3. Momen Inersia
1. Momen Inersia Partikel
Momen inersia partikel merupakan momen inersia yang melihat suatu benda sebagai partikel
yang sangat kecil.
Benda bermassa m yang memiliki titik putar dengan jarak r, rumus momen inersianya
dinyatakan sebagai berikut.
Keterangan:
Selain untuk menyelesaikan momen inersia sistem partikel tunggal seperti penjelasan
sebelumnya. Momen inersia juga menjelaskan untuk sistem partikel berjumlah banyak yang
mana merupakan jumlah dari momeen inersia masing-masing komponen sistem partikel.
Notasi Σ (baca : sigma) adalah penjumlahan momen inersia sistem partikel sebanyak n.
Momen inersia tidak hanya bergantung pada massa dan jarak terhadap titik putarnya.
Melainkan juga sangat bergantung pada bentuk benda seperti bentuk batang silinder, bola pejal
cincin dan seterusnya masing-masing memiliki nilai momen inersia yang berbeda.
Rumus momen inersia untuk bentuk benda teratur ini telah diketahui dan dirumuskan secara
praktis sehingga memudahkan kita mengingat dan menghafalkannya.
Contoh Soal
1. Bola bermassa 100 gram dihubungkan dengan seutas tali yang panjangnya 20 cm seperti
pada gambar. Momen Inersia bola terhadap sumbu AB adalah…
Pembahasan:
Momen inersia sebuah bola bermassa m = 0,1 kg dengan panjang tali r= 0,2 m adalah
2. Sebuah sistem dibawah ini terdiri dari 3 partikel. Jika m1 = 2 kg, m2 = 1 kg dan m3 = 2 kg,
tentukan momen inersia sistem tersebut jika diputar menurut:
a) poros P
b) poros Q
Pembahasan:
3. Bola A bermassa = 60 gram dan bola B = 40 gram dihubungkan batang AB (massanya
diabaikan).
Jika kedua bola diputar dengan sumbu putar di P maka momen inersia sistem adalah….
A. 12,25 .10 –4 kg m2
B. 13,50 .10 –4 kg m2
C. 14,50 .10 –4 kg m2
D. 15,50 .10 –4 kg m2
E. 16,25 .10 –4 kg m2
(Momen Inersia - UN Fisika 2013)
Pembahasan
4. Sebuah tongkat bermassa 3 kg dan panjang adalah 4 meter. Berapakah momen inersia tongkat
jika sumbu rotasi terletak di tengah batang!
Pembahasan
I = (1/12) M L2
I = (1/12)(48 kg m2)
I = 4 kg m2
Jadi, momen inersia tongkat jika sumbu rotasi terletak di tengah batang adalah 4 kg m2.
5. Tentukan nilai momen inersia bola pejal bermassa 15 kg dan berjari-jari 0,1 meter, jika
sumbu rotasi berada di pusat bola, sebagaimana ditunjukkan gambar!
Pembahasan:
Pembahasan
7
mgh = 10 mv²
𝑔ℎ
v² =
7/10
10𝑔ℎ
v² =
7
10
v=√ 𝑔ℎ
7
Kesetimbangan Statik/Benda Tegar
A. Hukum-Hukum Newton Untuk Gerak Melingkar
- Hukum I Newton Gerak Rotasi
“Sebuah benda tidak akan mengubah kecepatan angulernya kecuali dikenai suatu torsi
luar yang tidak seimbang”
∑𝜏 = 0 α=0
Hubungan antara resultan momen gaya, momen inersia dan percepatan sudut
dinyatakan melalui persamaan :
∑𝜏 = I α
Contoh soal
Sebuah katrol bentuknya silinder pejal dengan massa m=4kg ditarik dengan gaya F
hingga berotasi dengan percepatan sudut sebesar 5 rad/s2.
Jika jari-jari katrol adalah 20 cm, tentukan besarnya gaya F tersebut! Gunakan momen
inersia katrol I = ½ MR2.
Penyelesaian:
Dik : m = 4 kg
R = 20 cm = 0,2 m
α = 5 rad/s2
Dit : F?
Jawab:
B. Menganalisis gerak rotasi dan gerak translasi
Contoh soal sbmptn
Ada sebuah katrol yang memiliki poros, digantungkan silinder pejal yang memiliki massa 4
kg, dan dikaitkan sebuah beban yang massanya 2 kg, jika R =10 cm. Berapakah:
a) Percepatan (a)
b) Tegangan Tali (T)
Jawab
Gerak translasi
∑𝐹 = m . a
W-T = m . a
m.g – T = m . a
2 . 10 – T = 2 . a
20 – T = 2 a
20 – 2 a = T .... (1)
Gerak rotasi
∑𝜏 = I α
1 𝑎
T . R = 2 MR2 𝑅
T=½4a
T = 2 a ...... (2)
Substitusi persamaan 2 ke 1
.......
Keseimbangan Tiga Buah Gaya
Ilustrasi ketiga gaya ditunjukkan oleh gambar berikut.
Pembahasan:
Titik Berat
Pada prinsipnya, sebuah benda terdiri dari banyak partikel di mana setiap partikel memiliki
berat. Resultan seluruh berat partikel di dalam benda disebut sebagai berat benda. Berat
benda bekerja melalui satu titik tunggal yang disebut titik berat (titik gravitasi). Untuk benda
yang ukurannya tidak terlalu besar, titik berat hampir berimpit dengan pusat massanya.
Perhatikan ilustrasi berikut.
Y (cm)
80
I
20
II X (cm)
0 20 60
Untuk benda homogen berbentuk garis, titik beratnya bisa dilihat di tabel berikut.
2. Titik berat benda berdimensi dua (luas)
Untuk benda homogen berbentuk bidang, titik beratnya bisa dilihat di tabel berikut.
3. Titik berat benda berdimensi tiga (volume)
Untuk benda homogen berbentuk ruang, titik beratnya bisa dilihat di tabel berikut.
Contoh Soal
Pembahasan:
3. Bahas dichat WA
4. Bahas dichat WA
5. Bahas dichat WA