Anda di halaman 1dari 5

BAB VI DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

A. ROTASI BENDA TEGAR


B. KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada
benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam
olahraga.

INDIKATOR :
1. Menghitung kecepatan sudut penari saat kedua tangannya terlipat. (C3)

Soal
Seorang penari balet dengan tangan terentang berputar dengan kecepatan sudut 1,2 rad/s
di atas lantai mendatar yang licin. Momen inersia yang dimiliki penari tersebut 4,0 kg m 2.
Jika penari tersebut melipat tangannya, momen inersianya akan berkurang sebesar 10%
dari semula. Berapakah kecepatan sudut penari ketika kedua tangannya dilipatnya?
Penyelesaian :
Ketika tangan terentang maka :
ω1 =1,2rad /s
2
I 1 =4,0 kg m
Ketika tangan dilipat, maka :
I 2 =I 1−10 I 1
2 2
I 2 =4,0 kg m −(10 . 4,0 kg m )
I 2 =4,0 kg m2−0,4 kg m2
2
I 2 =3,6 kg m
Hokum kekekalan momentum sudut :
L1 = L2
I 1 ω1 =I 2 ω2
I 4,0 kg m2
ω2 = 1 ω 1=
I2 ( )(
3,6 kg m2
1,2
rad
) s
ω2 =1,33 rad /s
Jadi, kecepatan sudut penari ketika kedua tangannya terlipat adalah 1,33 rad/s.
(C4)

2. Menghitung momen inersia dan energy kinetik pada roda yang berputar. (C3)
Soal :
Sebuah roda bermassa 6 kg denga jari-jari 30 cm berputar dengan kecepatan 300 putaran/
menit. Tentukan momen inersia dan energy kinetic pada roda tersebut?
Penyelesaiaan :
Dik :
m = 6 kg
r = 30 cm = 0,3 m
ω = 300 putaran/menit
300 (2 π rad )
ω= =10 π rad /s
60 s

Momen inersianya :
I =mr 2=( 6 kg ) (0,3 m)2
2
I =0,54 kg m
Energy kinetic rotasi :
1
EK rotasi= I ω2
2
10 π rad /s
¿
¿
1
EK rotasi= (0,54 kg m2 )¿
2
EK rotasi=27 π 2 joule

3. Menganalisis besar gaya Tarik kebawah yang ada pada suatu batang homogeny. (C4)

Soal :
Sebuah batang homogen panjangnya 9 m dan beratnya 8 N ditahan oleh penyangga yang
jaraknya 3 m dari ujung kiri. Jika beban dengan berat 10 N digantung pada ujung kiri.
Maka besar gaya Tarik ke bawah pada ujung kanannya adalah …
Penyelesaian :
Karena batang homogen, maka titik berat terletak di tengah-tengah batang.
Syarat keseimbangan :
∑Fx = 0
∑Fy = 0
Maka :
R−10 N −w−F=0
R−10 N −8 N −F=0
R−18 N −F =0
Mencari besar F :



τ A=0
(−10 N ) ( 3 m )+ ( R ) ( 0 ) + ( 8 N ) (1,5 m ) + ( F )( 6 m) =0
−30 Nm+12 Nm+ F 6 m=0
F 6 m=18 Nm
F=3 N
Maka di dapat nilai R :
R−18 N −F =0
R−18 N −3 N =0
R=21 N
Maka besar gaya Tarik ke bawah pada ujung kanan benda yang didapatkan adalah sebesar
21 N.

4. Menganalisis letak titik berat pada system suatu batang homogen. (C4)

Soal :
Sebuah batang homogen yang panjangnya 6 m dan beratnya 8 N. di ujung kanan batang
dimasukkan beban kecil yang beratnya 4 N, seperti tampak pada gambar. Dimanakah
letak titik berat system batang tersebut ?
Penyelesaian :
Ambil titik A titik acuan
W 1 = 8 N ; X1 = 3 m ; W 2 = 4 N ; X2 = 6 m
Titik berat system terhadap sumbu A :
w x +w x
x= 1 1 2 2
w1 + w2

(8 N )(3 m)+(4 N )(6 m)


x=
8 N +4 N

24 Nm+24 Nm
x=
12 N

x=4 m
Maka titik berat yang dimiliki benda terhadap sumbu A yaitu 4 m.

5. Membandingkan dan menyimpulkan besar percepatan yang dimiliki oleh benda dua
benda yang memiliki momen inersia yang berbeda. (C5)

Soal :
Sebuah benda pejal bermassa M dan jari-jari R mempunyai momen inersia I = k M R 2
menggelinding pada suatu bidang miring dengan sudut kemiringan θ seperti tampak
pada gambar.
a. Tentukan percepatan yang dialami benda pejal tersebut.
b. Bandingkan serta simpulkan percepatan yang dimiliki benda jika benda itu berupa
2 2 1 2
bola pejal dengan I = M R den silinder pejal dengan I = M R .
5 2
Penyelesaian :
a. Benda pejal yang menggelinding melakukan dua gerakan, yaitu gerak translasi dan
gerak rotasi.
Menurut Hukum II Newton untuk gerak translassi diperoleh :



F=ma

Mg sin θ−f =Ma


Mg sinθ−f
a=
M
Menurut Hukum II Newton untuk gerak rotasi diperoleh :



τ=Ia

a
f R=k M R2
R
f =k M a

Substitusikan nilai f untuk mencari nilai a :


Mg sinθ−k M a
a=
M
a=g sinθ−k a
a+ k a=g sin θ
g sin θ
a=
1+ k
2
b. Untuk bola pejal dengan k = diperoleh :
5
g sin θ
a1=
2
1+
5
5
a1= g sinθ
7
1
Untuk silinder pejal dengan k = diperoleh :
2
g sin θ
a2=
1
1+
2
2
a2= g sin θ
3
Maka dari hasil yang didapatkan terdapat perbandingan antara kedua benda pejal
tersebut yaitu
5
g sin θ
a1 7
=
a2 2
g sin θ
3
a1 15
=
a2 14
Maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai k yang dimiliki oleh suatu benda
maka semakin kecil besar percepatan yang dimiliki benda tersebut karna nilai k dan
pecepatan berbanding terbalik.

Anda mungkin juga menyukai