Anda di halaman 1dari 19

Momentum

Impuls
Tumbukan
Anggota Kelompok

1. Imam Setiaji (21472011004)

2. Rizqy Endriarti (21472011005)

3. Windi Pangesti K. T. (21472011008)

4. Fajarrotun N. (21472011009)
Materi

01 02
• Momentum & Impuls Tumbukan Lenting Sempurna
• Hukum Kekekalan Momentum

03 04
Tumbukan Tidak Lenting
Tumbukan Lenting Sebagian
Sama Sekali
A. Momentum
 Momentum adalah ukuran kesukaran untuk menghentikan suatu benda yang bergerak.
 Momentum juga dapat didefinisikan sebagai hasil kali massa dan kecepatan yang dinyatakan oleh persamaan:

dengan:
𝑝=𝑚 . 𝑣 = momentum (kg.m/s)
= massa (kg)
= kecepatan (m/s)

 Momentum adalah besaran vektor, maka penjumlahan momentum mengikuti aturan penjumlahan vektor.
Misalnya, penjumlahan dua vektor momentum P1 dan P2 yang membentuk sudut θ.

1. Jika momentum membentuk sudut siku- 2. Jika tidak momentum membentuk sudut
siku siku-siku
Contoh
Mobil A massanya 1000 kg bergerak degan kecepatan 2 m/s ke kanan, mobil B massanya
1200 kg bergerak dengan kecepatan 3 m/s ke kiri. Berapakah besar momentum
a. Mobil A
b. Mobil B
c. Jumlah momentum mobil A dan mobil B

Penyelesaian
Diketahui: Ditanya:
mA = 1000 kg a. PA
vA = 2 m/s b. PB
mB = 1200 kg c. Ptotal
vB = -3 m/s
B. Impuls
 Impuls adalah perubahan momentum atau gaya yang mengubah suatu momentum (gaya impulsif).
 Impuls dapat didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan selang waktu (relatif singkat) gaya tersebut
bekerja.
 Impuls termasuk besaran vektor yang dinyatakan oleh persamaan.

𝐼=𝐹 . Δ 𝑡
Dengan:
= Impuls (N.s)
= Gaya (N)
= Selang waktu (s)

 Impuls yang dikerjakan pada suatu benda akan menyebabkan perubahan momentum pada benda tersebut. Jika
momentum awal benda adalah P1=m1.v1 dan momentum akhir benda adalah P2=m2.v2, maka impuls sama
dengan perubahan momentum yang dinyatakan oleh persaman:

𝐼 =Δ p 𝐹 .∆ 𝑡=𝑝 2 − 𝑝 1 𝐹 .∆𝑡=𝑚2 𝑣 2 −𝑚1 𝑣1


Contoh
Bola bermassa 20 gram dilemparkan dengan kecepatan v1=4 m/s ke kiri. Setelah
membentur tembok, bola memantul dengan kecepatan v2= 2 m/s ke kanan. Tentukan
besar impuls yang dihasilkan!

Penyelesaian
Diketahui:
m = 20 g = 0,02 kg
v1 = -4 m/s
v2 = 2 m/s
Ditanya: I
Jadi, besar impuls yang dihasilkan adalah 0,12 Ns.
C. Hukum Kekekalan Momentum
 Menurut hukum kekekalan momentum, apabila pada sistem tidak ada gaya luar yang bekerja, momentum
sistem sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama. Jadi, hukum kekekalan momentum akan berlaku pada
setiap tumbukan dua atau lebih jika tidak ada gaya luar.

 Dari kejadian di samping, suatu benda atau sistem dapat


memiliki kekekalan momentum (tanpa pengaruh luar) jika:

∑ 𝑝𝑎𝑤𝑎𝑙=∑ 𝑝 𝑎𝑘h𝑖𝑟
𝒎𝟏 𝒗𝟏+𝒎𝟐 𝒗 𝟐 =𝒎𝟏 𝒗′ 𝟏 +𝒎𝟐 𝒗 ′ 𝟐
Contoh
Pada gambar (a), mobil sedan dan truk datang dari arah yang
berlawanan dan saling mendekati. Gambar (b) kedua mobil
mengalami tumbukan. Jika setelah tumbukan kedua mobil
bergerak bersama-sama, tentukan berapa besar kecepatan
kedua mobil setelah tumbukan!

