1. Suatu benda mempunyai momen inersia 2 kg m2 dan berotasi pada sumbu tetap dengan kecepatan
sudut 1 rad/s. Berapa momentum sudut benda tersebut ?
Pembahasan
Diketahui :
Momen inersia (I) = 2 kg m2
Kecepatan sudut (ω) = 1 rad/s
Ditanya : Momentum sudut (L)
Jawab :
Rumus momentum sudut :
L=Iω
Keterangan : L = momentum sudut (kg m2/s), I = momen inersia (kg m2), ω = kecepatan sudut (rad/s)
Momentum sudut :
L = I ω = (2)(1) = 2 kg m2/s
2. Katrol cakram pejal bermassa 2 kg dan berjari-jari 0,1 meter. Jika katrol bergerak rotasi pada porosnya
dengan kecepatan sudut konstan 2 rad/sekon, berapa momentum sudut katrol ?
Pembahasan
Diketahui :
Massa katrol cakram pejal (m) = 2 kilogram
Jari-jari katrol cakram pejal (r) = 0, 1 meter
Kecepatan sudut (ω) = 2 radian/sekon
Ditanya : Momentum sudut katrol
Jawab :
Rumus momen inersia cakram pejal jika berotasi pada poros seperti pada gambar :
I = 1/2 m r2
Keterangan : I = momen inersia (kg m2), m = massa (kg), r = jari-jari (meter)
Momen inersia cakram pejal :
I = 1/2 (2)(0,1)2 = (1)(0,01) = 0,01 kg m2
Momentum sudut :
L = I ω = (0,01)(2) = 0,02 kg m2/s
3. Bola pejal bermassa 2 kg dan berjari-jari 0,2 meter berotasi terhadap porosnya dengan kecepatan sudut
4 rad/s. Tentukan momentum sudut bola pejal!
Pembahasan
Diketahui :
Massa bola pejal (m) = 2 kilogram
Jari-jari bola pejal (r) = 0,2 meter
Kecepatan sudut (ω) = 4 radian/sekon
Ditanya : Momentum sudut bola pejal
Jawab :
Rumus momen inersia bola pejal jika berotasi pada poros seperti pada gambar :
I = (2/5) m r2
Keterangan : I = momen inersia (kg m2), m = massa (kg), r = jari-jari (meter)
Momen inersia bola pejal :
I = (2/5)(2)(0,2)2 = (4/5)(0,04) = 0,032 kg m2
Momentum sudut bola pejal :
L = I ω = (0,032)(4) = 0,128 kg m2/s
4. Benda bermassa 1 kg bergerak melingkar dengan kecepatan sudut tetap 2 rad/s. Tentukan momentum
sudut jika jari-jari lintasan partikel 10 cm.
Pembahasan
Diketahui :
Massa benda (m) = 1 kilogram
Jari-jari bola pejal (r) = 10 cm = 10/100 = 0,1 meter
Kecepatan sudut (ω) = 2 radian/sekon
Ditanya : Momentum sudut
Jawab :
Rumus momen inersia partikel :
I = m r2 = (1)(0,1)2 = (1)(0,01) = 0,01 kg m2
Momentum sudut :
L = I ω = (0,01)(2) = 0,02 kg m2/s
6. Seorang penari balet berputar dengan tangan terentang sepanjang 150 cm dan kecepatan sudut 10
radian/sekon. Lalu penari melipat tangannya menjadi 75 cm sepanjang siku. Berapa kecepatan sudut
akhir ?
Pembahasan
Diketahui :
Jari-jari 1 (r1) = 150 cm = 1,5 meter
Jari-jari 2 (r2) = 75 cm = 0,75 meter
Kecepatan sudut 1 (ω1) = 10 rad/s
Ditanya : Kecepatan sudut 2 (ω2)
Jawab :
Momen inersia awal : I1 = m r12 = (m)(1,5)2 = 2,25 m
Momen inersia akhir : I2 = m r22 = (m)(0,75)2 = 0,5625 m
7. Ada dua buah benda yaitu benda A bermassa 2 kg, bergerak kekanan dengan
kelajuan 10 m/s. Benda B yang bermassa 7 kg bergerak kekiri dengan kelajuan 4 m/s.
