Anda di halaman 1dari 5

BAB 6 DINAMIKA ROTASI

6.1. GERAK ROTASI

Gerak rotasi adalah gerak yang lintasannya mempunyai jarak tetap terhadap satu titik
atau gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran.,

Besaran- besaran pada gerak rotasi

a. Frekuensi ( f )
Adalah banyaknya putaran yang dilakukan benda tiap waktu

b. Perioda ( T )
Waktu yang dibutuhkan benda untuk mengelilingi satu putaran penuh

Hubungan antara perioda dengan frekuensi :

(6 – 1 )

c. Kecepatan Linier ( v )
Adalah kecepatan yang arahnya selalu menyinggung lintasannya dan tegak lurus
dengan jari-jari lintasan.

(6 – 2a)

Atau (6 – 2b)

d. Kecepatan Sudut / Kecepatan Anguler ( ω )


Kecepatan yang berimpit dengan lintasannya dan bergantung dari jari-jari lintasannya.

(6 – 3)

e. Percepatan Sentripetal/ percepatan radial ( ar )


Adalah percepatan yang arahnya selalu menuju pusat lingkaran.
Percepatan radial berfungsi untuk mengubah arah kecepatan benda sehingga tetap
mengikuti lintasan berupa lingkaran.

(6 – 4a)

Atau (6 – 4b)
f. Gaya Sentripetal
Adalah gaya yang menyebabkan timbulnya percepatan sentripetal. Arahnya searah
dengan percepatan sentripetal.

(6 – 5)

g. Percepatan Sentrifugal dan gaya sentrifugal


Adalah percepatan yang arahnya keluar atau menjauhi pusat lingkaran, sedangkan
gaya sentrifugal merupakan gaya yang meninbulkan percepatan sentrifugal.

v
h. Gerak Melingkar Beraturan
ds
Perhatikan gambar ( 6 – 1 ) ini r
d
v
Gambar ( 6 – 1 ) Gerak rotasi
v

Gerak rotasi beraturan adalah suatu gerak melingkar dengan besar kecepatan
linier yang tetap tetapi vektor kecepatannya berubah. Pada gerak ini kecepatan sudut
 = konstan , sehingga percepatan sudut  = 0. Percepatan yang ada setiap kali
benda bergerak melingkar adalah percepatan normal atau percepatan radial atau
percepatan sentripetal.

i. Gerak Melingkar dengan percepatan


Pada gerak ini selain arah, besar kecepatannyapun berubah dan akan mengalami
percepatan singgung ( percepatan tangensial ) sebagai akibat dari perubahan besar
kecepatan serta mengalami percepatan radial sebagai akibat dari perubahan arah
kecepatan.
Percepatan singgung ( percepatan tangensial / sudut) didefinisikan :
(6–6)
Sehingga resultan percepatan partikel setiap saat dinyatakan sebagai :
; (6–7)

dan arahnya : (6–8)

Gerak rotasi dengan percepatan sudut konstan analog dengan gerak lurus berubah
beraturan.
6.2. Rotasi Benda Tegar

a. Momen Inersia
Momen inersia merupakan kuantitas yang menyatakan sulit tidaknya benda
bergerak rotasi terhadap suatu sumbu putar tertentu. Jika suatu benda yang bebas
berputar terhadap sebuah sumbu mengalami kesulitan untuk berputar , momen
inersianya terhadap sumbu putar itu besar. Bandingannya dalam gerak translasi
adalah kuantitas yang menyatakan sulit tidaknya benda bergerak translasi yaitu massa
(inersia).
Momen inersia suatu benda titik terhadap sumbu putar yang jaraknya r : I = mR2
Momen inersia kumpulan benda titik terhadap suatu sumbu putar : I = Σ mi Ri2
Momen Inersia dari benda-benda homogen masing-masing dengan massa M dapat
dilihat pada table dibawah ini :

b. Momen Gaya/ Momen Puntir / Torque

Gaya : penyebab terjadinya perubahan gerak translasi ; analoginya pada gerak rotasi
adalah momen gaya;
Momen gaya : penyebab terjadinya perubahan gerak rotasi dan merupakan ukuran
efektivitas gaya dalam menghasilkan rotasi mengelilingi sumbu .
Momen Gaya yang dihasilkan oleh gaya F terhadap titik O : τ = F x r ( N.m )
F
θ

