“Pemanasan Global”
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul "INTI ATOM".
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ὦ τομος/átomos), yang berarti tidak dapat dipotong
ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep ini pertama kali diajukan oleh para
filsuf India dan Yunani. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil
menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, hal ini membuktikan
bahwa 'atom" tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.
Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan
negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton yang bermuatan positif
dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron)..
Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik.
Inti atom adalah sub materi yang dipelajari luas dalam bidang fisika dan kimia, tapi dalam hal ini
kita akan membahas inti atom dari segi ilmu fisikanya, yaitu sebagai bagian dari mata kuliah
fisika modern. Dalam inti atom ada beberapa hal yang dibahas selain partikel penyusunnya
yang telah disebutkan sebelumnya, juga dibahas mengenai ukuran atom, bentuk atom, sifat
atom, massa atom, gaya inti, defek massa dan juga energi ikat inti.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka hal itulah yang menjadi tujuan kami dalim
pembuatan makalah fisika modern berjudulkan inti atom ini yaitu mengetahui partikel
penyusun inti, ukuran atom, bentuk atom, sifat atom, massa atom, gaya inti, defek massa, dan
energi ikat inti.
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan bumi oleh
gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam
kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global cenderung meningkat lebih cepat dibandingkan data
yang terrekam sebelumnya.Dan sepuluh tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Isu
pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya tentu saja
manusia dengan berbagai aktivitasnya.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, sepertiyang terjadi di
negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim.
Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor,
4
munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia. Makalah
ini akan membahas Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global,
Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan Global, Mengukur pemanasan
global dan Bencana Besar Yang di akibatkan oleh adanya Pemanasan Global.
Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari
Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk
cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi
panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas
rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang
dan mengakibatkan suhu rata-rata bumi terus meningkat.
1.3. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Pemanasan global atau dalam bahasa
inggrisnya disebut global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan Bumi.yang disebabkan oleh peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di
atmosfer. Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim, seperti meningkatnya curah
hujan dibeberapa belahan dunia sehinga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan di belahan
Bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepenjangan yang disebabkan oleh kenaikan
suhu.
Pemanasan global yang berakibat pada perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia,
terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara)
serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan peternakan. Aktivitas
manusia dengan kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung menyebabkan perubahan komposisi
alami atmosfer, yaitu meningkatnya jumlah gas rumah kaca secara global.
7
Segala sumber energi yang terdapat di
Bumi berasal dari Matahari. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, cahaya berubah menjadi
panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembai sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang
panjang ke angkasa luar. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang
panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat
menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang
menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali
radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di
permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata
tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca.
Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang
terperangkap di bawahnya.
8
atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya
berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh
es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan
kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di
bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya
lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi
Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang
mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost)
adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh
juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini
diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi
pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.
3. Penggundulan Hutan
4. Boros Listrik
9
Penggunan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan tentu prilaku manusia bijak. Semua orang
menginginkan hal tersebut bisa di lakukan oleh setiap individu. Tapi, ternyata untuk hemat
dalam penggunaan listrik bukanlah pekerjaan yang mudah bagi sebagian besar orang. Akibatnya,
hal ini sebagai penyumbang pemanasan global terjadi. Himbaun atau kampanye hemat listrik
(save energy) sudah banyak di lakukan, tapi tetap saja banyak rumah yang boros dalam
pemakaian listrik.
Tumbuhan hijau atau pepohonan bisa membuat udara menjadi sejuk dan menetralkan suhu udara
sehingga bisa di simpulkan bahwa pohon (tumbuhan) bisa mengatasi suhu panas yang tinggi.
Jika memang benar demikian, maka selayaknya setiap rumah mau menanam pohon di
pekarangan rumahnya. Tapi hal ini juga tidak dilakukan oleh banyak rumah, apakah lagi rumah
di perkotaan yang lebih memilih membangun gedung daripada menanam pepohonan hijau. Kalau
setiap pekarangan atau halaman rumah tidak ada pohon, maka wajarlah yang namanya
pemanasan global itu terjadi.
Bahan bakan dari kendaran selain mengganggu bagi kesehatan manusia, juga bisa memberikan
bertambahnya pemasanasan global dari polusi udara yang di hasilkan. Kita ketahui, jumlah
kendaraan terus bertambah, tidak ada pengurangan. Pengguna sepeda motor dari tahun ketahun
terus meningkat penggunanya. Begitu juga dengan pengendara mobil tidak mau kalah.
Sementara sepeda motor dan mobil yang lama tidak di musnahkan atau tetap di biarkan beredar.
Dengan alasan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia, maka banyak pabrik industri
yang tumbuh dan berkembang. Tidak lain dan tidak bukan untuk mensejahterakan rakyat.
Supaya bisa mendapatkan penghasilan dengan bekerja.
Jika pernyataan di atas benar, maka wajar jika kita mendapatkannya, ya mendapatkan rasa
panasnya bumi karena banyak polusi asap dari pabrik industri. Ini memang dilema, di satu sisi
untuk kepentingan rakyat, tapi di sisi lain mengorbankan eksistensi bumi.
Planet bumi yang sudah mencapai usia 4,6 miliar tahun menjadi penyebab juga. Artinya sudah
sangat tua. Ibarat manusia jika sudah tua, pasti banyak penyakit yang mudah menyerang. Begitu
juga bumi. Penyakit yang diderita bumi hari ini adalah pemanasan global dan hujan asam serta
banyak lagi yang lain.
