Anda di halaman 1dari 7

τ

MODUL PENGAYAAN BAB


1
FISIKA

kelas XI semester Ganjil

Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam

Disusun Oleh:

Wilda Alisia Wardhany, S.Pd

SMAN 27 GARUT
DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA
TEGAR

Dinamika rotasi dan


BAB I
keseimbangan benda tegar
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mepelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat:
- Memahami besaran-besaran yang berkaitan dengan rotasi benda tegar
- Menjelaskan beberapa perbedaan kesetimbangan dalam benda tegar
- Mengetahui fungsi titik berat

A. Dinamika Rotasi Benda Tegar


Benda tegar didefiniskan sebagai benda yang mengalami
Perubahan bentuk ketika suatu gaya dikerjakan padanya. Contoh
Gangsing yang berputar atau berotasi pada porosnya. Dengan kata
Lain, jarak pisah antar partikel-partikel penyusun benda tegar selalu
tetap. Ketika sebuah benda tegar berotasi pada porosnya, setiap
partikel pada benda tegar tersebut menempuh sudut (ɵ) yang sama,
mempunyai laju sudut atau laju anguler (ɷ) yang sama, dan juga mempunyai percepatan sudut atau
percepatan anguler yang sama (ɑ) yang sama. Besaran yang akan dipelajari dalam dinamika rotasi benda
tegar diantaranya:
1. Momen Gaya
Suatu benda tegar dapat berputar atau berotasi jika pada benda tersebut dikerjakan suatu
gaya yang tidak melalui pusat massa (poros). Maka penyebab benda melakukan gerak rotasi
dinamakan momen gaya atau torsi. Momen Gaya (Torsi) didefinisikan sebagai hasil perkalian
silang antar vektor posisi titik kerja gaya terhadap poros (r) dengan vektor gaya (F). Secara
matematis, momen gaya dinyatakan dengan persamaan:

Berdasarkan konsep perkalian silang vektor, maka gaya dapat dinyatakan sebagai berikut:

Dimana, r sin ɵ = l adalah lengan momen. Lengan momen didefinisikan sebagai panjang garis
yang ditarik dari titik poros sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya. Sementara garis
kerja gaya adalah gaya yang sejajar dengan arah gaya dan melalui titik kerja gaya yang bekerja
pada benda
.
Secara matematis besar momen gaya:

 Momen gaya diberi tanda positif (+) apabila benda berputar searah jarum jam
 Momen gaya diberi tanda negative (-) apabila benda berputar berlawanan arah jarum jam
Demikian momen gaya total:

Contoh soal :

Empat buah gaya bekerja pada sebuah batang AB dengan poros di B seperti ditunjukkan pada gambar.

F1 F2 F3

A B

2m F4 2m

Jika F1=F3=20 N, F2= 25 N dan F4=40 N, tentukan besar dan arah resultan momen gaya yang bekerja pada batang
AB?( Jika dengan sudut F1=F3= 60º, F2=30º).

Pembahasan :

Poros di B maka τ3= 0 (karena F3 bekerja melalui poros) sehingga τb= τ1+ τ2+ τ4 . Berdasarkan gambar τ1 dan τ2
bernilai positif karena searah jarum jam, sedangkan τ 4 bernilai negative karena berlawanan arah jarum jam,
sehingga:

τb=F1r1sinθ1+F2r2sinθ2-F4r4sinθ4
     = ((20N)(2m+2m)sin 60°)+(25N)(2m)sin 30°)-((40N)(2m)sin 90°)
    = (80x½√3)+(25 Nm)-80 Nm
     =14,28 Nm . Jadi, besar momen gaya pada batang AB adalah 14,28 Nm searah dengan arah putaran jarum jam.

Latihan siswa
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Empat buah gaya masing-masing :
F1 = 10 N
F2 = 10 N
F3 = 10 N
F4 = 10 N
dan panjang AB = BC = CD = DE = 1 meter
Dengan mengabaikan berat batang AE, tentukan momen gaya yang bekerja pada batang
dan arah putarannya jika:
a) poros putar di titik A
b) poros putar di titik D
2. Batang AB = 2 meter dengan poros titik A dengan gaya F sebesar 12 N membentuk
sudut 60°.