Garis gaya
Sumbu

Gambar 6 – 2 : Momen Gaya

Analog Gerak Lurus dan Gerak Rotasi


Gerak rotasi mempunyai bentuk identik dengan gerak lurus sehingga kedua gerakan
tersebut dapat dibandingkan dalam tabel dibawah ini :

Besaran Gerak lurus Gerak melingkar Catatan


Posisi (m) ( rad ) x=θR
Kecepatan ( m/dt ) ( rad/dt) v=ωR

Percepatan (m/dt2) ( rad/dt2) aT = α R

Gerak a=0/α=0
Beraturan GLB GRB

Gerak dengan
Percepatan a=c/α=c
Konstan
GLBB BRBB
Gaya F ( Newton ) Г ( Torsi ) Nm Г=FR
Massa M ( kg ) I ( Momen Inersia ) =
kg m2
Hk Newton II F = ma Г= Iα
Usaha

Daya P=Fv P=Гω


Energi Kinetik

Impuls

Momentum L = mv L = Iω

SOAL-SOAL.
1. Sebuah kipas angina berputar dengan laju 900 rpm. Tentukan :
a. Tentukan kecepatan sudutnya
b. Tentukan kecepatan tangensialnya, jika jejari kipas angin tersebut adalah
20 cm.
2. sebuah roda dengan jejari 40 cm berputr pada poros putar yang diam. Roda
tersebut melaju semakin kencang beraturan dari diam hingga 900 rpm dapam
waktu 20 detik. Tentukan :
a. Percepatan sudut roda tersebut.
b. Percepatan tangensial roda tersebut
3. Sebuah katrol berjari-jari 5 cm, pada suatu motor berputar dengan 30 put/det,
melambat secara beraturan menjadi 20 put/det dalam waktu 2 det. Hitunglah :
a. Percepatan sudut motor
b. Sudut yang ditempuh katrol selama 2 detik tersebut
c. Waktu yang diperlukan agar katrol berhenti berputar
4. Sebuah bola homogen dengan jari-jari 7 cm berputar dengan kecepatan 30
putaran/det terhadap sebuah sumbu melalui pusatnya. Tentukan : Energi
Kinetiknya dan Momentum sudutnya.
5. Gaya konstan 40 N diberikan secara tangensial pada tepi sebuah roda dengan
jari-jari 20 cm. Roda tsb memiliki momen inertia 30 kg,m2. Tentukan :
a. Percepatan sudutnya
b. Kecepatan sudutnya setelah 4 detik dari diam
c. Jumlah rotasi yang dilakukan dalam 4 detik
d. Buktikan bahwa usaha yang dilakukan roda selama 4 detik setara dengan
EK rotasi nya.
6.
Sebuah massa M = 400 g, bergantung pada tepi
sebuah katrol berbenruk silinder dengan jejari
15 cm. Ketika dilepaskan dari diam, massa
tersebut jatuh 2 m dalam waktu 6,5 det.
Tentukan momen Inertia katrol tersebut.

7. Sebuah tabung pejal massanya 2 kg, berjari jari 0,5 m , tabung menggelinding
ke bawah pada bidang miring dengan kemiringan 37o. Jika panjang bidang
miring 15 m, tentukan kecepatan pusat massa dari tabung ketika sampai di
kaki bidang miring tsb.
8. Papan berbentuk lingkaran berputar horizontal tanpa gesekan dengan sumber
putar melalui pusat lingkaran. Massa papan 120 kg dengan jejari 3m. Seorang
yang massanya 65 kg berjalan perlahan dari tepi ke pusat lingkaran, jika
kecepatan tepi lingkaran 2 rad/det. Tentukan kecepatan sudut ketika orang
tersebut berdiri dari 0,75 m dari pusat lingkaran dan perubahan energy kinetic
system.

Anda mungkin juga menyukai