A.

DINAMIKA ROTASI
1. Momen Gaya
▪ Dalam gerak rotasi penyebab berputarnya benda disebut momen gaya atau torsi.

▪ Besar momen gaya F yang bekerja membentuk sudut pada jarak r dari sumbu

putar didefinisikan sebagai perkalian antara F dengan lengan momen . Secara

matematis dirumuskan sebagai berikut :

= F. = F.r sin

Dimana ;

= momen gaya (N.m)

F = gaya (N)

r = jarak (m)

= lengan momen (m)

= sudut

▪ Vector momen gaya :

= .

▪ Pangkal vector rotasi berada pada sumbu rotasi dan ujungnya adalah titik
dimana gaya bekerja.
▪ Jika perpanjangan gaya melalui sumbu rotasi, maka momen gaya = 0 karena

sudut = 180o
▪ Jika gaya menjauhi sumbu rotasi maka momen gaya = 0 karena sudut =0o

▪ Momen gaya memiliki nilai paling besar jika arah gaya F tegak lurus dengan arah

vector r, karena = 90o atau =- 90o sehingga = . atau =- .

Contoh :
Pada gambar berikut, gaya sebesar 20N menarik benda dengan membentuk sudut 45o
terhadap perpanjangan arah vector jari-jari. Jarak titik kerja gaya pada benda ke sumbu
rotasi adalah 50 cm. berapakah momen gaya yang bekerja pada benda ?

Jawab :

Diket : F = 20 N = 45o

R = 50 cm

Dit : = ..?

Penyelesaian :

= F.r sin

= 20.0,5. sin 45o

= 10.0,7

= 7,07 N.m

Jadi besarnya momen gaya yang bekerja pada benda adalah 7,07 N.m

2. Momen Inersia
Pada gerak linier, ukuran inersia suatu benda (kecendrungan untuk mempertahankan
keadaannya) ditentukan massa benda. Untuk gerak rotasi, ukuran inersia suatu benda
selain ditentukan oleh massa benda juga dipengaruhi oleh pola distribusi massa
terhadap sumbu rotasi, yang disebut momen inersia.

Momen Inersia I dari sebuah partikel bermassa m terhadap sumbu rotasi yang terletak
sejauh r dari massa partikel didefinisikan sebagai hasil kali antara massa partikel dan
kuadrat jarak dari sumbu rotasi.

I = mr2
 ▪ Jika terdapat sejumlah partikel dengan massa masing-masing m1, m2, m3, …, dan
memiliki jarak r1, r2, r3, …, terhadap sumbu rotasi, maka momen inersia total
merupakan penjumlahan inersia setiap partikel yaitu :

I= miri2 = m1r12 + m2r22 + … +

I = momen inersia (kg.m2)

m = massa benda (kg)

r = jarak benda dari sumbu (m)

Contoh

Dua buah partikel masing-masing bermassa 1 kg dan 2 kg dihubungkan satu sama lain
dengan sebuah batang yang massanya dapat diabaikan, terhadap massa kedua
partikel. Panjang batang 0,6 m. Bila batang diputar pada suatu sumbu yang jaraknya
0,2 m dari partikel yang bermassa 2 kg dengan kecepatan sudut 1 rad/s. Hitung momen
inersia system.

Jawab:

Diket : m1 = 1 kg

m2 = 2 kg

r = 0,6 m

r2 = 0,2 m

= 1 rad/s

Dit : I = … ?

Penyelesaian :

I = m1r12 + m2r22
 = 1. (0,4)2 + 2. (0,2)2

= 0,16 + 0,08

= 0,24 kg.m2

Jadi momen inersia system besarnya 0,24 kg.m2.

3. HUBUNGAN ANTARA MOMEN GAYA DENGAN PERCEPATAN SUDUT

Gambar di atas melukiskan sebuah partikel bermassa m yang berotasi pada

lingkaran berjari-jari r akibat gaya tangensial F. Menurut hokum II Newton, gaya
tangensial F akan menimbulkan percepatan tangensial at.

F = m.at

Karena = r. F dan at = r. , maka :

= r. F

= r. (m.at)

= r. {m. (r. )}

Mengingat momen inersia partikel I = mr2, maka:

= I.

