Anda di halaman 1dari 6

Momentum, Impuls, dan Tumbukan

A. Momentum
Momentum adalah ukuran kesukaran untuk memberhentikan suatu benda yang sedang
bergerak. Semakin sukar berhenti, semakin besar momentumnya. Momentum bergantung pada
massa dan kecepatan suatu benda. Momentum dapat dirumuskan sebagai hasil perkalian antara
massa dengan kecepatan benda.
Perhatikan persamaan berikut.

P=
...........................................................................10.1
dengan : P = momentum (kg m/s)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
Massa m merupakan besaran skalar dan kecepatan v adalah besaran vektor, berarti
momentum merupakan besaran vektor. Karena besaran vektor maka menjumlahkan vektor harus
mengetahui besar dan arahnya. Penjumlahan tersebut kita namakan resultan vektor.

Contoh Soal:
Dua benda A dan B masing-masing bermassa 4 kg dan 2 kg. Keduanya bergerak seperti pada Gambar
10.1(a).
Tentukan:
a. momentum benda A,
b. momentum benda B,
c. jumlah momentum kedua benda!
Penyelesaian
mA = 4 kg , vA = 2 m/s (sumbu Y)
mB = 2 kg , vB = 3 m/s (sumbu X)
a. Momentum benda A, memenuhi:
PA = mA . vA
= 4 . 2 = 8 kg m/s (sumbu Y) Gambar 10.1. (a).arah
b. Momentum benda B, memenuhi: vektor kecepatan, (b).
PB = mB . vB Resultan PA dan PB
= 2 . 3 = 6 kg m/s (sumbu X)
c. Jumlah momentum kedua benda dapat ditentukan dengan resultan keduanya seperti pada Gambar
5.1(b). Karena saling tegak lurus maka berlaku dalil Pythagoras:

= 10 kg m/s
B. Impuls
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan waktu
yang dibutuhkan gaya tersebut bergerak. Dari definisi ini dapat
dirumuskan seperti berikut.

I = F . Δt Gambar 10.2. tiga bola


...........................................................................10.2
bergerak arah sejajar
dengan : I = Impuls (N)
F = Gaya yang bekerja (W)
Δt = Selang waktu kerja gaya (s)
Coba perhatikan persamaan 10.2, Δt merupakan besaran skalar sedangkan F adalah vektor berarti
impuls adalah besaran vector.

C. Hubungan Besaran Impuls dan Momentum


Ananda pasti masih ingat hukum II Newton. Jika suatu benda yang bergerak dikenai gaya
maka benda itu akan mengalami percepatan F = m a. Apa yang akan terjadi jika nilai F ini
disubstitusikan pada persamaan 10.2? Jawabnya dapat diperhatikan seperti di bawah!
I = F .Δt
I = m a .Δ t
I = m Δv
Besaran apakah m Δv itu? Tentu kalian sudah tahu yaitu perubahan momentum. Berarti besar
impuls dan momentum memiliki hubungan yang cukup erat. Hubungan itu dapat dituliskan
sebagai berikut.

I = ΔP
.....................................................................................................................10.3
dengan : I = impuls
ΔP = perubahan momentum
Dari persamaan 10.3 dapat dikatakan bahwa setiap benda yang diberikan impuls pasti
akan berubah momentumnya. Momentum merupakan besaran vektor sehingga selain
dipengaruhi besar, vektor juga dipengaruhi oleh arahnya. Perubahan momentum dapat terjadi
karena ada perubahan besar momentum, ada perubahan arah momentum atau kedua-duanya.
Contoh Soal:
Dalam suatu permainan sepak bola, seorang pemain melakukan tendangan pinalti. Tepat setelah
ditendang bola melambung dengan kecepatan 60 m/s. Bila gaya bendanya 300 N dan sepatu
pemain menyentuh bola selama 0,3 s maka tentukan:
a. impuls yang bekerja pada bola,
b. perubahan momentumnya,
c. massa bola!
Penyelesaian
v0 = 0 v = 60 m/s
F = 300 N Δt = 0,3 s
a. impuls yang bekerja pada bola sebesar:
I = F .Δt
= 300 . 0,3 = 90 Ns
b. perubahan momentum bola sama dengan besarnya impuls yang diterima.
ΔP = I = 90 kg m/s
c. massa bola dapat ditentukan dengan hubungan berikut
ΔP = I
m Δv = 90
m . (60 - 0) = 90 berarti m = = 1,5 kg.

