Anda di halaman 1dari 7

BAB 10

ENERGI
A. Pengertian Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.
Satuan Energi :
1 kalori = 4,2 Joule
1 Joule = 0,24 kalori

B. Bentuk-bentuk Energi
1. Energi Kimia
2. Energi Listrik
3. Energi Panas
4. Energi Mekanik

Energi Mekanik(Em)
Energi mekanik terbentuk dari dua energi yang berbeda yaitu :
- Energi Potensial
- Energi Kinetik
Em = Ep +
Ek
a. Energi Potensial ( Ep )
Energi Potensial ada karena kedudukan benda ( tinggi atau rendah).
E p = Energi potensial benda ( Joule )
w = m.g m = massa benda ( kg )
Ep = m.g.h g = Percepatan gravitasi ( m/s² )
h = ketinggian benda (m)
w = berat benda (N)
Contoh soal :
Sebuah buku bermassa 0,5 kg berada diatas rak lemari pada ketinggian 2 m. Jika percepatan gravitasi
10 m/s², Berapakah Energi Potensial yang dimiliki buku pada ketinggian tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 0,5 kg
h=2m
g = 10 m/s²
Ditanyakan : Ep = ?
Jawab :
Ep = mgh
Ep = ( 0,5 kg )(10 m/s²)( 2 m )
Ep = 10 Joule
Energi Potensial yang dimiliku buku tersebut 10 Joule.

b. Energi Kinetik (Ek)


Energi Kinetik ada karena gerak benda ( kecepatan ).
Ek = Energi kinetik benda ( Joule )
1
Ek= m . v ² m = massa benda ( kg )
2 v = kecepatan benda ( m/s )

Contoh soal :
Sebuah kelereng bermassa 10 g, bergerak dengan kecepatan 5 m/s. Berapakah energi kinetik yang di miliki kelereng ?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 10 g = 0,01 kg
v = 5 m/s
Ditanyakan : Ek = ?
Jawab :
1
Ek= m v ²
2
Ek = ½ (0,01 kg)( 5 m/s)²
Ek = ½ (0,01 kg)( 25 m²/s²)
Ek = 0,5 ( 0.25 Joule )
Ek = 0,125 Joule
Energi kinetik yang dimiliki kelereng tersebut 0,125 Joule.

C. Perubahan Bentuk-bentuk Energi


Energi listrik menjadi energi kalor
contoh : - Setrika listrik
- Kompor lisrtik
Energi panas menjadi energi kimia
contoh : - Sinar matahari menyinari tanaman padi
Dan banyak lagi perubahan energi.

D. Hukum Kekekalan Energi


Bunyi hukum kekekalan energi “ Energi tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat di musnahkan, tetapi hanya dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk yang lain.”
v₁ = 0 ( benda diam atau belum jatuh )
Maka, Ek₁ = 0 dan
1 Energi mekanik pada posisi 1 hanya bergantung kepada energi potensial-saja.
Em₁ = Ep₁ + Ek₁
Em₁ = Ep₁ + 0 Ep₁ = Em₁
Em₁ = Ep₁

v₂ ≠ 0 ( benda sedang bergerak )


Maka, Em₂ = Ep₂ + Ek₂
Peristiwa pada satu benda berlaku Hukum Kekekalan Energi :

Em₁ = Em₂
Ep₁ + Ek₁ = Ep₂ + Ek₂

Pada peristiwa diatas, Ep₁ + Ek₁ = Ep₂ + Ek₂


Ep₁ + 0 = Ep₂ + Ek₂
Ep₁ = Ep₂ + Ek₂
Contoh soal :
Buah jambu yang bergantung di ketinggian 2 m dari tanah, tiba-tiba jatuh. Amir
yang menemukan buah jambu tersebut menimbangnya, ternyata massanya 0,2 kg.
Jika percepatan gravitasi ditempat tersebut 10 m/s². Hitunglah :
a. energi potensial dan energi kinetik jambu sebelum jatuh
b. energi potensial, energi kinetik dan kecepatan buah jambu setelah jatuh sejauh
1 meter.
c. energi mekanik jambu pada posisi 2 meter dan 1 meter.
Penyelesaian
Diketahui : h₁ = 2 m
m = 0,2 kg
g = 10 m/s²
Ditanyakan : a. E p dan Ek ( v = 0 )
b. E p , Ek dan v₂ ( h₂ = 1 m )
c. Em 1 (h₁ = 2 m ) dan Em 2 (h₂ = 1 m )
Jawab :
a. E p 1 = m.g.h₁ Ek 1 = ½ m.v²
. E p 1 = (0,2 kg). (10 m/s²). (2 m) Ek 1 = ½ (0,2 kg)(0)²
E p 1 = 4 joule Ek 1 = 0
Energi potensial jambu sebelum jatuh 4 J dan energi kinetiknya 0

b. E p 2 = m.g.h₂ karena : Em 1 = Em 2 ( hukum kekekalan energi )


