ENERGI
A. Pengertian Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.
Satuan Energi :
1 kalori = 4,2 Joule
1 Joule = 0,24 kalori
B. Bentuk-bentuk Energi
1. Energi Kimia
2. Energi Listrik
3. Energi Panas
4. Energi Mekanik
Energi Mekanik(Em)
Energi mekanik terbentuk dari dua energi yang berbeda yaitu :
- Energi Potensial
- Energi Kinetik
Em = Ep +
Ek
a. Energi Potensial ( Ep )
Energi Potensial ada karena kedudukan benda ( tinggi atau rendah).
E p = Energi potensial benda ( Joule )
w = m.g m = massa benda ( kg )
Ep = m.g.h g = Percepatan gravitasi ( m/s² )
h = ketinggian benda (m)
w = berat benda (N)
Contoh soal :
Sebuah buku bermassa 0,5 kg berada diatas rak lemari pada ketinggian 2 m. Jika percepatan gravitasi
10 m/s², Berapakah Energi Potensial yang dimiliki buku pada ketinggian tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 0,5 kg
h=2m
g = 10 m/s²
Ditanyakan : Ep = ?
Jawab :
Ep = mgh
Ep = ( 0,5 kg )(10 m/s²)( 2 m )
Ep = 10 Joule
Energi Potensial yang dimiliku buku tersebut 10 Joule.
Contoh soal :
Sebuah kelereng bermassa 10 g, bergerak dengan kecepatan 5 m/s. Berapakah energi kinetik yang di miliki kelereng ?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 10 g = 0,01 kg
v = 5 m/s
Ditanyakan : Ek = ?
Jawab :
1
Ek= m v ²
2
Ek = ½ (0,01 kg)( 5 m/s)²
Ek = ½ (0,01 kg)( 25 m²/s²)
Ek = 0,5 ( 0.25 Joule )
Ek = 0,125 Joule
Energi kinetik yang dimiliki kelereng tersebut 0,125 Joule.
Em₁ = Em₂
Ep₁ + Ek₁ = Ep₂ + Ek₂
E. Usaha
Usaha dihasilkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda, sehingga benda itu berpindah tempat.
W = usaha yang dilakukan gaya (joule)
W= F = gaya yang bekerja pada benda (Newton)
F.s
s = jarak perpindahan benda (meter)
F F
Contoh soal :
Rizky mendorong meja dengan gaya 100 N, sehingga meja berpindah sejauh 2 m. Hitunglah usaha yang dilakukan Rizky !
Penyelesaian
Diketahui : F = 100 N
s=2m
Ditanyakan : W = . . . ?
Jawab :
W = Fs
W = (100 N)(2 m) Joule = N.m
W = 200 Nm
W = 200 joule
Usaha yang dilakukan pada sebuah benda yang bergerak vertikal menyebabkan perubahan energi potensial.
W = Δ Ep W = usaha ( J )
W = Ep2 - Ep1 Δ E p = perubahan energi potensial ( J)
W = mg( h₂ - h₁ ) E p 2 = energi potensial akhir ( J)
E p 1 = energi potensial awal ( J)
G. Pesawat Sederhana
1. Tuas
2. Katrol
3. Bidang Miring
1. TUAS
k
lk lb
Fk b
P Fb
P = titik tumpu
k = titik kuasa
b = titik beban
l k = lengan kuasa (m) ; { jarak dari titik tumpu sampai titik kuasa }
l b = lengan beban (m) ; { jarak dari titik tumpu sampai titik beban }
F k= gaya kuasa (N F b= gaya beban (N)
F k lk = F b lb
( 2.000 N )( 0,5 m)
F k=
2,5m
F k =¿ 400 N
Fb
b. KM =
Fk
2.000 N
KM =
400 N
KM = 5
2. KATROL
Ada tiga jenis katrol :
a. Katrol tetap
b. Katrol bergerak
c. Katrol berganda (tidak dibahas )
a. Katrol tetap
w
b. Katrol bergerak
Keterangan :
Fk A = titik beban
B = titik kuasa
P = titik tumpu
PB = diameter katrol
(lengan kuasa)l k = PB (diameter katrol)
P B PA = jari-jari katrol
A ( lengan beban ) l b = PA (jari-jari katrol )
Maka : l b = ½ l k dan Fk = ½ W
atau lk = 2 lb dan W = 2 Fk
Keuntungan Mekanis ( KM ) :
w
KM = =2
w Fk
3. BIDANG MIRING
w.h
F.l =w.h maka: F=
F l
l
Keuntungan Mekanis (KM) :
w h w l
KM = =
F h
Contoh soal :
Sebuah peti harus dinaikan keatas truk. Agar lebih ringan, digunakan bidang miring yang licin dan panjangnya 4 m. Jika tinggi truk
1 m dan berat peti 600 N. Hitunglah :
a. gaya yang diperlukan untuk mengangkat peti tersebut
b. keuntungan mekanis bidang miring tersebut
Penyelesaian
Diketahui : l=4m
h=1m
w = 600 N
Ditanyakan : a. F = ?