D. Hukum Kekekalan Momentum

Gambar 10.3 Tumbukkan bola


Perhatikan gambar 10.3 diatas. Dua buah bola pada gambar diatas bergerak berlawanan dengan arah
saling mendekati. Bola pertama massanya m1, bergerak dengan kecepatan v1. Sedangkan bola kedua
massanya m2 bergerak dengan kecepatan v2. Jika kedua bola berada pada lintasan yang sama dan lurus,
maka pada suatu saat kedua bola akan bertabrakan.
Dengan memperhatikan analisis gaya tumbukan bola pada gambar diatas ternyata sesuai dengan
pernyataan hukum III Newton. Kedua bola akan saling menekan dengan gaya F yang sama besar, tetapi
arahnya berlawanan. Akibat adanya gaya aksi dan reaksi dalam selang waktu Δt tersebut, kedua bola akan
saling melepaskan diri dengan kecepatan masing-masing sebesar v’1 dan v’2. Penurunan rumus secara umum
dapat dilakukan dengan meninjau gaya interaksi saat terjadi tumbukan berdasarkan hukum III Newton.
Faksi = – Freaksi
F1 = – F2
Impuls yang terjadi selama interval waktu Δt adalah F1.Δt = -F2.Δt . Kita ketahui bahwa tidak ada
gaya luar yang mempengaruhi, maka: I = F.Δt = Δp , maka persamaannya menjadi seperti berikut:
Δp1 = – Δp2
m1v1 – m1v’1 = -(m2v2 – m2v’2)
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2
p1 + p2 = p’1 + p’2
Jumlah momentum awal = Jumlah momentum akhir
Keterangan:
p1 : momentum benda 1 sebelum tumbukan (kg.m/s)
p2 : momentum benda 2 sebelum tumbukan (kg.m/s)
p’1 : momentum benda 1 setelah tumbukan (kg.m/s)
p’2 : momentum benda 2 setelah tumbukan (kg.m/s)
m1 : massa benda 1 sebelum tumbukan (kg)
m2 : massa benda 2 sebelum tumbukan (kg)
v1 : kecepatan benda 1 sebelum tumbukan (m/s)
v2 : kecepatan benda 2 sebelum tumbukan (m/s)
v’1 : kecepatan benda 1 setelah tumbukan (m/s)
v’2 : kecepatan benda 2 sesudah tumbukan (m/s)

Persamaan di atas dinamakan hukum kekekalan momentum. Hukum kekekalan momentum


menyatakan bahwa “jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem, maka momentum total sesaat
sebelum sama dengan momentum total sesudah tumbukan”. ketika menggunakan persamaan ini, kita harus
memerhatikan arah kecepatan tiap benda.
Contoh soal:
1. Dua buah bola A dan B, massanya masing-masing 0,2 kg dan 0,4 kg kedua bola bergerak berlawanan
arah dan segaris. Kedua bola bertumbukan, sesaat setelah tumbukan kelajuan bola A adalah 10 m/s
berlawanan dengan arah semula. Kelajuan A dan B sebelum tumbukan masing-masing 80 m/s dan 12
m/s. Berapa kelajuan benda B sesudah tumbukan ?
Penyelesaian :
Dik : mA = 0,2 kg
vA = 80 m/s
mB = 0,4 kg
vB = -12 m/s
vA‘ = -10 m/s
Dit : vB‘ = …..?
Jwb : mA vA + mB vB = mA vA‘ + mB vB‘
0,2 kg . 80 m/s + 0,4 kg . (- 12 m/s) = 0,2 kg . (- 10 m/s) + 0,4 kg . vB‘
16 kg.m/s – 4,8 kg.m/s = – 2 kg.m/s + 0,4 kg . vB‘
11,2 kg.m/s + 2 kg.m/s = 0,4 kg . vB‘
vB‘ = 13,2 kg.m/s/0,4 kg
vB‘ = 33 m/s
2. Seorang nelayan bermassa 50 kg naik di atas sebuah sampan bermassa 100 kg yang bergerak dengan
kecepatan 20 m/s. Jika nelayan tersebut lompat dengan kecepatan 2 m/s dari sampan dengan arah yang
sama dengan arah gerak sampan, maka tentukanlah kecepatan perahu sesaat nelayan tersebut melompat.
Penyelesaian:
Dik : m1 = 50 kg
m2 = 100 kg
v1 = v2 = 20 m/s
v'1 = 2 m/s.
Dit : v’2 ..?
Dengan rumus kekekalan momentum diperoleh :
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2
⇒50 kg (20 m/s) + 100 kg (20 m/s) = 50 kg (2 m/s) + 100 kg v’2
⇒1000 kg. m/s + 2000 kg.m/s = 100 kg.m/s + 100 kg v’2
⇒ 2900 kg.m/s = 100 kg v’2
⇒ v’2 = 29 m/s.