Hitunglah:
a. Momentum benda A
b. Momentum benda B
c. Momentum total benda A dan B
Jawab :
Besaran yang diketahui :
m A = 2 kg
m B = 7 kg
v A = 10 m/s
v B = 4 m/s
a. Momentum benda A
p = m.v
= 2 kg . 10 m/s
= 20 kg m/s
b. Momentum benda B
p = m.v
= 7 kg . 4 m/s
= 28 kg m/s
c. Momentum total benda A dan B
m t o t a l = pA + pB
= 20 kg m/s + 28 kg m/s
= 48 kg m/s
8. Dua bola masing- masing 2 kg. Bola pertama bergerak ke timur dengan kecepatan
4 m/s dan bola kedua bergerak keutara dengan kecepatan 3 m/s. Tentukan momentum total
kedua benda tersebut.
Jawab :
Besaran yang diketahui :
m A = 2 kg
m B = 2 kg
v A = 4 m/s
v B = 3 m/s
pA = m.v
= 2 kg . 4 m/s
= 8 kg m/s
pB = m.v
= 2 kg . 3 m/s
= 6 kg m/s
m t o t a l = pA + pB
= 8 kg m/s + 6 kg m/s
= 14kg
9.
Sebuah bola dengan massa 0,1 kg dijatuhkan dari ketinggian 1,8 meter dan mengenai lantai.
Kemudian dipantulkan kembali sampai ketinggian 1,2 m. Jika g = 10 m/s 2 . Tentukan :
A. impuls karena berat bola ketika jatuh.
B. koefisien restitusinya.
Jawab :
Besaran yang diketahui diketahui :
m = 0,1 kg
h = 1,8 m
h’ = 1,2 m
g = 10 m/s 2
Selama bola jatuh ke tanah terjadi perubahan energi potensial menjadi energi kinetik,
sehingga
E p = E k
mgh = ½ mv 2
v = √2gh
Impuls bola karena berat ketika jatuh adalah...
I = F ∆t
= m∆v
= m√2gh
= (0,1) √2(10) (1,8)
= (0,1) (6)
= 0,6 Ns
Koefisien restitusi:
m = 0,1 kg
h = 1,8 m
h’ = 1,2 m
g = 10 m/s 2
e = √h’ : h
= √1,2 : 1,8
= √2 : 3
=0,8
10. Sebuah bola 0,2 kg dipukul pada saat sedang bergerak dengan kecepatan 30 m/s. Setelah
meninggalkan pemukul, bola bergerak dengan kecepatan 40 m/s berlawanan arah semula.
Hitunglah impuls pada tumbukan tersebut...
Jawab :
Besaran yang diketahui :
m = 0,2 kg
v 1 = 30 m/s
v 2 = -40 m/s
Impuls yang terjadi pada saat tumbukan adalah
I = F . ∆t
= m (v 2 – v 1 )
= 0,2 (-40 – 30)
= -14 Ns
Tanda minus berarti arah pemukul berlawanan dengan arah datangnya
bola. 5. Sebuah benda bermassa 0,2 kg dalam keadaan diam dipukul
sehingga bergerak dengan kecepatan 14 m/s. Jika gaya bekerja selama 0,01 sekon,
Tentukan besar gaya yang diberikan pada benda tersebut!
Besaran yang diketahui :
m = 0,2 kg
v 1 = 0
v 2 = 14 m/s
∆t = 0,01 s
F ∆t = m(v 2 – v 1 )
F (0,01) = 0,2 (14 – 0)
F = 280 N
11. Sebuah gerbong kereta dengan massa 10.000kg bergerak dengan laju 24 m/s.
Gerbong tersebut menabrak gerbong lain yang serupa dan dalam keadaan diam. Akibat
tabrakan tersebut, gerbong tersambung menjadi satu. Berapakah kecepatan bersama dari
gerbong tersebut?
Besaran yang diketahui :
m = 10.000 kg
v 1 = 24 m/s
v 0 = 0
Momentum total awal dari kejadian tersebut adalah...
P t o t = m 1 v 1 + m 2 v 2
= (10.000)(24) + (10.000)(0)
= 240.000 kgm/s
Setelah tumbukan, momentum total akan sama dan dimiliki bersama oleh kedua
gerbong. Karena kedua gerbong menjadi satu maka laju mereka adalah v’
P t o t = (m 1 + m 2 ) v’
2,4 x 10 5 = (10.000 + 10.000)v’
V’ = (2,4 x 10 5 ) : (2 x 10 4 )
= 12 m/s.
12. Sebuah balok bermassa 950 gram diam diatas bidang datar dengan koefisien
gesekan kinetik 0,1. Sebutir peluru yang bermassa 50 gram menumbuk balok tersebut.