b. KM = ?
Jawab :
w.h
a. F=
l
( 600 N ) .(1 m)
F=
4m
F = 150 N
600 N
b. KM = 150 N
KM = 4
Jadi gaya untuk menarik peti 150 N dan keuntungan mekanisnya 4.
BAB 11
TEKANAN
A. PENGERTIAN TEKANAN
F F Dua benda yang sama dengan posisi yang berbeda, yaitu posisi C
dan posisi B berada diatas plastisin (lilin mainan).
Pada dua posisi tersebut diberikan gaya tekan (F) yang sama, maka :
pada posisi B benda menancap lebih dalam dari pada posisi C.
(A) Karena luas bidang tekan (A) pada posisi B lebih kecil dari pada
posisi C. (luas bidang tekan (A) ialah bidang benda yang menyentuh
plastisin)
Tekanan pada posisi B lebih besar dari pada tekanan pada posisi C.
posisi C posisi B
Contoh soal :
Sebuah balok memiliki panjang 10 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 4 cm, serta berat 20 N. Jika balok diletakan pada tiga posisi yang
berbeda ( seperti pada gambar ), tentukan :
a. luas bidang tekan untuk masing-masing posisi
b. besarnya tekanan yang dikerjakan benda tersebut pada alasnya.
C
posisi A B p
l
t p p l
t
l t
Penyelesaian :
Diketahui : p = 10 cm = 0,1 m
l = 8 cm = 0,08 m
t = 4 cm = 0,04 m
F = 20 N
F
P=
A
Tekanan hidrostatis disebabkan oleh berat zat cair (w), yang bekerja pada luas
bidang (A) dimana zat cair tersebut berada.
w
w P= karena : w = m.g dan m = ρ .V = ρ .h.A maka : w = ¿.h.A)(g)
A
h V = h.A V = volume zat cair (m³)
A (ρ . h . A)(g) w = m.g w = berat zat cair (N)
P=
A ρ = massa jenis zat cair (kg/m³)
P = ρ .g.h
h = tinggi zat cair (m)
A = luas alas tabung (m²)
g = percepatan gravitasi (m/s²) P = ρ.g.h
P = tekanan zat cair dalam ruang terbuka (N/m²)
Contoh soal :
Sebuah aquarium berisi seekor
ikan. Hitung tekanan air pada
mulut ikan ! (jika massa jenis air
1000 kg/m³ dan percepatan
gravitasi 10 m/s² )
y = 60 cm
x = 10 cm
x = 10 cm
Penyelesaian
Diketahui : y = 60 cm = 0,6 m Jawab :
x = 10 cm = 0.1 m P = ρ.g.h
h=y–x P = (1000 kg/m³)(10 m/s²)(0,5 m)
= 0,6 m – 0,1 m P = 5.000 N/m²
= 0,5 m Jadi tekanan zat cair pada mulut ikan sebesar 5.000 N/m ²
ρ = 1000 kg/m³
g = 10 m/s²
Ditanyakan : P = ?