JENIS-JENIS TUMBUKAN
Disusun Oleh:
Nama : Ahmad Wildan
NIM : 5202415025
Rombel :1
Ket:
P = momentum awal (N.s)
P’ = momentum akhir (N.s)
m1 = massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
v1 = kecepatan awal benda 1 (m/s)
v2 = kecepatan awal benda 2 (m/s)
v1‘ = kecepatan akhir benda 1 (m/s)
v2‘ = kecepatan akhir benda 2 (m/s)
Hukum kekekalan momentum memegang peranan penting dalam peristiwa tumbukan.
Perhatikan ilustrasi benda yang bertumbukan dibawah ini:
Berdasarkan Gambar diatas menunjukkan bola dengan massa 1 ( m1 ) dan massa 2 ( m2)
yang bergerak
berlawanan arah dalam satu garis lurus dengan kecepatan berturut-turut sebesar V1 dan
V2.
setelah keduanya bertumbukan masing-masing kecepatannya berubah menjadi V1′ dan V2′
Jumlah momentum kedua bola sebelum tumbukan adalah
Hukum kekekalan momentum hanya berlaku jika jumlah gaya luar pada benda-benda yang
bertumbukan sama dengan nol.
Contoh Soal :
1) Jika sebuah peluru bermassa 30 gram ditembakkan dari sebuah senapan bermassa 3 kg
dengan kecepatan 30 m/s, maka tentukanlah kecepatan senapan sesaat ketika peluru
ditembakkan !
Jawab :
Diketahui : mp ( massa peluru ) = 30 g = 0,03 kg;
ms ( massa senapan ) = 3 kg
vp' ( kecepatan peluru ) = 30 m/s.
Ditanya : vs’ ( kecepatan senapan ) ?
Dijawab :
Ketika peluru ditembakkan, maka senapan akan terdorong ke belakang dan bergerak
dengan kecepatan tertentu. Berdasarkan hukum kekalan momentum maka diperoleh :
P1 = P2
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2
mpvp + msvs = mpvp' + msvs' ⇒ 0 + 0 = 0,03 (30) + 3 vs'
⇒ -3 vs' = 0,9
⇒ vs' = -0,3 m/s
Jadi, kecepatan senapan saat peluru ditembakkan adalah 0,3 m/s ke belakang
(berlawanan dengan gerak pelurunya).
B. Tumbukan
Kata tumbukan digunakan untuk melambangkan kejadian dimana dua partikel
saling mendekat dan saling berinteraksi menggunakan gaya-gaya. Tumbukan yang paling
sederhana adalah tumbukan sentral. Tumbukan sentral adalah tumbukan yang terjadi bila
titik pusat benda yang satu menuju ke titik pusat benda yang lain. Banyak kejadian dalam
kehidupan sehari-hari yang dapat dijelaskan dengan konsep momentum dan impuls. Di
antaranya peristiwa tumbukan antara dua kendaraan. Salah satu penggunaan konsep
momentum yang penting adalah pada persoalan yang menyangkut tumbukan. Misalnya
tumbukan antara partikel-partikel gas dengan dinding tempat gas berada. Hal ini dapat
digunakan untuk menjelaskan sifat-sifat gas dengan menggunakan analisis mekanika.
Berdasarkan sifat kelentingan atau elastisitas benda yang bertumbukan, tumbukan dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan
tumbukan tidak lenting sama sekali.
Contoh soal:
1. Dua buah benda masing-masing 3 kg dan 4 kg bergerak dengan kecepatan 12 m/s dan
10 m/s saling berlawanan arah, kedua benda tersebut bertumbukan. Tentukan kecepatan
akhir kedua benda dan arahnya setelah tumbukan, jika terjadi :
a) Tumbukan Lenting Sempurna
b) Tumbukan Lenting Sebagian ( e = 0,5 )
c) Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali.
Jawab :
Diketahui : m1= 3 kg ; m2= 4 kg
v1= -12 m/s ( kekiri ) ; v2 = 10 m/s
Ditanya : v1’= ... ?
v2’= ....?
Dijawab:
a. Hukum Kekekalan Momentum
P1 + P2 = P1’ + P2’
m1.v1 + m2.v2 = m1.v1’ + m2.v2’
3(-12) + 4.10 = 3 v1’ + 4 v2’
-36 + 40 = 3 v1’ + 4 v2’
4 = 3 v1’ + 4 v2’
3 v1’ + 4 v2’ = 4 ...... (1)
Hukum Koefisien Restitusi (e)
v1’ – v2’
= -1
v1−v2
v1’ – v2’
= -1
−12−10
v1’ – v2’
= -1
−22
v1’ – v2’ = 22 ........ (2)
Kedua persamaan dieliminasi :
3 v1’ + 4 v2’ = 4 x1 3 v1’ + 4 v2’ = 4
v1’ – v2’ = -22 x 3 3v1’ – 3v2’ = -66
7v2’ = 70
v2’ = 10 m/s ( ke kanan )
3. (−12) + 4.10
𝑣′ =
3+4
−36 + 40
𝑣′ =
7
4
𝑣′ =
7
𝑣 ′ = 0,57 𝑚/𝑠
v’ = v1’= v2’ = 0,57 m/s ( ke kanan )
DAFTAR PUSTAKA