“Pemanasan Global”
Habib Amri
XI MIPA 4
SMAN 1 JONGGAT
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah fisika ini.Shalawat beriringan salam kita hadiahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa umatnya ke alam yang berilmu
pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas fisika kelas XI pada tahun ajaran
2021/2022 yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Diharapkan dengan adanya makalah
ini, dampak pemanasan global dapat berkurang, sekiranya dalam hal kecil yang dapat kita
lakukan. sebagai bagian hidup yang integratif. Kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan
demi kelengkapan dan penyempurnaan tugas ini.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB 1 PENDAHULUAN 4
1.3. Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan bumi oleh
gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam
kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global cenderung meningkat lebih cepat dibandingkan data
yang terekam sebelumnya.Dan sepuluh tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Isu pemanasan
global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya tentu saja manusia dengan
berbagai aktivitasnya.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, seperti yang terjadi di
negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim.
Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor,
munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia. Makalah
ini akan membahas Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global,
Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencegah Pemanasan Global, Mengukur pemanasan
global dan Bencana Besar Yang diakibatkan oleh adanya Pemanasan Global.
Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari
Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk
cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi
panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas
rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.
4
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang
dan mengakibatkan suhu rata-rata bumi terus meningkat.
1.3. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pemanasan global yang berakibat pada perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia,
terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara)
serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan peternakan. Aktivitas
manusia dengan kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung menyebabkan perubahan komposisi
alami atmosfer, yaitu meningkatnya jumlah gas rumah kaca secara global.
6
2.2 Penyebab Pemanasan Global
7
Proses umpan balik yang terjadi
mempengaruhi penyebab pemanasan global. Sebagai contoh adalah pada proses penguapan air.
Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pada awalnya
pemanasan akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air
sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap
air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang
dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan
balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan
atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya
berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh
es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan
kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di
bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya
lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi
Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang
mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost)
adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh
juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini
diakibatkan oleh menurunnya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi
pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.
3. Penggundulan Hutan
8
Maraknya kasus penggundulan hutan
merupakan salah satu penyebab pemanasan global saat ini. Penggundulan hutan yang
mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%,
dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi kesuburan
tanah. Hutan yang menjadi paru-paru Bumi kini tidak dapat berfungsi secara maksimal karena
sudah sangat berkurangnya jumlah pohon yang ada. Jumlah pohon yang ada tidak dapat
menyeimbangi banyaknya jumlah CO2 yang ada di Bumi.
4. Boros Listrik
Penggunaan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan tentu perilaku manusia bijak. Semua orang
menginginkan hal tersebut bisa dilakukan oleh setiap individu. Tapi, ternyata untuk hemat dalam
penggunaan listrik bukanlah pekerjaan yang mudah bagi sebagian besar orang. Akibatnya, hal ini
sebagai penyumbang pemanasan global terjadi. Himbauan atau kampanye hemat listrik (save
energy) sudah banyak dilakukan, tapi tetap saja banyak rumah yang boros dalam pemakaian
listrik.
Tumbuhan hijau atau pepohonan bisa membuat udara menjadi sejuk dan menetralkan suhu udara
sehingga bisa disimpulkan bahwa pohon (tumbuhan) bisa mengatasi suhu panas yang tinggi. Jika
memang benar demikian, maka selayaknya setiap rumah mau menanam pohon di pekarangan
rumahnya. Tapi hal ini juga tidak dilakukan oleh banyak rumah, apakah lagi rumah di perkotaan
yang lebih memilih membangun gedung daripada menanam pepohonan hijau. Kalau setiap
pekarangan atau halaman rumah tidak ada pohon, maka wajarlah yang namanya pemanasan
global itu terjadi.
Bahan bakar dari kendaraan selain mengganggu bagi kesehatan manusia, juga bisa memberikan
bertambahnya pemanasan global dari polusi udara yang dihasilkan. Kita ketahui, jumlah
kendaraan terus bertambah, tidak ada pengurangan. Pengguna sepeda motor dari tahun ketahun
9
terus meningkat penggunanya. Begitu juga dengan pengendara mobil tidak mau kalah.
Sementara sepeda motor dan mobil yang lama tidak dimusnahkan atau tetap dibiarkan beredar.
Dengan alasan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia, maka banyak pabrik industri
yang tumbuh dan berkembang. Tidak lain dan tidak bukan untuk mensejahterakan rakyat.
Supaya bisa mendapatkan penghasilan dengan bekerja.
Jika pernyataan di atas benar, maka wajar jika kita mendapatkannya, ya mendapatkan rasa
panasnya bumi karena banyak polusi asap dari pabrik industri. Ini memang dilema, di satu sisi
untuk kepentingan rakyat, tapi di sisi lain mengorbankan eksistensi bumi.
Planet bumi yang sudah mencapai usia 4,6 miliar tahun menjadi penyebab juga. Artinya sudah
sangat tua. Ibarat manusia jika sudah tua, pasti banyak penyakit yang mudah menyerang. Begitu
juga bumi. Penyakit yang diderita bumi hari ini adalah pemanasan global dan hujan asam serta
banyak lagi yang lain.
Sinar matahai yang memancar ke bumi tidak langsung sampai ke bumi, karena ada laipsan ozon
yang melakukan filter terlebih dahulu. Hal itu jika memang lapisan ozon memang masih normal.
Yang terjadi sekarang ini adalah lapisan ozon sudah menipis bahkan ada yang bilang sudah
bocor.
