Anda di halaman 1dari 19

Momentum adalah besaran vektor, yang berarti memiliki besar dan

arah. Karena momentum besaran vektor, maka resultan momentum


mengikuti aturan penjumlahan vektor, misalnya :

Px = jumlah komponen momentum pada sumbu x


Py = jumlah komponen momentum pada sumbu y

Secara umum resultan momentum dapat ditulis :


Dua buah benda A dan B masing-masing bermassa 4 kg dan 2 kg.
SOAL keduanya bergerak seperti pada gambar di samping. Tentukan :
a) Momentum benda A
b) Momentum benda B
c) Jumlah momentum kedua benda
Jawaban :
Dik : mA = 4 kg mB = 2 kg
vA = 2 m/s vB = 3 m/s
Dit :
a) pA ? b) pB ? c) resultan p ?
Cara :
a) pA = mA . vA b) pB = mB . vB
= 4 kg x 2 m/s = 2 kg x 3 m/s
= 8 kg m/s = 6 kg m/s
c)
IMPULS
Impuls adalah hasil kali gaya dengan selang waktu terhadap benda.

dengan:

I = impuls (N.s)

F = gaya (N)

Δt = selang waktu (s)

v1 = kecepatan awal (m/s)

v2 = kecepatan akhir (m/s)


IMPULS- CONTOH SOAL
Bola kasti bermassa 140 gram di lempar dengan kecepatan 40 m/s ternyata dapat dipukul
balik hingga mencapai kecepatan 45m/s. Hitunglah impuls yang terjadi pada bola kasti!
Dik : m= 0,140 kg,
𝑣1 = 40 m/s
𝑣2 = - 45 m/s
Dit : a) I
Jawab :
𝐼 = ∆𝑝
GRAFIK IMPULS
Grafik Gaya (F) Terhadap Waktu (t)
Saat
Luar yang diberikan kepada sistem F (N)
besarnya BERUBAH terhadap WAKTU,
besarnya

I = Luas Grafik
merupakan JUMLAH perkalian GAYA
t1
t (s)
terhadap WAKTU. t2
t2 t2

I =  F ( t ) dt I =  F ( t ) dt
t1 t1
HK. KEKEKALAN MOMENTUM
Hukum kekekalan momentum untuk peristiwa
tumbukan, yaitu :
“jumlah momentum benda-benda sebelum dan
sesudah tumbukan adalah tetap, asalkan tidak
ada gaya-gaya luar yang bekerja pada benda itu”

v1 , v2 = kecepatan sebelum tumbukan (m/s)


v1 ‘, v2’ = kecepatan setelah tumbukan (m/s)
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM- CONTOH SOAL
Bola A 2 kg bergerak dengan kecepatan 4 m/s. sedangkan bola B 3 kg bergerak di depan
bola A dengan kecepatan 2 m/s searah. Setelah tumbukan kecepatan bola B menjadi 4 m/s.
tentukan kecepatan bola A setelah tumbukan

Dik : mA = 2 kg, vA = 4 m/s


mB = 3 kg, vB = 2 m/s vB’= 4 m/s
Dit : a) vA’
Jawab :
𝑚𝐴 . 𝑣𝐴 + 𝑚𝐵 . 𝑣𝐵 = 𝑚𝐴 . 𝑣𝐴 ′ + 𝑚𝐵 . 𝑣𝐵 ′
(2. 4) + ( 3. 2) = (2. 𝑣𝐴 ′ ) + (3.4)
14 = 2 𝑣𝐴 ′ + 12
2 = 2 𝑣𝐴 ′
𝑣𝐴 ′ = 1 m/s
TUMBUKAN LENTING SEMPURNA
Ciri-ciri :
1) Koefisien restitusi e = 1
(𝑣1 ′ − 𝑣2 ′ ) Sebelum tumbukan
𝑒=−
𝑣1 − 𝑣2 v2i v1i
m2 m1
2) Tidak ada perubahan energi kinetik benda