Contoh

Sebuah roda yang berbentuk cakram yang massanya 1 kg dan berjari-jari 10 cm dapat
berputar pada sebuah poros. Roda cakram dililitkan seutas tali. Ujung tali ditarik dengan
gaya yang besarnya tetap 1 N. Mula-mula cakram dalam keadaan diam. Jika massa
poros dan gesekan antara poros dengan tempat berputar poros dapat diabaikan,
tentukan :
 a. percepatan sudut
b. kecepatan sudut cakram setelah berputar 2 sekon
c. sudut yang ditempuh selama 2 sekon

Jawab.

Diket : m = 1 kg

R = 10 cm = 0,1 m

F=1N

Dit : a. = …?

b. =…?

c. =…?

Penyelesaian :

a. I = ½ m. r2
= ½ . 1. (0,1)2

= 0,005

= 5. 10-3kg.m2

= I.

r. F = I.

0,1. 1 = 5.10-3.

= 20 rad/s2

b. = + .t

= 0 + 20.2

= 40 rad/s
c. = .t + ½ . .t2

= 0 + ½ .20. (2)2

= 40 rad.

Soal Latihan 1
1. Pada sebuah batang homogen AB panjang 45 Cm bekerja beberapa gaya seperti
gambar di bawah ini.

Besar resultan momen gaya terhadap titik B adalah ...

A. 23 Nm
B. 27 Nm
C. 31 Nm
D. 35 Nm
E. 45 Nm
2. Gaya F1, F2, F3 dan F4 bekerja pada batang ABCD seperti gambar!Jika massa
batang diabaikan, maka nilai momen gaya terhadap titik A adalah …

A. 15 Nm
B. 18 Nm
C. 35 Nm
D. 53 Nm
E. 68 Nm
3. Sebuah tongkat
homogen dengan
panjang 40 cm
bermassa 3 kg. Pada salah satu ujung tongkat diberi beban, sedangkan ujung
lainnya sebagai tumpuan. Jika F = 280 N, momen gaya pada titik O adalah ….
A. 0 Nm
B. 6 Nm
 C. 8 Nm
D. 14 Nm
E. 28 Nm

4. Gaya F1, F2, F3 dan F4 bekerja pada batang ABCD seperti pada gambar! Jika
massa batang diabaikan, besar momen gaya yang bekerja pada sumbu putar di
titik D adalah ….
A. 18 Nm
B. 20 Nm
C. 30 Nm
D. 35 Nm
E. 40 Nm

5. Batang AB massa 2 kg diputar melalui titik A ternyata momen inersianya 8

kg.m2.Bila diputar melalui titik pusat O (AO = OB), momen inersianya menjadi ….

A. 2 kgm2
B. 4 kgm2
C. 8 kgm2
D. 12 kgm2
E. 16 kgm2

6. Sebuah benda berotasi dengan momen inersia 2,5 x 10-3kg.m2 dan kecepatan sudut
awal 5 rad/s. Agar benda itu berhenti dalam waktu 2,5 sekon, maka besar momen
gaya yang harus dikerjakan pada benda adalah …
A. 2,5 X 10-4 Nm
B. 7,5 X 10-4 Nm
C. 5,0 X 10-3 Nm
D. 7,5 X 10-3 Nm
E. 2,5 X 10-2 Nm

7. Sebuah roda cincin memiliki massa 8 kg dengan momen inersia 0,5 kg.m2. Maka
jari-jari girasi roda tersebut terhadap porosnya adalah …
A. 25m
B. 20 m
C. 16 m
D. 2 m
E. 0,25 m
8. Sebuah roda yang berjari-jari 50 cm berotasi dengan kecepatan sudut 900 rpm.
Kecepatan tangensial sebuah titik yang berada pada tepi roda adalah …
A. 7, 5 π m.s-1
B. 15 π m.s-1
C. 255 m.s-1
D. 350 m.s-1
E. 450 π m.s-1

9. Batu gerinda berjari-jari 6 cm berputar pada porosnya sehingga menghasilkan

momen inersia 2,7 x 10-3kg.m2.Massa batu gerinda tersebut adalah …
A. 0,75 kg
B. 1,13 kg
C. 1,50 kg
D. 1,75 kg
E. 2,25 kg
10. Dari keadaan diam sebuah benda berotasi sehingga dalam waktu 1 sekon benda
memiliki kecepatan 4 rad/s. Titik A berada pada benda tersebut, berjarak 4 cm dari
sumbu rotasinya. Percepatan tangensial rata-rata yang dialami titik A adalah …
A. 4,00 m/s2
B. 1,60 m/s2
C. 0,64 m/s2
D. 0,16 m/s2
E. 0,04 m/s2