Upaya pemerintah di setiap daerah sangat minim untuk membangun ruang terbuka hijau. Hal ini
bisa dilihat dengan susah sekali kita menemukannya. Walau sekarang ada beberapa kota seperti
Bandung dan Surabaya yang sedang menggalakkan. Maka hal itu bisa dijadikan contoh bagi
kota-kota lain.
Hal ini sudah di bahas di atas, tapi ini hal ini harus mendapat sikap dari pemerintah dengan
mengeluarkan kebijakan dalam kendaraan bermotor. Misal dengan keluarnya kendaraan terbaru,
10
maka kendaraan tahun lama bisa di cabut atau di daur ulang atau apalah. Yang penting jumlah
kendaraan bermotor bisa berkurang, bukan malah bertambah.
Terjadi saat ini adalah jumlah kendaraan bermotor bertambah, namun tidak dibarengi dengan
infrastruktur jalan, sehingga bukan hanya polusi udara yang berdampak kepada pemanasan
global terjadi, kemacetan pun selalu menghiasi jalan.
Telah diperkirakan oleh para ilmuwan, daerah bagian utara dari belahan Bumi Utara akan
memanas lebih dari daerah-daerah lainnya di Bumi. Hal ini berakibat akan mencairnya
gunung-gunung es dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan
tersebut. . Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan
mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan
semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa
area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan.
Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk
setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih
cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari
sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan
badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar.
Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan
terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, hal ini
menyebabkan volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan
juga mengakibatkan mencairnya es di kutub, terutama sekitar Greenland.
Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada kehidupan di daerah pantai.
Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat.
Bahkan sedikit saja kenaikan permukaan laut akan sangat berpengaruh pada ekosistem pantai,
contohnya akan menenggelamkan separuh rawa-rawa pantai.
3. Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini
karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung
11
untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah
pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan
tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang
bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian
mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju
kutub mungkin juga akan musnah.
4. Kekeringan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ahli iklim Inggris menemukan bahwa
pemanasan global akan mengakibatkan kekeringan besar dalam 100 tahun ke depan. Skala
kekeringan begitu besar hingga mencakup setengah dari total lahan yang kita miliki saat ini.
Palmer Drought Severity Index (PDSI) menyatakan bahwa persentase global daerah kering telah
meningkat sebesar 1,74% antara tahun 1950 dan 2008. Kekeringan tentu saja akan memicu
kegagalan panen yang akan berdampak fatal bagi populasi dunia.
5. Wabah
Perubahan iklim akan menyebabkan lonjakan epidemi sejumlah penyakit. Berbagai virus
umumnya tidak dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Namun, dengan kenaikan suhu akibat
perubahan iklim, virus yang tadinya hanya mampu berkembang dalam iklim tropis kemudian
menyebar ke daerah lain. Korea Institute of Health and Social Affairs (KIHASA) menyatakan
bahwa “Dalam kasus ekstrim, 1 derajat kenaikan suhu akan mengakibatkan kenaikan 6 persen
dalam penyebaran penyakit.
6. Banjir
Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya berlawanan dengan logika. Namun
kenyataannya perubahan iklim menyebabkan perubahan pola cuaca di seluruh dunia. Dalam
beberapa tahun terakhir kita telah melihat fenomena banjir besar yang menimpa berbagai belahan
dunia. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperingatkan bahwa frekuensi
banjir bandang akan meningkat dalam abad ini.
Peningkatan suhu akibat pemanasan global akan membuat konsentrasi kabut asap di atmosfer
mengalami peningkatan. Peningkatan kabut asap pada akhirnya akan menyebabkan penyakit dan
kematian. Kabut asap juga mengintensifkan gelombang panas yang tentu saja dapat berdampak
buruk bagi kehidupan.
8. Kebakaran hutan
Selama dekade terakhir ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk memastikan apakah
pemanasan global menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas kebakaran hutan.
12
Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan ekosistem dan infrastruktur. Akibat kebakaran hutan,
jumlah pelepasan karbon dioksida yang merupakan gas rumah kaca juga akan meningkat yang
pada akhirnya memperparah pemanasan global (global warming).
Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan
langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan. Kerusakan yang
telah terjadi dapat diatasi dengan beberapa cara. Daerah pantai dilindungi dengan dinding dan
penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Adapun cara lain, pemerintah membantu
populasi yang ada di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Ada dua cara untuk
memperlambat bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke
atmosfer dengan menyimpan gas tersebut di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration
(menghilangkan karbon). Cara yang kedua adalah mengurangi produksi gas rumah kaca.
- Kurangi penggunaan AC
- Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang
BAB III
3.1 Kesimpulan
Pemanasan global yang terjadi saat ini adalah akibat dari perbuatan kita sendiri. Sebagai manusia
kita tidak dapat menjaga dengan baik tempat dimana kita hidup. Jika kita tidak sadar akan
dampak yang terjadi nanti, maka kehidupan di Bumi ini akan terancam. Untuk mengatasinya,
telah dilakukan beberapa penanggulangan. Penanggulangan ini akan efektif bila semua pihak
turut serta untuk melakukannya.
13
3.2 Saran
Pemanasan global ini dapat di kurangi jika kita menanamkan rasa cinta kepada Bumi ini. Kita
harus dapat menjaga dan melestarikannya , demi kelangsungan kehidupan di masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/22182806/Makalah-Global-Warming
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
http://akyura-kun.blogspot.com/2010/10/makalah-global-warming.html.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
14