E. Contoh Peristiwa yang Prinsip Kerjanya Berdasarkan Hukum Kekekalan Momentum


1. Peristiwa bergeraknya senapan ke belakang saat peluru meledak
Contoh Soal:
Sebuah senapan dengan massa 2 kg menembakkan sebuah peluru dengan massa 2 gr dengan
kecepatan 400 m/s. Hitunglah kecepatan senapan akibat tolakan tersebut.
Penyelesaian:
ms = 2 kg
mp = 2 gr = 2 x 10-3 kg
ms vs + mp vp = ms vs’ + mp vp’
0 = (2 vs’) + (2x10-3) (400)
0 = 2 vs’+ 0,8
2vs’ = -0,8
vs’= -0,4 m/s
tanda negatif menunjukkan
unjukkan senapan tertolak ke belakang
2. Tumbukan
a. Tumbukan Lenting Sempurna
Contoh soal:
1. Bola pertama bergerak ke arah kanan dengan kelajuan 20 m/s mengejar bola kedua yang bergerak
dengan kelajuan 10 m/s ke kanan sehingga terjadi tumbukan lenting sempurna.

Jika massa kedua bola adalah sama, masing-masing


masing masing sebesar 1 kg, tentukan kecepatan ma
masing-
masing bola setelah tumbukan!
Pembahasan
Terlebih dahulu buat perjanjian tanda :
Arah kanan (+)
Arah kiri (−)
Dari hukum Kekekalan Momentum didapat persamaan :

(Persamaan 1)
Koefisien restituti (e) untuk tumbukan lenting sempurna adalah e = 1.

(Persamaan
amaan 2)
Gabungan persamaan 1 dan 2 :

b. Tumbukan Lenting Sebagian


Contoh soal:
1. Dua bola dengan massa 3 kg dan 5 kg bergerak searah di atas permukaan lantai yang licin dengan
kecepatan 8 m/s dan 3 m/s. beberapa saat kemudian terjadi tumbukan lenting sebagian dengan
koefisien restitusinya 0,6. Tentukan kecepatan benda setelah tumbukan !
Pembahasan:
diket: m1 = 3 kg
m2 = 5 kg
e = 0,6
v1 = 8 m/s
v2 = 3 m/s
ditanya: v1’ dan v2’ ?
jawab:
m1v1+m2v2 = m1v1’+m2v2’
3(8) + 5 (3) = 3 v1’ + 5 v2’
24 + 15 = 3 v1’ + 5 v2’
39 = 3 v1’ + 5 v2’…… (pers. 1)
v2’ = 3 + v1’…. (pers. 2)
substitusikan persamaan 2 ke persamaan.1
39 = 3 v1’ + 5 v2’
39 = 3 v1’ + 5 (3 + v1’)
39 = 3 v1’ + 15 + 5 v1’
39 = 8 v1’ + 15
8 v1’ + 15 = 39
8 v1’ = 39 – 15
8 v1’ = 24
v1’ = 3 m/s
masukkan nilai v1’ ke dalam persamaan 1
39 = 3 v1’ + 5 v2’
39 = 3 (3) + 5 v2’
39 = 9 + 5 v2’
9+ 5 v2’ = 39
5v2’ = 39 – 9
v2’ = 6 m/s

Anda mungkin juga menyukai