Anda di halaman 1dari 16

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

BESARAN DALAM GERAK MELINGKAR

6.1 PENGERTIAN
Gerak melingkar adalah gerakan suatu benda mengelilingi pusat lingkaran atau
gerak sepanjang lintasan lingkaran. Dalam gerak melingkar terdapat dua jenis besaran,
yaitu besaran sudut (anguler) dan besaran linear (tangensial). Besaran sudut
adalah besaran yang arah kerjanya melingkar atau membentuk sudut tertentu (untuk
besaran vektor) sedangkan besaran linear atau tangensial adalah besaran yang arah
kerjanya lurus (tidak membentuk sudut). Besaran sudut pada gerak melingkar
meliputi periode, frekuensi, posisi sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut.
Sedangkan besaran linear pada gerak melingkar adalah jari-jari, panjang lintasan,
kecepatan linear, percepatan tangensial, percepatan sentripetal dan percepatan total.
Gerak melingkar berdasarkan karakteristik kecepatan, dibedakan menjadi gerak
melingkar beraturan (GMB) dan gerak melingkar berubah beraturan (GMBB).

Contoh Gerak Melingkar dalam Kehidupan Sehari-hari

Gerakan mobil
yang melintas di
jalan melingkar

Gerakan pada
ujung jarum
detik, menit, dan
jam

Gerakan kuda
pada komidi
putar yang ada di
taman bermain

Gerakan suatu
titik pada ban
mobil dan motor
yang berputar
6.2 PERPINDAHAN SUDUT
Perpindahan sudut adalah perubahan sudut dari posisi awal benda hingga
posisi akhir benda jika sudut dihitung dari titik acuan tertentu. Arah perpindahan
sudut adalah sebagai berikut :
1. Δθ > 0 untuk putaran berlawanan arah jarum jam.
2. Δθ < 0 untuk putaran searah jarum jam.
Satuan SI untuk Δθ adalah rad.

6.3 MENGUKUR PERPINDAHAN SUDUT

1. Mengukur perpindahan sudut menggunakan derajat


Satu putaran dalam lingkaran adalah 360°.
Contoh: 300°, 210°, dan seterusnya.
2. Mengukur perpindahan sudut menggunakan perpindahan
360° dalam lingkaran adalah satu putaran.
(360°= 1 putaran)
Contoh: ½ lingkaran, ¼ lingkaran, dan seterusnya.
3. Mengukur perpindahan sudut menggunakan sataun internasional dari
perpindahan sudut yakni radian
1 putaran = 360° = 2 � rad
180°
1 radian = 1 radian × � = 57,3°

6.4 KECEPATAN SUDUT RATA-RATA


Kecepatan sudut rata-rata adalah perpindahan sudut dibagi dengan selang
waktu tempuhnya. Dalam selang waktu ∆θ, benda telah menempuh lintasan
sepanjang busur AB, dan sudut sebesar ∆θ. Oleh karena itu, kecepatan sudut
merupakan besar sudut yang ditempuh tiap satu satuan waktu. Satuan kecepatan
sudut adalah rad/s. Selain itu, satuan lain yang sering digunakan untuk menentukan
kecepatan pada sebuah mesin adalah rpm, singkatan dari rotation per minutes (rotasi
per menit).

Keterangan:
ω : Kecepatan sudut rata-rata (rad/s) �0 : Posisi awal (rad)
∆� : Perubahan posisi (rad) �� : Posisi akhir (rad)
∆t : Selang waktu (s) t2 : Waktu akhir (s) t1 : Waktu awal (s)
Jika gerak dilakukan sebanyak satu putaran, maka ∆ � = 2 � . Waktu yang
dibutuhkan untuk menempuh satu putaran disebut dengan periode atau T, sehingga:

Keterangan:
ω : kecepatan sudut (rad/s)
2π : satu putaran lingkaran
v : kecepatan linear (m/s)
T : periode (sekon)
F : frekuensi (Hertz atau Hz)

6.5 KECEPATAN DALAM GERAK MELINGKAR

1) Kecepatan Sesaat
Kecepatan sudut sesaat adalah kecepatan sudut untuk selang waktu yang
sangat kecil.

2) Kecepatan Tangensial
Kecepatan tangensial adalah hasil bagi panjang lintasan dengan selang
waktu tempuhnya.