E p 2 = (0,2 kg). (10 m/s²). (1 m) maka : Ep₁ + Ek₁ = Ep₂ + Ek₂
E p 2 = 2 joule 4 J + 0 = 2 J + Ek₂
Ek₂ = 2 J
jadi : Ek₂ = ½ m.(v₂)²
2 J = ½ (0,2 kg) .(v₂)²
2 J = 0,1 kg .(v₂)²
(v₂)²= 20 m²/s²
v₂ =√ 20 m/s
v₂ =√ 4 × 5 m/s v₂ = 2√ 5 m/s
Setelah jatuh 1 m, Energi potensialnya menjadi 2 J dan energi kinetiknya 2 J. Kecepatan saat itu 2√ 5 m/s
c. Em 1 = Em 2 = 4 Joule ( energi mekanik jambu sama pada setiap posisi )

E. Usaha
Usaha dihasilkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda, sehingga benda itu berpindah tempat.
W = usaha yang dilakukan gaya (joule)
W= F = gaya yang bekerja pada benda (Newton)
F.s
s = jarak perpindahan benda (meter)

F F

Contoh soal :
Rizky mendorong meja dengan gaya 100 N, sehingga meja berpindah sejauh 2 m. Hitunglah usaha yang dilakukan Rizky !
Penyelesaian
Diketahui : F = 100 N
s=2m
Ditanyakan : W = . . . ?
Jawab :
W = Fs
W = (100 N)(2 m) Joule = N.m
W = 200 Nm
W = 200 joule

F. Hubungan antara Usaha dan Energi


Usaha yang dilakukan pada sebuah benda yang bergerak horisontal menyebabkan perubahan energi kinetik.
W = Δ Ek W = usaha (Joule)
W= Ek 2 - Ek 1 Δ = perubahan
Δ Ek = perubahan energi kinetik ( J)
Ek 2 = energi kinetik akhir ( J)
Ek 1 = energi kinetik awal ( J)

Usaha yang dilakukan pada sebuah benda yang bergerak vertikal menyebabkan perubahan energi potensial.
W = Δ Ep W = usaha ( J )
W = Ep2 - Ep1 Δ E p = perubahan energi potensial ( J)
W = mg( h₂ - h₁ ) E p 2 = energi potensial akhir ( J)
E p 1 = energi potensial awal ( J)

G. Pesawat Sederhana
1. Tuas
2. Katrol
3. Bidang Miring

1. TUAS

k
lk lb

Fk b

P Fb
P = titik tumpu
k = titik kuasa
b = titik beban
l k = lengan kuasa (m) ; { jarak dari titik tumpu sampai titik kuasa }
l b = lengan beban (m) ; { jarak dari titik tumpu sampai titik beban }
F k= gaya kuasa (N F b= gaya beban (N)

Pada tuas berlaku persamaan :

F k lk = F b lb

Keuntungan mekanis (KM) :


Fb
KM =
Fk
Contoh soal :
Sebuah pengungkit dengan panjang 3 m digunakan untuk mengangkat batu yang beratnya 2.000 N. Jika panjang lengan kuasa 2,5 m,
hitunglah :
a. gaya kuasa yang harus diberikan untuk mengangkat batu
b. keuntungan mekanis tuas
Penyelesaian
diketahui : l k + l b = 3 m { panjang pengungkit }
l k = 2,5 m ; maka : l b= 3 m – 2,5 m = 0,5 m
F b= 2.000 N
ditanyakan : a. F k = ……..?
b. KM = ……..?
Jawab :
F b lb
a. F k=
lk

( 2.000 N )( 0,5 m)
F k=
2,5m

F k =¿ 400 N

Fb
b. KM =
Fk

2.000 N
KM =
400 N

KM = 5

Alat-alat yang menggunakan sistem tuas :


- Gunting kuku
- Tang
- Gunting
- Linggis
- Gerobak roda satu
- Pemotong kertas
- Pelubang kertas
- Alat pancing
- Sekop

2. KATROL
Ada tiga jenis katrol :
a. Katrol tetap
b. Katrol bergerak
c. Katrol berganda (tidak dibahas )

a. Katrol tetap

Keterangan : Karena > l b = l k (jari-jari)


AB = Diameter katrol Maka > W = F k
AP = BP = Jari – jari katrol Keuntungan Mekanis ( KM ) :
(lengan beban)l b = AP lk W
(lengan kuasa ) l k = BP KM = l = F = 1
A B b k
(berat) W = gaya beban ( N )
P F k= gaya kuasa ( N ) Fungsi katrol hanya
membelokan gaya
P = titik tumpu
B = titik kuasa
Fk A = titik beban

w
b. Katrol bergerak

Keterangan :
Fk A = titik beban
B = titik kuasa
P = titik tumpu
PB = diameter katrol
(lengan kuasa)l k = PB (diameter katrol)
P B PA = jari-jari katrol
A ( lengan beban ) l b = PA (jari-jari katrol )

Maka : l b = ½ l k dan Fk = ½ W
atau lk = 2 lb dan W = 2 Fk
Keuntungan Mekanis ( KM ) :
w
KM = =2
w Fk

3. BIDANG MIRING

w.h
F.l =w.h maka: F=
F l
l
Keuntungan Mekanis (KM) :
w h w l
KM = =
F h

Alat – alat yang memanfaatkan bidang miring :


- baji
- sekrup, baut, paku ulir, dongkrak dll.

