tersebut dapat
bergerak dengan kecepatan tetap, maka perlu didorong pada lantai…
a. Berkoefisien gesek statis 0 , 3
b. Berkoefisien gesek kinetis 0 ,3
c. Berkoefisien gesek statis 0 , 03
d. Berkoefisien gesek kinetis 0 ,03
e. Yanglicin tanpa koefisien gesek
2. Keranjang yang massanya dapat diberikan gaya tarik sebesar 15 N ke
arah kanan. Lantai A memiliki koefisien gesek statis 0 , 5 dan
koefisien gesek kinetis 0 , 3. Agar benda tetap bergerak dengan
percepatan tetap sebesar 1 m/s 2, maka massa yang dapat diletakkan di
dalamnya adalah…
a. 0 , 3 kg

47
b. 1 ,5 kg
c. 1 , 0 kg
d. 3 , 75 kg
e. 5 , 0 kg
3. Pada sebuah bidang kasar diletakkan suatu balok dengan massa 5 kg .
jika diketahui gesek statis µs=0 , 4 dan koefisien gesek kinetik
µk =0 , 3 maka berapa gaya gesek yang dialami balok jika balok
tersebut diatrik dengan gaya sebesar 15 N ?
a. 10 N
b. 15 N
c. 20 N
d. 25 N
e. 30 N
4. Balok kayu bermassa 10 kg didorong dengan gaya 60 N sehingga
bergerak. kayu berada di atas lantai dengan µs=0 , 45 dan µk =0 , 30.
Percepatan yang dialami benda adalah…
a. 4 , 5 m/ s2
b. 3 m/s 2
c. 2 , 5 m/ s2
d. 1 ,5 m/ s2
e. 0 , 5 m/s 2
5. Sebuah kotak bermassa 100 hg didorong oleh seorang siswa di atas
lantai. Koefisien gesek ( µs ) antara permukaan kotak dengan lantai
adalah 0 , 2. Gaya gesek maksimum antara permukaan kotak dengan
lantai adalah …. N .
a. 1000
b. 500

48
c. 200
d. 20
e. 0 , 2
6. Sebuah roda melakukan 900 putaran dalam waktu 30 detik .
Berapakah kecepatan sudut rata-ratanya dalam satuan rad / s?
a. 100 rad / s
b. 145 , 13 rad /s
c. 155 , 67 rad / s
d. 188 , 4 rad /s
e. 188 , 62 rad /s
7. Sebuah bola bermassa 200 gram diikat pada ujung sebuah tali dan
diputar dengan kelajuan tetap sehingga Gerakan bola tersebut
membentuk lingkaran horizontal dengan radius 0 , 2 meter . Jika bola
menempuh 10 putaran dalam 5 detik , berapakah percepatan
sentripentalnya?
a. 0 , 18 m/s 2
b. 1 ,56 m/s2
c. 2 , 34 m/s 2
d. 2 , 32m/ s2
e. 0 , 15 m/s 2
8. Jari-jari roda A sama dengan jari-jari roda B sebesar R. sedangkan
1
jari-jari roda C= R. Bila roda A diputar dengan laju konstan 10 m/s
2
maka kecepatan linear roda B adalah…
a. 5 m/s
b. 10 m/s
c. 15 m/s

49
d. 20 m/s
e. 25 m/s
20
9. Baling-baling kipas angin berjari-jari cm mampu berputar 4 kali
π
dalam 1 sekon. Kecepatan linear ujung baling-baling adalah…
a. 3 , 2 m. s−1
b. 1 , 6 m. s−1
c. 1 ,3 m. s−1
d. 1 , 0 m. s−1
e. 0 , 8 m. s−1
10. Jari-jari roda A=30 cm, roda B=40 cm, roda C=25 cm , dan roda
D=50 cm. Roda B berputar dengan kecepatan anguler 50 rad . s−1,
kecepatan anguler roda D adalah…
a. 80 rad . s−1
b. 60 rad . s−1
c. 50 rad . s−1
d. 40 rad . s−1
e. 30 rad . s−1

50
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, G. (2021). Modul Pembelajaran Fisika Gerak Melingkar untuk
SMA kelas X. hlm 2-34
Nufus, N., & Furqon, A. (2009). FISIKA untuk SMA/MA Kelas X. hlm
311
Herman, A. (2022). Rumus Gaya Gesek. Diambil tanggal 12 Oktober
2023, https://hermananis.com/rumus-gaya-gesek/

Afdan, N. (2019). Materi Fisika, Rumus, dan Contoh Soal. Diambil


tanggal 12 Oktober 2023, https://www.fisika.co.id/p/tentang.html?
m=1

51

Anda mungkin juga menyukai