Kelajuan peluru saat itu adalah 50 m/s. Jika peluru bersarang di balok,
a. Tentukan laju balok setelah tumbukan!
b. kapan dan dimana balok akan berhenti?
Besaran yang diketahui :
m b = 950 gram = 0,95 kg
µ k = 0,1
m p = 50 gram = 0,05 kg
v p = 50 m/s
m b v b + m p v p = (m p + v p ) v’
(0,95) (0) + (0,05)(50) = (0,95+0,05) v’
0 + 2,5 = v’
V’ = 2,5 m/s
kapan dan dimana balok akan berhenti?
. ΣF = 0
F + f k = 0
F = - fk
ma = -µ k N
ma = -µ k mg
a = -µ k g
a = -(0,1) (10)
a = -1 m/s s (tanda minus menunjukkan gerak diperlambat)
balok berhenti berarti v 1 = 0. Berdasarkan gerak lurus berubah beraturan maka v 1 = v 0 +
at
v 0 adalah kecepatan awal balok setelah tumbukan, yaitu v’ = 2,5 m/s, sehingga
0 = 2,5 – 1t
t = 2,5 s
jarak yang ditempuh
x = v 0 t + ½ at 2
= (2,5) (2,5) + ½ (-1) (2,5) 2
= 6,25 – 3,125
= 3,12m
13. Hitung kecepatan balik senapan yang memiliki massa 5 kg dan menembakkan peluru 25
gram dengan laju 120 m/s.
Besaran yang diketahui :
m s = 5 kg
m p = 25 gr = 0,025 kg
v p ’ = 120 m/s
Momentum total sistem tetap kekal. Kekekalan momentum pada arah x menghasilkan
m s v s + m p v p = m s v s ’ + m p v p ’
0 + 0 = (5) v s ’+ (0,025)(120)
0 = 5 V s ’ + 3
V s ’ = -3 : 5
14. Sebuah piringan berbentuk silinder pejal homogen mula-mula berputar pada porosnya dengan kelajuan sudut
4 rad s–1. Massa dan jari-jari piringan 1 kg dan 0,5 m. Jika di atas piringan diletakkan cincin yang mempunyai
massa dan jari-jari 0,2 kg dan 0,1 m dan pusat cincin tepat di atas pusat piringan silinder pejal, maka piringan
silinder pejal dan cincin akan berputar bersama-sama dengan kelajuan sudut …
A. 1 rad/s
B. 2 rad/s
C. 3 rad/s
D. 4 rad/s
E. 5 rad/s
Pembahasan :
Momen Inersia silinder pejal : I = ½ m r2 = ½ (1 kg)(0,5 m)2 = (0,5)(0,25) = 0,125 kg m2
Momen Inersia cincin : I = m r2 = (0,2 kg)(0,1 m)2 = (0,2)(0,01) = 0,002 kg m2
Momentum Sudut awal (L1) = Momentum Sudut Akhir (L2)
I1 ω1 = I2 ω2
(0,125 kg m2)(4 rad/s) = (0,125 kg m2 + 0,002 kg m2)(ω2)
(0,5) = (0,127)(ω2)
ω2 = 0,5 : 0,127
ω2 = 4 rad/s
15. Bola pejal bermassa 2 kg dilepas dari puncak bidang miring sehingga menggelinding seperti gambar
berikut.
Momen inersia bola (I = 2/5 MR2). Apabila jari-jari 10 cm, momentum sudut bola ketika mencapai dasar
bidang miring sebesar . . . kg m2/s. (g = 10 m/s2)
A. 0,8 D. 10
B. 8,0 E. 8√7
C. 4,5
Pembahasan
Momentum sudut (L)
L=Iω
L = 2/5 MR2 v/R
L = 2/5 MR . v
Dimana ω = v/R
Mencari v dengan persamaan :
v = √(10.g.h)/7
16. Katrol dikenai gaya F seperti gambar di samping. Apabila momen inersia katrol (½ mr2) percepatan
sudut katrol dirumuskan....
Pembahasan
τ=Iα
Besar momen inersia sistem jika diputar dengan poros sumbu Y adalah . . . .
A. 6ma2
B. 8ma2
C. 10ma2
D. 11ma2
E. 17ma2
Pembahasan
Ix = 2m (2a)2 + 2m a2
Ix = 2m 4a2 + 2ma2
Ix = 10ma2