Contoh soal :
Sebuah peti harus dinaikan keatas truk. Agar lebih ringan, digunakan bidang miring yang licin dan panjangnya 4 m. Jika tinggi truk
1 m dan berat peti 600 N. Hitunglah :
a. gaya yang diperlukan untuk mengangkat peti tersebut
b. keuntungan mekanis bidang miring tersebut

Penyelesaian
Diketahui : l=4m
h=1m
w = 600 N
Ditanyakan : a. F = ?
b. KM = ?
Jawab :

w.h
a. F=
l
( 600 N ) .(1 m)
F=
4m
F = 150 N

600 N
b. KM = 150 N

KM = 4
Jadi gaya untuk menarik peti 150 N dan keuntungan mekanisnya 4.
BAB 11

TEKANAN
A. PENGERTIAN TEKANAN

F F Dua benda yang sama dengan posisi yang berbeda, yaitu posisi C
dan posisi B berada diatas plastisin (lilin mainan).
Pada dua posisi tersebut diberikan gaya tekan (F) yang sama, maka :
pada posisi B benda menancap lebih dalam dari pada posisi C.
(A) Karena luas bidang tekan (A) pada posisi B lebih kecil dari pada
posisi C. (luas bidang tekan (A) ialah bidang benda yang menyentuh
plastisin)
Tekanan pada posisi B lebih besar dari pada tekanan pada posisi C.

posisi C posisi B

B. TEKANAN PADA ZAT PADAT


P = tekanan (N/m²)
F F = gaya tekan (N)
P=
A A = luas bidang tekan (m²)
Alat-alat yang menggunakan prinsip tekanan :
- pisau, jarum, paku, kampak dll.

Contoh soal :
Sebuah balok memiliki panjang 10 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 4 cm, serta berat 20 N. Jika balok diletakan pada tiga posisi yang
berbeda ( seperti pada gambar ), tentukan :
a. luas bidang tekan untuk masing-masing posisi
b. besarnya tekanan yang dikerjakan benda tersebut pada alasnya.

C
posisi A B p

l
t p p l

t
l t

Penyelesaian :
Diketahui : p = 10 cm = 0,1 m
l = 8 cm = 0,08 m
t = 4 cm = 0,04 m
F = 20 N

a. Luas bidang tekan masing-masing posisi


posisi A posisi B posisi C
A₁ = p.l A₂ = p.t A₃ = l.t
= (0,1 m)(0,08 m) = (0,1 m)(0,04 m) = (0.08 m)(0,04 m)
= 0,008 m² = 0,004 m² = 0,0032 m²
b. Tekanan masing-masing posisi

F
P=
A

posisi A posisi B posisi C


20 N 20 N 20 N
P= P= P=
0,008 m² 0,004 m ² 0,0032m ²
20 N 20 N 20 N
P= 8 P= 4 P = 32
m² m² m²
1000 1000 10.000
( 20 N )( 1000) ( 20 N )( 1000) ( 20 N )(10.000)
P= P= P=
8m² 4m² 32 m²
p = 2.500 N/m² p = 5.000 N/m² P = 6.250 N/m²

Dari latihan soal diatas dapat disimpulkan :


“Semakin besar luas bidang tekan semakin kecil tekanan.” Artinya :
Luas bidang tekan (A) berbanding terbalik dengan tekanan (P).

C. TEKANAN PADA ZAT CAIR


1. Tekanan Pada Zat Cair (dalam ruang terbuka)

Tekanan hidrostatis disebabkan oleh berat zat cair (w), yang bekerja pada luas
bidang (A) dimana zat cair tersebut berada.
w
w P= karena : w = m.g dan m = ρ .V = ρ .h.A maka : w = ¿.h.A)(g)
A
h V = h.A V = volume zat cair (m³)
A (ρ . h . A)(g) w = m.g w = berat zat cair (N)
P=
A ρ = massa jenis zat cair (kg/m³)
P = ρ .g.h
h = tinggi zat cair (m)
A = luas alas tabung (m²)
g = percepatan gravitasi (m/s²) P = ρ.g.h
P = tekanan zat cair dalam ruang terbuka (N/m²)

Contoh soal :
Sebuah aquarium berisi seekor
ikan. Hitung tekanan air pada
mulut ikan ! (jika massa jenis air
1000 kg/m³ dan percepatan
gravitasi 10 m/s² )

y = 60 cm

x = 10 cm
x = 10 cm

Penyelesaian
Diketahui : y = 60 cm = 0,6 m Jawab :
x = 10 cm = 0.1 m P = ρ.g.h
h=y–x P = (1000 kg/m³)(10 m/s²)(0,5 m)
= 0,6 m – 0,1 m P = 5.000 N/m²
= 0,5 m Jadi tekanan zat cair pada mulut ikan sebesar 5.000 N/m ²
ρ = 1000 kg/m³
g = 10 m/s²
Ditanyakan : P = ?

Anda mungkin juga menyukai