Jika gerak dilakukan sebanyak satu putaran, maka ∆ � = 2�R


Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu putaran disebut dengan
periode atau T, sehingga:

Keterangan:
v : kecepatan linear (m/s)
s : panjang lintasan (m)
∆t : selang waktu (s)
T : perioda (sekon)
f : frekuensi (Hertz atau Hz)
R : panjang jari-jari lingkaran (m)
6.6 HUBUNGAN KECEPATAN SUDUT
DENGAN KECEPATAN TANGENSIAL

Keterangan:
v : Kecepatan linear (m/s)
ω : Kecepatan sudut (rad/s)
R : Panjang jari-jari lingkaran (m)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
GERAK MELINGKAR

6.7 PERIODE DAN FREKUENSI


Periode adalah selang waktu yang diperlukan oleh suatu titik materi pada
benda yang berputar terhadap suatu poros tertentu untuk menempuh satu kali
putaran (atau satu kali melingkar).

Keterangan:
T : periode (s)
t : waktu (s)
n : banyaknya putaran
Frekuensi adalah banyak putaran yang dilakukan oleh suatu titik materi pada
benda yang berputar terhadap suatu poros tertentu dalam selang waktu satu sekon.

Keterangan:
f : frekuensi (Hz)
t : waktu (s)
n : banyaknya putaran
Hubungan Frekuensi dan Periode
GERAK MELINGKAR BERATURAN

6.8 PENGERTIAN DAN PERSAMAAN GMB


Gerak melingkar beraturan adalah gerak suatu benda yang menempuh
lintasan melingkar dengan nilai kecepatan sudut tetap sementara percepatan
sudutnya adalah nol. Jika kecepatan linearnya tetap maka kecepatan angulernya (besar
dan arah) juga bernilai tetap.

PERSAMAAN GMB

Keterangan:
� : posisi sudut akhir (rad)
�0 : posisi sudut awal (rad)
� : kecepatan sudut (rad/s)
f : waktu (s)

GERAK MELINGKAR BERUBAH BERATURAN

6.9 PENGERTIAN DAN PERSAMAAN GMBB


Gerak melingkar berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang
menempuh lintasan melingkar dengan nilai kecepatan sudut yang berubah secara
konstan dan nilai percepatan sudut yang selalu konstan.
PERSAMAAN GMBB

Keterangan:
� : posisi sudut akhir (rad) �0 : posisi sudut awal (rad/s)
�0 : kecepatan sudut awal (rad/s) t : waktu (s)
� : percepatan sudut (rad/s²)
Keterangan:
�2 : kecepatan sudut akhir (rad/s)
�1 : kecepatan sudut awal (rad/s)
t : waktu (s)
� : percepatan sudut (rad/s)

6.10 PERCEPATAN SENTRIPETAL DAN SENTRIFUGAL


PADA GERAK MELINGKAR HORIZONTAL
Pada kasus ini kita bisa melihat bahwa percepatan sentripetal dan sentrifugal
pada benda yang terjadi pada setiap posisi pada lintasan tidak berubah . Nilai dari
percepatan sentripetal dan sentrifugal selalu sama dan tetap. Besar kecepatan linear
pada gerak melingkar beraturan adalah nol. Namun, arah kecepatan linear berubah
setiap waktu. Perubahan arah ini menyebabkan adanya selisih kecepatan linear. Selisih
kecepatan dalam selang waktu tertentu selalu menuju pusat lingkaran. Selisih atau
perubahan arah kecepatan linear pada selang waktu tertentu menyebabkan adanya
percepatan yang arahnya selalu menuju pusat lingkaran yang disebut dengan
percepatan sentripetal(�s).

Keterangan:
��� : percepatan sentripetal (m/s²)
� : kecepatan sudut (rad/s)
v : kecepatan tangensial (m/s)
r : jari-jari lingkaran (m)

6.11 DINAMIKA TIKUNGAN

Masalah Tikungan pada Bidang Kasar

Persamaan untuk mencari laju


batas minimum pada tikungan

Hal-hal yang mempengaruhi kelajuan minimal pada tikungan :

 Kekerasan permukaan jalan ( �� ). Semakin kasar permukaan jalan, semakin


besar batas laju menikung.
 Jari-jari belokan (r), semakin besar jari-jari belokan, semakin besar batas laju
menikung.
 Percepatan gravitasi bumi (g) nilainya selalu tetap.
Menikung pada Jalan Miring

Persamaan untuk mencari laju


batas minimum pada tikungan

Jika jalannya licin (�� = �), maka


persamaannya menjadi

6.12 GERAK MELINGKAR VERTIKAL

Persamaan untuk mencari laju batas minimum pada titik tertinggi:


KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
HUBUNGAN RODA-RODA

Pada sistem gerak sepeda ontel terdapat dua hubungan yang berbeda.
Hubungan pertama adalah antara gir belakang dengan roda yang berada pada satu
pusat atau as dan dinamakan hubungan roda-roda sepusat (seporos). Sedangkan
hubungan yang kedua adalah antara gir belakang dengan gir depan yang dihubungkan
dengan tali (rantai), hubungan ini dinamakan hubungan roda-rada yang
dihubungkan dengan sabuk atau rantai. Selain dua hubungan roda tersebut,
terdapat satu hubungan lagi, yaitu hubungan roda-roda yang bersinggungan.

6.13 HUBUNGAN RODA SEPUSAT


Hubungan roda sepusat adalah hubungan dua buah roda atau lebih yang
dihubungkan pada satu poros atau satu pusat yang sama. Contohnya pada roda sepeda
dengan gir belakang.

Pada saat sepeda bergerak maju, roda belakang berputar searah jarum jam.
Demikian pula dengan gir belakang. Setelah selang waktu tertentu, gir belakang dan
roda menempuh posisi sudut yang sama. Ini berarti, kecepatan sudut gir belakang dan
roda belakang adalah sama. Jadi, pada roda-roda yang sepusat berlaku rumus atau
persamaan sebagai berikut:
 Pada roda sepusat, arah putar yang dimiliki sama
 Pada roda-roda yang dihubungkan secara sepusat, nilai kecepatan sudutnya
adalah sama.

 Pada roda-roda yang dihubungkan secara sepusat, nilai kecepatan


tangensialnya adalah:
Keterangan:
�� : kecepatan sudut roda A (rad/s)
�� : kecepatan sudut roda B (rad/s)
vA : kecepatan tangensial roda A (m/s)
vB : kecepatan tangensial roda B (m/s)
rA : jari-jari roda A (m)
rB : jari-jari roda B (m)

6.14 HUBUNGAN RODA BERSINGGUNGAN

Hubungan roda bersinggungan adalah hubungan dua buah roda atau lebih
yang dihubungkan saling bersinggungan atau bergesekan. Hubungan roda-roda yang
bersinggungan dapat kalian jumpai pada mesin jam analog, dimana mesin jam
tersebut menggunakan roda-roda bergerigi yang saling bersinggungan satu sama lain.
Jika roda yang lebih besar berputar searah jarum jam, maka roda yang lebih kecil akan
berputar berlawanan arah jarum jam sehingga dapat dikatakan arah kecepatan sudut
pada dua roda yang bersinggungan adalah berlawanan. Akan tetapi, pada titik
persinggungan, besar kecepatan linear kedua roda adalah sama. Sedangkan kecepatan
angulernya akan berbeda, bergantung pada jari-jari masing-masing roda atau jumlah
gir yang dimilikinya. Jadi pada dua roda yang saling bersinggungan berlaku persamaan
berikut:
 Pada roda-roda bersinggungan, arah putarnya berlawanan satu dengan yang
lainnya.
 Kecepatan tangensial antara roda-roda yang saling bersinggungan nilainya
adalah sama.

 Pada roda-roda yang dihubungkan secara bersinggungan, nilai kecepatan


sudutnya adalah berbeda.
Keterangan:
�� : kecepatan sudut roda A (rad/s)
�� : kecepatan sudut roda B (rad/s)
vA : kecepatan tangensial roda A (m/s)
vB : kecepatan tangensial roda B (m/s)
rA : jari-jari roda A (m)
rB : jari-jari roda B (m)

6.15 HUBUNGAN RODA-RODA YANG DIHUBUNGKAN


DENGAN RANTAI

Hubungan roda-roda yang dihubungkan dengan rantai dapat kita lihat pada gir
depan dan gir belakang pada sepeda. Rantai atau tali yang digunakan untuk
menghubungkan gir belakang dan gir depan, dipasang pada sebelah luar setiap gir.
Pada saat bergerak, kecepatan rantai atau tali menyinggung bagian luar gir. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa arah dan besar kecepatan linear (tangensial) pada dua roda
yang dihubungkan dengan tali atau rantai adalah sama. Sehingga berlaku persamaan
sebagai berikut:
 Pada roda yang bersinggungan arah putarnya sama.
 Kecepatan tangensial antara roda-roda yang dihubungkan dengan rantai
nilainya adalah sama.

 Pada roda-roda yang dihubungkan dengan rantai, nilai kecepatan sudutnya


adalah berbeda.

