Anda di halaman 1dari 10

COVID_19 LES ONLINE

Uraian Materi
1. Pengertian Momentum

“Hasil kali antara massa benda dengan kecepatan geraknya.” Jadi setiap benda yang
bergerak mempunyai momentum. Momentum juga dinamakan jumlah gerak yang besarnya
berbanding lurus dengan massa dan kecepatan benda. Momentum merupakan besaran
vektor yang arahnya searah dengan arah kecepatannya, secara matematis dinyatakan
dengan

p=mv
dengan: m : massa benda (kg),
v : kecepatan (m/s), dan
p : momentum (kg m/s).

2. Pengertian Impuls

“Hasil kali gaya dengan selang waktu yang bekerja.” Impuls merupakan Besaran vektor
yang arahnya se arah dengan arah gayanya, secara matematis dinyatakan dengan
I = F t

dengan: F : gaya (N),


t : selang waktu sentuh (s), dan
I : impuls (N.s) = kg m/s2 s = kg m/s

Hubungan antara Impuls dan momentum


Suatu benda yang bermassa m bekerja gaya F konstan, maka setelah waktu t benda
tersebut bergerak dengan kecepatan :

vt = vo + a .  t F = ma

Vo Vt vt = vo + F
m
. t
F
F . t = m . vt − m.vo
m F . t = p akhir – p awal

I = p

Jadi dari persamaan diatas dapat dikatakan:


Impuls sama dengan perubahan momentum.

CONTOH SOAL :
LES ONLINE

3. Hukum Kekekalan Momentum

“Jumlah momentum sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama/tetap.”

m1 m2 F12 F21
v1 v2 v1’ v2’

Gambar: 1 Peristiwa tumbukan

Bila F21 adalah gaya dari benda 1 yang dipakai untuk menumbuk benda 2 dan F12 gaya
dari benda 2 yang dipakai untuk menumbuk benda 1, maka menurut hukum III Newton:
F21 = − F12
F21 . t = − F12 . t
I1 = - I 2
p1 = -- p2
P’1 – P1 = - ( P’2- P2 )
m1 v1’ – m1 v1 = − (m2 v2’ − m2 v2)
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’

( pers. Hk. Kekekalan momentum )

dengan: m1 : massa benda 1 (kg),


m2 : massa benda 2 (kg),
v1 : kecepatan benda 1 sebelum tumbukan (m/s),
v2 : kecepatan benda 2 sebelum tumbukan (m/s),
v1’ : kecepatan benda 1 sesudah tumbukan (m/s),
v2’ : kecepatan benda 2 sesudah tumbukan (m/s).
LES ONLINE
ORANG LONCAT DARI PERAHU Arah perahu

P sebelum orang loncat = P sesudah orang loncat

mo vo + mp vp = mo vo’ + mp vp’

mo = massa orang
mp = massa perahu
vo = kecepatan orang sebelum loncat ( vo = vp )
vp = kecepatan perahu sebelum orang loncat
vp’ = kecepatan perahu setelah orang loncat
vo’ = kecepatan orang loncat perahu
vo’ = + jika orang loncat searah perahu
vo’ = - jika orang loncat berlawanan perahu

CONTOH :

Diketahui :
mo = 60 kg a. Searah perahu ( vo’ = + 4 m/s )
vp = 2 m/s 'mo vo + mp vp = mo vo’ + mp vp’
mp = 240 kg 60. 2+ 240. 2 = 60 . 4 + 240 . vp’
vo’ = 4 m/s 600−240
vp’= = 1,5 𝑚/𝑠
240
ditanya :
b. berlawanan perahu ( vo’ = - 4 m/s )
vp’ = … ?
'mo vo + mp vp = mo vo’ + mp vp’
Jawab :
60. 2+ 240. 2 = 60 . (-4) + 240 . vp’
600+240
vp’= = 3,5 𝑚/𝑠
240

ORANG MENEMBAK DENGAN SENAPAN ( Pakai Hk. Kekekalan momentum )