Penyelesaian
Diketahui: Ditanya:
m1 = 1000 kg Kecepatan sedan dan truk setelah tumbukan,
m2 = 3000 kg v1’ = v2’ = v

𝒎𝟏 𝒗 𝟏+𝒎𝟐 𝒗 𝟐 =𝒎𝟏 𝒗 ′ 𝟏 +𝒎𝟐 𝒗 ′ 𝟐 Jadi, setelah tumbukan sedan dan truk sma sama
𝟏𝟎𝟎𝟎.𝟑𝟎+𝟑𝟎𝟎𝟎 ( −𝟐𝟎 ) =( 𝟏𝟎𝟎𝟎+𝟑𝟎𝟎𝟎 ) 𝒗′ bergerak dengan kecepatan 7,5 m/s ke kiri.
𝟑𝟎𝟎𝟎𝟎− 𝟔𝟎𝟎𝟎𝟎=𝟒𝟎𝟎𝟎𝟎 𝒗 ′
𝒗 ′ =− 𝟕 , 𝟓 𝒎 . 𝒔− 𝟏
D. Tumbukan Lenting Sempurna
 Tumbukan lenting sempurna terjadi jika tenaga gerak yang hilang saat bertumbukan akan diperoleh kembali
saat akhir tumbukan.
 Pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi kinetik.
 Maka berlaku 2 persamaan:

𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
𝒎𝟏 𝒗𝟏+𝒎𝟐 𝒗 𝟐 =𝒎𝟏 𝒗′ 𝟏 +𝒎𝟐 𝒗 ′ 𝟐 𝒎 𝒗 𝟏 + 𝒎 𝒗 𝟐 = 𝒎 𝒗 ′ 𝟏+ 𝒎 𝒗 ′ 𝟐
𝟐 𝟏 𝟐 𝟐 𝟐 𝟏 𝟐 𝟐
 Pada tumbukan lenting sempurna, energi kinetik tidak ada yang hilang.
 Untuk tumbukan lenting sempurna, harga koefisien restitusi (e)=1
Contoh
Dua bola bilyard saling mendekati seperti ditunjukkan pada gambar di
samping. Kedua bola memiliki masa yang sama dan mengalami tumbukan
lenting sempurna. Jika kecepatan awal bola masing-masing 30 cm/s dan 20
cm/s, tentukan kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan!

Penyelesaian
→ Dari hukum kekekalan momentum:
Diketahui:
m1 = m2 = m
′ 𝑚 𝑣 1+𝑚 𝑣 2 =𝑚 𝑣 ′1+𝑚 𝑣 2 ′
v1 = 30 cm/s ke kiri 𝑣 1+ 𝑣 =𝑣 2 +𝑣 2 ′
1

30 − 20= 𝑣′1 +𝑣 2 ′
v2 = 20 cm/s ke kanan 30+𝑣 = − 20+ 𝑣2 ′
1 ………….(2)
Ditanya: v1’ dan v2’ 𝑣 =50 +𝑣 ′1 … … … … .(1)

2
Dengan , maka: Dengan
10 =𝑣 ′1+ 𝑣 2 ′ 𝑣 ′2 =50 − 20
10=𝑣 ′1+50 +𝑣 2 ′ 𝑣 ′2 = 30 𝑐𝑚 / 𝑠
𝑣 ′1=− 20 cm / s Setelah tumbukan bola 2 bergerak ke kanan
dengan kecepatan 30 cm/s.
Setelah tumbukan bola 1 bergerak
ke kiri dengan kecepatan 20 cm/s.
E. Tumbukan Lenting Sebagian
 Tumbukan lenting Sebagian juga disebut tumbukan lenting tidak sempurna.
 Pada tumbukan ini berlaku hukum kekekalan momentum, tetapi hukum kekekalan energi kinetik tidak
berlaku lagi. Hal ini karena ada tenaga yang hilang saat tumbukan.
 Maka dari itu, berlaku persamaan:

𝒎𝟏 𝒗𝟏+𝒎𝟐 𝒗 𝟐 =𝒎𝟏 𝒗′ 𝟏 +𝒎𝟐 𝒗 ′ 𝟐


 Pada tumbukan lenting sebagian, besarnya kecepatan relative sesudah tumbukan lebih kecil daripada
kecepatan relative sebelum tumbukan.
 Untuk tumbukan lenting sebagian, harga koefisien restitusi (e)
Contoh
Sebuah bola A massanya 4 kg bergerak ke kanan dengan kecepatan
10 m/s disusul oleh bola B yang massanya 2 kg yang bergerak ke
kanan dengan kecepatan 20 m/s. Jika tumbukan adalah lenting
Sebagian dengan koefisien restitusi e=0,8. hitunglah kecepatan
kedua bola setelah tumbukan!