Setelah tumbukan
Rumusan :
v2f v1f
m1v1 + m2 v2 = m v + m v '
1 1
'
2 2
m2 m1
TUMBUKAN LENTING SEBAGIAN

Ciri-ciri :
1) Koefisien restitusi ( 0 < e <1)
(𝑣1 ′ − 𝑣2 ′ )
𝑒=−
𝑣1 − 𝑣2
2) Energi kinetik sistem sebelum dan sesudah tumbukan terjadi tidak sama. Artinya,
seringkali hukum kekekalan energi kinetik tidak berlaku dalam peristiwa
tumbukan.
ℎ2
𝑒= h1 = tinggi benda saat dijatuhkan (m)
ℎ1 h2 = tinggi benda saat memantul kembali
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM- CONTOH SOAL
Halaman: 277
Dua buah benda A dan B dengan massa
masing-masing 2 kg dan 4 kg, bergerak
saling menyongsong dengan kecepatan 10
m/s dan 4 m/s. Suatu saat terjadi tumbukan
dengan koefisien restitusi 0,5. Tentukan
kecepatan masing-masing benda setelah
bertumbukkan!
TUMBUKAN LENTING SEBAGIAN-CONTOH SOAL
Sebuah bola pingpong jatuh bebas dari ketinggian 4 meter. Jika koefisien restitusi antra lantai
dan bola pingpong adalah 0,25. Tentukan ketinggian bola pingpong yang akan terpantul
setelah menumbuk lantai!

Penyelesaian:
lanjutan
ℎ1 = 4 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
ℎ2
e = 0,25 (0,25)2 = ( ) 2
4
Maka: ℎ2
0,0625 =
4
ℎ2
𝑒 =
ℎ1 ℎ2 = 0,25 m
ℎ2
0,25 =
4
TUMBUKAN TIDAK LENTING
Ciri-ciri :
1) Koefisien restitusi ( e = 0)
2) Kecepatan akhir sama/ dua benda menyatu (v1’=v2’=v’)
3) Terjadi perubahan energi kinetik
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM- TIDAK LENTING CONTOH SOAL
Sebuah benda dengan massa 1 kg bergerak ke arah sumbu X positif dengan kecepatan 2 m/s.
Benda yang lain dengan massa 2 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s berlawanan arah
dengan benda pertama. Setelah bertumbukkan, kedua benda tersebut bergerak Bersama-sama.
Tentukan kecepatan dan arah kedua benda
Penyelesaian: lanjutan
𝑚1 = 1 𝑘𝑔 𝑣1 = 2 𝑚/𝑠 2 -4 = 3 . 𝑣′
𝑚2 = 2 𝑘𝑔 𝑣2 = − 2 𝑚/𝑠 (ke sumbu x negatif) 3 . 𝑣′ = -2
Maka:
𝑣 ′ = -2/3 m/s
𝑚1 . 𝑣1 + 𝑚2 . 𝑣2 = 𝑚1 . 𝑣1 ′ + 𝑚2 . 𝑣2 ′
𝑣 ′ = 0,67 m/s ke kiri
Karena bergerak Bersama maka 𝑣1 ′ dan 𝑣2 ′ sama
𝑚1 . 𝑣1 + 𝑚2 . 𝑣2 = (𝑚1 + 𝑚2 ). 𝑣 ′
(1. 2) + ( 2. -2) = (1+2) . 𝑣 ′
CONTOH SOAL
Bola A dan bola B bergerak diatas bidang datar segaris. Bola A dengan massa 2 kg bergerak
ke kanan dengan kecepatan 4 m/s dan bola B dengan massa 1 kg bergerak dengan kecepatan
6 m/s ke kiri. Kedua bola bertumbukan sentral. Hitunglah kecepatan masing-masing bola setelah
tumbukan jika tumbukan kedua bola:
a. Tidak lenting sama sekali
b. Lenting Sebagian dengan e = 0,8
c. Lenting sempurna