LES ONLINE

P sebelum peluru lepas = P sesudah peluru lepas

ms vs + mp vp = ms vs’ + mp vp’

ms = massa senapan
mp = massa peluru
vs = kecepatan senapan sebelum peluru lepas ( vs = 0 )
vp = kecepatan peluru sebelum peluru lepas ( vp = 0 )
vp’ = kecepatan peluru lepas
vs’ = kecepatan senapan setelah peluru lepas ( vs’ = - artinya senapan mundur )

CONTOH SOAL :

Diketahui : ms vs + mp vp = ms vs’ + mp vp’


ms = 1,5 kg
0+0 = 1,5 . vs’ + 0,03 . 100
vs =0
mp = 0,03 kg 1,5 . vs’ =-3
vp =0 vs’ = - 2 m/s
vp’ = 100 m/s
Ditanya :
vs’ = …… ?
Jawab :

4. Tumbukan

“Tumbukan adalah pertemuan dua benda yang relatif bergerak.”


Berdasarkan sifat kelentingan benda, tumbukan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama
sekali. Dengan menggunakan Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi,
kita dapat menentukan peristiwa yang terjadi setelah tumbukan.
 Tumbukan lenting sempurna :
1. Berlaku Hukum kekekalan momentum
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’
2. Berlaku Hukum kekekalan energi kinetik
Ek1 + Ek2 = Ek’1 + Ek’2
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
𝒎𝒗𝟏𝟐 + 𝒎𝒗𝟐𝟐 = 𝒎𝒗′𝟏𝟐 + 𝒎𝒗′𝟐𝟐
𝟐 𝟐 𝟐 𝟐

3. Berlaku hukum kekekalan energi (Tumbukan yang tak mengalami perubahan energi)
4. Memiliki Koefisien restitusi ( koefisien tumbukan ) e = 1
LES ONLINE
 Tumbukan lenting sebagian :
1. Berlaku Hukum kekekalan momentum
2. Pada peristiwa tumbukan yang terjadi tidak berlaku hukum kekekalan energi mekanik
sebab ada sebagian energi yang diubah dalam bentuk lain, misalnya panas.
3. Memiliki Koefisien restitusi 0 < e < 1

 Tumbukan tidak lenting sama sekali,


1. Berlaku Hukum kekekalan momentum
2. Tidak berlaku hukum kekekalan energi
3. Setelah tumbukan kedua benda menyatu ( melekat. Bergerak bersama-sama )
4. Memiliki kooefisien restitusi e = 0

 Besarnya koefisien restitusi (e) untuk semua jenis tumbukan berlaku :


𝑣1′ − 𝑣2′
𝑒= −
𝑣1 − 𝑣2

𝑣2′ − 𝑣1′
𝑒=
𝑣1 − 𝑣2

dengan: 𝑣1 : kecepatan benda 1 sebelum tumbukan (m/s),


𝑣2 : kecepatan benda 2 sebelum tumbukan (m/s),
𝑣1′ : kecepatan benda 1 sesudah tumbukan (m/s),
𝑣2′ : kecepatan benda 2 sesudah tumbukan (m/s).

 Energi yang hilang setelah tumbukan dirumuskan:


Ek hilang = Ek sebelum tumbukan - Ek sesudah tumbukan
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
Ek hilang = (𝟐 𝒎𝒗𝟏𝟐 + 𝟐 𝒎𝒗𝟐𝟐 ) − ( 𝟐 𝒎𝒗′𝟏𝟐 + 𝟐 𝒎𝒗′𝟐𝟐 )
LES ONLINE
Menentukan Tinggi Pantulan Bola
Untuk menentukan koefisien restitusi benda yang melakukan
gerak jatuh bebas dari ketinggian ho terhadapi lantai (lihat
gambar 2), maka akan terjadi tumbukan antara bola dengan lantai
sehingga bola memantul setinggi h1. Berdasarkan persamaan ho
pada gerak jatuh bebas, kecepatan benda sesaat sebelum h1
tumbukan adalah:

𝑣1 = √2𝑔ℎ𝑜
v1
Gerak bola sesaat setelah terjadi tumbukan dapat diidentifikasikan
dengan gerak jatuh bebas, sehingga: Gambar: 2 Tumbukan
lenting sebagian antara
𝑣′1 = −√2𝑔ℎ1 arah ke atas negatif ( diperlambat ) bola dengan lantai..

