Anda di halaman 1dari 18

KESETIMBANGAN

 Adalahsuatu besaran yang menyebabkan


putaran suatu benda, sedang besar momen
merupakan hasil kali antara gaya yang
bekerja dengan lengan gaya tersebut.
 Kesetimbangan
Jika suatu benda dalam keadaan setimbang
maka jumlah gaya yang titik tangkapnya = 0.
Macam-macam kesetimbangan benda :
kesetimbangan stabil, labil dan indifferent
(netral).
 Kesetimbangan labil
 Berat
Berat suatu benda adalah resultan dari
semua gaya gravitasi berarah vertikal ke
bawah dari semua partikel dari suatu benda.
 Titik Berat
Resultan gaya berat ini bekerja melalui suatu
titik tunggal yang disebut titik berat.
Koordinat titik berat benda dihitung dengan:
 Suatu bahan yang dijepit dan mendapat gaya
F yang memuntir, maka akan timbul momen
puntir Mp.
 Besarnya Mp = F.R
jika R adalah jari-jari batang.
 Momen Inersia adalah ukuran kelembaman benda dalam
gerak melingkar, maksudnya kelembaman adalah sifat
untuk mempertahankan kedudukannya.
 Artinya kalau benda sedang diam maka ia akan bertahan
untuk diam, sedangkan kalau benda sedang berputar maka
dia akan bertahan untuk berputar.
 Contohnya : baling-baling helikopter kalau akan berputar
dengan kecepatan penuh membutuhkan waktu yang lebih
lama sejak mesin dinyalakan dibandingkan waktu yang
dibutuhkan oleh baling-baling helikopter mainan yang
begitu saklar di on kan langsung bisa berputar dengan
kecepatan penuh. Demikian pula bila akan berhenti baling-
baling helikopter beneran membutuhkan waktu yang lebih
lama.
 Mengapa… ? Hali ini disebabkan karena baling-baling
helikopter memiliki massa dan panjang yang lebih besar
dari pada baling-baling helikopter mainan. Ini dikatakan
baling-baling helikopter memiliki momen inersia yang
lebih besar daripada baling-baling helikopter mainan.

 Jadi momen inersia tergantung dari massa benda dan
jarak massa benda ke sumbu putar.

 Besar momen inersia dihitung dengan rumus :


1. benda berupa partikel tunggal / titik massa:
I = mr2,
2. benda berupa beberapa partikel/titik massa:
I = Σ mr2

 Hubungan Torsi dan Percepatan Sudut


τ  Iα
a : percepatan sudut (rad/s2)
 Yaitu gerak yang lintasannya membentuk lingkaran.
 Periode (T)
1
yaitu waktu yang diperlukan benda untuk menempuh T
satu keliling lingkaran (satu putaran), satuannya f
sekon.
1
 Frekuensi (f) f
yaitu jumlah putaran yang dilakukan benda tiap T
detik, satuannya hertz (Hz)
2 πr
 Kecepatan linier (v) v
yaitu kecepatan yang bergerak melingkar yang
T
arahnya selalu berubah dan arahnya merupakan garis v  2 πr f
singgung lingkaran. θ 360 o 2  π
 Kecepatan angular/kecepatan sudut (w) ω  
Δt T T
yaitu besar sudut yang ditempuh benda yang n 2π
ω
bergerak melingkar per satuan waktu. T
v  w r
 Percepatan angular (a)
adalah perubahan kecepatan sudut tiap satuan waktu
Δω ω t  ωo
α 
Δt Δt

 Hubungan gerak melingkar dengan gerak lurus


panjang  busur θ

keliling  lingkaran 2 π
ΔS θ

2 πr 2
v  ωr
a  αr
 Energi kinetik rotasi (Ekr) benda dengan
momen inersia terhadap suatu poros (I) yang
berputar melalui poros dengan kecepatan
sudut w (rad/dtk)
E kr  1 2  I  ω2 (joule)

 Gerak Rotasi dan Translasi


Energi kinetik benda = jumlah energi kinetik
rotasi + energi kinetik translasi
E k_total  1 2  I  ω2  1 2  m  v 2
 Menggelinding
 Usaha
(W) yang dilakukan torsi () yang tetap
memutar benda adalah
W=.θ

 Daya (P) yang dilakukan benda adalah


P=.w

dengan θ = sudut tempuh (radian)


w  kecepatan sudut (rad/s)
1. Berapa torsi yang harus diberikan agar
percepatan sudutnya 4 rad/det2 dan momen
inersianya 0,2 kgm2
2. Roda penerus massa 6 kg jari-jari girasi 40
cm berputar 300 rpm. Tentukan momen
inersia dan energi kinetiknya.
3. Massa roda sepeda 5 kg berjari-jari 72 cm
mengelinding dengan kecepatan 1 put/detik,
hitunglah momen inersia, kecepatan sudut
dan energi kinetiknya.
4. Momen inersia roda 5 kgm2 melakukan kerja 105
Joule. Berapakah:
a.Kecepatan sudut pada saat melakukan energy
kinetic
b.Torsi yang membuat roda berhenti dalam
waktu 25 detik

Anda mungkin juga menyukai