Dik : mA = 2 kg, vA = 4 m/s


mB = 1 kg, vB = -6 m/s
Jawab :
CONTOH SOAL
Dik : mA = 2 kg, vA = 4 m/s
mB = 1 kg, vB = -6 m/s
Jawab :
a. Tidak lenting sama sekali: coba cari sendiri ya
b. Lenting Sebagian e = 0,8 (𝑣𝐴 ′ − 𝑣𝐵 ′ )
𝑒=−
𝑣𝐴 − 𝑣𝐵
Maka:
(𝑣𝐴 ′ − 𝑣𝐵 ′ )
𝑚𝐴 . 𝑣𝐴 + 𝑚𝐵 . 𝑣𝐵 = 𝑚𝐴 . 𝑣𝐴 ′ + 𝑚𝐵 . 𝑣𝐵 ′ 0,8 = −
4 − (−6)
(2. 4) + ( 1. -6) = (2. 𝑣𝐴 ′ ) + (1. 𝑣𝐵 ′ ) (𝑣𝐴 ′ − 𝑣𝐵 ′ )
0,8 = −
10
2 = 2 𝑣𝐴 ′ + 𝑣𝐵 ′ …………………. (1) 8 = −𝑣𝐴 + 𝑣𝐵 ′ ……… (2)

8+𝑣𝐴 ′ = 𝑣𝐵 ′ ……… (2)


Subtitusi persamaan (2) ke (1) 2 = 2 𝑣𝐴 ′ + 8+ 𝑣𝐴 ′ 8 = −𝑣𝐴 ′ + 𝑣𝐵 ′
2 = 2 𝑣𝐴 ′ + 𝑣𝐵 ′ 2-8 = 2 𝑣𝐴 ′ + 𝑣𝐴 ′ 8 = −(−2) + 𝑣𝐵 ′
2 = 2 𝑣𝐴 ′ + 8+ 𝑣𝐴 ′ 𝑣𝐴 ′ = -2 m/s 𝑣𝐵 ′ = 6 m/s
CONTOH SOAL
Dik : mA = 2 kg, vA = 4 m/s
mB = 1 kg, vB = -6 m/s
Jawab :
c. Lenting Sempurna e = 1 (𝑣𝐴 ′ − 𝑣𝐵 ′ )
𝑒=−
𝑣𝐴 − 𝑣𝐵
Maka:
′ ′ (𝑣𝐴 ′ − 𝑣𝐵 ′ )
𝑚𝐴 . 𝑣𝐴 + 𝑚𝐵 . 𝑣𝐵 = 𝑚𝐴 . 𝑣𝐴 + 𝑚𝐵 . 𝑣𝐵 1=−
4 − (−6)
(2. 4) + ( 1. -6) = (2. 𝑣𝐴 ′ ) + (1. 𝑣𝐵 ′ ) (𝑣𝐴 ′ − 𝑣𝐵 ′ )
1=−
10
2 = 2 𝑣𝐴 ′ + 𝑣𝐵 ′ …………………. (1) 10 = −𝑣𝐴 + 𝑣𝐵 ′ ……… (2)

Subtitusi persamaan (2) ke (1) 2 = 2 𝑣𝐴 ′ + 10+ 𝑣𝐴 ′ 8 = −𝑣𝐴 ′ + 𝑣𝐵 ′


2 = 2 𝑣𝐴 ′ + 𝑣𝐵 ′ 2-10 = 2 𝑣𝐴 ′ + 𝑣𝐴 ′ 8 = −(−8/3) + 𝑣𝐵 ′
2 = 2 𝑣𝐴 ′ + 10+ 𝑣𝐴 ′ ′
𝑣𝐴 = - 8/3 m/s 𝑣𝐵 ′ = …. m/s
Dua bola bergerak berlawanan seperti gambar berikut!

Bola A bermassa 4 kg dan bola B bermassa 6 kg. Bola A saling bertumbukan lenting sempurna,
tentukan kecepatan masing-masing bola setelah bertumbukan…..

Anda mungkin juga menyukai