Karena lantai diam, maka kecepatan lantai sebelum dan sesudah tumbukan adalah nol,
v2 = v’2 = 0, sehingga besarnya koefisien restitusi adalah:

𝑣1′ − 𝑣2′ Pant-1 Tinggi Pantulan ke-1


𝑒= −
𝑣1 − 𝑣2
Pant-2
ℎ1 = 𝑒 2 ℎ𝑜
𝑣1′ − 0 ho
𝑒= − Tinggi Pantulan ke-2
h1 Pant-3
𝑣1 − 0
h2 ℎ2 = 𝑒 2 ℎ1 = 𝑒 2 𝑒 2 ℎ𝑜 = 𝑒 4 ℎ𝑜
h3
−√2𝑔ℎ1 Tinggi Pantulan ke-3
𝑒= −
√2𝑔ℎ𝑜 v1
Gambar: 3 pantulan bola
ℎ3 = 𝑒 2 ℎ2 = 𝑒 2 𝑒 4 ℎ𝑜 = 𝑒 6 ℎ𝑜
yang menumbuk lantai Tinggi Pantulan ke-n
ℎ1 dijatuhkan dari ho
𝑒=√
ℎ0 ℎ𝑛 = 𝑒 2𝑛 ℎ𝑜
n = pantulan ke

Jadi untuk mencari tinggi pntulan ke−n dapat dicari dengan :

ℎ𝑛 = 𝑒 2𝑛 ℎ𝑜
n=1 pantulan ke 1
n=2 pantulan ke 2 dstnya …
Contoh Soal:
1. Mobil dengan massa 800 kg bergerak dengan kelajuan 72 km/jam. Tentukan momentum
mobil tersebut.
Penyelesaian:
P = m.v
= 800.20
= 16000 kg m/s
2. Sebuah bola massa 800 gram ditendang dengan gaya 400 N. Jika kaki dan bolah
bersentuhan selama 0,5 detik, tentukan Impuls pada peristiwa tersebut.
Penyelesaian:
I = F. ∆t
= 400. 0,5
= 200 NS
3. Sebuah bola bergerak ke utara dengan kelajuan 36 km/jam, kemudian bola ditendang ke
Selatan dengan gaya 40 N hingga kelajuan bola menjadi 72 km/jam ke Selatan. Jika massa
bola 800 gram tentuka:
a) Impuls pada peristiwa tersebut;
b) lamanya bola bersentuhan dengan kaki
Penyelesaian:
a. I = ∆p b. I = F ∆t
I = m.vt − m.vo 24 = 40  ∆t
= m (vt − vo) ∆t = 0,6 s.
= 0,8 (−20 − 10)
= 0,8 − 30
= − 24 kg m/s
4. Sebuah benda bermassa 2 kg berada dalam keadaan diam pada sebuah bidang datar yang
licin. Kemudian, pada benda tersebut bekerja sebuah gaya F = 20 N sehingga kecepatannya
menjadi 10 m/s. Tentukanlah:
a. usaha yang dilakukan oleh gaya F
b. jarak yang telah ditempuh.

Penyelesaian:
a. W  21 mv 22  21 mv12 b. Jarak yang ditempuh: W = F s
W  1  2  102  0 100 = 20  s
2
s = 5 m.
= 100 J

5. Sebutir peluru massanya 0,05 kg melaju dengan kecepatan 400 m/s masuk sampai 0,1 m
ke dalam sebuah balok yang dipancangkan teguh di tanah. Jika gaya penghambat konstan.
Hitunglah:
a) perlambatan peluru;
b) gaya penghambatan;
c) lama waktunya (untuk perlambatan);
d) impuls tumbukannya!
Penyelesaian:
mb
mp vb = 0 Peluru dan tiang setelah
vp tumbukan berhenti, maka v’p
= v’t = 0.

a. 𝑣𝑡2 = 𝑣𝑜2 + 2 𝑎 𝑠 b. F = m a
0 = 4002 + 2a  0,1 = 0,05  −8  105
a = −8  105 m/s2. = − 4  104 N

c. F ∆t = m.vt − m.vo d. I = F ∆t
−4  104 ∆t = 0 − 0,05  400 = −4  104  5  10−4
= − 20 N.s
∆t = 5  10−4 s.

Anda mungkin juga menyukai