Tentukan besar momen gaya yang terjadi pada batang AB.

3. Batang AC = 4 meter dengan poros titik A dengan gaya F 1 sebesar 20 N dan F2 sebesar
12 N. Sudut-sudut ditunjukkan gambar berikut:

Jika titik B berada di tengah batang AC, tentukan besar momen gaya yang terjadi pada
batang AC, dalam kasus ini massa batang diminta untuk diabaikan.

2. Momen kopel
Pasangan dua buah gaya yang sama besar, mempunyai garis kerja yang sejajar (tidak berimpit)
dan arahnya berlawanan disebut kopel.
3. Momen Inersia
Inersia diartikan sebagai kelembaman atau mempertahankan diri. Momen inersia berarti besaran
yang nilainya tetap pada suatu gerak rotasi.
Momen Inersia sebuah partikel yang berotasi pada porosnya didefinisikan sebagai hasil kali
massa partikel dengan kuadrat jarak partikel terhadap sumbu putarnya atau porosnya. Secara
matematis, momen inersia benda tegar dapat ditentukan:
I =m r 2

dimana:
I= momen inersia partikel (kg m2)
m = massa partikel (kg)
r= jarak partikel terhadap porosnya (m)
Sebuah benda tegar dipandang sebagai system partikel yang terdiri atas sejumlah partikel yang
terpisah dengan massa benda berbeda, secara matematis dapat ditentukan:
I =m1 r 12 +m2 r 22+ m3 r 32+ …=∑ mi r i2

Adapun beberapa cara menentukan momen inersia pada benda tegar homogen. Tabel sebagai
berikut:

4. Momentum Sudut
Momentum sudut adalah n=momentum yang dimiliki oleh titik partikel yang melakukan gerak
rotasi. Momentum sudut didefinisikan sebagai vektor hasil kali momen inersia dengan kecepatan
sudut, secara matematis :
L=Iω
Dimana:
L= momentum sudut (kg m2/s)
I = momen inersia (kg m2)
ɷ= kecepatan sudut (rad/s)
Contoh soal :
 Momen Inersia
Sebuah sistem dibawah ini terdiri dari 3 partikel. Jika m 1 = 2 kg, m2 = 1 kg dan m3 = 2 kg, tentukan momen inersia
system tersebut jika diputar menurut:
a)poros P
b) poros Q

Pembahasan:

 Momentum sudut
Katrol cakram pejal bermassa 2 kg dan berjari-jari 0,1 meter. Jika katrol bergerak rotasi pada porosnya dengan
kecepatan sudut konstan 2 rad/sekon, berapa momentum sudut katrol 

Pembahasan:
Diketahui:
Massa katrol cakram pejal (m) = 2 kilogram
Jari-jari katrol cakram pejal (r) = 0, 1 meter
Kecepatan sudut (ω) = 2 radian/sekon
Ditanya: Momentum sudut katrol
Jawab:
Rumus momen inersia cakram pejal jika berotasi pada poros seperti pada
gambar :

I =1/2 mr2
Momen inersia cakram pejal :
I = 1/2 (2)(0,1)2 = (1)(0,01) = 0,01 kg m2
Momentum sudut :
L = I ω = (0,01)(2) = 0,02 kg m2/s
Latihan Siswa 2
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1 Bola pejal bermassa 2 kg dan berjari-jari 0,2 meter berotasi terhadap porosnya dengan
kecepatan sudut 4 rad/s. Tentukan momentum sudut bola pejal, seperti gambar di bawah ini!
2 Massa bola m1 adalah 100 gram dan massa bola m2 adalah 200 gram. Kedua bola dihubungkan dengan
kawat yang mempunyai panjang 60 cm dan massanya diabaikan. Sumbu AB terletak di tengah-tengah
kawat. Momen inersia sistem kedua bola terhadap sumbu AB adalah…

3 Apa yang dimaksud momen kopel, momen inersia dan momentum sudut, sebutkan aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari!
4 Tulis dan gambarkan momen inersia pada slinder tipis berongga, bola pejal dan plat segi empat tipis!

Anda mungkin juga menyukai