Penyelesaian
Diketahui: Hukum kekekalan momentum:
mA = 4 kg 𝒎 𝑨 𝒗 𝑨 +𝒎 𝑩 𝒗 𝑩 =𝒎 𝑨 𝒗 ′ 𝑨 +𝒎 𝑩 𝒗 ′ 𝑩
vA = 10 m/s 𝟒 . 𝟏𝟎+𝟐 .𝟐𝟎=𝟒 𝒗 ′ 𝑨 +𝟐 𝒗 ′ 𝑩
mB = 2 kg 𝟖𝟎=𝟒 𝒗 ′ 𝑨 + 𝟐 𝒗 ′ 𝑩
vB = 20 m/s ………(2)
e = 0,8 .............(1)
Dari hasil eliminasi dan substitusi pers 1 & 2 diperoleh
vA’=16 m/s dan vB’=8 m/s.
F. Tumbukan Tidak Lenting
 Tumbukan tidak lenting sama sekali terjadi jika selama tumbukan tenaga gerak yang hilang tidak ada yang
diperoleh Kembali.
 Dengan demikian, pada tumbukan tak lenting hanya berlaku hukum kekekalan momentum, yaitu:

𝒎𝟏 𝒗 𝟏+𝒎𝟐 𝒗 𝟐 =𝒎𝟏 𝒗′ 𝟏 +𝒎𝟐 𝒗 ′ 𝟐


 Pada tumbukan tidak lenting kecepatan kedua benda setelah tumbukan adalah sama.

 Pada tumbukan tidak lenting, harga koefisien restitusinya adalah 0.


Project Progress
Sebuah peluru bermassa 0,01 kg ditembakkan dengan kecepatan 200 m/s.
Peluru bersarang pada ayunan balistik bermassa 1 kg. Jika diketahui
percepatan gravitasi g=10 m/s2, berapa tinggi maksimum yang mampu
dicapai ayunan?

Ketinggian max ayunan balistik:


𝐸𝑘 = 𝐸 𝑃
Penyelesaian 1 2
2
( 𝑚 𝑃 +𝑚𝐵 ) 𝑣 =( 𝑚 𝑃 +𝑚 𝐵 ) 𝑔h
Diketahui: 𝒎𝒑 𝒗 𝒑 +𝒎 𝑩 𝒗 𝑩 =( 𝒎𝒑 +𝒎 𝑩 ) 𝒗 ′ 1
mp = 4 kg ( 𝟎 ,𝟎𝟏 ) ( 𝟐𝟎𝟎 ) +(𝟏)(𝟎)= (𝟎, 𝟎𝟏+𝟏 ) 𝒗′ 𝑣 2 = 𝑔h
2
vp = 10 m/s
mB = 2 kg
𝟐=

𝟏 , 𝟎𝟏 𝒗 ′
𝒗 =𝟏 , 𝟗𝟖 𝒎 / 𝒔
vB = 20 m/s
Ditanya: h max
𝑣2 1,98
h= = =0,196 𝑚=19,6 𝑐𝑚
2 𝑔 2(10)
G. Koefisien Restitusi
 Koefisien restitusi (e) berhubungan dengan benda jatuh dari ketinggian dan tinggi pantulan benda setelah
jatuh.

 Sebelum tumbukan, tinggi benda adalah h1, dan setelah


tumbukan yang pertama tingginya menjadi h2. Jika terjadi
tumbukan yang berulang kali, setelah tumbukan berikutnya
tinggi yang dapat dicapai h3, h4, h5, dst. Secara umum
persamaannya sbb:

√√√
h2 h3 h 4
 Persamaan di samping dapat dituliskan menjadi:
a. Tumbukan pertama: h2 = e2 h1
𝑒= = =
b.
c.
Tumbukan kedua: h3 = e2 h2
Tumbukan ketiga: h4 = e2 h3, dst
h1 h 2 h3
Sebuah bola tenis dilepas dari ketinggian tertentu. Pada pemantulan pertama,
dapat dicapai ketinggian 50 cm dan pada pemantulan kedua 12,5 cm.
Hitunglah tinggi bola tenis mula-mula!

Penyelesaian
Misalkan ketinggian mula-mula adalah h1, ketinggian pantulan pertama h2
dan pemantulan kedua h3.

𝑒=
√ √
h2
h1
=
h3
h2
h2
h1
h
= 3
h2
50 12,5
h1
=
50
h1 =
2500
12,5
=200 𝑐𝑚
Thank
you!

Anda mungkin juga menyukai