benda tersebut akan memiliki energi kinetik rotasi sebesar Ekr. Related topics :
2. Gaya Sentripetal-Sentrifugal
3. Momen Inersia
4. Momentun Anguler
5. Kesetimbangan Rotasi
Benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Kita tahu, ketika sebuah benda bermassa m
bergerak dengan kecepatan v, maka benda tersebut akan memiliki energi kinetik sebesar Ekt.
Ketika sebuah benda berotasi maka besar energi kinetik rotasi yang dimilikinya adalah
sebanding dengan hasil kali momen inersia dan kuadrat kecepatan sudutnya. Secara
matematis, besar energi kinetik rotasi dapat dihitung dengan rumus berikut :
Ekr = I.2
Dengan :
Ekr = energi kinetik rotasi (Joule)
I = momen inersia (kg.m2)
= kecepatan sudut (rad/s)
Ketika sebuah benda menggelinding, maka benda tersebut melakukan dua gerak selakigus
yaitu gerak rotasi dan gerak translasi sehingga energi kinetik total benda adalah jumlah energi
kinetik translasi dan energi kinetik rotasi. Secara matematis dapat ditulis :
Ektotal = m.v2 (1 + k)
Dengan :
k = bilangan skalar pada rumus momen inersia benda.
(misal untuk silinder pejal k = ) Baca : Momen Inersia.
Contoh Soal :
1. Sebuah benda berbentuk bola pejal memiliki massa 5 kg dan jari-jari 20 cm. Jika
benda berotasi dengan kecepatan sudut 40 rad/s, maka tentukanlah energi kinetik rotasi
benda.
Pembahasan :
Dik : m = 5 kg; r = 0,2 m; = 4 rad/s.
Pembahasan :
Untuk bola pejal, I = m.R2, maka k = .
3. Seorang penari balet berputar 60 ppm dengan kedua lengannya direntangkan. Pada
saat itu momen inersia penari 8 kg.m2. Kemudian kedua lengannya dirapatkan sehingga
momen inersianya menjadi 2 kg.m2. Tentukanlah energi kinetik rotasi penari setelah momen
inersianya berubah.
Pembahasan :
Dik 1 = 60 ppm = 60 (30) = 2 rad/s.
Dengan menggunakan hukum kekealan momentum sudut, maka diperoleh kecepatan sudut
penari setelah momen inresianya berubah, yaitu :
I1.1 = I2.2
8 (2) = 2 2
2 = 8 rad/s
Pembahasan :
Dengan rumus GMBB, kita peroleh kecepatan sudut setelah 4 detik.
t = o + .t
t = 4 + (2) (4)
t = 12 rad/s.
Momen inersia cakram atau silinder pejal adalah :
I = m.R2
I = (4).(0,1)2
I = 0,02 kg m2
5. Sebuah bola pejal bermassa 5 kg yang mula-mula diam dilepaskan dari ujung sebuah
bidang miring dan mulai menggelinding. Jika ketinggian h = 2,52 m, tentukanlah kecepatan
bola saat tiba di ujung bawah bidang miring.
Pembahasan :
Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi Mekanik :
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
Ep1 + 0 = 0 + Ek2
Ep1 = Ek2
Ep1 = Ekt + Ekr
m.g.h1 = m.v2 (1 + k)
m.g.h1 = m.v2 (1 + )
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/04/soal-dan-jawaban-energi-
kinetik-rotasi.html?en
1. Mobil bermassa 5000 kg pada mulanya diam, sesaat kemudian bergerak dengan kelajuan
20 m/s. Tentukan usaha total yang dilakukan pada mobil tersebut
Pembahasan
Diketahui :
Massa (m) = 5000 kg
Kelajuan awal (vo) = 0 m/s (pada mulanya mobil diam)
Kelajuan akhir (vt) = 20 m/s
Ditanya : Usaha total
Jawab :
Teorema usaha-energi kinetik menyatakan bahwa usaha total sama dengan perubahan energi
kinetik. Secara matematis :
Usaha total :
2 2
Wtotal = m (vt vo )
Wtotal = (5000)(202 02)
Wtotal = (2500)(400 0)
Wtotal = (2500)(400)
Wtotal = 1000.000
Usaha total adalah 1000.000 Joule.
2. Benda bermassa 10 kg pada mulanya bergerak dengan kelajuan 5 m/s. Sesaat kemudian
benda itu bergerak dengan kelajuan 10 m/s. Tentukan usaha total yang dikerjakan pada benda
tersebut.
Pembahasan
Diketahui :
Massa benda (m) = 10 kg
Kelajuan awal (vo) = 5 m/s
Kelajuan akhir (vt) = 10 m/s
Ditanya : usaha total
Jawab :
Usaha total :
3. Sebuah mobil bermassa 2000 kg bergerak dengan kelajuan 10 m/s pada arah mendatar.
Tiba-tiba pengemudi mengurangi kelajuan mobil menjadi 5 m/s. Usaha yang dilakukan
pengemudi pada mobil adalah
Pembahasan
Diketahui :
Massa mobil (m) = 2000 kg
Kelajuan awal (vo) = 10 m/s
Kelajuan akhir (vt) = 5 m/s
Ditanya : usaha total
Jawab :
Usaha total :
https://gurumuda.net/contoh-soal-energi-kinetik-dan-usaha-fisika.htm