Keterangan:
�� : kecepatan sudut roda A (rad/s)
�� : kecepatan sudut roda B (rad/s)
vA : kecepatan tangensial roda A (m/s)
vB : kecepatan tangensial roda B (m/s)
rA : jari-jari roda A (m)
rB : jari-jari roda B (m)
Contoh Soal
Setelah mempelajari materi gerak melingkar, silahkan amati contoh soal di
bawah ini agar kelak bisa menjawab soal dengan baik dan benar.

1. Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan dengan posisi sudut awal 5 rad.
Jika partikel bergerak dengan kecepatan sudut 10 rad/s, tentukanlah posisi
sudut akhir pada saat t = 5 s.

Penyelesaian
Diketahui: θ0 = 5 rad,
ω = 10 rad/s, dan
t = 5 s.
rθ = θo + ωt = 5 rad + 10 rad/s. 5 s
rθ = 55 rad
Jadi, posisi sudut akhir partikel adalah 55 rad.

2. Sebuah benda mula-mula diam, kemudian setelah 5 sekon benda tersebut


bergerak melingkar dengan kecepatan tangensial sebesar 25 cm/s. Jika diameter
lintasan benda adalah 10 cm, tentukan percepatan tangensial benda tersebut!

Penyelesaian
Diketahui:
v0 = 0 (benda diam)
v = 25 cm/s = 0,25 m/s
∆t = 5 s
R = ½ × diameter = 1/2 × 10 cm = 5 cm = 0,05 m
Ditanya: percepatan tangensial (at)
at = ∆v/∆t
at = (v – v0)/ ∆t
at = (0,25 – 0)/5
at = 0,05 m/s
jadi percepatan tangensial benda tersebut adalah 0,05 m/s atau 5 cm/s.

3. Sebuah titik berada di tepi sebuah CD yang berjari-jari 4 cm. CD tersebut


berputar di dalam CD Player dengan kecepatan sudut 3 rad/s. Tentukan
percepatan sentripetal pada titik tersebut!

Penyelesaian:
Diketahui :
R = 4 cm = 0,04 m
ω = 3 rad/s
maka dengan menggunakan persamaan 10, percepatan sentripetal titik tersebut
adalah:
as = ω2R
as = 32 × 0,04
as = 0,36 m/s² atau 36 cm/s²
Jadi percepatan sentripetal benda tersebut adalah 36 cm/s²
4. Dua buah roda A dan B yang berada pada satu poros memiliki jari-jari 2 cm dan
8 cm, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini. Jika kecepatan linear roda
A adalah 6 m/s, tentukan:
a) kecepatan sudut roda A
b) kecepatan linear dan kecepatan sudut roda B

Penyelesaian:
rA = 2 cm = 0,02 m
rB = 8 cm = 0,08 m
vA = 6 m/s
Ditanya: ωA, vB dan ωB

a) kecepatan sudut roda A dapat dihitung dengan rumus berikut:


ωA = vA/RA
ωA = 6/0,02
ωA = 300 rad/s

b) roda A dan B adalah roda-roda sepusat, sehingga berlaku persamaan berikut:


ωB = ωA
ωB = 300 rad/s
kecepatan linear dapat dihitung dengan persamaan berikut:
vB = ωB × R (rumus hubungan besaran sudut dengan linear)
vB = 300 × 0,08
vB = 24 m/s

5. Dua buah roda dihubungkan dengan rantai. Roda yang lebih kecil dengan jari-
jari 8 cm diputar pada 100 rad/s. Jika jari-jari roda yang lebih besar adalah 15 cm,
berapakah kecepatan linear kedua roda tersebut? Dan berapa juga kecepatan
sudut roda yang lebih besar?
Penyelesaian
R1 = 8 cm = 0,08 m
R2 = 15 cm = 0,15 m
ω1 = 100 rad/s
Ditanya: kecepatan linear roda 1 dan 2
Dua roda yang dihubungkan dengan tali atau sabuk memiliki kecepatan linear
yang sama besar. Jadi kecepatan linear kedua roda tersebut adalah v1 = v2
Kecepatan linear roda 1
v1 = ω1 × R1
v1 = 100 × 0,08
v1 = 8 m/s
Kecepatan linear roda 2
v2 = v1
v2 = 8 m/s
Kecepatan sudut roda 2
v2 = ω2 × R2
ω2 = v2/ R2
ω2 = 8/0,15
ω2 = 53,33 rad/s

Anda mungkin juga menyukai