Upaya pemerintah di setiap daerah sangat minim untuk membangun ruang terbuka hijau. Hal ini
bisa di lihat dengan susah sekali kita menemukannya. Walau sekarang ada beberapa kota seperti
Bandung dan Surabaya yang sedang menggalakkan. Maka hal itu bisa di jadikan contoh bagi
kota-kota lain.
Hal ini sudah di bahas di atas, tapi ini hal ini harus mendapat sikap dari pemerintah dengan
mengeluarkan kebijakan dalam kendaraan bermotor. Misal dengan keluarnya kendaraan terbaru,
maka kendaraan tahun lama bisa di cabut atau di daur ulang atau apalah. Yang penting jumlah
kendaraan bermotor bisa berkurang, bukan malah bertambah.
Terjadi saat ini adalah jumlah kendaraan bermotor bertambah, namun tidak di barengi dengan
infrasrtuktur jalan, sehingga bukan hanya polusi udara yang berdampak kepada pemanasan
global terjadi, kemacetan pun selalu menghiasi jalan.
Telah diperkirakan oleh para ilmuwan, daerah bagian utara dari belahan Bumi Utara akan
memanas lebih dari daerah-daerah lainnya di Bumi. Hal ini berakibat akan mencairnya gunung-
gunung es dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan tersebut. .
Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya
lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta
akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada
musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan.
Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk
setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih
cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari
11
sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan
badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar.
Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan
terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, hal ini
menyebabkan volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan
juga mengakibatkan mencairnya es di kutub, terutama sekitar Greenland.
Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada kehidupan di daerah pantai.
Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat.
Bahkan sedikit saja kenaikan permukaan laut akan sangat berpengaruh pada ekosistem pantai,
contohnya akan menenggelamkan separuh rawa-rawa pantai.
3. Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini
karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung
untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah
pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan
tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang
bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian
mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju
kutub mungkin juga akan musnah.
4. Kekeringan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ahli iklim Inggris menemukan bahwa
pemanasan global akan mengakibatkan kekeringan besar dalam 100 tahun ke depan. Skala
kekeringan begitu besar hingga mencakup setengah dari total lahan yang kita miliki saat ini.
Palmer Drought Severity Index (PDSI) menyatakan bahwa persentase global daerah kering telah
meningkat sebesar 1,74% antara tahun 1950 dan 2008. Kekeringan tentu saja akan memicu
kegagalan panen yang akan berdampak fatal bagi populasi dunia.
5. Wabah
Perubahan iklim akan menyebabkan lonjakan epidemi sejumlah penyakit. Berbagai virus
umumnya tidak dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Namun, dengan kenaikan suhu akibat
perubahan iklim, virus yang tadinya hanya mampu berkembang dalam iklim tropis kemudian
menyebar ke daerah lain. Korea Institite of Health and Social Affairs (KIHASA) menyatakan
bahwa “Dalam kasus ekstrim, 1 derajat kenaikan suhu akan mengakibatkan kenaikan 6 persen
dalam penyebaran penyakit.
12
6. Banjir
Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya berlawanan dengan logika. Namun
kenyataannya perubahan iklim menyebabkan perubahan pola cuaca di seluruh dunia. Dalam
beberapa tahun terakhir kita telah melihat fenomena banjir besar yang menimpa berbagai belahan
dunia. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperingatkan bahwa frekuensi
banjir bandang akan meningkat dalam abad ini.
Peningkatan suhu akibat pemanasan global akan membuat konsentrasi kabut asap di atmosfer
mengalami peningkatan. Peningkatan kabut asap pada akhirnya akan menyebabkan penyakit dan
kematian. Kabut asap juga mengintensifkan gelombang panas yang tentu saja dapat berdampak
buruk bagi kehidupan.
8. Kebakaran hutan
Selama dekade terakhir ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk memastikan apakah
pemanasan global menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas kebakaran hutan.
Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan ekosistem dan infrastruktur. Akibat kebakaran hutan,
jumlah pelepasan karbon dioksida yang merupakan gas rumah kaca juga akan meningkat yang
pada akhirnya memperparah pemanasan global (global warming).
Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-
langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan. Kerusakan yang telah terjadi
dapat diatasi dengan beberapa cara. Daerah pantai dilindungi dengan didnding dan penghalang
untuk mencegah masuknya air laut. Adapun cara lain, pemerintah membantu populasi yang ada
di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Ada dua cara untuk memperlambat
bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan
menyimpan gas tersebut di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan
karbon). Cara yang kedua adalah mengurangi produksi gas rumah kaca.
- Kurangi penggunaan AC
13
- Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang
BAB III
3.1 Kesimpulan
Pemanasan global yang terjadi saat ini adalah akibat dari perbuatan kita sendiri. Sebagai manusia
kita tidak dapat menjaga dengan baik tempat dimana kita hidup. Jika kita tidak sadar akan
dampak yang terjadi nanti, maka kehidupan di Bumi ini akan terancam. Untuk mengatasinya,
telah dilakukan beberapa penangulangan. Penanggulangan ini akan efektif bila semua pihak turut
serta untuk melakukannya.
3.2 Saran
Pemanasan global ini dapat di kurangi jika kita menanamkan rasa cinta kepada Bumi ini. Kita
harus dapat menjaga dan melestarikannya , demi kelangsungan kehidupan di masa yang akan
datang.
14